Nonton Waya di Culture Night Riau

Setelah sempat mundur, akhirnya Waya datang juga ke Pekanbaru. Kirain untuk berlibur ke rumah orangtuanya di perumahan sebelah, ternyata ada misi khusus juga, yaitu tampil di Culture Night. Saya suka pertunjukkan budaya, tapi tidak memperhatikan baliho acara ini karena berbaur dengan baliho raksasa (so called) politikus. Padahal gelaran ini lumayan besar, karena selain Culture Night yang berlangsung selama 5 hari, juga ada event di museum Sang Nila Utama. Sangat disayangkan, untuk acara di museum ini terlewatkan.

Saya kenal Waya sebagai salah satu emak KEB (Kumpulan Emak Blogger) dan sudah pernah bertemu di Srikandi Blogger 2013. Karena sama-sama sibuk sebagai panitia, kami tidak ngobrol banyak tapi saya tentu saja ingat dengan emak cantik berkulit putih ini. Di Srikandi Blogger 2013, Waya tidak tampil di panggung. Siapa sangka, ternyata dulu Waya bersama group trionya, Yati Bersaudara, sangat populer di Pekanbaru. Dalam trio tersebut, Waya memegang suara tinggi. Suaranya lepas dan bagus. Yati Bersaudara mengkhususkan diri di lagu-lagu ciptaan sendiri yang bernuansa Islami. Keren ya? :D

Culture Night diadakan di halaman Gedung Idrus Tintin di Kompleks Purna MTQ (Bandar Serai Ali Haji) tanggal 11-15 Desember 2013 untuk mementaskan seni budaya Islami. Malam kesenian tersebut diikuti oleh beberapa daerah di Riau, propinsi lain dan juga oleh beberapa negara Islam. Sebelum tahu kalau ada peserta luar negeri, sempat heran juga sih banyak orang asing berhidung mancung heheheee.... Culture Night juga mendatangkan bintang tamu group tari terkenal Klanting, Iis Dahlia, Sulis dan Wali Band. Yati Bersaudara adalah bintang tamu untuk tanggal 13 Desember 2013.

Sebagai bintang tamu, tentulah Yati Bersaudara ditaruh di akhir sebagai gongnya heheheee.... Ini membuat Wina sekeluarga, sesama member KEB, tidak bisa menunggu karena si kecil Azzam tak baik terkena udara malam. Sambil menunggu Waya tampil, kami sempat ngemil bakso, kerak telor, kentang twister, es tebu dan kacang rebus hahahaaa.... Saya juga menyaksikan daerah-daerah lain yang tampil di awal. Group dari Aceh tampil sangat impresif dengan peralatan perkusi dan nyanyian yang menyayat hati. Setelah itu group dari Rokan tampil, lengkap dengan biola dan rebana khas Melayu. Dari Meranti menampilkan barzanji ala anak pulau. Sedangkan dari Pelalawan mendendangkan lagu-lagu Melayu yang membuat saya ikut bernyanyi.

Waya bersama Yati Bersaudara menyanyikan lagu-lagu bernafaskan Islam diiringi petikan gitar. Trio ini telah bertahun-tahun tidak lagi tampil bersama-sama karena kesibukan masing-masing. Setelah seminggu latihan, rupanya mereka berhasil mengembalikan kekompakan.

Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar, bahkan tak hujan seperti yang dikhawatirkan. Sayangnya, dari masyarakat sendiri tak banyak yang mempublikasikan inisiatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Riau ini, terbukti sulit sekali mencari berita tentang Culture Night di Google ketika saya berusaha mengkonfirmasi beberapa hal yang lupa saya catat waktu itu. Padahal, penonton tidak dikenakan biaya apapun, termasuk parkir gratis. Parkirnya pun tidak sembarangan tapi diatur rapi. Ini bisa menjadi agenda budaya unggulan bagi pemprov Riau.

Akhirnya, salut abis untuk Waya. Dirimu harus tampil di Srikandi Blogger 2014 ya.... *kiss

Tudung periok, tudung periok, pandailah menari

Permainan anak, permainan anak, putra mahkota

Kain nan burok, kain nan burok, berikan kami

Untuk menghapus, untuk menghapus, si air mata