ASEAN BLOGGER FESTIVAL 2013: Group Discussion

Hari ketiga saya berada di Solo, masih padat kegiatan. Separuh hari untuk group discussion, separuh hari untuk wisata budaya. Kegiatan pagi diawali dengan Country Report oleh para blogger dari sepuluh negara ASEAN. Setelah kelelahan di hari kedua yang padat, umumnya teman-teman bangun agak kesiangan. Yang bangun pagi pun berlama-lama duduk di restoran hotel untuk sarapan dan bertukar informasi antar blogger. Entah mengapa, ketika sarapan malah banyak yang asyik bertukar pengalaman dan informasi tentang ngeblog. Bercandanya malah setelah diluar hotel. Yang menginap di hotel Sahid Jaya sebagian terlambat datang ke venue di hotel Kusuma Sahid Prince, termasuk saya. Sebenarnya saya sudah tahu ada bus yang sudah menunggu untuk mengangkut kami, tapi saya memilih untuk duduk agak lama karena ada teman yang sedang sharing pengalaman berharga tentang ngeblog. Saya lalu ikut bus kedua.

Benar saja, sampai di lokasi, Country Report telah dimulai. Tentang hal itu saya ceritakan terbalik, setelah artikel ini, karena saya menunggu postingan di KEB (Kumpulan Emak2 Blogger) untuk melihat apa saja yang saya lewatkan. Oh iya, untuk materi lengkap silakan dilihat di www.aseanblogger.com

Cyber Crime Group Discussion

Jadi sekarang kita langsung saja ke group discussion. Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil berdasarkan minat. Sehari sebelumnya peserta sudah diminta untuk mendaftar baik tertulis maupun online. Tapi pada pelaksanaannya, peserta banyak yang masuk kelas mengikut teman-teman dekatnya atau yang sedaerah :) . Mencari pengalaman sendiri itu asyik juga lo. Ah, tapi itu terserah saja sih, kebetulan saja saya datang sendiri dan tidak ada yang seumuran wkwkwkkk....

Kelas pertama, saya masuk ke cyber crime group discussion yang dipimpin Sam Ardi. Dari judul temanya sudah serem ya, dan terbukti yang ikut mayoritas laki-laki. Paling-paling cuma ada empat perempuan. Padahal tema ini tidak hanya penting untuk laki-laki, tapi justru lebih penting lagi untuk perempuan karena perempuan banyak yang belum paham sehingga bisa dengan mudah terjerat UUITE dan sering menjadi sasaran empuk peretas. Sayangnya kelas ini berlangsung singkat, hanya ada tiga pertanyaan. 

Solo Female Traveler Group Discussion

Kelas berikutnya, peserta harus pindah ruangan karena keynote speaker tidak hadir. Peserta bebas memilih kelas berikutnya. Saya memilih traveling. Group discussion ini dipimpin para blogger dari Philippines dengan pembicara utama Gael. Perempuan berambut panjang dan feminim ini ternyata pernah melakukan perjalanan sendiri keliling negaranya selama tujuh bulan. Gael membagi tips dan pengalamannya selama perjalanan tersebut. Antara lain bahwa ketegangan di Mindanau adalah sebuah masalah tersendiri yang tidak  membahayakan seluruh pulau. Mengunjungi daerah tersebut tetap aman, asalkan tidak mendekati daerah konflik.

Gael juga memberikan beberapa tips untuk perempuan yang melakukan perjalanan sendiri, terutama para female backpacker. Tips tersebut penting untuk diperhatikan berdasarkan pengalamannya karena perempuan yang bepergian sendiri memang rawan bahaya. Meski kita sudah paham kesetaraan gender, tapi kita tidak bisa mengharapkan masyarakat setempat untuk menghormatinya juga. Kitalah yang harus menjaga diri dengan tidak memprovokasi atau memberi peluang bagi orang lain untuk melihat kesempatan pada diri kita untuk berbuat jahat. 

Blogger lain dari Philippines juga bercerita bahwa mereka bisa mendapatkan sumber dana untuk traveling dari berbagai institusi, tapi utamanya dari maskapai penerbangan. Meski di Indonesia belum ada kerjasama seperti itu, dia menyarankan agar blogger yang pro aktif, menyodorkan proposal petualangan ke maskapai. Nah, bagaimana teman-teman? Mau mencoba?