Tidak sengaja saya melihat banner Jogja Online Shop Festival 2015 ketika parkir didekatnya.
Saya langsung jalan ke pameran yang terletak di Gedung Pamungkas ini. Sebagai pemilik olshop juga, saya sempatkan mampir bukan untuk belanja tapi melihat trend dunia olshop. Itu penting lo untuk upgrade diri. Gedung Pamungkas ini tidak luas, jadi jumlah peserta juga tidak akan sebanyak di JEC.
Dalam buku saya, Berani Ikut Pameran, saya menyarankan pemilik online shop untuk ikut pameran sekali-sekali.
Pameran memang dimaksudkan untuk berpromosi, tapi bagi olshop pameran juga sebagai bukti bahwa usahanya benar-benar ada. Bagaimanapun, tantangan terberat olshop adalah meyakinkan bahwa belanja secara online itu aman ditengah maraknya olshop penipuan.
Berkaitan dengan pameran ini ada beberapa hal yang kadang tak terpikirkan oleh olshop:
- Olshop seringkali tidak memikirkan display karena banyak yang 100% online. Namun untuk keperluan pameran, tak ada salahnya menyimpan 1-2 rak khusus. Jika tidak sedang dipakai, bisa dipajang di ruang tamu atau ruang lainnya.
- Hal lain yang tidak dipikirkan adalah menyisihkan budget pameran. Karena itu, jika tidak punya budget khusus, ikut saja pameran skala kecil, tidak perlu di mal seperti Ladaka Handicraft. Ladaka pun pernah ikut pameran setengah hari di sekolah-sekolah.
Tak semua stan Jogja Online Shop Festival 2015 diisi oleh olshop, adapula stan kuliner offline tapi punya akun media sosial dan menerima pesanan, seperti cupcakes, dorayaki, jus dan sebagainya. Semua stan kuliner berada di halaman luar untuk memudahkan pengunjung menikmati.
Peserta pameran didalam gedung didominasi olshop produk baju muslim dan aksesorisnya. Yang paling saya suka customized sketchbook dan pot bunga yang dibuat anak-anak muda. Oiya, peserta pameran ini banyak ibu-ibunya padahal olshop yang gencar di socmed banyak dimiliki anak muda ya.
Saya juga mampir di stan milik komunitas Jogja Fabric Club. Saya berkenalan dengan pengurusnya yang ramah dan diajak menyaksikan talkshow tentang komunitas tersebut di panggung pameran. Sayang, saya tidak bisa menunggu karena ada acara di tempat lain. Kalau mau gabung dengan komunitas ini bisa join di facebook. Kegiatannya kumpul-kumpul bikin craft yang terbuat dari kain.
Tak ketinggalan saya mengambil brosur di stan-stan yang menarik untuk saya lihat-lihat lagi secara online dirumah.
9 Comments
aku dulu sempat ingin membuat online shop untuk classic souvenir, tapi yah sampai sekarang masih sebatas wacana saja :(
ReplyDeleteDi acara sekolah atau event2 tertentu di Mal bisa jadi ajang menunjukkan toko kita ya mbak
ReplyDeletewah asik juga acaranya yaaa, aku jarang ikut bazaar gitu mba, baru berapa kali ya toko nabihah hihihi, abisnya kebanyakan jualannya via arisan buku mahal gini
ReplyDeletewih, gaul....
ReplyDeletedi jakarta juga banyak begiinian. biasanya di daerah senayan~
Ya ampuun jadi keinget deh mau bikin kartu nama belum jadi-jadi... AKu juga suka datang ke festival kaya gini mak, apalagi di Jogja barang kerajinannya keren2
ReplyDeleteacara seperti ini persis di setra ukm surabaya mbak, semua barang ukm ditunjukkan dan dijual...dan pastinya setiap melihat acara seperti ini aku selalu nyomot kartu nama mereka, siapa tau suatu hari nanti butuh :)
ReplyDeleteLadaka keren loh, udah pamerannya di mall-mall... :)
ReplyDeletepengen deh ikutan acara kaya gini,sayang disukabumi klo ada pameran2 kaya'y kurang sosialisasi,jdi ketinggalan info mulu... ^_^
ReplyDeleteCoba kalau lihat banner, spanduk atau iklannya di radio dihubungi saja panitianya. Kadang mereka memang tidak menawarkan stan krn fokus iklan untuk menarik pengunjung, tp sebenarnya stan belum seluruhnya laku.
DeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji