Tiba-tiba datang surat cinta dari guru BK! Duh, langsung melototlah para ortu ke anaknya. "Apa yang kamu lakukan?!" Begitu pertanyaannya. Teman-teman dahulu pernah dipanggil guru BK? Saya pernah beberapa kali sewaktu SMP karena berantem dan sewaktu SMA karena rok kependekan (meski sampai sekarang tetap tidak bisa saya terima karena rok itu lebih panjang dari rok teman-teman saya, hanya saja karena saya tinggi jadi kelihatan pendek). Heheheee... kesempatan curhat dan bela diri. Tapi ternyata tugas guru BK tidak hanya seperti itu karena bersama orangtua bisa bekerjasama untuk mencegah anak-anak bermasalah. Dan, bermasalah itu tidak hanya karena nakal, tapi juga karena kesulitan belajar. Yuk kita simak penuturan guru BK cantik, Miss Rochma, yang punya blog www.mamaarkananta.blogspot.com ini.
Photo by Feliphe Schiarolli on Unsplash |
Tanya: Cita-citanya dulu jadi guru?
Jawab: Saya dulu tidak punya cita-cita sama sekali menjadi guru. Saya baru ingin menjadi guru itu saat kuliah semester 6. Cita-cita saya sih saat sebelum menjadi guru ya tentu saja sebagai wanita karir yang kerja di kantoran.
Tanya: Bidang yang diajarkan apa?
Jawab: Bimbingan dan konseling.
Tanya: Apakah blog dan akun sosial yang dimiliki dihubungkan dengan kegiatan mengajar atau representasi pribadi saja?
Jawab: Ada beberapa artikel yang memang saya fokuskan pada bidang pengajaran saya. Hanyaa saja, tidak banyak. Karena ada beberapa permasalahan siswa yang memang harus disimpan dan tidak boleh menjadi publikasi umum.
Tanya: Pernah dimodusin murid di akun socmed?
Jawab: Saya tidak berteman dengan siswa saya di sosmed. Hehehe .
Tanya: Apa keprihatinan utama yang dihadapi guru?
Jawab:
Pertama. Semakin banyaknya kenakalan remaja karena semakin mudahnya informasi yang mereka dapat. Remaja seringkali kurang mampu mengolah informasi karena kurangnya perhatian dari yang tua-tua, semisal orangtua yang sibuk kerja atau guru yang terlalu menuntut nilai akademik.
Kedua, kurangnya perhatian orangtua pada anaknya dengan alasan sibuk bekerja. Ini banyak terjadi pada keluarga yang berada di ekonomi menengah ke bawah. Bahwa dengan alasan orangtua sibuk bekerja supaya bisa makan.
Tanya: Apa yang bisa masyarakat bantu untuk menghasilkan anak-anak yang bermasa depan cerah?
Jawab:
Beri informasi yang sifatnya positif. Sekarang ini banyak sekali informasi yang sifatnya membuat anak-anak mudah stres, baik secara sadar atau tidak mereka sadari. Baik dari televisi, internet, sosmed, bahkan kadang buku pelajaran.
Dukung anak-anak kita untuk selalu membentuk kepribadan yang baik yang bertaggungjawab dengan cara memberikan contoh perilaku yang baik. Misal, kita selalu berperilaku baik pada anak tetangga kita.
Tanya: Apa yang paling mengasyikkan menjadi seorang guru?
Jawab: Dekat dengan anak-anak dan mendapatkan pelajaran dari mereka. Seolah ada ritme, bekerja juga sifatnya dinamis karena yang kami hadapi adalah kepribadian seseorang. Dan kami memiliki tantangan tersendiri untuk menjadikan mereka menjadi baik dengan segala upaya yang sudah kami susun sesuai dengan permasalahn yang mereka hadapi.
Tanya: Kalau guru bimbingan & konseling itu berarti ngadepin anak-anak nakal kan? Tantangannya apa?
Jawab:
Guru BK itu memiliki tugas membantu siswa-siswa yang memiliki masalah penurunan nilai akademik, yang dikarenakan masalah-masalah pribadi yang mereka hadapi. Jadi, yang dititik beratkan bukan menghadapi kenakalan siswanya, tapi menitikberatkan pada penurunan nilai akademiknya. Kebanyakan, siswa SD sampai SMA yang tidak bisa menyelesaikan masalahnya dengan baik, biasanya akan mempengaruhi nilainya juga. Bisa jadi, nilai akademiknya akan menurun, perilakunya akan berubah menjadi negatif. Nah, disitulah BK berperan. Membantu siswanya mneyelesaikan masalahnya supaya nilai akademik dan perilakunya bisa kembali baik.
Sedangkan masalah siswa, tidak melulu kenakalan saja. Ada juga yang karena masalah kesehatan, hubungan dengan lawan jenis, hubungan dengan guru, hubungan dengan teman, dll. Hanya saja, kadang ada siswa yang tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, curhat ke temannya, tapi malah mendapat solusi yang kurang membantu. Nah, ini bisa jadi celah untuk memunculkan kenakalan remaja. Seharusnya, kenakalan remaja itu dihadapi tak hanya guru BK tapi juga wali kelas, guru mata pelajaran, orangtua dan masyarakat. Malah untuk sekolah yang sistem penanganan siswanya bagus, siswa yang nakal banget, ditangani langsung oleh pihak keamanan. Baru setelahnya dikonseling dan dibina oleh BK. Namun, terkadangada beberapa pihak sekolah yang tidak butuh peran 'pihak keamanan sekolah' dan masalah kenakalan remaja langsung dilimpahkan ke BK. Padahal itu kurang tepat.
Tanya: Wah kompleks banget ya peran guru BK padahal selama ini taunya untuk nyetrap murid bandel saja. Berarti ortu bisa memanfaatkan guru BK untuk konsultasi kesulitan anaknya ya? Gak harus datang ketika dipanggil karena anaknya disetrap saja kan?
Jawab:
Selama ini memang pandangan masyarakat tentang guru BK sudah salah. Makanya ada istilah BK itu polisi, tukang ngasih tilang, tukang bentak. Stigma inilah yang membuat para orangtua dan para siswa jadi nggak berani dan malas buat konsultasi ke BK. Padahal, tanpa kita mereka minta pun, kita akan bantu kok. Asalkan para siswa dan orangtua mau jujur dengan kondisi siswa dan keluarganya dan menyetujui proses konseling serta langkah-langkah yang kami tempuh.
Jadi, ada baiknya memang orangtua lebih aktif lagi ke sekolah. Menanyakan ini itu tentang anaknya, menjelaskan ini itu tentang anaknya saat di rumah. Sehingga saat siswa ada masalah, kita sebagai guru pengajar dan guru BK, ngga terlalu sulit mencari jalan keluar untuk membantu mereka. Begitu....
5 Comments
siswa nakal itu sebenarnya tidak ada. yang ada adalah siswa yang bermasalah. dan masalah inilah yang membuat siswa tersebut memiliki perilaku negatif karena kurangnya bantuan pada mereka untuk membantu menyelesaikan masalahnya.
ReplyDeletejadi, sedapat mungkin, kita bantu siswa kita, anak-anak kita menyelesaikan masalahnya. membantu disini bukan mencarikan jalan keluar tetapi membantu mereka supaya mandiri dalam menemukan solusi. supaya apa? supaya mereka tak lagi mengulang perbuatan negatifnya, berintropeksi diri dan membentuk perilaku positif.
silahkan orangtua berkonsultasi pada guru BK andaikan ada perubahan perilaku pada anaknya. karena dengan senang hati kok guru BK itu membantu. asal tetap ya, orangtua tetap mau diajak kerjasama meskipun fakta yang dihadirkan tidak terlalu baik :)
makasih mak Lusi untuk ulasan profilenya :)
Menyimak dan mencatat (buat bekal kalo si kecil udah sekolah) :D Tulisan penting ini mah
ReplyDeletewah, thanks for share jd dpt ilmu baru lagi nih :)
ReplyDeleteberarti aku boleh kosultasi sama miss rochma juga ya :)
ReplyDeleteSeeelamat pagi cikgu ria :)
ReplyDeleteAku dulu lumayan rajin main ke ruang bk, terutama waktu kelas 3 sma...konsultasi..
Selain itu guru bk nya jg fair bgd ama siswa, jd nyaman gt kalau cerita2, minta nasehat, sharing2 sm beliau...:)
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji