Sebenarnya agak serem ya mau nulis binatang-binatang pengganggu rumah ini, tapi makin hari perumahan itu makin di village alias ndeso berkat mahalnya harga tanah, sehingga binatang yang berada di sekitar rumah jadi bermacam-macam.
Yuk kita mulai saja dengan yang paling banyak ditemukan di Indonesia.
- NYAMUK. Di Indonesia, nyamuk mendapat perhatian serius karena menyebabkan penyakit demam berdarah yang sudah merenggut banyak nyawa. Berbagai cara untuk mencegah nyamuk masuk rumah antara lain: hidup bersih, menutup lubang angin dengan kasa, menyemprot dengan anti nyamuk, menanam lavender dan sebagainya. Harap berhati-hati dengan anti nyamuk berbahan kimia karena tidak baik untuk kesehatan. Gunakan jika tidak ada orang didalam ruangan.
- LALAT. Ini banyak beterbangan di daerah lembab yang banyak pohon berbuah. Sayangnya, lalat juga ada di tempat sampah. Jadi, yang rajin bersih-bersih, ya.
- SEMUT. Di pelajaran sekolah, semut itu mencari yang manis-manis. Nyatanya semua bisa dirubungnya. Untuk pencegahan bisa menggunakan kapur ajaib. Kalau nggak sabar ya semprot saja dengan anti nyamuk.
- LARON. Yang lokasi perumahannya bekas sawah, pasti sering garuk-garuk kepala nggak gatal ketika lampu rumahnya dirubung laron dimusim kemarau. Yah kudu ikhlas gelap-gelapan dulu, kecuali punya rencana bikin peyek.
- KECOAK. Kecoak ini juga sulit dibasmi dan menjijikkan. Tanaman lavender tadi bisa juga lo untuk mengusir kecoak. Dulu saya menanamnya untuk diambil bunganya. Bunga tersebut dibungkus kasa dan diletakkan ditempat kering di kamar mandi. Lebih bagus sih menaruh pot lavender di kamar mandi. Apadaya, kamar mandi saya sempit seperti kamar mandi umum heheee.... Nah sekarang karena belum punya lavender, saya semprot saja dengan anti kecoak karena kalau dipukul bau nggak enak.
- TIKUS. Umumnya tikus ada di perumahan lama di perkotaan. Selain gedubrakan nggak jelas, tikus juga mengacak-ngacak apapun juga, dari baju, bahan makanan, sampai kabel. Hidup bersih dan rapi, serta menutup lubang yang besar bisa mengurangi populasi tikus. Saya pernah beli alat pengusir tikus berupa gelombang suara seharga Rp 400.000,- di sebuah supermarket peralatan rumah tangga terkenal tapi nggak ngaruh sama sekali. Mungkin alat itu untuk tikus di London. Hihiiii.... Kapok juga menggunakan racun tikus karena lokasi bangkai tikus tidak bisa diperkirakan. Saya lebih suka menggunakan lem tikus yang bentuknya buku, bukan tube. Yang bentuknya buku ini praktis, tinggal tutup jika sudah ada yang terperangkap, lalu buang. Lumayan juga keluar uangnya sih, Rp 12.000,- untuk sekali tangkap. Beruntung kalau sekali tangkap dapat dua.
- KAKI SERIBU. Ini banyak ditemui di Sumatra. Sebenarnya kaki seribu ini nggak terlalu bahaya sih karena begitu kesenggol langsung mlungker dan keras. Tinggal disapu saja. Tapi ada tetangga (laki-laki) yang pernah masuk rumah sakit gara-gara pas tiduran di karpet "itu"nya digigit kaki seribu.
- KELABANG. Hobinya di air dan galak. Jadi sediakan cairan pembersih kimia di kamar mandi dan siram jika pas ketemu. Ini juga banyak di Sumatra.
- KALAJENGKING. Meski bukan di air, tapi kalajengking suka di tempat basah. Baunya sangat khas, nyesek. Jadi, kalau ada bau nyengat seperti itu, coba cek sekitar ember atau ubin, barangkali ada kalajengking karena warnanya hitam, sering tidak kelihatan.
- KATAK. Meski senang dengan suaranya, tapi katak masuk rumah itu tidak baik. Memang katak tidak berbahaya tapi rantai makanan selanjutnyalah yang harus dikhawatirkan. Dengan taburan garam, sudah cukup membuat katak nggak masuk rumah.
- ULAR. Nah, ini dia! Ular itu memakan katak, meski tetangga bersaksi ada ular dibawah kursinya sedang makan nyamuk. Cara mencegahnya sama dengan mangsanya, yaitu taburi garam sekitar rumah. Kata keponakan saya yang kuliah di Kedokteran Hewan UGM, ular itu baunya khas, sangat tidak enak. Entah seperti apa. Walaupun mau pingsan lihatnya, jangan langsung teriak lari, kuatkan diri untuk melihat kemana arah perginya untuk memastikan dia tidak sembunyi, kecuali jika dia mau menyerang. Karena diapun bingung, tempat pikniknya sudah jadi rumah.
- CACING. Saya tu geliii banget sama cacing, padahal gemar berkebun. Jika musim hujan, cacing sering terlihat. Hiiii....
- BUNGLON. Beberapa minggu lalu pertama kalinya melihat bunglon di jemuran. Horor banget lihat giginya yang seperti baby iguana. Tapi saya biarkan saja untuk difoto, unik melihat perubahan warnanya dari seperti daster saya ke seperti taplak meja makan. Heheee...
- KADAL. Penampakannya mirip bunglon tapi lebih licin.
- TOKEK. Entah mengapa tokek banyak diairkeras. Dirumah orangtua saya ada tokek gede banget didinding diatas meja setrika yang sepertinya diem saja selama bertahun-tahun.
- CICAK. Cicak ini menginspirasi banyak seniman dan pengrajin untuk dibuat berbagai design, mulai dari asbak, kaos sampai bros.
- BIAWAK. DI Sumatra biawak masih ada di gorong-gorong kota. Bentuknya seperti komodo, segede anakan buayalah. Asal selokan yang menuju rumah ditutup kerangkeng, aman deh.
Di rumah teman-teman yang tinggal di Sumatra dan Kalimantan kadang masih didatangi monyet dan gajah. Dulu rumah saya juga diganggu ayam tetangga yang pup di teras bikin kesel dan jijik. Sudah gitu, nggak pernah dikasih telornya. Pencegahannya mudah, dipagar saja yang rapat hahaaa....
16 Comments
xixixixixixi......itu belakang kontrakan ada beberapa monyet, biawak, terus kaki seribu,apalagi kalau dingin,heummm....ngeri juga,jadi kalau bisa bawah pintu harus diganjel.
ReplyDeleteHihihi ka dibikin kayak bros gitu lucu ya mba...aku brsih dari tikus...wong kucinge akeh xD
ReplyDeleteDi sini si kelabang yg sering gentayangan mak...galak trus ngigit lagi..
ReplyDeleteTrnyta 'penghuni' ru,ah rata rata sama ya mak..hewan n serangga itu itu lagi..
Aaaaaahhh lalat... !!
ReplyDeletePaling ga suka bgd aku sm lalat hiks..
di toilet biasa ada kecoak .. kalo gak rajin bersih2 toilet hahaha.. tugas !
Aaaaaahhh lalat... !!
ReplyDeletePaling ga suka bgd aku sm lalat hiks..
di toilet biasa ada kecoak .. kalo gak rajin bersih2 toilet hahaha.. tugas !
Di rumahku, meskipun kota, juga banyak binatang itu mbak. Ular dulu ada, skrg dah ga ada..
ReplyDeleteAwalnya serem juga kok banyak binatang gt. Tp lama-lama terbiasa juga. Hehe..
Aduh mak gak usah jauh2 ke ndeso, di tempat saya yg notabene masi di pusat Jakarta masi banyak binatangnya. Kecoa, kelabang, nyamuk, lalat, kalajengking, trus sampe pernah ada belatung, hiiiii. Padahal udah rajin bersih2. Nasib rumah kontrakan deket got di Jakarta, huhu..
ReplyDeletekucing...suka pup sembarangan di teras :(
ReplyDeleteSama dirumahku pernah didatangi hampir semua binatang diatas..pintu kebuka dikit dimasukin ular sama biawak
ReplyDeletePernah buka pintu wc waaa disambut ular :) asal ngga ganggu aja paling diusir aja aku paling takut sama kadal geliiiiii
List binatang di atas itu udah pernah semua singgah ke rumahku. Maklumlah rumahnya di perkampungan dikelilingi ladang dan rawa-rawa. Dari yang takut sampe akhirnya biasa. Untungnya juga banyak anjing untuk menjaga rumah.
ReplyDeleteDi rumahku juga banyak binatang2 pengganggu. Ada juga yang seperti bekicot tapi ga ada rumahnya. Apa ya itu namanya....
ReplyDeleteAnakku paling takut sama tokek. Serem katanya liat penamapakan tokek hehehe.
waduuuh, lengkap semua itu mak binatangnya. biawak juga ada nih di belakang rumah mertua hehe krn dekat sungai :D yang gak ada bunglon mak.
ReplyDeleteBanyak juga ya ternyata hewan yang masuk rumah, bukan pengganggu sih, hanya kesasar masuk rumah. kesannya mereka yang salah ya. padahal kita kan hidup di bumi ini bersama. kalau di rumah saya yang sering masuk rumah itu nyamuk, semut dan kecoa
ReplyDeleteQiqiqiqi. .
ReplyDeletePenutupnya bikin geliiii, Mbak. Hahaha
Tak punjung telor via email ya, Mbak. :D
17 hewan ni ganggu ya makmin
ReplyDeletega berapa lama di saat yg lalu ada biawak di belakang rumah
wuih bijin heboh
@guru5seni8
www.kartunet.or.id
Ular sudah beberapa kali masuk rumah, ngeri banget hiiy. Mana suami juga sama takutnya dengan aku, lha wong bunuh kutu rambut aja dia nggak tega. Akhirnya minta tolong orang utk ngambil ularnya, tapi 2 kali ular keburu hilang karena aku nggak berani deket2. Taburi garam klo belum masuk rumah ya, eh ada yg bilang jangan bunuh ular, nanti akan datang yg lainnya, bener nggak sih mak lus?
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji