Bagaimana pemudik bisa saling bantu?
Boro-boro ngurusin pemudik lain, ngurusin keluarga sendiri aja kocar kacir. Selama perjalanan ada yang teler di jalan, ada yang ketinggalan ina inu, ada yang ribut lowbat, edebre, edebre, edebre. Yah, kan nggak harus ribet, bisa sambil jalan aja, itupun kalau pas selo, misalnya krucils udah pada bobok terus bengong deh lihat jalan. Heheee.... Saling bantu itu berpahala loh.
Yang paling dibutuhkan para pemudik adalah informasi tentang kondisi jauh didepannya, supaya persiapan mereka lebih baik dan tidak terjebak di keruwetan yang sama dengan pemudik yang sudah duluan. Dengan begitu juga akan membantu pak polisi mengurangi kemacetan atau petugas lainnya mengurangi antrian.
Selama beberapa kali mudik, berikut ini yang biasanya jadi sumber info pemudik karena kecepatan beritanya:
TELEVISI
Meski akhir-akhir ini acara Televisi sering dikritik, nyatanya siaran langsung mudik di televisi adalah acara yang paling ditunggu selama lebaran. TV melakukan update rutin kondisi jalan, bandara, terminal, stasiun dan pelabuhan. Misalnya kebijakan pengelola stasiun yang hanya mengijinkan calon penumpang masuk peron sejam sebelum keberangkatan, membuat pemudik yang rumahnya jauh mengantisipasinya dengan berbagai cara, antara lain istirahat di mobil atau mesjid terdekat sampai waktunya tiba.
Namun kadang ini juga menimbulkan kepanikan tersendiri. Misalnya, promosi terus-menerus tol cipali yang bisa menyingkat perjalanan, membuat pemudik berbondong-bondong lewat sana. Dengan pintu tol yang terbatas dan petugas yang belum terlatih, terjadi kemacetan panjang disana. Berita kemacetan di cipali ditimpa dengan berita kondisi pantura yang sepi. Perubahan informasi ini membuat pemudik berbondong-bondong beralih ke pantura, ganti pantura yang tersendat. Sebenarnya, polisi sudah punya mekanisme jika salah satu ruas padat akan dialihkan kemana.
Bagaimana pemudik bisa membantu pemudik lain melalui TV? Reporter seringkali mewawancarai pemudik. Pemudik bisa menjawab pertanyaan reporter dengan detil atau memperbaiki pertanyaan reporter tersebut jika terlalu bombastis. Pemudik juga bisa aktif melalui jurnalisme warga.
TWITTER
Twitter paling cepat memberikan informasi yang kita perlukan, tinggal follow akun yang sesuai. Misalnya mau ke Pekalongan, tinggal follow akun-akun daerah sepanjang perjalanan, antara lain @infopekalongan. Akun-akun kota yang kita lewati akan memberikan informasi penting, misalnya ada pasar tumpah dan sebagainya. Teman-teman juga bisa search sesuai kebutuhan tanpa follow akun tertentu. Misalnya pengin wisata kuliner di Jogja, tinggal search #kulinerjogja. Pengaduan-pengaduan juga lebih mudah dilakukan melalui twitter. Misalnya, terjadi delay pesawat yang tanpa pemberitahuan apapun dan penumpang telantar, nah omelin aja tu akun maskapai yang bersangkutan, cc ke mentrinya. Heheee.... Tweet-tweet pemudik akan membantu pemudik lain yang memerlukan berbagai informasi terbaru.
RADIO
Lah radio kan jangkauannya terbatas mbak? Kesono dikit, langsung kresek-kresek. Memang betul. Tapi saya sering terbantu dengan siaran radio jika melakukan perjalanan darat, tentu saja radio lokal kota yang kita lewati. Itu jauh lebih riil dari media manapun. Hanya saja memang rada ribet karena harus sering berganti gelombang. Sering, penyiar membuka line telepon untuk menampung laporan dari pemudik tentang kondisi jalan yang dilewati. Teman-teman bisa membantu pemudik lain dengan menelepon radio tersebut.
WAZE
Waze baru temenan dengan saya beberapa tahun belakangan. Waze lebih interaktif daripada google maps karena memberikan gambaran kondisi lalu lintas sampai jauh didepan kita. Selain dibantu dengan indikator dari waze, pemudik juga bisa memantau testimoni pemudik lain yang telah melewati jalan tersebut. Kalau sempat, bolehlah kita juga memberikan keterangan kondisi jalan yang kita lalui agar diketahui pemudik dibelakang kita. Seru kan?
Selain menggunakan berbagai aplikasi diatas, pemudik juga bisa membantu secara langsung.
Misalnya dengan memberikan tumpangan. Tapi ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang kita kenal, misalnya tetangga atau teman kantor. Orang di jalan pun boleh, tapi didaerah yang kita kenal. Contoh: untuk masuk ke desa saudara saya di Jawa Timur, harus melalui jalan yang jauh, panas dan belum ada angkot. Pemudik harus membayar ojek yang lumayan mahal karena jauhnya itu dari jalan besar tempat berhentinya bus sampai ke desa. Meski tak kenal, tak ada salahnya menawarkan tumpangan jika kondisinya seperti itu. Jangan sembarangan mengajak orang yang baru kenal di jalan atau rest area, ya.
Hari ini pemudik mulai "keluar rumah" untuk silaturahim dengan keluarga diluar lingkungan rumah atau berwisata. Jalan yang kemarin agak lengang, akan padat oleh kendaraan yang hilir mudik. Hati-hati di jalan ya. Selamat bersenang-senang. :D
12 Comments
betul banget tuh mbak penting untuk ngetahui informasi seputar mudik, di aceh ada yang harus terjebak hingga 6 jam karena jembatan krueng sabe putus, dan kendaraan yaa ada harus putar balik dengan antrian yang panjang. Coba lebih dahulu diberi tahu jembatan itu putus jadi orang bisa ambil alternatif jalur lain
ReplyDeleteInformasinya sangat bermanfaat, Mbak. Bisa jadi referensi buat mudik...
ReplyDeleteAku suka berbagi info lewat twitter. Membantu diperjalanan itu sangatlah penting, bisa menambah saudara. Boleh aku numpang gratis sama sampeyan ? :)
ReplyDeleteSelamat idul fitri, mohon maaf lahir batin.
Ide bagus, nih ;)
ReplyDeletekalau mudik dekat2 biasanya kami pantau via radio...sekarang twitter juga banyak info ya, sampai ada akun @pulkam segala..kekinian deh ah...maaf lahir batin ya mba
ReplyDeletesaya rasa twitter ini memang yang paling cepat update informasi,mbak. biasanya di tv belum ada, di twitter udah rame informasi aja. kalau waze itu saya belum coba, kata teman-teman sih memang lebih bagus dari google maps...
ReplyDeletesalam kenal ya mbak :)
Mudik kalo macet memang bikin puyeng haha. Untunglah pas aku mudik nggak kejebak macet.
ReplyDeletemudik memang selaluuu heboooh... untungnya lagi libuuur niih mudiik..
ReplyDeleteJakart amulai ramai lagi nih mbak hari ini
ReplyDeleteAku juga demen radio Mbak.. Suara Surabaya jadi langganan :D
ReplyDeleteAkuu, krn mudiknya nyebrang doang ke lampung, jd gk terlalu bnyak cari berita. Mgkin krn sdh hafal jg ya, kpn wkt2 lengang supaya ngga kejebak macet :D
ReplyDeletesaya sih jarang mudik. rumah pun dekat hanya dalam cakupan kecamatan saja kok hehehe. jadi mudik gini ngga macet ya?
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji