Jika ada tanda-tanda regulator kompor gas sudah tidak bisa berfungsi dengan baik, cepatlah ganti sendiri sebelum terlambat.
Banyak ibu-ibu tidak mau berurusan dengan perawatan kompor gas karena takut. Paling-paling hanya membersihkan permukaannya. Saya pun begitu. Kalau dirumah tidak ada orang, pengantar gas saya minta memasangkan sehingga saya tinggal memakai saja. Tapi belakangan saya terpaksa membuang jauh rasa takut tersebut karena mengambil sendiri tabung gas, tidak ada yang mengantar. Selain bertanya, saya sibuk googling untuk memastikan yang saya lakukan aman.
Berdasarkan googling, usia regulator itu rata-rata 1 tahun, tapi selama ini saya cukup lama mengganti regulator, jauh lebih lama dari usia yang disebutkan dalam artikel-artikel tersebut. Namun, tanda-tanda regulator sudah tidak bagus lagi dipakai hampir sama dengan artikel-artikel yang saya temukan, yaitu tiba-tiba kompor sulit dinyalakan.
Memang ada beberapa kemungkinan kompor sulit dinyalakan, terutama setelah ganti tabung. Bisa karena alirannya tidak lancar, jadi coba dulu selangnya diketuk pelan dengan gagang pisau. Bisa juga karena kompornya kotor, jadi bersihkan dulu kerak dan lemaknya. Sudah banyak cairan kimia langsung pakai di supermarket, atau direndam soda kue. Kalau masih juga harus berkali-kali dicetekin baru nyala, mendingan langsung ganti regulator saja daripada menunggu benar-benar nggak bisa dinyalain. Karena itu tandanya regulator sudah nggak bagus.
Regulator saat ini kebanyakan sudah dilengkapi dengan alat otomatis sehingga ketika ada kebocoran, seolah mengunci, tidak ada aliran gas yang keluar. Jadi kalau susah menyala jangan ngamuk-ngamuk, malah harus bersyukur sudah mendapat early warning. Karena itu, kalau nggak bisa nyala dan sudah dilakukan berbagai usaha, jangan dipaksa lagi, ya?
Harga regulator tergantung dari bahan dan aksesorisnya. Ada regulator yang menggunakan semacam pengunci dari besi diatasnya. Tapi jika selang sudah punya sistem otomatis, kunci seperti itu tidak perlu. Ada juga yang kuncinya 2, di kanan dan kiri. Jangan keliru dengan regulator bertekanan tinggi ya. Baca baik-baik petunjuknya. Regulator bertekanan tinggi biasanya dipakai untuk restoran atau warung.
Baca juga: Apa Yang Harus Dilakukan Perempuan Jika Atap Bocor
Regulator saat ini kebanyakan sudah dilengkapi dengan alat otomatis sehingga ketika ada kebocoran, seolah mengunci, tidak ada aliran gas yang keluar. Jadi kalau susah menyala jangan ngamuk-ngamuk, malah harus bersyukur sudah mendapat early warning. Karena itu, kalau nggak bisa nyala dan sudah dilakukan berbagai usaha, jangan dipaksa lagi, ya?
Mungkin bapak-bapak ada yang lebih ahli memperbaiki regulator kompor gas. Tapi kita, ibu-ibu, sebatas itu saja, ya.Pilihan regulator di pasaran sudah banyak. Dari Rp 65.000 sampai yang termahal yang saya lihat seharga Rp 295.000. Silakan dipilih sesuai kemampuan. Pastikan saja lolos uji SNI (Standar Nasional Indonesia) dan punya sistem otomatis jika terjadi kebocoran. Yang saya beli kemarin seharga Rp 95.000. Bukan karena apa-apa sih, kebetulan saja merk tersebut ada SPG-nya sehingga bisa tanya-tanya detil.
Harga regulator tergantung dari bahan dan aksesorisnya. Ada regulator yang menggunakan semacam pengunci dari besi diatasnya. Tapi jika selang sudah punya sistem otomatis, kunci seperti itu tidak perlu. Ada juga yang kuncinya 2, di kanan dan kiri. Jangan keliru dengan regulator bertekanan tinggi ya. Baca baik-baik petunjuknya. Regulator bertekanan tinggi biasanya dipakai untuk restoran atau warung.
Baca juga: Apa Yang Harus Dilakukan Perempuan Jika Atap Bocor
Jadi, memasang regulator itu mudah tapi sulit.
Mudah karena pernak perniknya cuma sedikit. Sulit karena selangnya sengaja dibuat sangat sempit, sehingga perlu tenaga dan kesabaran untuk memasukkan regulator.
Jadi, yang umumnya ada dalam satu set regulator adalah:
- Regulator. Di foto yang berwarna biru itu.
- Selang karet. Beberapa merk menyelebunginya dengan selang aluminium, yang katanya untuk pelindung gigitan tikus dan cipratan minyak panas.
- Klem pengencang selang karet dari bahan aluminium.
- Klem perapi selang aluminium dari bahan karet.
Untuk mengerjakannya hanya diperlukan sebuah obeng (difoto yang berwarna merah hitam) dan tenaga yang kuat, jadi jangan lupa makan dulu.
Caranya:
- Pastikan knop kompor dan regulator dalam kondisi off.
- Masukkan klem aluminium ke selang karet. Biarkan longgar.
- Masukkan ujung regulator kedalam selang karet sampai mentok. Ini yang perlu tenaga dan kesabaran. Kudu ngotot tapi jangan dipaksa agar selang karetnya tidak rusak. Dorong sambil diputar-putar saja.
- Kencangkan selang karet diujung tempat masuk regulator dengan klem aluminium.
- Masukkan klem karet.
- Masukkan selang aluminium. Ini sepele tapi jangan lupa urutannya. Kalau lupa bongkar lagi, capedeh.
- Masukkan klem karet di ujung satunya. Rapikan posisi klem karet dengan selang aluminium di kedua sisi.
- Masukkan klem aluminium di ujung satunya. Ini nggak boleh lupa juga ya, bongkar lagi kalau lupa.
- Masukkan ujung selang karet satunya di saluran masuk gas di kompor. Ini juga susah, tapi lebih mudah dibandingkan waktu memasukkan regulator.
- Kencangkan posisi selang karet dengan saluran masuk gas menggunakan klem alumunium.
- Selesai. Pasti sekarang sudah lancar.
Kompos gas adalah sahabat para ibu. Darinya kita bisa mengungkapkan kasih sayang pada keluarga dalam bentuk makanan, teh hangat atau cemilan. Yuk, kita taklukkan ketakutan pada kompor gas.
15 Comments
aku baru ganti juga mbak, beli regulator yang menjepit gitu supaya lebih kencang
ReplyDeleteYang penting memang kenceng.
DeleteHarus sambil praktek. Biasanya minta bantu tukang gas
ReplyDeleteTapi karena sibuk kan, bukan karena takut? Kan engineer :D
Deletedulu takut masang regulator kao gas abis,nah,pertama kali pasang pas kemarin hamil 8 bulan,itupun gara2 pas suami di riau..jadi mau g mau harus bisa pasang sendiri^^
ReplyDeleteAlah bisa karena terpaksa hheee
DeleteBiasanya saya minta bantuan suami atau pengantar gas mbak Lusi, kalau pasang sendiri masih was-was :)
ReplyDeleteDulu saya juga begitu tapi sekarang harus bisa sendiri :)
Deleteaku gak bisa gantinya, mau masang regulator aja takut hohoho...apalagi kalau bunyinya ngeses...
ReplyDeletentar kalau udah terpaksa bisa kok :))
Deletepaling bahaya memang kalau sampai bocor ya mba
ReplyDeleteAduh jangan sampai dehj :)
DeleteNaah saya ini termasuk penakut untuk ganti regulatornya hikz jadi di rumah sering dipasang sama mas delivery atau sama bibi. Kayaknya harus bisa pasang sendiri ya mak, mengingat kalau mereka nggak ada.
ReplyDeleteTFS mak :*
Tp ati2 kalau sama anak kecil ya, jangan sampai mendekat
DeleteBiasanya kalo pasang regulator ke tabung gas kulakukan sendiri. Kalau ganti selang dan regulator baru, tugas suami hehehe.
ReplyDeleteIya bener, kadang gas nggak bisa naik, biasanya aku ketuk2 pakai gagang pisau, akhirnya bisa nyala :)
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji