Dalam suatu acara penganugerahan, seorang artis cantik yang menjadi host memberi pengantar yang kira-kira seperti ini:
...dulu sukanya curhat-curhat di facebook. Terus lama-lama curhatnya panjang, akhirnya jadi blog deh....
Sebagai blogger, tentu saja saya langsung cemberut. Jika dilihat dari sejarahnya, blog itu sudah ramai sejak facebook belum ada. Jadi kebalik mbak, logikanya. Kalau yang suka curhat di FB itu ya memang curhat aja hobinya, bukan karena curhatannya tak tertampung saking panjangnya lalu pindah ke blog. Blogger sendiri banyak yang suka curhat kok, saya juga kadang-kadang. Tapi apa yang dikatakan artis tersebut seolah menyempitkan arti blog itu sendiri.
Saya jadi ingat obrolan tentang kegalauan seorang blogger senior tentang makin sedikitnya minat orang pada blog. Pernyataan yang aneh karena saya merasakan makin hari makin banyak teman, untuk lomba blog juga makin hari makin banyak saingan hahahaaa.... Masalahnya blogger yang sudah terkenal sering mendapat job dari brand-brand besar sehingga dia sendiri makin jarang ngeblog karena sibuk dan tidak merasakan lagi gairah ngeblog.
Kenyataan tersebut bertentangan dengan kesan yang saya dapat dari banyaknya undangan acara offline dan yang disampaikan sendiri oleh perwakilan salah satu brand. Memang tak semua undangan menempatkan blogger sebagai agent of promotion yang penting, karena beberapa teman mengeluh diperlakukan hanya sebagai penggembira biasa. Blogger memang tidak seperti jurnalis yang membawa surat tugas resmi, tapi blogger juga memiliki senjata yang sama, yaitu alat untuk menyebarkan informasi meski sifatnya lebih personal. Sangat disayangkan jika pengundang tidak menyadari alat berharga tersebut. Maka jika pengundang tidak memperlakukan blogger dengan baik, senjata berharga yang mereka undang itu akan berubah menjadi bumerang.
Dalam blogger gathering yang diadakan oleh sebuah korporasi, kami malah diberi semangat untuk menulis dan diiming-imingi dengan berbagai lomba yang akan mereka adakan. Pihak korporasi menyadari efektivitas lomba-lomba blog yang mereka adakan, terbukti ikut mengatrol performa website mereka. Bahkan pihak korporasi tidak merasa sayang untuk mengeluarkan dana demi memanjakan para blogger. Mereka paham, blogger yang terkesan, akan menulis tentang perusahaan mereka, diminta maupun tidak, karena pada dasarnya blogger memang senang meluahkan rasa apa saja melalui tulisan.
Jika dilihat kenyataan diatas seperti ada yang hilang atau putus antara korporat dan blogger. Ada penyambung lidah yang tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik karena tidak memahami peran blogger. Acara-acara promosi atau launching sering diserahkan ke EO yang tidak paham mengapa blogger diundang. EO harus mengupgrade diri jika tidak ingin acara yang digawanginya menjadi bumerang bagi kliennya. Begitu pula jika mendatangkan artis, jangan dibiarkan berimprovisasi bebas, tapi beri sedikit clue tentang apa dan siapa itu blogger.
Blogger adalah unsur promosi baru dalam korporasi, selain jurnalis. Kalau kata mas Dest dari Vivalog: Blogger is the new PR.
7 Comments
Mau curcol ah di sini.
ReplyDeleteMak, aku sampai sekarang ini masih sering lho, dapet tatapan sinis dari awak media karena statusku yang seorang blogger, namun diundang di acara loncing bareng dengan mereka.
Ada ya, yang udah hapal muka, tiap kali acara ketemu, tapi nggak pernah tegur sapa, lha wong aku ajak senyum pertama kali aja nggak mau. Kedua, aku lihatin, cuek bebek kayak nggak berasa ada apa-apa gitu.
Tapi nggak semua, sih. Ada juga yang malah jadi akrab. Ngobrol, dan asyik.
Kalau soal pernyataan blogger senior itu ada benarnya. Yang dia maksud mungkin begini: sekarang ini minat blogger (yang dulu aktif ngeblog) menjadi berkurang. Sahabat2 lama saya aja pada nggak tahu ke mana sekarang ini.
Untungnya sih yang baru juga makin banyak bermunculan, jadi kalau dari segi jumlah sih tetep aja (kemungkinan) ada peningkatan. :D
aaeehhh...mengena sekali tulisan ini, cipok mami Lusi :*
ReplyDeleteSeorang blogger lambat laun akan menjadi sebuah kunci kesuksessan dari sebuah korporat yang akan memnggunakan jasa para admin blogger memainkan perannannya dalam dunia blogging dan media sosial. Namun, banyak juga strategi yang merugikan para blogger untuk merusak link dalam setiap media yang dia gunakan. Jadi blogger hanya di jadikan batu loncatan untuk media promosi dan mendapatkan backlink yang tidak seimbang.
ReplyDeleteApalagi sekarang banyak para korporat yang memanfaat hal ini. Kelihatannya hadiahnya besar bagi seorang blogger. Namun, bila di bandingkan dengan nilai promosi di sebuah event media pasti harganya sangatlah jauh dibanding mereka harus membeli durasi dan biaya produksinya, di banding menggunakan jasa para blogger dengan iming-iming hadiah.
Yang harus di sadari dari setiap admin blogger salah satunya mungkin kita jangan terlalu terpengaruh dengan besar atau bentuk hadiah yang di tawarkan. Dan jangan merasa bangga konsep yang diselimuti iming-iming sebuah hadiah.
Bila terjadi kecemburuan sosial tentu saja wajar, karena seorang blogger bukan hanya di tuntut harus bisa menciptakan konten yang bagus, namun lebih dari pada seorang kreator yang selalu memiliki inovasi dalam menuangkan ide dan karyanya yang bukan hanya berupa tulisan.
Bila hal ini disadari oleh para individu setiap blogger, maka nilai profesi seorang blogger ada pada sebuah nilai keprofesionalan ide dan kreatifitas dirinya, dan itu tidak bisa dianggap murah atau murahan. karena blogger bukan hanya dituntut bisa menulis, namun dia harus bisa memodifikasi bermain dengan HTML, editting, foto dan sebagainya dengan pengolahan website blognya secara benar dan tepat. Dan ini merupakan proses perjalanan yang harus di lalui oleh setiap individu seorang blogger.
Jadi tetaplah menjadi seorang blogger yang kreatif dan berivasi dalam setiap karyanya, maka kita akan menjadi blogger yang diperhitungkan, dan bukan dilecehkan. (he,, he,, he,,,,)
Salam,
Perasaan, klo blogger2 luar itu lebih dihargai ya mak *berasa keren bgt liatnya* :D
ReplyDeleteSetuju banget mak....blogger sebagai sarana untuk PR sebuah koporat...bukan untuk sebuah curhatan yang panjang yang dialihkan dari facebook ke blog..dangkal banget yang beranggapan seperti itu ......ada passion tersendiri bukan hanya menuangkan curhatan....banyak hal tertuang dengan rasa yang berbeda dalam sebuah blog....
ReplyDeletekalo dari saya, blogger juga kayak dua sisi mata uang. karena saya berangkat dari ngeblog karena doyan menulis, bukan mau cari duit dari sini. bukan mau ngereview untuk dibayar. bukan mau ikutan lomba. Jadi awalnya saya kecewa karena blog saya minati sekarang mulai campur aduk dengan kepentingan komersil. pada akhirnya saya juga ikut-ikutan hahaha :)) harus nyemplung dulu kali biar dapet perspektif yang berbeda. nggak apa-apa sih. tapi sampe sekarang kebanyakan temen2 saya yang ngeblog bukan blogger aliran PR yang disebut2 dalam tulisan diatas, mba lusi. mereka menulis karena mereka benar-benar menyukai menulis. dan saya rasa blogger yang sekarang jadi 'PR' ini pastinya doyan nulis juga. ih saya ngaco ga sih nulis komennya, gak nyambung ama tulisannya nih kayaknya hahahahahah
ReplyDeletePernah dateng di sebuah acara dan kita ( blogger yg diundang ) di diskriminasikan....meski cuek, dalem hati dongkol juga Mak..
ReplyDeleteTapi apapun itu yang penting kalo seneng nulis dan ngeblog...ya nulis aja...yang positif2 bermanfaat bagi orang lain dan membawa kebaikan bagi orang lain itu saja sih menurutku Mak..
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji