Roadshow Komik Ke Surga Lewat Mana Ya?

Roadshow komik "Ke Surga Lewat Mana, Ya?" ini diselenggarakan oleh Penerbit Mizan. Notifikasinya saya peroleh dari colekan twitter mbak Indah Julianti. Di tengah hujan lebat sore hari (nggak terasa sih, kan di mal heheee), saya lesehan bersama Carra, Liya, Riri, Kurnia (Qachan) menyimak roadshow kreatornya, Hendranto Pratama Putra.

Venu: Gramedia Fair

Meski anak-anak saya semua jago doodle, melukis dan membuat manga, bahkan beberapa kali juara, tapi saya blas tidak bisa menggambar. Jadi, saya ajak anak-anak saya hadir untuk memahami proses berkreasi sebuah komik. Siapa tahu mereka tertarik. Saya sih seperti biasa memposisikan diri sebagai cheerleader Kumpulan Emak Blogger. Heheheee.... Diantara kami ada mak Carra yang juga jago sketsa dan mak Liya yang punya sanggar lukis anak. Insya Allah kedatangan kami membawa banyak manfaat.

Inspirasi Hendranto Pratama Putra

Ki-ka: MC, Toto, Zahreevi

Acara dipandu oleh @zahreevi, Supervisor Marketing Communication DAR! Mizan dan seorang MC perempuan (sorry mbak, nggak tahu namanya tapi keren kok membawakannya). Hendranto yang akrab dipanggil Toto ini sudah malang melintang didunia perkomikan. Karya-karyanya bisa dilihat di blog pribadinya http://waferjeruk.daportfolio.com/. Toto sudah menghasilkan beberapa komik ngehits, diantaranya Prajurit Dewa dan Nusa Strip, serta pernah mendapatkan beberapa penghargaan keren.

Lulusan ITB ini mengatakan, "Every artist starts with copying, but only a true great artist ends it with making their original style." Tak apa mengidolakan sosok artist atau seniman ternama dan meniru karyanya. Tapi jangan berhenti disana, harus terus berkarya menggali potensi diri agar berkembang menjadi seniman yang sesungguhnya.

Menurut Toto, membuat komik itu harus simple, detail, tema berbobot, visual memegang pengaruh dan aktual. Karena itu dalam prosesnya, Toto tidak hanya melamun cari inspirasi dan corat coret. Dia membuat komik layak sebuah proses produksi dengan langkah-langkah sebagai berikut: idea > story/script > art/design. Jika sebuah idea dirasa dapat dikembangkan menjadi sebuah kisah yang cukup besar dan kompleks, kita bisa membentuk tim dan membagi-bagi tugas untuk masing-masing langkah tersebut.

Jika ingin menjadi komikus yang berhasil jangan pernah menyerah ya. Ingat pesan Toto ini:

Be Yourself (seperti blog ini)
Find Your Passion
Live Your Dream

Makasih dijadikan idea komik. Hahaa geer.

Komik Ke Surga Lewat Mana, Ya?

Mengenalkan nilai-nilai agama ke anak itu tidak mudah. Selalu ada pertanyaan, "Kok temanku boleh, aku nggak boleh?" "Kok aku dimarahi, temanku enggak?"

Perlu cara-cara yang lebih santai untuk menyampaikan bekal yang tak ternilai ini. Komik Ke Surga Lewat Mana, Ya? menawarkan alternatif tersebut untuk anak berumur 7-12 tahun. Dengan gaya chibi illustration, Toto menyampaikan nasihat Rasulullah dalam kisah-kisah jenaka. Chibi illustration itu yang bentuk karakternya bantek (aih apa ya bahasa Indonesianya?), bukan Cherry Bell ya. Komik ini berisi beragam kisah berdasarkan beberapa hadist. Satu hadist dikembangkan menjadi satu cerita.

Anak-anak senang membacanya. Mereka tertawa tapi tak terasa juga merekam nasehat baik dari Rasul SAW.

Hidayat dan Bagus dari Forum Komik Jogja (FKJ)

Komunitas Komik Jogja

Passion lebih menyenangkan untuk diekspresikan melalui komunitas. Dalam Forum Komik Jogja, para penggemar komik (tidak hanya komikusnya saja) bisa bergabung untuk saling memberi semangat, men-challenge karya, ngobrol tentang industri komik dan sebagainya. Komunitas ini aktif di facebook dan sesekali kopdar.

FKJ diwakili oleh Hidayat, seorang komikus cerita horor dan Bagus. Ternyata komik horor itu bisa seperti cerita sinetron. Jika responnya cukup baik, komik cerita horor bisa diteruskan sampai berseri.

Di akhir roadshow, saya, Liya dan Ririe terpilih sebagai pemenang livetweet dengan hadiah kaos dan 2 tiket nonton Ada Surga Dirumahmu. Wiiih, nggak sabar nunggu penayangannya di bioskop. Carra juga dapat hadiah sebagai penggembol kwitansi paling banyak hahaaa.... Bagi yang tanya foto welfie berlima, maaf sudah ngasih kamera ke anak yang salah. Fotonya cuma satu dan kabur :((