Memangnya apa yang bisa dilakukan kakek nenek di youtube?
Saya pernah cerita bagaimana ibu saya memanfaatkan youtube untuk mencari pola rajut dan songket. Nah sekarang saya pengin ngobrol tentang sebaliknya, yaitu kakek nenek yang eksis di youtube. Youtube adalah tempat utama saya mencari tutorial rekondisi perabotan rumah atau iseng pengin membuat tote and shopper bag. Kadang saya juga mencari tutorial di blog dan website, tapi youtube lebih memudahkan belajar dan meniru karena ada praktek yang bisa langsung kita ikuti.
Saya pernah ngobrol secara terpisah dengan Sary dan mbak Injul tentang blogger yang sudah tidak bisa disebut mahmud. Dengan Sary saya ngobrol bagaimana blogger mahmud sangat diuntungkan karena banyak yang bisa ditulis tentang tumbuh kembang anak-anak mereka. Membesarkan anak-anak memang dihadapkan dengan banyak sekali peristiwa menakjubkan, yang selalu menarik untuk diceritakan dan cerita tersebut selalu dicari oleh orangtua lain sebagai bahan pertimbangan bagi pertumbuhan anak mereka sendiri. Terlebih karena itu adalah masa emas, yang memerlukan perhatian utama orangtua dan dukungan masyarakat. Karena pentingnya masa ini, banyak brand yang terjun hampir di semua aspek tumbuh kembang anak. Banyak undangan event bagi blogger parenting. Tapi banyaknya event itu jangan sampai malah membuat sibuk sendiri dan melupakan tugas utama mendampingi anak, ya.
Dengan mbak Injul yang seumuran (entahlah kami sama-sama menyembunyikan KTP hahaaa), saya mengatakan bahwa saya tidak mau dikenal sebagai blogger karena usia, karena tak banyak yang ngeblog di usia yang telah matang. Saya ingin dikenal sebagai blogger karena blog saya.
Dari sering mencari tutorial di youtube itu, saya dapati bahwa tutorial dari Indonesia kebanyakan tentang teknik blogging, craft, hijab (termasuk kecantikan) dan memasak. Sedangkan tutorial mengurus rumah dan recycle masih jarang. Padahal, rekondisi perabotan rumah dan menata rumah adalah yang paling saya cari karena saya tidak pandai mengurus rumah dan tidak rapi mengerjakan segala macam rekondisi.
Setelah mengubah pencarian menggunakan bahasa Inggris, hampir semua yang saya cari ternyata sudah ada. Takjubnya, banyak tutorial yang dibawakan oleh kakek nenek.
Ini mengubah pandangan saya bahwa youtube hanya untuk anak muda.
Atau mungkin pandangan itu hanya benar untuk youtube di Indonesia. Youtube diluar negeri tidak memandang usia. Dan kebanyakan tutorial tersebut dilengkapi dengan url blog atau website, yang maknanya ngeblog di usia matang (bahkan sudah kematengan heheheee) di luar negeri itu sudah biasa, bukan sesuatu yang ajaib.
Jika dulu saya berpikir blogger yang sudah matang usia itu tak banyak bahan menulis kecuali lomba dan review, sekarang saya menemukan sesuatu yang lain, bahwa kakek nenekpun bisa punya bahan menulis sebanyak mahmud. Bukankah pengalaman hidup lebih banyak? Bahkan trik dan tips seperti menyimpan sisa cat diatas bisa menolong saya yang sedang belajar rekondisi, dan itu tidak bisa saya dapat di sekolah maupun seminar.
Dua bulan lalu saya terpesona mendapat penjahit bagus dan murah yang sudah nenek-nenek, sehingga kami memanggilnya eyang. Jahitannya rapi dan modelnya bagus. Saya tambah yakin bahwa ketrampilan itu akan bermanfaat sampai kita uzur. Di youtube saya juga menemukan tutorial menjahit yang dibawakan oleh nenek-nenek. Jahitannya rapi dan banyak tips and tricks yang memudahkan pengerjaan.
Perbedaan tutorial youtube kakek nenek dengan orang muda adalah kalau tutorial orang muda itu zap zap dengan musik yang mendukung, sehingga enak dilihat dan terkesan profesional.
Tutorial kakek nenek banyak diisi dengan narasi dan terkesan lambat.
Mungkin sesuai dengan kemampuan teknis editorial yang terbatas. Saya aja nggak bisa. Heheee....
Dari situ saya menarik pelajaran bahwa dalam melakukan apapun, kita tak perlu heboh ingin seperti A atau harus mengungguli B atau memenuhi apa yang diinginkan pasar. Yang penting adalah mengerjakan apa yang paling kita tahu dan melakukan yang terbaik di bidang itu. Insya Allah sampai tua pun kita tetap bisa berkarya.
12 Comments
Blogger yang sudah matang. Bahasane alus yakin. :D
ReplyDeleteMeski sudah kakek nenek, mereka terus aktif berbagi, ya. Buat mengisi waktu mereka. Kreatif.
setuju, ibuku juga sekarang ketika ditanya dapat pola dari mana? kan bisa lihat di youtube,...ibuku..ibuku,
ReplyDeleteseperti ini lah efek kemajuan teknologi dan beruntung bagi yang bisa memanfaatkannya, kalau untuk saya youtube itu teman untuk makan kalau lagi di kos-kosan
ReplyDeletesebagai ((mahmud)) yang selalu mengamalkan prinsip hemat (IRIT), channel yutub selalu menjadi satu dari beberapa hal yang dibatasi untuk dikonsumsi :| blm sanggup mak dakuh bermain-main lama dengannya...
ReplyDeletebtw kalimat akhir, meski warnanya genit tapi cukup menggigit di hati :)
Sini tak gigit :D
ReplyDeletesaya ngebayangin juga kalo anak2 udah mandiri kayanya sy masih ngeblog :p
ReplyDeleteWaah keren juga ya kakek nenek bisa memanfaatkan youtube untuk kasih tutoraial menjahit mbak.
ReplyDeleteyes bener sekali mak..setuju banget deh ama kata2 terakhirnya...nggak usah jd orang lain jdilah diri kita sendiri dan percaya dgn kemampuan yg kita miliki :)
ReplyDeletekok jadi mikir...entar kalo aku jadi nenek2 gimana yaaa :D
ReplyDeletekayae kalo aku sudah matang belum tentu bisa kaya kakek nenek itu mbak, tapi ya semoga bisa biar label bloggernya ada terus
ReplyDeletewahhh keren banget ya mba, sudah kakek nenek tetap mau berbagi ilmu dan pengalamannya via youtube...
ReplyDeleteTerus jadi bikin tote bagnya gak Mak? Hihi..
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji