Begitu melihat ada tulisan "Gala Dinner" di rundown acara ASEAN Blogger Festival 2013, saya langsung panik. Maklumlah emak-emak. Yang dipikiran pertama kali tentulah busana yang sesuai. Saya membayangkan ibu-ibu pejabat akan mengenakan busana yang seperti "itu". Sebenarnya saya termasuk orang yang pede berbusana sederhana, tapi mau enggak mau, pikiran untuk tampil lain dari biasanya terlintas juga. Masalahnya saya tidak punya waktu untuk membeli busana yang sesuai. Setelah ngubek-ngubek lemari, akhirnya saya pilih busana yang itu-itu juga hahahaaa.... Kalimat di awal hanya gaya saja. Sesungguhnya baju saya memang tidak banyak.
Rupanya ada perubahan lokasi, yang tadinya di Balekambang, pindah ke rumah dinas walikota Solo atau Surakarta di Jl Slamet Riyadi, yaitu Loji Gandrung. Lagi-lagi saya langsung membayangkan suasananya akan lebih santai. Jadi rok yang saya bawa, saya putuskan terlalu ribet dan jreng. Celana panjang cukuplah. Apalagi peserta yang mayoritas masih muda, biasanya akan mengenakan busana yang lebih santai juga. Ternyata benar, suasananya lebih santai dan para pejabat tidak ada yang bersama istri. Huff agak lega karena saya termasuk orang yang sering salah kostum.
Loji Gandrung adalah sebuah bangunan kuno. Kemungkinan dari jaman penjajahan Belanda. Lokasi gala dinner ada di halaman belakang. Kami diangkut dengan bis-bis besar, dibantu pengamanan dari Kepolisian. Ketika masuk, kami berbaris mengisi buku tamu dan diberi tas bingkisan berisi buku, CD dan booklet tentang Solo. Kami juga disambut dengan among tamu berpakaian karnaval. Protokoler di rumah dinas Walikota terlihat sangat cekatan dan terorganisir dengan baik.
Acara diawali dengan berbagai sambutan dari pendukung acara, seperti Telkom Indonesia, Kementrian Luar Negeri, Kementrian Komunikasi dan Informatika, Dinas Pariwisata Solo dan tentu saja Walikota Solo. Acara pembukaan juga diselingi tari Sukoreno yang menambah semarak suasana. Peserta mengikuti acara ini dengan sabar meskipun lelah dan perut minta diisi. Banyak yang datang ke acara tersebut dengan penuh perjuangan, misalnya pesawat delay atau bis macet. Seperti Ira dari Makassar, teman sekamar saya yang terpaksa ganti baju di kamar mandi.
Akhirnya dinner yang ditunggu tiba juga. Kami buru-buru mengantri. Prasmanan disediakan di beberapa meja. Semuanya tampak sedang penuh antrian. Persediaan makanan sebenarnya melimpah, cukup untuk semuanya. Ada nasi gudeg ceker, soto, sate lontong, nasi gurih, berbagai snack, bermacam-macam buah-buahan, wedang ronde, kopi, teh dan sebagainya. Saya sendiri langsung menuju meja gudeg ceker. Kami bersemangat kembali dan ngantuk pun hilang heheheee...
Sambil makan, kami dihibur dengan musik keroncong. Saya sempat terpekik senang karena salah satu lagu abadi saya, Autumn Leaves, dinyanyikan dengan iringan musik keroncong. Langsung saja ikut menyanyi, sambil duduk sih. Selain penyanyi yang sengaja didatangkan untuk acara tersebut, Walikota Solo juga menyumbangkan beberapa lagu.
The falling leaves.... drift by the window
The autumn leaves.... of red and gold
5 Comments
mbak judulnya kan ASEAN Blogger ya, aku kok belum lihat blogger2 dari negara lain apakah ada mbak?
ReplyDeleteiya memang bukan bule mbak, tapi aku belum lihat foto blogger dari luar apa karena mirip ya sama orang indonesia hehehe. Yang berkeliaran itu foto emak2 KEB :)
ReplyDeleteEh foto kita jadi juga ya Mbak Lusi, di depan Loji Gandrung..Sepertinya gedung ini peninggalan Belanda ya, melihat arsitekturnya :)
ReplyDeleteDan malam itu kita berkenalan secara langsung ya mbak Lusi. Enggak ada foto bareng aku ya? hiks
ReplyDeletemau donk, makanan pembukanya
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji