Macan Ternak (Mamah Cantik Antar Jemput Anak) butuh survival tips dalam menjalankan tugasnya?
Percayalah, iya! Tidak peduli apakah si mamah adalah ibu rumah tangga atau pekerja, semua yang antar jemput anaknya sendiri butuh kemampuan untuk survive. Sebab apa? Sebab mengantar jemput anak itu:
- Kalau terlambat, sport jantung.
- Kalau berubah jadwal, langsung baper.
- Kalau datang terlalu awal, mati gaya.
- Kalau ada yang ketinggalan, mendadak panik.
- Kalau parkiran penuh, penginnya asal nyempil seperti gaya nyetir Mr Bean.
- Kalau anak tidur di boncengan motor, udah mati rasa aja berat meganginya.
- Kalau jalan macet, pengin terbang saja.
Belum lagi cara mengendarai sepeda motor atau menyetir ibu-ibu yang jadi bahan nyinyiran dan lawakan sedunia kan ya, ibu-ibu? Salah dikit aja yang nglakson semangat banget, kayak merayakan penemuan ibu-ibu yang sign kiri belok kanan.
Tapi, apapun yang terjadi, kita harus bertahan supaya tugas negara semua lancar sehingga anak-anak merasa nyaman dan aman sampai mereka mandiri.
Keluarlah dari rumah 3 menit sebelum anak-anak. Ini agar mamah bisa menyiapkan kendaraan, misalnya memanaskan kendaraan, ngecek bahan bakar, cek ban, menyiapkan helm motor, cek dompet, cek handphone, membersihkan kabin, menata tas sekolah, bawa payung, bawa jas hujan dan sebagainya.
Mulai jalan 5 menit lebih dulu dari orang-orang. Saya sendiri heran, 5 menit itu bisa membuat perbedaan yang jauh banget. Di kota saya rata-rata anak sekolah masuk antara jam 07.00-07.15. Anehnya, jika jam 06.25 sampai tengah kota, masih leluasa untuk berkendara dan ngedrop anak di depan sekolahnya. Tapi begitu telat 5 menit saja, tiba di tengah kota jam 6.30, tiba-tiba sret! Nggak bisa gerak. Antri di traffic light panjang. Mau ngedrop depan sekolah juga buru-buru karena di belakang sudah antri panjang. Tiap kota beda polanya, ya. Coba deh, dicari pola macetnya, lalu mendahului sedikit saja, nggak perlu kepagian juga.
Baca juga: Berburu Sekola Favorit Di Kota Yogyakarta
Gadget harus full battery plus powerbank. Ini penting banget supaya nggak baper kalau tiba-tiba si anak berubah jadwal, yang tadinya minta dijemput jam 14.00, ternyata ada kegiatan sampai jam 15.00, padahal mau pulang tanggung karena rumah ada di pinggiran yang jauh dari sekolah. Jadi mendingan ngadem, buka socmed atau email, bales-balesin notifikasi. Bisa juga bikin status kontroversial buat nambah score klout atau mengunggah foto dagangan. Paling mantap ya ngeblog aja.
Bawa buku biar tambah pinter. Menunggu anak juga bisa sambil membaca buku. Manfaatkan waktu untuk menambah wawasan. Syukur bisa menginspirasi.
Bergaul biar kekinian. Nggak harus tiap kali, tapi sekali-kali bergaulah supaya bisa bertukar informasi tentang kegiatan sekolah. Tak jarang anak-anak tidak menceritakannya pada kita, bukan karena kurang komunikatif, tapi kadang mereka anggap tak penting untuk diketahui orangtua. Dari bergaul, kadang kita malah dapat info penting, misalnya buku-buku yang dipakai si juara kelas, rekomendasi tempat les yang bagus, interaksi guru dengan murid dan sebagainya.
Bawa uang receh atau cemilan. Kalau nganggur itu paling enak ngemil. Kalau sedang diet, bawa cemilan sehat dari rumah. Tapi kalau enggak, jajan saja didepan sekolah. Untuk SD, biasanya jajannya yang ringan-ringan aneh, misalnya telor ceplok imut, cilok, bakso bakar dan sebagainya. Sedangkan kalau sudah SMP dan SMA itu jajanannya lebih mantap, misalnya bakpao, siomay, bakso malang, mie ayam dan sebagainya. Harganya dibawah Rp 10.000 semua, jadi bayar dengan uang kecil saja supaya nggak ngrepoti.
Jangan ngebut. Namanya bawa anak-anak itu ya mah, safety first. Nggak peduli sudah telat, jangan ngebut. Sampai di sekolah, temui wali kelas dan gunakan pesona kita untuk meminta wali kelas memakluminya.
Jangan malu-maluin ketika berkendara. Cobalah berdiri didepan motor mamah, lalu minta anak yang lebih besar untuk menyalakan tombol-tombol yang ada berdasarkan perintah dari mamah. Dengan begitu, mamah akan tau, kalau mau belok kiri apa yang harus dipencet atau diceklek. Begitu pula kalau keluar gang berhenti sebentar tengok kanan-kiri, jangan meluncur aja, dulukan kendaraan dari kanan. Di lampu merah harus tertib, jangan melebar ke kiri atau berhenti paling depan.
Sekalian belanja. Daripada bolak balik mengeluarkan kendaraan, kan lebih baik sekali keluar sambil belanja. Tapi ingat, untuk bahan-bahan yang tidak awet seperti ayam atau ikan, jangan membeli sebelum menjemput anak-anak, melainkan belanjalah dalam perjalanan pulang ke rumah setelah mengantar anak-anak ke sekolah atau menjemput anak-anak. Belanja itu bisa untuk menghibur diri kan, mah?
Tidur. Mamah-mamah sering kurang tidur. Mereka seringkali tidur paling belakangan dan bangun paling pagi. Dengan banyaknya sekolah yang usai pada sore hari dan makin banyaknya peralatan rumah tangga yang canggih, membuat para orangtua masa kini memilih untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri tanpa pembantu. Yang anak-anaknya sudah besar bisa diajarkan untuk turun tangan. Nah, kesempatan nunggu (kalau naik mobil) bisa digunakan untuk tidur barang sejenak. Jangan lupa kunci pintu, matikan mesin dan buka jendela sedikit.
OOTD dan make up. Mamah mengantar anak-anak masih mengenakan baju tidur atau baby doll lalu ditutup jaket? Mulai sekarang, ganti dengan baju yang bagus dan dandan sewajarnya. Pertama, karena anak-anak tidak suka teman-temannya melihat ibunya lecek. Sederhana dan lecek itu beda ya, maka bedakan! Tak jarang ada kepentingan mendadak misalnya pertemuan informal dengan para orangtua murid, ketemu teman lama lalu diajak seldie, tiba-tiba harus ke toko kerena diminta anak-anak membelikan alat lukis dan sebagainya. Dan yang penting, dandan cantik itu merupakan mood booster biar semangat antar jemput anak..
13 Comments
Wah bbrp tahun lagi niih jadi macan ternak hihii.. dandan biar segerr mukanyaa yah mbaa, tidur kadang suka terlupakan...noted survival tipsnyaa
ReplyDeletedi sekolah anakku, telat 5 menit jemput pake mobil nggak dapet parkiran. kalau nganter telat 5 menit, perempatan deket rumah udah nggak bisa belok #eaaa...btw, tulisan di atas benar2 pengalaman pribadiku bangeeet:D
ReplyDeleteSaya nganterin Marwah sekolah sekalian ngantor, jadi udah syantiek, heheh :D
ReplyDeleteawalnya penasaran dgn judulnya macan ternak hihi kreatif mbak :-)
ReplyDeletesalah satu tugas mamah kalau ditulis sudah panjang banget, belum tugas2 mamah yg lain hihi
ReplyDeleteaku macan ternak jadi-jadian mba Lusi, maksudnya kadang ternak kadang ngga.
ReplyDeleteseringnya ngandelin abang ojek tercintah :D
Cocok nih...buat macan ternak macam saya.., hampir semua udah dilakuin...kecuali kalo pas buru-buru bangeet...ga dandan ga ganti baju, langsung cuuz greng..berangkaat...:p
ReplyDelete(((Macan ternak)))
ReplyDeleteSukses ketawa baca akronim ini, Mbak Lus. :)) O ya, ngomong-ngomong soal baby doll, aku sering kegelian kalau lihat ada mahmud 'berkeliaran' di luar rumah pakai baby doll. Iya seh, belum mandi (misalkan memang belum mandi), tapi kayaknya jauh lebih ok pakai yg lebih rapi..celana kargo, mungkin, hehehe
hahahaha..macan ternak ya mbaaa...aku udah ngebayanginnya apaaaa gitu :)
ReplyDeleteselama di Pekalongan kemarin,,tiap hari antar jemput adik. hari pertama..failed..jam nya adik pulang, saya masih asik karaoke. hari ke-2,,failed lagi..jamnya pulang akunya masih asik main di hutan..wkekkee. hari ke-3, berhasil..cuma akunya yang males-malesan. ah trenyata antar jemput itu butuh perjuangan. makasihhh Bapaaak
ReplyDeletehaahah ini pengalaman aku juga mbak, dateng leih cepat kelaurnya lama. dateng ditelatin anaknay keluar lebih cepat :)
ReplyDeletePertama, aku penasaran ma judulnya. Tak pikir ternak macan....oh, ternyata....
ReplyDeleteHabis anter anak, mampir pasar beli sayuran. Cocok mbak.. Hi..hi
Nah ini, aku pingin banget lho bisa antar jemput anak. Sayang nggak bisa nyetir hiks. Jadi pasrah nunggu mobil jemputan datang, kalo nggak sesuai jadwal datangnya ya jadi deg-deg an juga. Untung sekarang mobil jemputan anak-anak ada hpnya bisa ditelpon, dulu malah nggak ada hp.
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji