Photo by Ivan Jevtic on Unsplash |
Tanganku tuan, yang tuan genggam bagai menggenggam dunia
Takdirku adalah darimana dunia bisa berputar
Hadirku tuan, yang tanpanya tuan tak akan sempurna
Takdirku adalah mengukuhkan tahta kejayaan
Merangkak aku ke dapur, berjingkat aku ke kasur. Aku hanya perempuan tuan, bergulir-gulir menekuri hari
Berlari aku tak jauh, berteriak aku tak lantang. Aku hanya perempuan tuan, yang tak bisa tuan hidup tanpanya
Tak memilih aku menjadi perempuan
Tak hendak aku menjadi hiasan
Tak ingin aku menjadi tawanan
Aku hanya ingin menari-nari di taman hati tuan
Dimana tuan bisa mengintip surga
Sungguh, jika tuan ingin mendengar suara surga
Aku akan bisikkannya pula
Tuan, jika tiba waktunya tuan percaya surga ada
Segeralah turun dari tahta
Tak bisa tuan dapatkanku disana
Aku disini tuan
Menyaksikan kemarau membakar luruh daun-daun
Dan aku harus membersihkannya
Tiap pagi....
Tiap sore....
Dibuat untuk berpartisipasi dalam #KEBerpuisi , memperingati Hari Puisi Nasional.
4 Comments
Wiissss.....ngakunya gak bisa nulis puisi, tapi kereen. Aku sukaaa mak ^^
ReplyDeleteSejak ikut FF di GA ku aku mulai tahu ternyata Fiksimu hebat deh mak :D
ReplyDeleteBiasanya tuh, yang ngomong kalau nggak bisa nulis, pasti nulisnya benar-benar dihayati dan bagus.
ReplyDeleteLike this this!
aku melewatkan hari ini mbak ,seminggu baru bisa online
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji