Dalam rangka ikut giveaway yang diadakan catperku.com (bukan lomba blog, cuma disuruh komen di blognya tapi nggak puas hahaaa), saya mau cerita tentang keinginan saya untuk tour de handicraft workshop atau mengunjungi workshop kerajinan yang banyak terdapat di Jogja.
|
Workshop membuat wayang di Pucung |
Jika teman-teman baca postingan di blog ini akhir-akhir ini, beberapa isinya tentang blusukan kesana kemari ke nggak jelas hehehee.... Dari semua pengembaraan itu sebenarnya ada fokusnya, yaitu berhubungan dengan kerajinan atau handicraft. Selain yang sudah diposting, ada beberapa cerita kegagalan menemukan sentra-sentra kerajinan tersebut meskipun sudah berbekal google map dan ngelayap sampai jauh ke pinggiran Wates, Kulonprogo, Sleman, Bantul dan sebagainya. Kalau gagal, males nyritainnya kan ya?
|
Kerajinan gerabah yang fungsional |
Berpetualang mencari lokasi pengrajin itu sesungguhnya enak rame-rame, nggak ketar-ketir kalau masuk ke pedesaan yang belum dikenal dan asik aja ada teman cerita-cerita di jalan. Selain itu, ngobrol dengan pengrajinnya jadi lebih
gayeng. Tapi berhubung saya punya kebiasaan serba praktis, jadilah langsung capcus sendirian tiap ada waktu, meski cuma sejam. Kalau janjian dengan teman itu selain saling nunggu, kadang juga malah batal. Hahaaa....
|
Tas kambium Sentolo yang bentuknya aneh. |
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali sentra kerajinan.
Beberapa sudah pernah saya datangi tapi belum mantap karena tidak masuk ke workshopnya. Keberadaan workshop ini penting supaya saya nggak cuma main dan melihat-lihat, lalu ngabisin isi dompet (kalau pas fee job review cair :D), tapi juga melihat proses produksinya. Nah inilah beberapa sentra kerajinan yang ingin saya kunjungi.
- Sentra Kerajinan Batik Tulis Giriloyo, Desa Wukirsari, Bantul. Terletak dekat dengan makam raja-raja di Imogiri, Giriloyo adalah sentra kerajinan batik tulis yang bermutu tinggi. Ketekunan, cita rasa seni yang tinggi, serta kwalitas yang sangat dijaga membuat Giriloyo mengantarkan Yogyakarta meraih predikat Kota Batik Dunia dari World Craft Council. Beberapa waktu lalu, para pengrajin batik Giriloyo melakukan usaha memecahkan rekor MURI dengan membatik sepanjang 3000 meter di Alun-alun Utara Yogyakarta.
- Sentra Kerajinan Tenun Gamplong, Moyudan, Sleman. Gamplong merupakan sentra industri tenun berbahan serat natural. Dulu saya pernah kesini tapi bukan dalam rangka wisata, melainkan memesan untuk buyer dari Perancis. Jadi tidak sempat jalan-jalan melihat ke proses produksinya. Baru-baru ini saya mencoba kesana lagi sendiri setelah sekian lama tidak kesana untuk melihat perkembangannya. Lah sudah jauh-jauh sampai jalan Wates km 15, saya kok lupa belokannya sebelah mana dan nggak nemu plangnya wkwkwkk.... Memang dulu saya selalu ditemani seorang penunjuk jalan sih. Ini sedikit memalukan tapi tak apa diceritain saja demi voucher dari Fahmi.
- Sentra Kerajinan Perak, Kotagede, Yogyakarta. Meski pernah tinggal beberapa tahun di Kotagede dan memiliki saudara jauh yang memiliki usaha kerajinan perak, nyatanya saya belum pernah melihat proses berkreasinya hingga menghasilkan berbagai perhiasan yang indah.
- Sentra Kerajinan Bambu Tunggak Semi, dusun Sendangagung, Moyudan, Sleman. Sebenarnya ada sentra kerajinan bambu yang lebih terkenal, yaitu Brajan, dusun Sendangarum, Minggir, Sleman. Namun saya lebih pengin pergi ke Tunggak Semi lantaran dulu pernah ada pengrajin yang membuatkan sample untuk kami dan sample-nya bagus sekali.
- Sentra Kerajinan Tas Sentolo, Kulon Progo. Dulu saya sangat menyukasi tas produksi Sentolo yang unik, lucu dengan warna-warna ceria. Waktu itu pengrajin Sentolo hanya menggunakan bahan serat natural. Saya paling menyukai yang berbahan kambium karena tampilannya jadi kelihatan nyentrik dan teksturnya lembut. Akhir-akhir ini banyak pengrajin Sentolo yang mengikuti trend dengan bahan rajutan nilon. Meski saya juga punya beberapa tas rajut dengan merk terkenal. (ini dikasih, bukan beli sendiri, mihil tauk) tapi saya lebih suka tas berbahan tenun natural daripada rajut nilon.
- Sentra Kerajinan Kulit Manding, Sabdodadi, Bantul. Kerajinan kulit Manding dahulu sangat terkenal, lalu pudar karena banyaknya bahan sintetis dengan tampilan yang lebih menarik. Design kulit jaman dulu memang tidak berkembang, teksturnya keras dan bau pengap. Namun akhir-akhir ini genuine leather kembali moncer dengan design yang modern tapi elegan, halus dan eksklusif. Di mall dan online shop tas-tas genuine leather Jogja dijual dengan harga jutaan rupiah. Saya penasaran apakah Manding ikut mencicipi kemajuan design tersebut atau tetap dengan model lama.
- Sentra Kerajinan Wayang Pucung, Wukirsari, Imogiri, Bantul. Souvenir wayang sangat disukai anak saya. Mereka dulu selalu membeli beberapa tokoh dalam ukuran kecil jika sedang mudik ke Jogja. Banyak kebijakan dan falsafah hidup orang Jawa yang ditularkan dan diteruskan melalui cerita wayang kulit. Keahlian tatah sungging kemudian berkembang tidak hanya untuk membuat wayang kulit tapi juga kap lampu, kotak pensil dan sebagainya. Sayangnya, ketika menggunakan keyword "sentra kerajinan wayang" di google, semua yang keluar di halaman pertama adalah tentang souvenir murah. Souvenir dengan harga terjangkau itu bagus, tapi sayang sekali jika warisan budaya yang sedemikian agung hanya dilihat dari sisi yang demikian.
- Sentra Kerajinan Gerabah Kasongan, Bantul. Dibandingkan dengan sentra kerajinan yang lain, kecuali Kotagede, Kasongan sudah sangat terkenal. Saya sering ke Kasongan untuk mencari pernak pernik perabotan dan main ke kios kerajinan batu milik teman saya. Yang saya inginkan bukan ke toko-toko di Kasongan melainkan ke workshop pembuatan gerabahnya. Siapa tau nemu titisan Patrick Swayze lagi ngremet-ngremet lempung seperti di film Ghost. Sedangkan isi toko-toko di Kasongan saat ini sangat beragam, tidak lagi mencerminkan kerajinan khas Kasongan. Bahkan banyak pemiliknya yang bukan warga setempat. Sebagian malah dimiliki oleh warga asing yang bekerjasama dengan warga Indonesia. Gerabah Kasongan sekarang tak lagi dalam ukuran besar, banyak pula pesanan dalam ukuran mini dan lucu untuk souvenir undangan pengantin.
- Sentra Kerajinan Batik Kayu Krebet, Pajangan, Bantul. Dahulu membatik dengan media kayu kebanyakan berupa topeng untuk hiasan dinding. Hiasan seperti ini disukai warga asing, entah mengapa. Lambat laun, benda yang dihasilkan makin beragam dan fungsional, seperti untuk cermin, asbak, tempat pensil, nampan dan sebagainya. Nah, benda unik tapi fungsional inilah yang saya suka.
|
Besek bambu pun dibatik. :D |
Masih banyak sentra kerajinan yang lain tapi saya rasa sembilan lokasi itu cukup untuk wisata tiga hari.
Biasanya selain dapat melihat proses produksi, sentra kerajinan yang memiliki workshop juga menyediakan paket membuat kerajinan. Ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan sekaligus tambahan pengetahuan yang luar biasa.
13 Comments
biasanya kalo banyak barang crafting gini mata udah pada bingung ngilirak ngelirik...tambah bawa uang banyak..kadang kalap sendiri...apalagi ada kain batik dari daerah tsb..duh...kepkep dompet erat2 :)
ReplyDeletewah,yang batik kayu itu unik banget,saya baru tau lo mak ada kayu yang dibatik..*norak banget*
ReplyDeletebesek bambunya bercorak batik, disini belum ada tuh mbak
ReplyDeleteAnak jaman sekarang sih mana tertarik mengunjungin tempat kaya gini, miris banget.
ReplyDeleteemang jogja ki kota yang asik, unik, dan ngangeni hihihi...
ReplyDeleteiya katanya di manding bagus2, temenku beli tas kulit lumayan bersahabat harganya...tapi kalau designnya menurutku kurang eye cathcy sih, beda selera kali ya hehe...
waahh nice info mbaaaa.. matur nuwun yaa... *saya org jogja malah gak tahu ni*
ReplyDeletesukaaaa kelilingan ke sentra kerajinan gini aku mbaaa....walau jarang beli *plak!
ReplyDeleteSama -____-
DeletePengrajin rajin mblusukan ya mba... Itu bisa warnai gambar wayang sendiri??
ReplyDeleteIya Cha, pewarnanya juga disediain. Udah termasuk dalam paket workshop tapi kebanyakan yg ikut anak2 sekolah, keluarga2 atau individu masih jarang.
Deletepengen ke jogja nih bawa anak-anak... nabung dulu deh, tahun depan anterin kita ke sana ya mak Lus...
ReplyDeleteWah, menarik nih. Wukirsari sudah, bambu sudah, perak sudah, kasongan sudah, krebet sudah. sisanya belom. hehe
ReplyDeleteMasih banyak lagi sebetulnya. Kapan2 update ya :)
DeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji