Perpustakaan Soeman HS Riau, Center of Excellent Indonesia

Saya sudah sering bercerita dan ngeblog tentang Perpustakaan Soeman HS yang terletak di Jl Sudirman, Pekanbaru ini. Belakangan karena berbagai kesibukan saya lama tidak berkunjung lagi kesana. Tapi tidak lama amat sih, hanya beberapa minggu heheheee.... Tapi tanggal 24 September 2013 lalu, saya sempatkan mampir karena ada pameran. Memang cuma mampir karena hanya melihat-lihat, duduk, makan, lalu pergi lagi untuk keperluan lain.

Satu yang langsung kelihatan adalah sudah tidak adanya Kimteng heheheee.... Antara sayang dan setuju, sih. Bagaimanapun itu dulu tempat nongkrong saya di awal-awal belajar ngeblog. Tapi kemudian tempat itu menjadi terlalu ramai karena juga menjadi tempat nongkrong bapak-bapak. Sekarang tempat itu bisa digunakan untuk masyarakat umum karena diseluruh selasar gedung ini sudah penuh dengan mahasiswa, karyawan dan sebagainya yang bergelimpangan (halah) menghadap laptop masing-masing. Gedung megah 6 lantai ini terasa selalu penuh.

Senang sekali Pekanbaru memiliki perpustakaan semegah dan semodern ini. Waktu peresmiannya dulu, tahun 2008 oleh Jusuf Kalla, anak saya menang lomba melukis disini :D . Dan yang paling penting adalah perpustakaan ini justru lebih mudah diakses oleh masyarakat dibandingkan perpustakaan-perpustakaan konvensional di Jogja yang kota pelajar maupun di Jakarta.  Teringat ketika teman saya hendak mencari referensi skripsi di UGM. Dia harus membawa surat pengantar dari kampusnya untuk masuk saja, belum termasuk pinjam buku. Di Soeman HS, dari kota manapun tinggal masuk saja, tak perlu meninggalkan KTP di meja penjaga juga. Kecuali jika hendak meminjam tentu saja. Jadi, jika teman-teman dari seluruh dunia sedang main ke Pekanbaru dan pengin baca-baca, tinggal masuk saja.

Gedung ini dilengkapi ruangan seminar dan diskusi, besar dan kecil, seperti auditorium dan ruangan untuk bedah buku. Diantara rak-rak buku juga ada ruangan bundar dari kaca yang kedap suara untuk diskusi kecil agar tidak mengganggu pengunjung yang sedang membaca. Ruang kaca kedap suara baru saya lihat disini, tidak ada di perpustakaan lain yang pernah saya datangi. Keren, ya?

Perpustakaan Soeman HS juga memiliki website www.libraryofriau.net yang selain berisi serba-serbi Perpustakaan Soeman HS juga terdapat katalog online. Entah apakah ribuan koleksi buku sudah ada dalam katalog tersebut, tapi ini adalah terobosan yang membanggakan karena koleksi Perpustakaan Soeman HS juga bisa diakses dari luar gedung. Selain memudahkan petugas perpustakaan karena tidak perlu menjawab dan mencari keberadaan buku secara manual, juga mengurangi kepadatan pengunjung. Pengunjung bisa memastikan ada tidaknya buku yang mereka cari terlebih dahulu sebelum jauh-jauh datang dan kepanasan pula. Soal akurasi juga belum saya tes, tapi saya sungguh mengapresiasi langkah besar ini.

Untuk urusan fotokopi, saya tidak tahu, belum pernah mencoba. Ada kantor fotokopi di bawah, tapi apakah ada di tiap lantai, saya tidak tahu. Saya pribadi tidak setuju buku atau hasil penelitian dengan mudahnya di fotokopi seperti di beberapa perpustakaan LSM di Jakarta. Itu bukan cara cerdas untuk mencerdaskan bangsa, melainkan jalan pintas untuk menjadi malas membaca. Kecenderungan fotokopi adalah hanya mengambil bagian-bagian yang penting, tidak berusaha mengerti isi keseluruhan buku atau penelitian.

Dalam pameran tahunan yang diikuti 50 stan dari 25 yang direncanakan itu, saya ketahui pula bahwa Perpustakaan Soeman HS ditetapkan menjadi  salah satu “Center of Excellent” di Indonesia oleh Badan Perpustakaan Nasional RI. Hal ini berarti bertambahnya dukungan terhadap Perpustakaan Soeman HS, yang tahun lalu saja mendapatkan alokasi dana 4 milyar rupiah dari APBD.

Bagaimana dengan perpustakaan dikotamu?