Senang bukan main berhasil memenangi lomba blog Jelajah Kuliner yang diadakan Daihatsu dan Vivalog karena hadiahnya adalah.... mencicipi masakan khas Bali. Makan dibayarin aja udah seneng banget. Lha ini makannya di Bali. Huwow, langsung cepet-cepet packing deh, enggak pakai mikir.
Lounge Lembayung Bandara SSK II Pekanbaru
Sempat cemas bukan main karena tanggal 7 Maret 2014 itu Pekanbaru sedang dilanda kabut asap pekat. Banyak pesawat delay sehingga penumpang menumpuk di bandara Sultan Syarif Kasim II. Teman-teman saya yang akan ke Jawa Tengah untuk suatu acara harus menunggu selama 6 jam. Alhamdulillah saya mendapat tiket bisnis sehingga langsung merasakan Jelajah Kuliner di Lounge Lembayung. Resminya, Jelajah Kuliner baru dilaksanakan tanggal 8-9 Maret 2014.
Hidangan lounge Lembayung tidak ada yang istimewa meski pilihannya banyak. Pelayanannya sangat baik, lebih baik dari lounge lain yang pernah saya masuki. Disini saya sempat berkenalan dan selfie bareng host Dua Dunia, Ratna Listy. Mbak cantik ini habis menyelesaikan shooting selama 10 hari di Riau. Enggak ada foto, hoax? Hihihiiii.... ntar ya. Kita (kita?) juga tukeran pin BB dong.
Business Class Batik Air
Diantara penerbangan murah, Garuda dan Batik Air termasuk yang masih menyediakan pelayanan ekstra berupa makan dan minum untuk semua kelas. Nah, kalau dapatnya kelas bisnis, bagaimana? Uhuiii.... tentu saja asik! Enggak perlu antri naik pesawat, naik shuttle tersendiri, begitu duduk dapat handuk basah dan minum, dapat wafer dan kacang mede dan makanan yang enak. Delay satu jam enggak dipikir lagi. Sebenarnya saya tidak terlalu suka nasi goreng di siang hari, tapi berhubung nasi ikannya sudah habis, nasi goreng lumayan juga kok.
Soto Babat
Sampai di bandara Ngurah Rai Denpasar sudah malam. Suasana bandara agak semrawut karena sedang dalam taraf renovasi. Saya dijemput EJ yang waktu itu lupa membawa papan bertuliskan nama saya. Jadi, tanda pengenalnya adalah kresek berisi Roti O untuk saya. Wkwkwkwkkk.... Denpasar di jam 19.00 itu macet, jadi agak lama juga rombongan peserta Jelajah Kuliner menunggu saya untuk makan malam. Maaf ya, pasti sudah kelaparan. EJ sempat bertanya, apa saya keberatan tidak mandi dan langsung makan malam? Saya sih enggak keberatan, tapi apakah peserta lain tidak keberatan juga dekat dengan saya yang belum mandi? :D
Lokasi makan malam itu adalah Warung Nasi Soto Babat (Daging Sapi) di Jl. Kuta Theatre No. 1. Tepatnya di sebuah gang. Warung sederhana ini sangat laris. Kalau mau kesini, datanglah dengan niat makan, bukan hang out. Pengunjung yang datang beragam dan tentusaja ada bulenya. Namun, mereka semua tahu diri banyak yang antri sehingga tidak berlama-lama duduk. Jika sudah selesai makan, segera keluar.
Menu ini cocok untuk kami yang sudah kelaparan. Pas sekali malam-malam makan soto yang hangat dengan penyajian yang cepat. Cita rasa Bali itu ternyata agak asin tapi tidak keasinan kok kalau dimakan dengan nasi. Daging dan babatnya empuk. Sebenarnya pengin nambah, tapi teringat besok mau makan lebih banyak lagi dan waktu itu sudah malam. Jaga badan. :D
Harga-harga di warung soto ini tidak terlalu mahal untuk daerah wisata yang ramai seperti itu, Rp 17.000,- untuk satu porsi nasi soto dan Rp 14.000,- untuk sotonya saja. Saya lupa bertanya apa sebenarnya nama warung ini, karena di papan nama cuma bertuliskan Warung Nasi Soto Babat (Daging Sapi). Tidak ada tulisan Warung Bli siapa gitu.
Fave Hotel
Selesai makan malam, misi saya cuma satu: tidur! Kami menginap di Fave Hotel malam itu dan akan pindah ke hotel lain besoknya, sesuai dengan jadwal perjalanan. Rupanya peserta perempuan hanya tiga orang dari keseluruhan 20 jurnalis. Dua peserta perempuan lainnya berasal dari Solo yang otomatis menginap dalam satu kamar. Saya? Sendiri! :D
7 Comments
Sotonya sepertinya enak tuh Mba, nanti kalau ke bali cari ah... :D
ReplyDeleteSalam
kok sendiri mbak, tau gitu aku diajak aja hehehe mau banget
ReplyDeleteMaak... sendirian? aku temenin yaaa :D
ReplyDeleteOia, waktu aku di Denpasar, kok aku ga tahu warung soto ini ya. Mungkin belum ada? Atau akunyah yg kurang gaul atau dulu warung soto itu belum ngetop? :)
Yuhuui, banjir hadiah deh MakMinFav. :P
ReplyDeleteSampai sekarang masih berasap ya, Mba?.
Saya masih geli makan melihat babat. Padahal Ibu saya suka bingiiits.
Ngiri banget maaaak... selamat yaaaa
ReplyDeleteasiknya makan2 begini, dibayarin pulak. selamat menikmati maak! *eh, sekarang mah udah pulang yak XP
ReplyDeleteOh ternyata langsung berkumpul di Bali ya... kirain berangkat bareng dari Jakarta apa gimana gitu... :D
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji