Kembangarum sebagai juara desa wisata mungkin tidak banyak
yang tahu. Masyarakat sekitar Jogja lebih mengenalnya sebagai lokasi outbond
yang keren. Padahal banyak pejabat pemerintah daerah dari berbagai wilayah di
Nusantara yang menyempatkan datang kesini untuk menjadikannya percontohan,
bahkan mengundang pengelola untuk mengembangkan desa wisata di wilayahnya.
Desa wisata Kembangarum atau juga dikenal sebagai Dewi
Kembar dikelola oleh Pak Heri. Saya mengenal pak Heri ketika anak-anak belajar
melukis di sanggar Pratistha. Pak Heri ini seorang perfeksionis. Apapun yang
dikerjakannya atau diajarkannya harus yang terbaik, sampai juara. Termasuk anak
saya yang sempat menjuarai lomba lukis di beberapa tempat, termasuk acara seni
di Universitas Negeri Yogyakarta. Sayangnya hal itu tidak dipupuk karena harus
pindah kota. Maka tak heran Kembangarum sudah sembilan kali menjuarai lomba
desa wisata sehingga pak Heri harus mencari tantangan lain supaya nggak bosen
jadi juara. Heheheee....
Desa wisata Kembangarum terletak di selatan perempatan Turi,
Sleman. Mencarinya enggak susah, tapi jalan menuju ke lokasi sempit diapit oleh
pagar batu gunung. Batu disini memang berlimpah, sisa letusan gunung Merapi
berkali-kali sejak ratusan tahun lalu. Jika berombongan, bus akan parkir agak
jauh. Sedangkan mobil ukuran standar seperti Luxio (tidak sebesar Pajero) bisa
masuk sampai ke lokasi. Nyetir deg-degan takut menyerempet pagar batu yang cuma
sebentar itu terbayar ketika melihat apa yang disajikan oleh desa wisata
Kembangarum.
Sebagai lokasi outbond dan kegiatan kebersamaan lainnya, Desa Wisata Kembangarum dikelola secara profesional oleh mas-mas yang ada disana.
Mas-masnya ada yang gondrong ala rastafara, ada beberapa juga yang bertato,
tapi semuanya ramah, sopan dan sangat membantu. Beberapa paket ditawarkan
sesuai bugdet kita. Kemarin kami mengambil paket menginap dan makan untuk kegiatan pelatihan, api
unggun dan outbond sebesar Rp 300.000,- per orang, per malam masih ditambah
beberapa printilan on the spot yang langsung dipenuhi oleh pengelola.
Bangunan yang digunakan ditata ala desa dengan rumah-rumah,
pendopo dan perabotan serba kayu dan bambu. Lingkungannya bersih karena mas-mas
yang jaga rajin menyapu. Untuk menginap disediakan matras yang dijejer di dua
rumah gebyok, satu untuk peserta laki-laki dan satu untuk peserta peserta
perempuan. Didalam masih ada kamar-kamar untuk pembina rombongan. Didepan
tempat menginap ada mushola dan pendopo untuk pelatihan. Sayangnya saya tidak
sempat melihat seluruh fasilitas karena fokus dengan ruangan yang kami gunakan.
Menu makan yang disediakan juga menyesuaikan menu desa. Yang
berkesan adalah sayur ndeso, semacam sayur lodeh. Enak deh, dijamin nambah.
Untuk api unggun disediakan jagung dan singkong bakar.
Untuk outbond, alam telah menyediakan sungai untuk berbagai
permainan dan tracking. Pemandangan dan ketenangan suasana desa sangat
menyegarkan pikiran. Tak ketinggalan pula bekas sawah dan tambak yang beberapa
diantaranya penuh kecupak ikan nila. Outbond dipandu beberapa petugas yang
tangkas dan menghibur, disesuaikan dengan usia peserta. Mereka juga cekatan
jika ada yang terluka.
Udah belum ini muji-mujinya ya? Hihihiiii.... Ini bukan
review atau titipan kok, sekedar rekomendasi karena kepuasan saya sebagai
konsumen.
28 Comments
Kayanya adeeemmm banget ya maklus disanah 😄
ReplyDeleteAdem banget :))
Deletesuka panoramanya dan liat foto-foto kerenmu mak Lusi, pokoke Jawa bingits :)
ReplyDeleteJawa ndeso :))
Deleteasli keren, air jernihnya itu loh...di jambi sulit sekali menemukan kali atau sungai yang jernih, semua keruh terkena zat kimia pencari emas....pengen ke situ mak lusi...
ReplyDeleteIni soalnya masih di atas mak. Mungkin sampai kota juga sama :(
DeleteWaahh malah blm pernah denger ni mak lusi... Tfs yaaaaa *_*
ReplyDeleteLha opo outbond KEB po? Hahaaa
DeleteWah seru ya..hrs nginep apa gmn mak?
ReplyDeleteNggak harus mak, ada yang paket setengah hari dan sehari :)
Deletetempatnya nyaman banget ya mak Lusi, betah nih aku ada disini :)
ReplyDeleteAku juga tapi ngantuk mulu, nyaman banget sih :))
Deletenyaman banget sepertinya di sana enak buat ngadem
ReplyDeleteMenenangkan diri juga :)
DeleteDesanya apik ya, Mbak.. Keliatan adem trus nyaman :D
ReplyDeleteNgantuk terus sih bawaannya hahaaaa
Deletekayaknya mantep nih buat ngadem
ReplyDeletewaah... suasananya segar dan asri ya...
ReplyDeleteayeeem mak
Deletekereeeen tempatnya maaak...aduuuh, ngeliat ini bawaannya pengeeen nyebuur hehehehe
ReplyDeleteTErakhirnya memang basah2an hahahaaa
DeleteAirnya masih jernih ya, teratainya cantik :D
ReplyDeleteTEratainya banyak, pas berbunga semua. Tp ternyata nggak lama ya? Mendekati sore pada nutup lagi
DeletePemandangannya sger bener emang mak...
ReplyDeletePasti silir semilir gt ya mak
Sejuk banget :)
DeleteTempatnya keren & asri banget ya mak... pingin kesana jadinya.. hehehe. Coba di Medan ada tempat begini, duuh... adeeem !
ReplyDeleteSungainya bersih banget ya mak. Kapan2 mau ajak anak2 kemari ah
ReplyDeleteMak, tiap mudik ke Yogya lewat Turi nih.
ReplyDeleteTerimakasih infonya, siapa tau bisa ke sana.
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji