Sesaat sebelum menulis ini, saya membaca berita di yahoo tentang balita yang disiksa disebuah day care di pusat perkantoran di Jakarta. Masa setiap hari kita harus membaca hal-hal seperti ini? Anak-anak yang tak mampu melindungi diri sendiri menjadi sasaran orang-orang sakit jiwa? Anak-anak adalah bagian terlemah dari rantai kehidupan manusia, karenanya sering menjadi korban pelampiasan orang dewasa, baik yang dikenalnya maupun tidak, baik ada hubungan darah maupun tidak. Setiap kali saya melihat seorang anak berjalan sendirian, dalam hati saya selalu bertanya, "Duh, kok tidak ada yang mendampingi, sih? Jangan percayakan pada lingkungan begitu saja."
Tiap hari ada saja berita seorang anak disiksa secara fisik, bahkan secara seksual oleh teman, tetangga, guru, saudara, dan sebagainya. Berita-berita seperti itu tidak pernah saya baca tuntas. Bagi saya tak penting bagaimana kronologi peristiwanya. Seorang anak telah disiksa dan akan menderita seumur hidupnya. Komentar dan analisa tentang peristiwa itupun sekarang tak pernah lagi saya baca. Terakhir saya baca adalah ketika seorang pakar psikologi anak mengatakan bahwa yang mendapat perlakuan seperti itu akan menjadi pelaku ketika dewasa. Pendapat seperti itu seolah telah mengesahkan bahwa anak tersebut pada akhirnya akan rusak juga seperti pelakunya sehingga apa yang dilakukan untuk menolong anak tersebut jadi terlihat absurd, sia-sia. Malang sungguh anak-anak ini, disiksa oleh pelaku dan divonis oleh para pakar di media terbuka. Bukankah sama sadisnya? Bukankah seperti dianiaya dua kali?
Kami, emak-emak yang melahirkan anak-anak, tak rela sejengkalpun mereka tersakiti. Siapapun anak itu, kami semua pasti menangisinya. Karena itu kami dari Kumpulan Emak Blogger (KEB) bersama-sama mengajak masyarakat, terutama pembaca blog saya ini untuk menyerukan kampanye STOP CHILD SEXUAL ABUSE.
Dalam kampanye ini kami menjadi agen KEB untuk menyebarluaskan kewaspadaan terhadap pelecehan seksual anak. Kami dibekali ebook gratis yang bisa teman-teman dapatkan setelah ngobrol dengan salah satu dari kami. Mengapa harus ngobrol dulu? Karena kami tidak hanya ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan tapi juga ingin memastikan bahwa teman-teman semua mendukung gerakan ini agar lebih banyak orangtua dan masyarakat yang waspada sehingga lebih banyak anak yang terselamatkan. Ebook tersebut bukan selebaran untuk bahan bacaan biasa. Kami mengharapkan tiap satu orang yang membaca dan memahaminya bisa meneruskan ke siapapun didekatnya karena predator anak itu ada dimana-mana, didekat kita.
Sebaliknya, kami juga mengharapkan bisa menyerap pendapat, pengalaman dan pengetahuan baru dari teman-teman sehingga bisa dijadikan bahan masukan dan perbaikan untuk langkah kami selanjutnya.
Ebook tersebut berisi tulisan beberapa emak KEB. Ada tulisan kisah nyata seorang emak yang pernah jadi korban kekerasan waktu masih kecil, ada tulisan dari seorang konsultan keluarga dan ada pula tulisan tentang kiat-kita mengajari anak-anak melindungi diri. Mari Selamatkan Anak-anak Kita.
6 Comments
Udah download, bagus banget tulisannya.
ReplyDeleteMakin cinta sama group KEB, makin hari makin cetar kegiatannya. Semangat berbagi informasinya cakep banget. Semoga KEB semakin sukses ya mbak..
ReplyDeleteBtw aku belum download ebooknya, dari kemarin lupa-lupa terus, maklumin yah Mak jarang online nih :D
Taraaaa.......mau ikutan dunlut ebooknya KEB. #tancap gas
ReplyDeleteaku download dulu ya mbak
ReplyDeleteYeay, mari bergandengan tangan ya, mak. Semoga bisa lebih memberikan banyak manfaat. Aamiin
ReplyDeleteTurut menyelamatkan, dari lingkungan sekitar dulu. :)
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji