Senang sekali bisa membuat tas kulit sintetis. Ini ada hubungannya dengan obsesi saya terhadap kulit sintetis.
Seperti yang sebagian teman-teman ketahui bahwa usaha saya dahulu adalah berjualan storage dari bahan kulit sintetis. Storage dari kulit sintetis Ladaka Handicraft disukai karena jahitannya yang tampak jelas dan rapi.
Dahulu saya selalu ditanya, "Buat sendiri kan, mbak?
Itu wajar karena pembeli kita memang takut kemahalan akibat banyaknya bisnis seller atau dropshipper yang menambahkan margin di komponen harga. Sebenarnya, owner usaha yang sudah berkembang itu memang tidak membuat sendiri produk-produk yang dijualnya. Kalau masih melayani satu dua pembeli, mungkin saja. Kalau pembeli atau pemesan sudah banyak, dia akan menyerahkan ke karyawan, pengrajin, subkon atau maklun. Nggak sanggup ya 2 tangan melayani semua. Jadi yang dimaksud dengan membuat sendiri dalam sudut pandang pemilik usaha adalah perajin atau karyawan membuat secara khusus untuk dirinya atau perusahaannya, tidak melalui pengumpul atau pedagang grosir.
Sedangkan untuk produk Ladaka itu memang dibuat oleh perajin yang membuat untuk saya secara khusus. Storage itu adalah pekerjaan berat karena konstruksinya dari karton atau mdf atau triplek sehingga ada kegiatan memotong bahan yang tebal dan keras. Memotong, menjahit dan mengelem vinil atau kulit sintetis itu juga pekerjaan yang tak kalah beratnya. Karena itu, produk storage tersebut dikerjakan oleh laki-laki.
Namun demikian, saya tetep penasaran pengin bisa menguasai menjahit vinil supaya paham kesulitannya dan bisa coba-coba membuat design baru sendiri. Ketika Jaric (Jogja Fabric Community) mengadakan workshop di Hartono Mall untuk kedua kalinya, saya ikut lagi. Diantara 3 model tas, saya memilih yang ada kulit sintetisnya.
Banyak lo, ada 30 mesin jahit yang siap digunakan selama 2 hari. Jadi saya cuma bawa peralatan jahit pribadi. Kapan-kapan saya akan tulis tentang peralatan jahit pribadi wajib ya.
Enaknya, workshop Jaric kali ini saya tidak perlu angkat-angkat mesin jahit karena sudah disediakan oleh Singer.
Banyak lo, ada 30 mesin jahit yang siap digunakan selama 2 hari. Jadi saya cuma bawa peralatan jahit pribadi. Kapan-kapan saya akan tulis tentang peralatan jahit pribadi wajib ya.
Seperti workshop lalu, kali ini dimulai pada jam buka mall, yaitu jam 10.00 dan selesai jam 16.00, bisa molor sampai jam 17.00. Lokasi workshop kali ini diatas atrium yang menjadi lokasi workshop yang dulu. Saya suka banget karena suasananya lebih tenang. Saya lebih santai mengikuti tutorial yang sudah dibuat panitia dalam sebuah brosur besar.
Pada menit-menit pertama saya menyesuaikan diri dengan mesin jahit Singer yang disediakan oleh Sinar Harapan Jogja. Ternyata gampang banget ya. Heheheee.... Banyak sih teman saya yang pengin ikut tapi takut belum bisa menjahit. Padahal mesin jahit jaman sekarang tidaklah sesulit mesin jahit dulu. Paling-paling butuh penyesuaian sebentar di awal. Apalagi di workshop kemarin mas-mas dari Sinar Harapan dengan sigap membantu peserta yang mengalami kesulitan hingga lancar.
Dari Jaric kami mendapatkan bahan tas yang sudah digunting sesuai ukuran (inner katun, outer kanvas, outer kulit sintetis), rit (resleting), benang, bobin dan brosur tutorial.
Yang pertama dilakukan adalah mengisi bobin dengan benang, lalu meletakkan benang pada tempatnya. Tiap mesin pasti beda. Jadi yang tidak bisa itu bukan cuma yang belum pernah menjahit tapi juga yang sudah biasa menjahit. Setelah itu barulah mengikuti step by step yang ada di brosurnya. Saya sih lebih banyak tanya daripada lihat brosur karena mentornya banyak dan siap membantu. Iya, cari gampangnya aja. Hahaaa....
Seperti workshop lainnya, kemampuan peserta berbeda-beda. Ada yang cepat, ada yang lambat. Tapi karena mentornya cukup banyak maka semua bisa mendapatkan pendampingan yang merata. Saya sengaja duduk di meja yang depannya kosong karena saya nggak bisa rapi jadi takut mengganggu teman lain. Hari itu ada 2 model tas yang dibuat, yaitu simply bag dan cassy bag sehingga kami dibagi menjadi 2 group.
Dua model tas itu hampir sama, hanya saja tekniknya sedikit beda karena yang cassy bag ada kulit sintetis sehingga ada kesulitan menjahit. Kulit sintetis membuat jarum mesin jahit jalan ditempat. Mentor memberikan petunjuk agar proses menjahit bisa lebih mudah. Saya sih tidak ada kesulitan dengan jarum jahit dan sepertinya cuma saya yang anteng saja soal itu. Tapi saya nggak tahu sih kenapa kok saya bisa lancar aja. Wkwkwkwk.... Kesulitan saya adalah mempertahankan presisi kampuh dan membuat jahitan yang lurus dan rapi.
Peserta yang mengerjakan simply bag banyak yang sudah selesai lebih dulu. Setelah itu barulah ada satu cassy bag yang selesai. Untuk peserta yang selesai dulu di masing-masing model mendapat hadiah dari Hartono Mall. Selain itu juga ada hadiah untuk peserta dengan tas yang jahitannya paling rapi. Tentu saja saya tidak dapat semua! Heheee....
Hasilnya saya suka banget karena secara tampilan paling bagus dibanding tas-tas lain yang pernah saya buat.
Nggak kelihatan seperti gembolan lah. Hahaaa....
Okey, berhubung puas banget dengan hasil kali ini, maka tas tersebut langsung saya pakai sendiri, dan 2 teman sudah minta dibuatkan. Tapi ini belum dijual ya, masih for free. Nanti kalau sudah percaya diri dengan kualitasnya, silakan pesan. Masih perlu jam terbang yang banyak dan komentar positif para mentor terhadap mutu tas. Sementara ini komentar para mentor baru setaraf, "Hebat mbak, bisa selesai lebih cepat dari waktu yang disediakan. Sekarang bisa bawa pulang tas buatan sendiri. Nggak bawa pulang PR lagi."
Cassy bag cukup besar, bisa muat untuk laptop, mukena, beberapa pouch, perlengkapan gadget dan sebagainya tapi tetap keren karena aksen kulit sintetis itu.
Nggak kelihatan seperti gembolan lah. Hahaaa....
Okey, berhubung puas banget dengan hasil kali ini, maka tas tersebut langsung saya pakai sendiri, dan 2 teman sudah minta dibuatkan. Tapi ini belum dijual ya, masih for free. Nanti kalau sudah percaya diri dengan kualitasnya, silakan pesan. Masih perlu jam terbang yang banyak dan komentar positif para mentor terhadap mutu tas. Sementara ini komentar para mentor baru setaraf, "Hebat mbak, bisa selesai lebih cepat dari waktu yang disediakan. Sekarang bisa bawa pulang tas buatan sendiri. Nggak bawa pulang PR lagi."
6 Comments
kreatif banget mba! aku sering liat DIY mba lusi di IG dan takjub! dulu aku suka ngulik2 kayak ginian, tapi ya itu.. setelah pny anak ngga sempet lagi :D ntar deh kl anak2 udah gedean & punya waktu luang mulai ikutan2an lagi yg kayak gini :D
ReplyDeleteIya dirimu sibuk bgt, kerja & anak2. Mending waktunya buat istirahat.
DeleteCakeeep mbaaa tasnya.. motifnya ada warna ungu lagi. Hebat lhooo bisa buat tas sendiri!
ReplyDeleteYour color ya :))
DeleteMakin sering saya lihat DIY Mbak Lusi, saya jadi kepancing. Nai beberapa kali tanya kenapa bundanya gak bikin craft lagi. Udah lama saya gak nge-craft bawaanya ngantuk melulu. Tp syaa jadi terpengaruh lihat kayak gini :D
ReplyDeleteAku dulu suka nge craft, tp skrg kok ga sabaran ya jait2 gtu hahaha... dulu jg sempat pny mimpi ada usaha tas, dan aku bikin jg, tp tnyta bukan passion, jd say bye bye deh...hehe.. ayoo mbak tetap semangat.. sukses selalu ya..
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji