Cerita Dibalik Blog Beyourselfwoman

Seperti apa sih cerita dibalik blog beyourselfwoman itu?

Boleh dibilang saya ngeblog secara otodidak, baca-baca sendiri, paling-paling cuma tanya link atau aplikasi yang sesuai. Setelah itu ngoprek sendiri. Bukan karena merasa canggih banget bisa cepat paham hal-hal baru, melainkan karena sungkan mengganggu waktu orang lain dengan bolak-balik japri. Bagusnya, saya jadi tahu berbagai unsur ngeblog. Nggak bagusnya, karena gerak saya sudah melambat, waktu ngeblog jadi terkikis, akibatnya kesempatan untuk mempelajari sesuatu terbatas. Tiap kali baca postingan teman-teman, saya memang tambah pinter, tapi sedikit, karena mencernanya lama.

Dibandingkan dengan teman-teman, saya memang kurang bebas datang ke event. Padahal datang ke event itu keuntungannya berlipat-lipat, ketemu teman, menambah network, dapat goodie bag, dapat honor, masih bisa ikut lomba blognya juga. Bukannya gak mau, mau banget dong, senang bertemu dengan teman-teman yang sehobi. Tapi saya harus mengantar jemput anak-anak dengan kegiatan mereka yang seabrek. 

Mungkin itu sepele buat teman-teman lain, mungkin sepertinya saya over protective bahkan posesif, tapi kenyataannya nggak ada yang bisa dimintai tolong jika saya tak standby karena tidak ada pembantu dan eyangnya sudah sepuh. Jadi dekat keluarga bukannya malah enak, tapi tetap mandiri, bahkan tambah sibuk karena banyak banget acara keluarga yang harus terlibat jadi seksi sibuk.

Antara ngeblog, jualan dan masak

Pernah saya minta anak-anak naik taksi sendiri, meskipun tetap saya yang menelponkan taksi, tapi saya merasa sangat bersalah. Apalagi kemudian mereka harus dirumah tanpa saya hingga malam. Jadi, kalau ada yang nyinyir tentang saya kok jaim, jarang muncul di panggung selebritas, hihihiiii..., mind your own bussiness ya, kecuali mau saya suruh ngurusin anak-anak saya dari jam 05.00 bikin sarapan dan bekal makan siang di sekolah sampai selesai les jam 21.00. Hahaaa....

Eiya, saya juga mengurus semua urusan rumah sendiri, mulai dari nyapu, cuci baju dan masak. Anak-anak tidak saya libatkan terlalu banyak dalam urusan rumah karena ada sesuatu yang sedang mereka kejar demi masa depan, yang membuat waktu mereka sudah sangat tersita. Selain itu saya masih harus mengurus Ladaka hingga kerap wara-wiri mengantar anak-anak dengan bagasi penuh kardus paketan. 

Nah, jika subuh sudah harus melek ngurusi rumah dan sibuk sepanjang hari, kapan saya ngeblog?

Kesini bukan karena mau ikut melepas balon, tapi habis bolak balik 5km pp karena topi anak saya ketinggalan. Hwaaa....

Mengatasi Kekurangan Diri

Selalu hadir di event itu hebat, saya pun pengin. Tapi jika tidak bisa pun, masih banyak jalan untuk berkembang, ciptakan peluangmu. Apalagi basis kita internet, masa tidak bisa menjalin relasi secara online? Dengan Uniek, misalnya. Saya belum pernah lo ketemu makhluk kece ini. Tapi kami bisa saling komentar dengan hangat di blog. 

Mempertahankan hubungan dengan sesama blogger secara online itu artinya membuat kita selalu mencari ide postingan blog yang keren. Sama seperti ketika kita kedatangan tamu. Tamu akan senang jika rumah kita bersih, enak dipandang dan banyak camilannya. Heheheee.... Blog pun demikian. Jika melihat judulnya saja sudah males, menuntut teman-teman untuk blogwalking balik itu adalah suatu kezholiman. Mereka pasti tersiksa batin. Mau blogwalking balik kok ya kontennya cuma gitu doang, kalau nggak di blogwalking balik ntar dituduh sombong.

Pencarian ide itu sebenarnya mudah bagi saya karena tiap hari banyak yang saya lihat atau dengar. Tapi eksekusinya selalu banyak hambatan. Hambatan utamanya adalah waktu karena saya bisa buka laptop itu hanya pagi (jika tidak ada acara keluar rumah) dan diatas jam 21.00. Hambatan kedua adalah kreativitas penyajian. Sekarang banyak blog bagus dengan berbagai ilustrasi, baik foto, infografi maupun video. Tanpa itu, blog akan sangat garing. Saya akui tidak selincah teman-teman dalam membuat ilustrasi. Jari ini terasa sangat kaku ketika memainkan aplikasi. Untuk sebuah artikel yang nggak punya maksud apa-apa selain ngeblog saja saya butuh sekitar dua jam karena nunak nunuk, apalagi untuk lomba, wiiiih bisa lembur cuma untuk meletakkan segala pernak-pernik pada tempatnya, belum termasuk ilustrasi.

Acara keluarga yang rauwis-uwis. Hikmahnya jadi punya koleksi kebaya heuheuheu....

Salah satu usaha untuk memberi penampilan yang lebih menarik pada blog dan paling bisa saya lakukan adalah menempelkan foto yang besar, jelas dan seringkali angle-nya menggelitik. Selain itu tetap menitikberatkan kekuatan konten pada tulisan. Apapun yang dipublikasikan disini harus ada pelajaran yang bisa  diambil atau pertanyaan yang harus dicarikan jawabannya. Sepertinya malah membuat ngeblog terbebani, padahal tidak. Karena setiap hari, setiap selesai suatu peristiwa atau sebelum kita tidur, pasti ada satu kesimpulan yang kita ambil dari yang telah kita jalani saat itu, yang akan menentukan langkah kita selanjutnya.

Mengatur Ritme Ngeblog

Ritme ngeblog itu tergantung tujuan kita. Ada yang ngeblog ringan tapi bisa beberapa postingan sehari. Ada yang beberapa hari sekali dengan konten yang lebih padat informasi atau perenungan, tergantung temanya. Berhubung saya memiliki kekurangan seperti diatas, maka saya mengambil cara kedua. Bayangkan kalau ngeblog saja 2-3 hari sekali tapi isinya alakadarnya, siapa yang mau hangout di blog beyourselfwoman?

Jika sampai hari ketiga saya belum ngeblog, saya akan menghentikan pekerjaan apapun yang tidak urgent untuk fokus membuat satu postingan. Dengan demikian, jeda antar satu postingan terjaga agar tidak terlalu lama. Biasanya yang saya korbankan adalah jam setrika. Seperti malam ini ketika setrikaan numpuk tapi lagi pengin menyelesaikan GA Uniek.

Saya juga berusaha mengatur agar kewajiban review, lomba dan silaturahim seimbang. Ikut GA seperti ini sering diikuti blogger sebagai ajang silaturahim. Seneng bisa memeriahkan hajatan teman tercintah. Lebih seneng lagi kalau menang sebenarnya, hahahaaa ngaku. Habis hadiahnya bagus-bagus sih.

Senangnya kumpul dengan teman-teman blogger bikin awet muda.

Mobile Bisa Apa?

Perangkat mobile saya cukup memadai untuk ngeblog ketika mobile. Dengan dua buah smartphone yang dilengkapi paket data unlimited, saya bisa ngeblog dimana saja. Namun jari kaku ini kembali bikin bete karena meleset ke tetangga terus ketika mencet. Bahkan untuk membuat satu paragraf saja harus bolak balik membetulkan huruf yang salah pencet.

Penginnya, kalau untuk ngeblog susah, minimal blogwalking lah. Tapi ternyata hanya tiga update teratas yang terbaca. Smartphone dengan layar mungil tidak mau scroll kebawah. Halagh ada-ada saja.

Keadaan mobile juga malah bikin pengin buka socmed terus, baik twitter, facebook dan instagram. Jalan di cuaca panas dan lalu lintas padat bikin stress, jadi maunya cari hiburan di socmed. Tau sendiri kan, kalau udah buka socmed susah berhentinya. Terus aja stalking berita-berita terpanas. Jadi, kalau mendapati akun socmed saya berisik, biasanya itu saya sedang idle di luar rumah, entah sedang menunggu sesuatu atau mengantri sesuatu dan sebagainya. Kalau dirumah seperti ketika membuat draft tulisan ini malah nggak berisik, karena udah bingung bagi-bagi waktu antara ngurus rumah, ngeblog dan ngurus dagangan.

Bagi saya, ngeblog itu sudah kebutuhan batin. 

Kalau lama nggak ngeblog, saya pasti sangat senewen. Namun dibalik semua postingan dan huru hara bongkar pasang template-nya, ada sirkus yang pemain trampolinnya adalah saya sendiri. Capek tapi menyenangkan.

Giveaway Cerita Dibalik Blog