Photo by Aaron Burden on Unsplash |
Banyak loh yang mamahnya blogger kondang atau banci giveaway tapi anaknya hanya menggunakan internet untuk main games saja. Salah satu sebabnya malas mendampingi anak-anak ngeblog, penginnya cepat-cepat mengambil alih laptop untuk ngeblog sendiri. Jika di search, tak banyak blog yang dimiliki anak-anak. Usia pemilik blog terbanyak remaja ke atas. Memang banyak blog tentang anak, tapi menempatkan anak sebagai obyek (untuk difoto atau kisahnya diangkat oleh orangtuanya) atau yang kita kenal dengan blog bertema parenting dan sebagai user, misalnya ngegames atau mencari jawaban PR. Padahal anak-anak juga memerlukan ruang kreativitas, seperti halnya orang dewasa. Kreativitas membuat anak-anak beralih dari user menjadi kreator, entah dalam bentuk tulisan, foto yang mereka ambil atau gambar yang mereka buat. Di Kick Andy pernah pula saya lihat anak-anak yang bisa menciptakan games.
Ada beberapa tips yang mungkin bisa membantu para orangtua dalam mendampingi anak-anak membuat blog:
1. Login dengan email orangtua. Ini dimaksudkan agar anak-anak hanya ngeblog jika didampingi orangtua. Bagaimanapun anak-anak belum bisa dimintai pertanggungjawaban atas konten blognya secara penuh. Untuk menghindari konten yang bisa menyinggung pihak lain atau melangggar UU ITE, konten harus atas sepengetahuan orangtua sebelum di publish. Namun demikian, banyak juga yang teman-teman saya yang mengijinkan anaknya punya akun email dan login sendiri. Ini tidak masalah sih, sepanjang pengawasan ortu ketat.
2. Pilih nama blog dan template sendiri. Ajak anak-anak memilih nama blog dan template yang mereka sukai, agar lebih bersemangat ngeblog dan mencerminkan karakter atau kesukaan mereka.
3. Konten bebas. Biarkan anak-anak membuat konten yang mereka suka, dan ini bukan berarti hanya artikel. Anak-anak menyukai hal-hal visual. Biarkan mereka mengupload gambar-gambar yang mereka buat atau foto barang-barang kesukaan mereka.
4. Moderasi komentar pengunjung. Sebaiknya orangtua memfilter komentar yang masuk, baru kemudian memberikan pada anak untuk menjawabnya. Meski blog main-main, kita tidak bisa menduga pengunjung seperti apa yang berkomentar. Bisa saja komentar provokatif tiba-tiba muncul dan dibaca anak-anak, yang menyebabkan mereka terus menerus memikirkannya.
6. Pasang widget visitor. Jika blog sudah dibuat, ada saja visitor yang datang, entah karena mencari info tertentu atau kesasar. Anak-anak pasti senang sekali melihat jumlah visitor di blognya bertambah, meski hanya satu sehari. Apalagi yang menunjukkan visitor tersebut datang dari negara lain.
5. Beri dukungan. Kalau orangtua boleh curhat sesuka hati di blog, mestinya anak-anak juga boleh ngeblog suka-suka. Meski demikian, beri dukungan dengan komentar yang baik seperti halnya ketika kita berkomentar ke blog teman-teman yang curhat. Komentar atau pujian jangan hanya diucapkan, tapi juga sesekali tulis di kolom komentar. Mereka juga akan bangga sekali jika ortu mempromosikan blog mereka seperti yang beberapa kali dilakukan mak Winda untuk blog Fadhil.
6. Ajak berkompetisi. Teman-teman pasti sudah merasakan asiknya berkompetisi kan? Meski kalah, tetap saja penasaran ikut. Tak ada salahnya mengajak anak-anak ikut serta. Banyak giveaway bertema sederhana misalnya kreativitas membuat ucapan ultah dan sebagainya. Ini melatih mereka untuk mendapatkan achievement dalam kegiatan mereka untuk memacu kreativitas. Meskipun akan sering kalah karena mungkin lawan tak sebanding, tapi mereka akan tahu rasanya berusaha karena menginginkan sesuatu. Insya Allah akan menjadi anak yang gigih berusaha.
Naaah, bagaimana? Yuk berbagi laptop dengan anak-anak untuk ngeblog. :D
12 Comments
sudah lama Pascal gak posting nih, blog dia jugaloginnya pakai punyaku mbak
ReplyDeleteAnakku yang besar sudah ngeblog sendiri. Cuma sekarang lagi jarang ngeblog karena lebih sibuk sama sekolahnya. Yang sulung itu malah udah ngeblog dari umurnya 7 tahun kalo gak salah. Dulu isinya cuma hasil gambarannya saja. Sekarang sih sudah mulai ada tulisan-tulisannya.
ReplyDeleteanak2 sy dua2nya ngeblog. Cuma udah lumayan lama gak aktif. Ya, saya sesekali minta mereka aktif lagi. Tarik-ulur aja ngebujukinnya :)
ReplyDeleteAnakku keduanya punya blog. Cuman karena mama yg bikinin mereka tak merasa tertarik untuk mengisinya :)
ReplyDeleteanakku masih piyik mba,, jd belum ngeh apa itu ngblog. taunya yah game angry bird :D
ReplyDeleteAnak sulungku (10 tahun) sudah punya blog sendiri. Isinya hanya ulasan n trik main game kesukaannya. Foto2 tentang game-nya juga sama2 kami cari dari google. Sekarang macet nih nulis blognya. Suka-suka anaknya aja deh :)
ReplyDeleteanak saya belum punya Mak, dia gak tertarik nanti coba dibujuk deh :D
ReplyDeleteseorang teman, karena anaknya tidak terlalu suka mengetik, akhirnya sama temanku tadi dibuatkan blog atas nama si anak. anaknya yang buat draftnya di kertas, emaknya yang nulis di blog. hmmm..
ReplyDeletebelum rencana nih disuruh ngeblog anaknya haha
ReplyDeletesoalnya lagi rencanain mau jadi artis cilik youtube qiqiqi #emakKomersil
sekarang lagi latihan ngerekam sama ajarin mereka ngomong di kamera
mudah-mudahan tertarik juga buat ngeblog
Udah dibikinin blog sejak November 2006, tapi anaknya belum mau untuk posting-posting sendiri :)). Jadi yg ngisi-in masih emaknya hehe..
ReplyDeleteSadar aku kalau anakku hanya menjadi objek
ReplyDeleteInza Alloh aku buatin khusus mendokumentasikan kreasinya, contohnya puzzel bikinannya, gamabrnya atau mewarnainya...gitukah? anakku masih tiga tahun jeeew?
But, thanks a lot of share tulisannya,
Anak saya ngeblog sejak usia 6,5 tahun di AyundaDamai.com
ReplyDeleteSampai sekarang masih ngeblog
Tantangan sebagai orang tua adalah memberikan pengalaman berkesan yang mendorong Damai buat menuliskannya
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji