Okey, sekarang kita akan melakukan rekondisi sederhana kursi menjalin. Dapat warisan perhiasan, asal bukan akik itu anugrah ya heheee.... Tapi bagaimana jika dapat warisan kursi buluk bin jebol gini? Apalagi pesannya spefisik, harus dibawa karena umurnya lebih tua dari umur saya. Hahahaaa.... Wasiat macam apa itu? Tapi begitulah, banyak hal-hal sentimentil yang harus kita pelihara karena merupakan penyambung kisah-kisah abadi yang membuat hidup kita berwarna. Ambil hikmahnya saja, paling tidak kursi-kursi menjalin tersebut terbuat dari jati tua yang jarang ada lagi di mebel-mebel jaman sekarang.
Pengin tahu seberapa buluk kursinya, perhatikan foto dibawah ini. :))
Pertama yang harus kita lakukan adalah bersyukur bisa punya kursi. Heheheee.... Kedua, bisalah kita mengucapkan astaghfirullah melihat kondisinya. Ketiga, sadari bahwa ini pekerjaan berat untuk ibu-ibu, jadi semampunya saja dalam melakukan rekondisi. Nanti, kalau sudah punya tabungan nganggur, bisa kita minta tukang-tukang rekondisi untuk mengerjakannya dengan benar supaya hasilnya lebih baik. Kenapa tidak menunggu saja sampai punya uang? Jangan membiarkan barang apapun dalam keadaan tak terurus didalam rumah, membuat aura rumah ikut suram. Lagipula, kalau beli kursi baru, sayang juga kan menebang satu pohon cuma untuk saya duduki?
Kemudian langsung bawa saja kursi tersebut keluar untuk dicuci. Gunakan semprotan air tekanan tinggi untuk mengeluarkan kotoran dan debu. Jika punya penyedot debu lebih baik lagi, tapi setelah debunya disebot, tetap harus dicuci. Supaya tidak tambah merusak kursi ini, saya gunakan shampoo untuk mencucinya. Setelah itu saya takjub melihat kotoran yang berhasil dikeluarkan. Darimana ya pasir sebanyak itu berasal?
Jika sudah bersih, jemur kursi tersebut. Susahnya punya kursi menjalin seperti ini adalah kemungkinan adanya kutu busuk (tinggi). Jadi, ketika sudah kering, semprot dulu menggunakan obat nyamuk. Orang jaman dulu menggunakan minyak tanah dan kuas. Tapi berhubung saya tidak punya minyak tanah, lagipula baunya tidak enak, saya gunakan obat nyamuk semprot dengan wangi lavender *halah. :)
Meski sudah mengklaim tidak akan mau mengamplas, akhirnya saya penasaran juga untuk mencoba mengamplas. Dan ternyataaa.... seperti dugaan saya, mengamplas tidak cocok untuk ibu-ibu. Selain ada rasa ngilu, ditangan juga panas. Jadi lupakan mengamplas, biar dikerjakan ahlinya nanti. Di toko sudah ada yang menjual sander yang handy tapi sepertinya sayang kalau hanya digunakan sesekali.
Di makeover kursi makan, saya menggunakan cat semprot clear karena mudah mengaplikasikannya. Sekarang saya menggunakan plitur setelah tahu ada yang water-based. Cat yang oil-based sulit mengaplikasikannya, kecuali kita orang yang suka kerapian sehingga tidak belepotan. Masih ada pesan lain yaitu tidak boleh mengecat kursi ini dengan warna lain. Beuuuh.
Mas yang jual plitur mengatakan, perbandingan plitur dan air adalah 20 : 80. Tapi seperti biasa, saya menggunakan perasaan. Semoga perasaan saya tidak salah. Pada saat pengaplikasian akan tampak cairan putih. Biarkan saja dan terus diratakan. Setelah kering nanti, warna putih itu tidak akan tampak.
Kursi kembali dijemur. Kalau mau seharian selesai, nggak bolak balik mengeluarkan kursi, sebaiknya dilakukan pas tidak ada tanda-tanda akan hujan.
Sambil menunggu kering, rapikan bagian menjalinnya dengan memotong menggunakan gunting. Kendala rekondisi kursi menjalin adalah makin langkanya penganyam rotan seperti ini. Bagi yang penasaran seberapa jebol kursi ini, bisa lihat fotonya ya. Heheheee....
Dibandingkan dengan cat semprot clear, ternyata plitur water-based ini memberi kesan lebih natural, tidak terlalu mengkilap. Jika diraba, membuat permukaan lebih halus.
Voila! Seperti ini jadinya. Bagaimana dibandingkan foto pertama? Untuk cara membuat jok bisa dilihat di postingan terdahulu.
24 Comments
jadi terlihat kinclong dan seperti baru ya mbak
ReplyDeleteNggak baru2 bgt sih kelihatannya heheee... tp lumayanlah
Deletecantiiiiik :)
ReplyDeleteMakasih mak
Deletesalut mak
ReplyDeleteyang penting niat mau ngerjain sendri, emak2 juga bisa beresin peranotan
Hahahaaa betoool, irit & badan sehat
DeleteKeren dan cantikk jdnya... kursi ini mahal loh maklus...kursi2 jati jmn dulu lbh kokoh di banding kursi jati jmn skg. Kuaatt pastinya ya...
ReplyDeleteDisini byk toko antik dg kondisi barang lebih buluk tp harganya mahal
Deletetampak lebih baru lagi ya mak... :)
ReplyDeleteLumayan nggak buluk amat :D
Deleteliat posting ini saya jadi ingat ada acara TV judulnya shabby chic... saya suka banget nontonnya... biasanya furniture2 lama di make-over dan hasilnya keren banget...
ReplyDeletesama milik mbak Lusi juga jadi cakep jadinya.... thanks for sharing mbak.. :-D
Sama2 mak :)
DeleteMak...terima orderan ga? jadi pengen pesen ajah sama mak lusi niy...hehe #emakmales
ReplyDeleteMungkin suatu saat nanti. Halah :D
DeleteYa ampun ini sih kece bangetss mak Lus (y)
ReplyDeleteTrims :)
Deletekursinyaaa baguuuus..aku jadi inget kursi di rumah kakekku di Lampung...asli vintage :).maklus kreatif bangeeet ih :)
ReplyDeleteThank you :D
Deleteplitur membantu banget ya mak,jadinya makin kece ya^^
ReplyDeleteBikin nggak buthek amat
Deletewah dulu di rumah uwak/pakde saya ada nih kursi macam begini, maksih mak udah sharing, cantik sekali hasil akhirnya.
ReplyDeletebtw, salam kenal ya mak :)
Sama2 :)
DeleteMak, ibu saya masih punya kursi ini.
ReplyDeleteGa boleh dijual pokoknya dan sudah direnov anyamannya.
Mak, kursinya cantik banget.
Iyah POKOKNYA nggak boleh dijual! wkwkwkwkk
DeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji