Semalam dan tadi kita semua heboh gempa Jogja meski skalanya tidak sebesar tahun 2006, padahal itu ada hikmahnya lo.
Dari Pusdalops Bantul |
Awalnya saya kira itu adalah bunyi pagar besi yang dibuka oleh tamu. Tapi setelah heboh diluar rumah, ternyata itu adalah suara gempa. Masya Allah, hati langsung kacau, teringat suara yang sama tapi lebih kencang dan lebih lama di tahun 2006. Gempa tahun 2006 yang mengorbankan 6000 nyawa itu terus menghantui orang-orang yang mengalaminya dulu. Meskipun masyarakat terus melanjutkan hidup senormal mungkin, tapi begitu ada gempa seperti tadi, perasaan lama pun muncul kembali.
Teman-teman yang menjadi warga baru Jogja lebih heboh lagi lantaran belum terbiasa dan belum memiliki pengetahuan yang baik tentang gempa Jogja. Tak seperti korban kabut asap #MelawanAsap yang tahunya hanya memakai masker dan menghindar (entah menghindar kemana jika kabut asap menyemulimuti seluruh kota, saran yang absurd sekali), korban gempa Jogja terbantu dengan banyak skema atau infografik tentang rantai komando gempa, nomor-nomor yang harus dihubungi, perangkat keselamatan diri, pengetahuan tentang terjadinya gempa dan sebagainya. Semoga teman-teman yang #MelawanAsap juga mendapatkan bantuan sebaran pengetahuan yang sebaik itu juga.
Meski sudah banyak edukasi tentang gempa Jogja yang disebarkan, tetap saja manusia itu kadang cepat melupakan dan terlalu percaya diri.
Maka gempa-gempa kecil yang sering terjadi di Jogja bisa kita ambil hikmahnya untuk selalu mengecek standar kewaspadaan yang diwajibkan dan disarankan. Setelah beberapa gempa yang "cuma" terasa goyangannya, semalam setidaknya mengingatkan kembali gempa tahun 2006 dengan sumber sama di sesar Kali Opak. Seperti itulah gempa destruktif di Jogja, horornya bukan di guncangan tapi di suara karena berada di permukaan. Suaranya gemuruh dan dengan skala 5,9 SR cukup meluluhlantakkan Jogja, tidak perlu hingga 7 SR seperti di beberapa negara yang biasanya juga mengakibatkan tsunami.
Alhamdulillah gempa semalam sangat singkat sehingga tidak menyebabkan kerusakan. Namun, dibandingkan heboh membicarakannya, sebenarnya banyak hikmah yang bisa kita ambil, antara lain:
- Memperkecil gempa besar. Menurut para ahli gempa kecil yang berulang itu lebih baik dibanding dengan ketenangan yang lama. Karena kita berada di red zone, pergerakan sesar bumi itu sesuatu yang mutlak, hanya kita tidak tahu kapan. Gempa-gempa kecil seperti itu mengurangi tekanan antar lempeng sehingga mengurangi kemungkinan gempa besar. Semalam sempat ketawa sekaligus gemas ketika pembawa berita bertanya kepada reporter, "Apakah pihak BMKG sudah memastikan kapan gempa susulan akan terjadi?" Pertanyaan bodoh memang bisa keluar dari wajah yang cerdas.
- Selalu dalam kondisi siaga. Siaga lain dengan paranoid ya, karena siaga itu berarti sadar dengan kondisi dimana kita berdiri dan siap dengan kondisi apapun tapi tetap tenang dalam keadaan normal.
- Mengecek kewaspadaan minimal yang disarankan, yaitu menyimpan ponsel yang memiliki pulsa dan baterai penuh, kunci kendaraan, dompet, senter (flashlight) dalam satu tas dan meletakkan didekat kita tidur. Jangan dengarkan nasehat untuk meletakkan ponsel jauh dari jangkauan supaya tidur kita tenang. Itu hanya berlaku di kota selain Jogja.
- Memastikan seluruh penghuni rumah tahu letak tempat penyimpanan kunci rumah. Lebih baik tiap kamar punya satu kunci duplikat rumah.
- Jangan percaya kata itu, kata ini dan kata saya. Heheee.... Cek kebenaran informasinya di situs resmi BNBP, Pusdalops Bantul, Basarnas, BPPTKG dan sebagainya. Kalau saya follow BNPB dan akun info daerah di Jogja sehingga informasinya cepat karena mereka akan me-retweet info-info dari instansi yang bersangkutan. Pengalaman tahun 2006, sinyal ponsel hanya menyala sekitar 30 menit setelah gempa, sehingga saya sempat telpon orangtua diluar kota untuk minta dijemput. Setelah itu sinyal mati semua selama seminggu. Yang terus menyala cuma radio Sonora. Jadi radio bisa jadi alternatif penting untuk memantau apa yang sedang terjadi.
- Gempa seperti ini bisa menjadi informasi penting bagi para pendatang baru ataupun yang dulu tidak tinggal di daerah terdampak hebat yang sedang mencari rumah tinggal. Beberapa waktu lalu ketika saya lewat daerah selatan dan timur, takjub melihat banyak perumahan baru disana. Bagaimanapun harga rumah dan tanah di daerah tersebut memang lebih murah dibandingkan dengan daerah lain di Jogja. Dahulu daerah tersebut tidak berkembang karena sulit mempromosikan properti di daerah dimana ribuan nyawa terkorban. Tapi setelah 9 tahun, mungkin orang sudah lupa atau justru tidak tahu sehingga perkembangan perumahan disana cepat sekali. Jika menginginkan tanah yang luas dengan harga terjangkau, memang disanalah tempatnya. Tapi pantau terus pembangunan rumah teman-teman. Cari informasi tentang konstruksi rumah tahan gempa yang sudah banyak dipublikasikan pemerintah DIY atau lembaga-lembaga penelitian dari UGM. Pastikan pengembang rumah teman-teman memenuhi kaidah rumah tahan gempa.
- Jangan sombong, banyak doa, karena maut berada dibawah rumah kita semua. Hanya lindungan Allah yang membuat kita semua tetap hidup. Gempa-gempa kecil seperti semalam manjur sebagai pengingat saya yang seringkali lupa diri. Adalah mukjizat bagi kami bisa selamat dalam gempa 2006 mengingat letak rumah kami di daerah terdampak hebat. Mohon ampun ya Allah.
Hidup terus berjalan. Khawatir boleh, waspada wajib, tapi buang kecemasan berlebihan.
22 Comments
iya ya semalem gempa dijogja, ditelpon mbaku...
ReplyDeleteselama dijogja ngalamin gempa yg 2006 dl, merapi meletus sudah ngalamin 3x sampai abu kelud kemarin...
semoga jogja tetap dilindungi ya...amiiin...
hati-hati ya mbaaa semoga mba dan keluarga selalu dilindungi Allah aamiin....
ReplyDeleteSaya yang jauuuh saja merinding kok membayangkan tentang bencana alam, seperti gempa. Apalagi saya mudah panikan dan teledor...bayangin aja jika pikun naruh kunci sikon panik hadeeh *badhabit :(
ReplyDeletesaya baru tahu tadi pagi, semoga teman-teman di Yogya tabah dan selalu mawas diri karena bencana ini sifatnya sewaktu-waktu bisa terjadi... semoga Allah SWT melindungi kita semua...aamiin...
ReplyDeleteAku pernah ngalamin getaran gempa di Bengkulu.. Awalnya gak ngeh kalo gempa.. Aku fikir kepalaku lg pusing sebab ayunannya terasa banget walau hny bbrp detik.. Tempat tidurku berayun sampe aku kira ada hantu..haha..
ReplyDeleteSemoga semua selalu daam lindungan-Nya ya maaak...memang penanganan disaster perlu diawali dengan kesiapan menghadapinya.. You need to know what to do, what to do first..
ReplyDeletecukup besar jg y mbk 5.7 e,
ReplyDeletemdh2an kita semua terhindar dari musibah, terutama yg pernah terjadi di 2006 dulu, amin
semoga tetap aman :) jogja memang sering kena gempa ya?
ReplyDeleteIya kmrn jogja gempa lagi, semoga diberi kekuatan dan semu anya terhindar dari musibah
ReplyDeleteSaya juga sempat panik kemarin karena ada gempa dijogja kmrn... Kebetulan keluarga saya di gunungkidul. Tp alhamdulilah tidak terjadi apa2... Semoga gempa thn 2006 tak terulang kembali.
ReplyDeleteDuh ketinggalan berita nih Mbak kalau semalem ada gempa di Jogja. Dan untuk tips ke 4 tentang penyimpanan kunci ini memang harus diperhatikan tak hanya untuk daerah yg rawan gempa, soalnya saya sering kelupaan naruh kunci akhirnya lewat jendela untuk keluar rumah :(
ReplyDeleteInnalilahi, ternyata ada gempa di Jogja ya mbak. Aku pernah mengalami gempa tapi gak besar sih waktu hamil alvin, jadi gendong2 pascal kel luar rumah
ReplyDeleteAku sih cuma mengucapkan "selamat datang di Jogja" buat yang baru merasakan pertama kalinya gempa di Jogja :)))
ReplyDeleteBukankah menyenangkan, sambutannya?
Ya Allah.. Semoga saudara-saudari di Jogja seluruhnya terlindungi. Seumur-umur aku belum pernah ngerasain gempa. Cuma sekali bumi getar gegara Pabrik Petrowidodo meledak.
ReplyDeleteCokelatGosong.blogspot.com
Benar sekali, waspada itu mesti, tapi jangan sampai cemas berlebihan, dan berdoa mohon keselamatan adalah hal yang sangat penting pula.
ReplyDeleteSaya ga krasa mbak, pas lagi jalan gendong si kecil. Smoga, tidak ada bencana lagi ya.
ReplyDeleteJadi lebih waspada, ya. Mudah-mudahan jadi pelajaran terutama untuk yang di daerah lain, selalu siap benda-benda darurat dan lebih bagus lagi kalau ada bangunan aman gempa :)
ReplyDeleteRumahku dah banyak yg retak2...karena belum sempat memperbaiki sejak gempa besar 9 tahun lalu...tp konstruksinya masih baik koq. Btw kapan ya gempa menghampiri perumahan DPR kek...perumahan menteri dan kerabatnya kek...atau perumahan para koruptor....hehe...jangan sampai nding!!^_^...smoga bangsa ini aman2 aja dari bencana2 besar.
ReplyDeleteMuty juga sempat was was ketika dikabari gempa... apalagi status orang oranng pd heboh....
ReplyDeleteKeluarga nelvvon nanya kabar.... padahal saya tinggalnya di solo
Tulisannya membuka wawasan saya... bnyak yg blm sy ketahui.
Semoga kita slu dalam lindunganNya ya bunda....
Allahuma aamiin
saya baru tahu kalau Yogya kena gempa lagi. Harus selalu waspada ya mba, dan yg penting banyak berdoa semoga Allah selalu melindungi. Aamiin.
ReplyDeleteSemoga kita semua dalam perlindunganNya ya mak Lus, memang harus tetap waspada. Betul juga ttg kunci rumah itu, aku msih sering kelabakan cari kunci rumah padahal kuncinya ada dua.
ReplyDeleteinsyaallah banyak do'a mak..dengan terus mengingatNya...agar kita selalu dalam lindunganNya...amiien
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji