Setelah nukang di postingan sebelumnya, mari kita ngobrolin yang agak feminim, yaitu tentang tips makan prasmanan nyaman.
Sudah baca postingan jadul saya tentang tips anti salting di undangan pernikahan? Nah, ini ada bagian dari acara itu, yaitu makan prasmanan. Di bulan Ramadan ini, hotel dan restoran di seluruh nusantara juga menggelar paket-paket buka puasa yang hampir semuanya berupa makan prasmanan. Makan prasmanan pada saat sarapan juga merupakan waktu yang selalu kami tunggu jika menginap di hotel.
Yang paling menyenangkan dari makan prasmanan adalah karena kita bebas memilih mana yang paling disukai dan bebas menentukan porsi sesuai dengan kemampuan perut.
Namun adakalanya kita enggan juga karena harus mengantri seperti prasmanan di kondangan atau sungkan berlebihan dalam mengambil makanan sehingga keluar dari acara atau ruangan seperti orang habis ngemil saja, makan tapi tidak kenyang.
INTINYA BEBAS
Bagi yang sungkan atau malu-malu, ingatlah selalu bahwa prasmanan itu berarti kita bebas. Buang jauh-jauh pikiran orang akan menghitung berapa kali kita bolak-balik ke meja prasmanan dan berapa banyak makanan yang kita letakkan di piring. Kalau ternyata memang ada yang memperhatikannya, so what, toh kita tidak tahu.
RIBET DUDUK
Ada dua dasar pemilihan tempat duduk, yaitu pengin dekat meja prasmanan supaya bisa sering-sering bolak-balik dan mendingan agak jauh saja karena sungkan kok kesannya ngejar makanan banget. Well, pemilihan tempat duduk itu hak asasi manusia. Namun kita tidak datang ke suatu acara untuk stress mikir posisi. Jadi, pilihlah suatu tempat duduk yang membuat kita nyaman, kecuali jika diatas meja sudah ada tulisan ketentuannya.
Untuk yang tanpa reservasi kursi seperti sarapan hotel, tak perlu heboh ngetek kursi. Jika ketika mengambil hidangan berikutnya meja kita dibersihkan waiter dan ditempati orang lain, tak perlu cemberut atau senewen, cari saja kursi lain. Jika penuh, mintalah waiter mengaturnya.
Jika acaranya adalah standing party yang berarti kursinya minimal (biasanya bukan berarti tidak ada kursi sama sekali), jangan stress mencari tempat duduk yang bisa sederet dengan keluarga, pasangan atau teman. Gunakan yang kosong dulu seadanya, moga-moga lama kelamaan bisa duduk bersebelahan dengan rombongan. Itung-itung dapat kenalan baru. Ini penting bagi yang muslim.
Perempuan itu punya hobi bergerombol dengan gengnya di acara apapun. Meski satu meja sudah diatur untuk 6 kursi, tetap saja menarik kursi dari meja lain biar bisa barengan dengan geng yang berjumlah 10, misalnya. Untuk keadaan kosong, tidak masalah. Jika itu adalah restoran atau sarapan hotel, silakan saja. Tapi jika di sebuah event atau acara resmi lainnya yang pakai undangan, itu tidaklah sopan. Bayangkan perasaan orang yang kita tinggalkan di meja yang kita ambil kursinya, apalagi jika ternyata kenal tapi nggak akrab. Lagipula seharusnya itu bisa dijadikan sarana memperluas networking.
MULAI YANG MANA?
Jika acaranya buka puasa, mulailah dengan yang manis-manis. Heheheee.... Selain itu, terseraaah.... Yang punya pola makan sehat bisa mulai dengan buah atau salad. Yang Jawa banget seperti anak-anak saya bisa langsung nasi. Kalau saya selalu memilih yang antrian terpendek dulu, dengan pikiran akhirnya toh akan sampai kesana juga (meja utama)... kalau belum habis sih. Tapi saya hampir tidak pernah mengalami kehabisan hidangan di prasmanan.
PERALATAN MAKAN
Peralatan makan prasmanan itu kelihatannya banyak macamnya. Tapi sebenarnya mudah diketahui karena hampir sama dimana-mana.
- Gelas untuk air, sirup dan jus.
- Cangkir, tatakan dan sendok kecil untuk teh dan kopi.
- Piring kecil atau lepek dan garpu untuk snack, salad, pecel dan sejenisnya.
- Mangkok kecil dan sendok bulat untuk sup, soto, dawet, bubur dan sejenisnya.
- Piring besar dan sendok makan untuk meja utama.
Hanya itu saja umumnya. Paling-paling tambah mangkuk zuppa soup dan sendok kecil supaya kekinian. Jika stok peralatan makan itu habis dari tempatnya, tak perlu heboh mencari ke bagian lain atau mengambil yang bukan peruntukkannya. Misalnya, meracik es buah di gelas minuman yang kecil mungil itu. Akibatnya jadi terlihat sembrono karena gelas yang terlalu kecil itu membuat es buah tumpah-tumpah ketika disendok. Mintalah petugas untuk mengambilkan peralatan makanan yang bersih dan sesuai dengan peruntukkannya.
BORONG PIRING
Meskipun bebas, ingatlah untuk mengukur kapasitas ketika makan prasmanan.
Dalam hal ini bukan kapasitas perut semata ya. Ada tiga cara yang sering dilakukan orang dalam mengambil makanan, yaitu secukupnya tapi bolak-balik, secukupnya tapi semuanya dan banyak sekalian daripada bolak-balik.
Mengambil secukupnya tapi bolak-balik ini yang selalu saya lakukan, tapi bukan berarti saya merasa paling benar ya. Pertimbangannya karena jika di mantenan seringnya cuma ada kursi, tidak ada meja. Jika ambil lebih dari satu menu akan ditaruh dimana? Mendingan ambil secukupnya, dihabiskan, lalu biarkan piring kotor diambil petugas. Setelah itu kita bisa mengambil hidangan lain. Saya tidak suka melihat piring atau gelas ditaruh di kursi sementara masih banyak orang lain yang celingukan mencari kursi. Jika di restoran atau hotel, biasanya tiap section ada piring atau mangkoknya sendiri, sementara meja pengunjung tidak terlalu besar. Kalau semua menu dikumpulkan dulu, olala... alangkah ramainya. :D
Tapiii adakalanya mengumpulkan beberapa menu sekaligus saya lakukan, yaitu jika meja cukup lebar, pengunjung lumayan ramai atau bersama anak-anak kecil. Jika pegunjung terlalu ramai, jengah ya bolak-balik jalan zigzag menembus gerombolan demi gerombolan sambil mengatakan, "Permisi...."
Anak kecil di tempat yang banyak makanan itu bisa kacau kalau tidak diperhatikan. Supaya perhatian tidak bolak-balik teralihkan, lebih baik jika cukup sekali bolak balik ambil menu, lalu duduk tenang makan dan menunggui mereka. Ada tips khusus supaya meja tidak terlihat selalu penuh, yaitu makan per piring sampai habis, baru lanjut piring satunya. Jika servicenya bagus, waiter akan mengambil piring kosong sehingga meja kita hanya kelihatan penuh pada awalnya saja.
Banyak juga yang langsung mengambil banyak-banyak per menu karena tidak mau bolak-balik ke meja prasmanan. Kalau bisa habis memakannya, tidak masalah. Sayangnya, kadang dari awal saja sudah tampak tidak masuk akal dan beneran tidak dihabiskan. Mubazir, kan?
SPECIAL REQUEST
Jika di resepsi pernikahan sudah biasa ada gubuk atau saung makanan, maka meja khusus di restoran hotel itu dulunya bikin saya pengin tapi takut ambil. Tepatnya, takut bayar. Wkwkwkkk.... Panduannya begini: jika free breakfast atau makan gratis karena event lainnya, asal tidak menunjuk ke buku menu, berarti termasuk yang digratiskan. Bentuknya macam-macam, antara lain counter telor, mie, martabak, ayam hainan, bahkan kambing guling. Untuk sarapan, umumnya ada counter telur dan kita boleh meminta cara masak sesuai dengan keinginan kita. Yang paling saya sukai adalah telur ceplok yang kuningnya masih cair dan berada tepat ditengah (sunny side up). Iya, susah memang, tapi banyak chef yang bisa lo.
Selain makanan, kita juga bisa meminta yang tidak ada di meja prasmanan hotel, misalnya air panas untuk membuat susu anak-anak.
Sedangkan untuk prasmanan mantenan, hampir tidak mungkin kita bisa melakukan permintaan khusus. Catering hanya menyediakan apa yang diminta pengundang. Boleh mbungkus, nggak? Boleh dong, asal... yang punya acara adalah saudara kita sendiri dan sudah dipersilakan oleh saudara kita tersebut.
24 Comments
Makan prasmanan baik itu ketika acara hajatan maupun pas acara berbuka puasa bersama di hotel... kalo aku sih makan yg sesuai kapasitas perut aja, aku makannya gak banyak, kalo sudah makan satu jenis ya udah...paling nyari buah atau kue2 dan minuman... Aku suka ngeri kalo lihat orang mondar-mandir dari satu pondok ke pondok makan yang lain gonta-ganti gambil menu makanan yg berbeda, trus aku mikir...lha emang perutnya mampu menampung makanan sebanyak itu ya? #pusingsendiri
ReplyDeleteYa nggak usah memperhatikan orang lain, fokus dg piring sendiri aja heheee
Deletealhamdulillah, saya mah ga pernah malu2 hihihi...
ReplyDeletesoal tempat duduk, klo datengnya berdua suami, saya biasanya gantian sama suami... saya ambil makanan, suami jaga tempat duduk... suami ambil makanan, saya yang jaga tempat duduk (sambil makan) :)
wkwkwk aku kalo kondangan ngambil makanannya selalu secukupnya tapi selalu nyisain karena kalo aku pas lagi makan kayak ada yang langi ngeliatin. bahkan nyampe salting makanan masuk ke idung ato jatoh lagi ke pring.. eh nggak ding xD
ReplyDeleteWkwkwkkk inhale exhale dulu biar tenang
DeleteDulu sih pernah malu, Mak. Sekarang mikirnya yaudah dinikmati, toh nggak akan ketemu orangnya lagi. wkwkwk
ReplyDeleteTips yang sangat bermanfaat agar kita tampak anggun ketika prasmanan
ReplyDeleteSering kali saya melihat bayak piring yang isinya masih banyak sudah ditaruh di bawah.
Ngambil makan di prasmanan sebaiknya terukur
Salam hangat dari Surabaya
Yang paling bingung itu adalah saat piring berisi nasi dan lauk pauk, harus diisi pula oleh mangkok kecil yang berisi sup. haha saya orgnya males bolak balik, jadinya sekali ambil :D
ReplyDeleteKalau ke kondangan nikah yang prasmanan, biasanya aku cari dulu kursi terus dudukkan Ibu sama anak-anak di situ, baru keliling nyari makanan buat mereka. Hahaha. Kalau anak-anak sih kadang nggak habis, jadi sekalian aku comotin. Kembulan. Tapi biasanya ya gitu. Aku yang berkelana cari makanan, Ibu nungguin kursi :))))
ReplyDeletehahaha..bener sekali...selain kita bebas memilih makanan ya itu yg bikin dongkol..nggak dapet tempat duduk...hahaha
ReplyDeleteTips mak lusi keren2 bikin mikir ke. Pengalaman sendiri kalo kondangan:D
ReplyDeleteKalo makan prasmanan judulnya di hotel, aku mulai roaming Mbak Lusi... Soalnya ndak pernah. Selama ini makan prasmanan karena dapet undangan blogger. :D
ReplyDeletesaya juga lebih memiih bolak-balik ambil makanan. Daripada ambil sekaligus banyak tapi gak habis.
ReplyDeletekalo di sini, makan prasmanan (buka puasa), adanya di konsulat. Bungkus? wajib, wkwwkwk... Soalnya makanannya memang dimasak lebih :D
ReplyDeleteKalau saya sukanya duduk dekat meja prasmanan aja, biar nggak malu bolak-balik. Soalnya saya ini foodisasi banget :D
ReplyDeleteAku biasanya ngambil makanan secukupnya aja kalo acaranya model prasmanan. Beda kalo model meja yg persepuluh orang itu, meski tetap pilih2. Yg enak, yg enggak bisa masak sendiri di dapur, pasti aku incipi, hahaha
ReplyDeletedi acara hajatan itu makanan melimpah, sayang suka ada yg menyisakan di piring karena mengambil dalam porsi besar trus ga abis karena pengen ini dan itu juga
ReplyDeleteDuh, gambar kuenya itu bikin...................
ReplyDelete*Lirikjam.* eh, magrib masih lama :/
Ehm, kalo prasmanan gitu biasanya sih Abah yang suka bolak balik ngambil makanan,...
ReplyDeleteDan aku mintain makanannya abah ajaaa...bhahahaha...
Prasmanan di nikahan ya, biasanya aku ttp lbh bnyak mkn nasi n lauk, nah tambahan2nya biasane anak2ku yg suka bolak balik, aku yg suka icip2 aja. Hihi. Klo di hotel na baruuu, makan dikit2, sambil obral obrol, trus klo udah siap perut buat isi lagi, bolak balik lah icipin yg dipinginin :v
ReplyDeleteSaya suka malu-malu jika hidangannya disajika prasmanan mbak Lusi.. Jadi biasanya ngambil dikit. Nah, biasanya sih kadang nyesel juga pas ternyata makanannya nyresep di lidah. Mau nambah lagi malu hahaha..
ReplyDeleteeh saya ambil kuenya satu buat sahur ya.. Met sahur juga buat mbak Lusi sekeluarga
Gegara komen ndaftar ikutan mbungkus makanannya, eh gagal koneksi deh.
ReplyDelete* iya sih mbak, kalau prasmanan kadang bingung mau pilih yg mana dulu ya? Tapi aku suka milih menu yg langka/yg sulit utk masak sendiri. Jadi nasi putih di luar dftr pilihan (dulu)
Hihihi... Paling heboh memang kaau prasmanan... Apalagi kalau bebas merdeka. Aku paling suka cari makanan yang jarang aku makan si rumah hehehe ...jadi kalau di kawinan judulnya gubug duluan yang aku serbuuu
ReplyDeleteiyaa mending bolak-balik ambil makanan a daripada kalap semua diambil di piring dan terbuang, huhuhu sering tuh liat yg kayak gitu mba, sedih..
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji