Salimah adalah jalinan persaudaraan muslimah yang kepengurusannya ada di tiap daerah yang disebut sebagai pengurus daerah (PD) Salimah. Tanggal 19-21 April 2013, PD Salimah Pekanbaru mengadakan Salimah Fair di halaman mesjid agung An-Nur Pekanbaru. Halaman mesjid An-Nur ini sangat luas sehingga setiap pagi dan sore digunakan sebagai arena olahraga bagi masyarakat kota Pekanbaru, dari berbagai etnis dan agama. Namun, pengurus tetap melarang siapapun yang masuk halaman mesjid mengenakan celana pendek.
Meski sebelumnya saya enggan mengikuti pameran outdoor yang diadakan sampai beberapa hari karena kendala tenaga dan keraguan akan cuaca, tapi akhirnya saya coba juga mengikuti pameran ini atas jasa baik teman saya, Oci Ym, bagian humas PD Salimah Pekanbaru. Dengan stan sharing untuk menuruti rasa penasaran, saya membayar cukup murah. Acara-acara yang diadakan panitia juga cukup menjanjikan untuk meramaikan suasana karena tidak seperti di mall, pengunjung memang harus diundang dengan keramaian.
Di hari pertama, kami langsung dihadapkan dengan kendala yang cukup banyak. Di awal pameran, saya tidak tahu bahwa pameran akan dibuka oleh wakil walikota Pekanbaru. Dalam setengah jam saya harus berada di lokasi, padahal barang-barang saya masih dimobil dan saya sendiri belum mandi, sedangkan jarak antara lokasi pameran dan rumah cukup jauh. Secepat kilat, saya mencapai lokasi dalam 45 menit dan langsung mengangkat semua barang saya, sendiri! Pakai trolley, sih. Heheheee.... Karena pameran ini hanya sampai jam 17.30 dan stan sebelah adalah teman saya sendiri, saya putuskan tidak menggunakan jasa SPG. Saya pikir, saya akan megikutinya dengan santai saja sambil mencari suasana baru.
Siang hari, selasai sholat Jumat, tiba-tiba angin berhembus. Cuaca yang tadinya sangat panas, berubah mendung yang semakin pekat. Lalu hujan seperti datang merambat dan semakin deras. Petir menyambar-nyambar. Saya kemasi barang-barang saya, lalu saya tinggal masuk ke dalam mesjid untuk sholat. Hujan tidak juga berhenti, malah semakin deras. Stan busana Rabbani pun ambruk tak kuat menahan hujan bercampur angin kencang. Saya lihat sudah tidak ada harapan lagi karena perkiraan saya hujan akan berlangsung sangat lama. Saya lalu nekad menerobos hujan, mengangkat barang-barang saya ke mobil, meskipun diminta bersabar oleh suami ketua panitia. Saya pikir, daripada berlama-lama menunggu dibawah tenda yang tampias, lebih baik saya hujan-hujanan sebentar (karena tidak mungkin membawa payung sambil mengangkat barang), lalu bersantai dirumah.
Sabtu pagi, hujan gerimis. Saya habiskan waktu untuk menata website dirumah. Siang hari ketika matahari mulai tampak, saya coba-coba ke lokasi, untuk melihat apakah memungkinkan untuk pameran. Ternyata lokasi sudah dibersihkan dan peserta sudah siap di tenda masing-masing. Saya pun mengangkat barang-barang saya kembali ke stan. Di pameran outdoor seperti itu, tenaga memang sangat dibutuhkan. Di pameran outdoor oleh EO yang memiliki tenaga keamanan sendiri, produk-produk bisa kita tinggal di lokasi asal ditutup rapat. Tapi untuk pameran seperti ini, dimana tenaga keamanan kurang memadai, produk-produk harus dibawa pulang, tapi rak dan meja bisa ditinggal. Syukurlah Sabtu sore halaman An Nur sangat ramai dengan orang-orang yang sengaja mengunjungi pameran atau yang sedang berolah raga lalu mampir.
Minggu pagi hujan turun lagi cukup deras. Saya yang sudah kecapekan, memutuskan untuk tidur saja. Heheheee.... Setelah bosan dirumah dan hujan mulai reda, saya mendatangi lokasi pameran lagi. Saat itu sudah pukul 14.30. Agak tanggung juga kalau mengangkati barang-barang. Tapi karena sayang juga melewatkan kesempatan itu, saya manfaatkan waktu singkat tersebut sampai pameran berakhir.
Pengalaman yang luar biasa, menempa fisik dan mental. Catatan jika mengikuti pameran seperti ini adalah:
- Omzet tergantung cuaca. Lebih baik mengutamakan promosi saja.
- Pandai-pandai membaca perubahan cuaca dan segera ambil tindakan jika dirasa mengkhawatirkan.
- Ukur tenaga. Jika tidak ada tenaga tambahan, jangan membawa produk terlalu banyak, cukup yang mudah dijual saja.
- Sediakan peralatan penyelamatan, misalnya container plastik atau kresek jumbo.
- Jangan kapok, coba lagi. :
Demikian teman-teman, saya istirahat dulu ya. :)
2 Comments
disini juga ada salimah mbak, toko pakaian muslim dan perlengkapannya. apakah itu sama juga?
ReplyDeletedi sini juga ada salimah mbak bahkan saya pernah jadi pengurusnya meski sebentar :)
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji