Kebanyakan perempuan berpikir bahwa online shop adalah pilihan yang mudah karena memiliki jam kerja yang fleksibel sehingga bisa disambi macam-macam. Pendapat itu bisa benar, bisa juga samasekali salah. Benar jika anda menganggapnya sebagai pengisi waktu luang, tidak memiliki target apapun, just for fun. Karena dengan tujuan seperti itu, anda tidak punya tanggungan apapun. Tapi ini menjadi salah besar jika usaha anda berkembang, memiliki karyawan dan supplier. Anda memiliki tanggung jawab untuk membayar upah dan secara tidak langsung memiliki tanggung jawab moral menghidupi para supplier.
Photo by Kampus Production from Pexels |
Ketika usaha online shop anda mulai melibatkan nasib orang lain, tidak boleh lagi ada pikiran jam kerja yang fleksibel dan bisa disambi. Etos kerja sama saja dengan jika bekerja pada orang lain atau kerja kantoran, yang berbeda hanya mobilitas. Lalu jam kerja yang tepat untuk online shop itu seperti apa?
Berbeda seperti jam kantor yang sudah ada ketentuan dari Depnaker, semestinya jam kerja online shop bisa diatur sesuai dengan perilaku konsumen yang menjadi pangsa pasar kita karena sifatnya yang mobile sehingga bisa di follow up dari mana saja, kecuali jika anda mempekerjakan admin secara full time. Yang terpenting adalah ketika kita sudah menetapkan jam tertentu dan menulisnya di profile usaha kita, kita harus konsisten online di waktu tersebut. Jika tidak, konsumen bisa menganggap usaha kita sudah tidak aktif atau hanya iseng saja.
Hal lain yang utama dari online shop adalah fasilitas komunikasi atau gadget. Saat ini yang banyak sekali digunakan adalah blackberry. Sayangnya, penggunaannya banyak yang tidak maksimal. Dengan blackberry, kebanyakan online shop hanya menggunakannya untuk berkomunikasi via sms, BBM dan facebook. Padahal kita juga bisa menggunakan email, twitter, ym dan GTalk secara bersamaan.
Sepertinya ribet membuka semua jalur komunikasi, padahal sebenarnya itu mempermudah. Meski semua pintu komunikasi dibuka, paling-paling anda cuma akan sibuk di sms, BBM, facebook dan ym. Meskipun jalur lain sepi, tapi setidaknya itu menunjukkan bahwa usaha anda bisa diakses darimana saja dan anda siap melayani semua gaya berkomunikasi pelanggan.
Setelah jam kerja dan fasilitas, hal lain yang penting adalah kesabaran dan kejernihan berpikir. Jika usaha anda sudah berkembang, jari-jari anda bisa keriting mengetik inquiries di smartphone anda. Yang bisa menghadap laptop tentu lebih nyaman. Tapi kebanyakan pemilik online shop melayani pelanggan sambil mobile. Kita harus pandai memilih mana yang harus didahulukan untuk ditindaklanjuti, mana yang bisa belakangan, tanpa harus berdasarkan antrian dan tanpa membuat pelanggan kesal karena merasa tidak diperhatikan keperluannya.
Mendisplinkan pelanggan dengan tidak menjawab pertanyaannya diluar jam kerja yang telah anda tetapkan kadang perlu jika usaha anda sudah berkembang. Itu akan memberi waktu pada anda untuk istirahat, berpikir atau mengatur jadwal usaha anda. Namun jika anda masih merintis, tak perlu malas menjawabnya diluar jam kerja tersebut jika anda tidak sedang melakukan sesuatu yang mendesak. Karena kemudahan akses ini pula, anda tidak boleh mengganggu ketenangan pelanggan dengan menawarkan produk-produk tanpa etika, terutama di jam-jam istirahat malam (akan kita obrolkan di artikel lain).
1 Comments
Wah, artikel mengenai Olshopnya mantabsss, Mak.
ReplyDeleteNambah pengetahuan.
Harusnya olshop memang menggunakan jam kerja. Kalo ga gunakan jam kerja, akibatnya kaya suamiku, malam2 masih jwb konsumen. *curcol. Hehe
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji