Alhamdulillah jadi perempuan Indonesia itu tidak perlu terlalu pusing dengan alat pertukangan.
Seperti sudah ada garisnya tersendiri bahwa bawa-bawa palu itu bukan job description perempuan. Jadi nggak heran jika nggak pernah yang namanya buka-buka atau ngintip kotak peralatan pertukangan. Upah tukang di Indonesia juga terjangkau (nggak berani bilang murah karena siapa sih yang nggak stress ngeluarin upah? wkwkwkkk). Karenanya kalau ada genteng mlorot dikit, panggil tukang. Meja semplak, panggil tukang. Pintu seret, panggil tukang. Jadi, buat apa juga perlu peralatan tukang? Orang saja dipanggil komplit dengan alatnya. Kalau kepepeeet banget, pinjem peralatan sama tetangga dong. Heheheee....
Tapi tak selamanya akan semudah itu. Apa-apa makin mahal, termasuk manggil tukang. Lha tukangnya aja naik sepeda motor baru, kan butuh upah lumayan buat bayar cicilan dan bensin? Nunggu ada laki-laki? Hmmm.... Hidup juga makin individual. Mau pinjam martil ke tetangga harus ribet ketok-ketok pagarnya yang tinggi cukup lama karena penghuninya nggak dengar. Bahkan banyak yang nggak akrab sama tetangga juga kan?
Jadi tak ada jalan lain kecuali secara bertahap mandiri, baik kemampuan maupun alat pertukangannya.
Kalau di blog-blog asing itu udah biasa ibu-ibu pegang alat pertukangan. Di blog Indonesia belum banyak tapi ada, salah satunya blog mbak Novi cozyhomeidea.com yang pernah masuk blog favorit 2014 pilihan saya.
Alat pertukangan saat ini keren-keren. Tapi yang benar-benar kita butuhkan tergantung kondisi rumah, yaitu siapa penghuni rumah yang bisa diandalkan dan jauh dekatnya dengan tetangga. Kalau saya sih minimal harus ada ini:
OBENG SET
Obeng set ini boleh dibilang sahabat baik saya. Eaaa.... Kalau tidak ada dia, saya bisa senewen. Kalau lihat si dia ompong begini? Waaah bisa ngomel sepanjang jalan kenangan deh. Kami sudah bersabahat selama bertahun-tahun (halagh). Dia telah membantu mengatasi banyaaak sekali masalah-masalah rumah, mulai memasang mur kacamata mejeng saya yang lepas, mengencangkan koper anak-anak, membetulkan kenop tutup panci yang lepas, sampai pekerjaan yang agak nguli seperti membetulkan lemari atau pintu rumah.
Supaya pekerjaan selesai sempurna, pilih obeng set yang bagus, yaitu pegangan yang berat agar mantap memegangnya (yang plastik licin) dan mata obeng dari logam yang awet. Meski terlihat berkarat seperti itu tapi tidak keropos atau seret ketika dipakai, tetap kuat meski untuk pekerjaan berat seperti membetulkan lemari. Jika laki-laki mungkin akan memilih obeng individual yang lebih besar, dimana satu obeng untuk satu mata obeng. Tapi buat perempuan seperti saya, obeng set begini sudah memadai.
MARTIL / PALU
Kalau beli martil atau palu jangan beli yang murahan di toko bangunan ya? Yang murahan itu yang pegangannya kayu, memang lebih ringan tapi mudah keropos. Bagian pemukulnya pun kurang mantap untuk menancapkan paku, pakunya malah bengkok atau mencelat kemana-mana. Belilah yang pegangannya mantap seperti ini dan bagian besinya berat. Ini buat paku yang besar-besar pun bisa masuk lurus, buat mukul binatang melata yang masuk rumah juga ampuh, apalagi saya tambahi job description untuk keamanan sejak rumah saya dibobol perampok 2 tahun lalu.
Beli juga yang ujungnya lancip seperti itu. Fungsinya untuk mencongkel paku, pines atau benda-benda keras lainnya. Meskipun terdengar sangar deskripsinya, tapi hidup ini keras juga kan? Heheheee....
TANG
Tadinya tang ini saya beli untuk craft. Ada yang suka beads and wiring? Berhubung waktu itu saya masih punya outlet Ladaka di mall, saya tidak punya waktu untuk menggarapnya, jadinya semua bahan saya berikan ke teman blogger, Else, sedangkan tangnya tetap saya simpan. Lama-lama tang ini berubah fungsi membantu saya di banyak urusan rumah, antara lain mengencangkan kran, membetulkan rel korden hingga memasang kabel saklar listik. Umumnya laki-laki menggunakan tang yang lebih besar, tapi saya kerepotan mengendalikannya. Tang kecil ini cukup praktis dan kuat.
PLASTIC STRAP FASTENER
Nama tepatnya saya tidak tahu, tapi kira-kira begitulah. Siapa mengira ternyata benda kecil ini super duper bermanfaat. Pertama kali saya kenalan dengan benda ini adalah ketika pameran untuk Ladaka. Waktu itu raknya doyong. Setelah saya ikat pakai rafia kok jadinya jelek, kayak rak pedagang kaki lima pinggir jalan. Saya pun jalan-jalan ke supermarket didepan stan untuk mencari sesuatu yang lebih baik. Ketemulah benda keren ini. Cukup masukkan ujungnya, tarik, langsung kencang nggak bakalan longgar sedikitpun.
Karena kagum dengan cara kerjanya (maaf kalau terkesan lebay heheee...) saya menggunakannya untuk banyak keperluan lain, misalnya untuk mengencangkan selang yang tersambung di keran, menata kabel yang semrawut, bahkan untuk menegakkan tanaman. Untuk teman-teman traveller, ini juga bermanfaat banget untuk mengikat ujung resleting koper atau ransel, selain mengandalkan kunci atau gembok konvensional.
TANGGA LIPAT
Nah, siapa yang sudah punya tangga? Tangga adalah alat pertukangan yang biasanya berada di urutan terakhir untuk dibeli. Kalau bisa pinjam ke tetangga, pinjam ajalah, jarang makai ini. Saya pun demikian, bahkan pernah hampir tiap hari pinjam tangga untuk mengambil kucing-kucing kami yang sedang latihan memanjat tapi nggak bisa turun.
Sekarang berhubung harus mandiri, tidak ada yang bisa dimintai tolong dan dengan tetangga juga belum akrab, terpaksa beli sendiri. Mihil ternyata hihihiii.... Setelah keliling bandingin harga, saya nggak paham mengapa di toko/bengkel aluminium malah lebih mahal daripada di supermarket khusus bahan bangunan, padahal kan bikin sendiri? Sekarang tangga benar-benar berguna bagi saya karena apa-apa harus sendiri, tidak seperti dulu yang tinggal telpon. Dari mulai pasang jam dinding sampai ganti lampu, semuanya dilaksanakan sendiri. Kebetulan lampu yang sekarang ngrepotin banget karena down light, nggak bisa diganti menggunakan tongkat lampu dari bawah. Dua hal yang harus diperhatikan ketika beli tangga, jangan pilih bahan yang terlalu tipis dan ringan, serta baca maksimum berat badan yang bisa disangga.
ALAT PERTUKANGAN IMPIAN
Saat ini sedang mengidam-idamkan punya alat pertukangan keren bernama bor listrik, tapi yang handy buat perempuan.
Sudah survey, harganya sebenarnya hanya separonya harga tangga. Tapi entah mengapa, belum ada urgency-nya untuk beli. Padahal saya sudah membayangkan bisa pasang sendiri kaca, jam dinding, rak-rak kecil untuk bumbu, cantolan panci dan sebagainya. Penggunaan bor untuk meminimalisir tembok yang cuil-cuil akibat tidak piawai memaku menggunakan martil atau palu.
Nah begitulah, bersyukurlah teman-teman yang masih bisa nyuruh-nyuruh orang untuk mengerjakan itu semua karena meskipun kelihatannya keren tapi sakjane yo wegah karena passion saya tu umbah-umbah wkwwkkwkk....
34 Comments
Hahayyy..aku suka keliru mbak...dimintain tlong suami ambil tang..yg aku bawak obeng..begitu sebaliknya..pdahal kn beda banget yak...
ReplyDeleteBanyak juga alat pertukangannya Mbak Lusi. Iya jadi perempuan yang hidup di jaman sekarang, sedikit banyak harus bisa menggunakan alat-alat pertukangan. Setuju banget :)
ReplyDeletekalau di rumahku, yang putih itu namanya kabel ties. entah nama aslinya nggak tau:D kayaknya keren ya, kalau bisa bikin cantolan sendiri, suami pulang rumahnya jadi beda...banyak cantolan:D
ReplyDeletekalau di tempatku tangga beli se RT, jadi beli satu tangga untuk seluruh warga RT, nyimpennya juga di rumah pak RT. jadi ngirit tempat dan ngirit uang hahaha....
oya cable ties juga lebih pas tampaknya krn sering digunakan utk pelitrikan
Deleteaku uda akrab dg alat pertukangan sejak kecil mba.. udah dibiasain sama abah.. benerin genteng mlorot waktu hamil juga udah pernah.. kondisi darurat.. skrg yg blm punya tangga itu. yg lama rusak :D
ReplyDeleteWalaaah kalau wamil yo jangan naek2 jeeeng
DeletePalu kami masih edisi lama gagang kayu berat sudah lamaaa sekali
ReplyDeleteaku udah tau semua pertukangan di atas mba soalnya suka di suruh bawa pertukangan itu seperti tang, palu, dll ..
ReplyDeleteYa Allah mbak Lusi keren bener, hampir sama dengan alat2 punya bapak saya ini sih, saya adanya alat pertukangan perempuan itu cangkul, ember, selang, sekop *eh itu sih alat berkebun hehe
ReplyDeletentar ya, dalam waktu akan merambah jadi tukang kebun wkwkwkk
Deleteaku punya semu ambak kecuali tangga lipat belum punya. perlu juga sesekali padahalbuat naik2
ReplyDeletewaah makasiih sudah disebutin di blog se bombastis ini. itu alat-alatnya memang sebaiknya menjadi sahabat perempuan untuk digunakan sehari-hari. jangan lupa staple, glue gun, dan bor listrik yang penampakannya semakin bersahabat untuk kita. ada juga bor skrup yang bisa di charge lumayan buat bikin rak asesoris. dan ya, plastic strap fastner itu jempolan lo.
ReplyDeletestaple udah punya, glue gun udah punya, bor skrup catet dolo :D
Deletesemua tools diatas kebanyakkan milik kaum Adam ya mak...tetapi gak ada salahnya mencoba mandiri sendiri hehehe
ReplyDeleteSetuju mak, aku dirumah punya juga maah beli yang 1 set besar biar enak. Harus wonder woman pokoknya
ReplyDeletekalau lihat film-film barat, kayaknya perempuannya juga suka ada yang ngerti pertukangan, ya. Saya belum pernah lihat film lokal yang tokoh perempuannya ngerti pertukangan hehehe. Dan di dunia nyata, saya juga termasuk yang gak ngerti pertukangan. Untung suami handy man. Jadi jarang manggil tukang :D
ReplyDeleteMbak Lusi, suamiku pekerjaannya tukang lho. Wah, ternyata di luar negeri udah banyak ya ibu-ibu pegang alat pertukangan dan Indonesia belum banyak. Hmmmm, bagaimana kalau kapan-kapan saya pegang alat petukangan saja ya. Biar nambah emak pertukangan di Indonesia, hahahaaaa....
ReplyDeleteUdah serius baca yang atas, endingnya ngekek.
ReplyDeleteKhas banget, bikin flashfiction juga kayak gini macam endingnya :))))
*komen gagal fokus*
Wuih sama kita, aku malah hoby nukang, obeng, tang,palu, gergaji, tangga lipat dah jd shbt, ngidam punya bor listrik, peralatan2 nukang yg keten merek bosch
ReplyDeletetang, palu ma obeng mba...soalnya dirumah ga ada cwo jadi apa2 sendiri haha...
ReplyDeletebisanya kalo ngurusin pertukangan itu cowok ya :D
ReplyDeleteWanita yang mengerti kerjaan pertukangan dan akrab dengan benda-benda tukang itu kelihatan keren dan machoo ya.. Mandiri dan perkasa :D
ReplyDeleteJadi nggak harus apa-apa manggil tukang ya mbak,,
aku baru tau yang kaya plastik gitu namanya plastik strap ya, hehe
ReplyDeletema'lum perempuan kan taunya alat dapur :D hihii
dirumahku yang nggak ada cuma tangga sama yang plastik untuk ngiket itu.
ReplyDeleteYang lain ada, cukup lengkap.
Kunci pun ada sampe pemotong kramik juga ada
Barang2 ini ada di rumahku smua, tapi jarang kupegang-pegang hehehe
ReplyDeleteilmu pertukangan Mba Lusi super banget.. saya seringnya ngoper pekerjaan sepele ke suami. Eh ternyata ada yg bisa kita lakukan sendiri ya.. makasih banget mba. Terutama tali putih itu ..(maaf namanya susah diingat :))
ReplyDeleteAda lagi...kuas, lem dan isolasi entah itu lakban atau lainnya
ReplyDeleteSoalnya biasanya butuh buat kabel, nempelin wallpaper dll
Sejak kecil aku lumayan familiar dgn alat2 pertukangan, maklum papaku sering bebenah rumah sendiri.. Kadang2 beliau ngecat sendiri bagian rumah yg catnya sudah pudar... Ketika aku dan suami merehab rumah mungil kami, yang ngecat rumah bagian dalamnya dikerjain berdua sama suami.. Kalo diinget2 sekarang ini rasanya takjub...
ReplyDeletesmuanya saya pny jg mak... tp jarang make hihihi...
ReplyDeleteKebetulan genteng kamar saya lagi melorot mbak Lusi.. Bisa saya pinjam tanggal lipatnya.. Ataua piye kalau mbak Lusi saja yang mengatasi hehehe
ReplyDeleteplastic strap fastener-nyaa!! nggak nyangka kalau fungsinya lebih dari buat labelin aja. keren-keren ... ; )
ReplyDeleteKarena suami hobi nukang, aku suka bahagia liat alat2nya mak hehehe.. Lumayan komplit :).. Lama2 karena suka merhatiin jadi tau :)
ReplyDeleteberhubung anak saya laki semua maka mau tidak mau koleksi alat pertukangan ada. lha gimana lagi, anak2 mainannya ya obeng segala macem gitu.
ReplyDeletetp enak kok bisa gegarap sendiri meski ga rapi jali setidaknya untuk emergency.
Sebel banget kalo nggak punya tangga,lagi butuh banget tangga dan tetangga g ada yang punya,mau g mau besoknya langsng beli ahahaha...
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji