Tahu enggak kalau kemarin adalah International Museum Day 2014 (IMD 2014) alias Hari Museum Internasional? IMD 2014 adalah bagian kegiatan dari The International Council of Museums (ICOM) yang bertujuan meningkatkan kepedulian terhadap peran museum dalam perkembangan masyarakat. IMD sendiri sudah dilaksanakan sejak tahun 1977 setiap tanggal 18 Mei. Tahun lalu, IMD diikuti oleh 35.000 museum dari 143 negara dengan tema Museums (memory + creativity = social change). Tahun ini, tema yang diambil adalah Museum Collections Make Connections. Museum Nasional sebagai anggota ICOM tentu akan ikut berpartisipasi.
Tantangan eksistensi museum adalah relevansinya dengan stakeholders. Apapun itu jika tidak ada relevansinya dengan masyarakat, akan ditinggalkan. Padahal, museum menyimpan berbagai catatan dan artefak seiring dengan perubahan alam semesta seisinya, evolusi manusia purba, hingga perkembangan masyarakat modern. Agar tetap relevan dengan perkembangan masyarakat, museum perlu terus menyesuaikan metode penyampaian informasi koleksi yang dimiliki kepada masyarakat. Museum perlu memiliki cara untuk mendapatkan hubungan yang lebih baik dengan pengunjung dan diharapkan mampu menarik lebih banyak pengunjung juga.
Museum Nasional Dulu
Museum Nasional adalah salah satu lembaga pelestari warisan budaya tertua di Indonesia. Sejak didirikan oleh pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778, lembaga ini sudah berpindah tempat beberapa kali karena tidak mampu menampung koleksi yang terus bertambah. Saat ini Museum Nasional yang juga dikenal sebagai Museum Gajah bertempat di Jl Merdeka Barat No 12, dibawah pengelolaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saat ini Museum Nasional memiliki 240.000 koleksi yang sangat berharga dari dalam dan luar negeri, yang dibagi menjadi kategori Prasejarah, Numismatik & Ceramic, Etnography dan Archaeology.
Museum Nasional adalah salah satu tujuan wisata ilmiah favorit siswa sekolah di Indonesia. Saya sendiri pernah mengunjunginya ketika SMP. Namun saat itu, Museum belum menjadi tujuan untuk memberikan kegiatan yang berkualitas bagi seluruh anggota keluarga. Museum dahulu hanya dikenal sebagai tempat memamerkan koleksi dengan keterangan dibawahnya. Dengan sekali putar, pengunjung merasa sudah cukup mengetahui isi museum dan tidak memerlukan apa-apa lagi. Jarang ada yang merencanakan kunjungan kedua ke museum. Museum telah menjadi institusi yang sangat penting bagi peneliti, tapi belum bagi masyarakat.
Museum Nasional Kini
Sebenarnya Museum Nasional sudah mengantisipasi hubungan museum dengan perkembangan masyarakat sejak pertama didirikan dengan semboyannya: Ten Nutte van het Algemeen, yang artinya Untuk Kepentingan Masyarakat Umum. Karenanya, ini adalah saat yang tepat bagi Museum Nasional untuk membuka diri terhadap kegiatan yang lebih dekat ke masyarakat, tidak hanya untuk penelitian. Masyarakat diberi ruang yang lebih banyak untuk melakukan kunjungan dan kegiatan.
Pengelola Museum Nasional merancang berbagai kegiatan yang mampu melibatkan masyarakat luas, misalnya lomba fotografi, Edu Kids, lomba cerdas cermat dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan di Museum Nasional tak melulu yang berbau tempo dulu, melainkan juga menghargai perkembangan masyarakat saat ini tapi masih seputar budaya. Komunitas Emak-emak Blogger di bulan Maret 2014 lalu termasuk yang diberi kesempatan berupa ijin untuk menyelenggarakan pemilihan Srikandi Blogger 2014, dimana saya terpilih sebagai Makmin Favorit.
Di IMD 2014 yang bertepatan dengan 236 tahun Museum Nasional, penyelenggara Festival Hari Museum Internasional melangkah lebih jauh lagi untuk memperkuat peran museum dalam perkembangan masyarakat. Museum tidak hanya bercerita melalui koleksinya, melainkan secara timbal balik berbagi memori dengan masyarakat. Panitia berusaha seluas mungkin melibatkan masyarakat melalui kegiatan pameran foto, pertunjukan kesenian, pertunjukan film, demonstrasi dan workshop kreativitas budaya, lomba penulisan essai, lomba pembuatan komik, seminar dan Gebyar Festival 236 Tahun MNI dan Hari Museum Internasional.
Museum Nasional Yang Akan Datang
Momentum IMD 2014 bisa digunakan untuk mengubah metode tradisional presentasi museum yang pasif kepada masyarakat menjadi lebih interaktif. Selain akan melakukan pembangunan fisik untuk memberikan ruang yang lebih baik pada koleksi yang ada, juga memberikan peluang kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas lebih banyak di museum. Sebagai Rumah Budaya, Museum Nasional diharapkan memiliki ikatan yang lebih baik dengan pengunjung, masyarakat, antar generasi dan antar budaya dari seluruh dunia. Museum diharapkan mampu membagi ingatan dimasa lalu dengan eksistensi masyarakat dimasa kini dan perkembangannya dimasa yang akan datang.
Dengan keikutsertaan Museum Nasional di IMD 2014 bersama negara-negara yang tergabung dalam ICOM lainnya, diharapkan mampu terjalin kerjasama antar museum di seluruh dunia, untuk memberikan pemahaman akan keterkaitan budaya masyarakat dari berbagai negara agar tercapai perdamaian dunia.
Sumber pendukung:
http://www.museumnasional.or.id/
http://network.icom.museum/international-museum-day
http://236museumnasionalindonesia.com/latar-belakang/
http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/2578
http://www.j-muse.or.jp/02program/pdf/IMD2014_museumskit_eng.pdf
17 Comments
wah museum itu memang harus banyak2 disosialisasikan ya mak :), aku juga ikutan mak, mampir ya mak
ReplyDeletekereen SKS sistem kebut sebentar....mak Lusi memang okee
ReplyDeleteMuseum sekarang memang sudah banyak berubah. Jadi pengin ngajak anak2 ke museum.. Bener kata Mak Lusi, kalo dulu cuma sekali putaran sudah keliatan semua dan bosan.
ReplyDeleteTulisannya kereeeeiiin :)
pengelola museum memang harus pintar bikin program agar masyarakat khususnya pelajar tertarik ke sana
ReplyDeletesayang sekali waktu acara SB kemarin aku gak sempat berkeliling museum
ReplyDeletesemoga menang, Mak. Saya lagi gak ada ide hehe
ReplyDeleteSaya selalu menemukan hal yang baru bila ke museum ini, dan rasanya enak banget kalau main ke Msuem Nasional Indonesia akan banyak pembelajaran yang bisa kita dapatkan di sini ya Mba.
ReplyDeleteSalam
museum itu alternatif wisata sangat murmer kaya pustaka ya mak.
ReplyDeleteaku baru tahu International museum day ini.
Anak-anakku selalu suka kalau diajak ke Museum... dari sinilah mereka belajar "sejarah", dan ini lebih menarik & gampang nempel di ingatan dibandingkan dengan mempelajari sejarah hanya lewat buku :D
ReplyDeleteAih seneng baca artikel mak ini, sukses juga untuk kontesnya :)
ReplyDeletesemoga ke depannya banyak museum yg ngadain kegiatan asik2 ya mak. jadi museum kita lebih rame pengunjung deh :)
ReplyDeletemantep mak ini tulisannyaaa ^^
ReplyDeletenice post mak. Jadi pengen ngintip Museum Gajah kayak apa skrg.
ReplyDeleteSukses lombanya ya Mak Lus, kalo gak menang ya kebangetan :)))
ReplyDeletewahh aku belum pernah ke museum nasional ^^ museum2 biasa aja jarang -_-
ReplyDeleteselamat ya mak lusi..selalu langganan juara neh...
ReplyDeletetemplate baru ya kayaknya ....:) keren....
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji