Catatan blogging 2015 ini memang dari sudut sempit, yaitu sudut pandang saya, sedangkan analisa yang lebih baik, tajam dan terpercaya, saya serahkan kepada ahlinya saja.
Tahun 2015 ini ibarat tahun kebangkitan blogging. Aspek blogging tidak hanya menulis suka-suka tapi lebih kompleks dan lebih seru. Teman-teman yang sudah ngeblog sekitar 2 tahunan lebih mungkin merasakan nuansa yang berbeda. Tahun ini, blogger lama atau baru bukan lagi persoalan. Siapa yang cepat belajar akan cepat menuai hasil (disclaimer: hasil disini bukan duit melulu yak). Siapa yang lebay dengan ke-newbie-annya atau malah blogger lama yang tak mampu mengikuti perkembangan akan stagnan, dimana visitorsnya itu-itu saja teman se-gank sendiri.
Sebagian dari blogger yang dulunya ngeblog santai, termasuk saya yang ngeblog sambil ngemil biskuit atau kue dan ngopi, mungkin beranggapan tahun 2015 adalah tahun yang sangat keras. Mungkin teman-teman ada yang menganggap "keras" disini sebagai sesuatu yang bisa mengakibatkan stress. Tapi bagi saya, "keras" disini berarti lebih rajin belajar dan lebih tekun mengaktualisasikan konten. Jika ngeblog memang passion kita, seharusnya kita tidak keberatan dengan kondisi tersebut dan bisa memilah mana yang tetap asik untuk dijalani sesuai dengan perkembangan perbloggingan.
Beberapa catatan saya tentang blogging di tahun 2015 yang menonjol adalah:
Blogger Ibukota Tetap Mendominasi
Sama seperti perekonomian Indonesia yang berpusat di Jakarta, dan menurut @hotradero, DKI, Jawa Timur dan Jawa Barat ketiganya menyumbang sekitar 15% perekonomian Indonesia, maka dunia perbloggingan juga berpusat disana. Meski event di Surabaya dan Bandung belum sebanyak di Jakarta, tapi boleh dibilang kota tersebut lebih ramai event dibandingkan dengan kota-kota lain. Brand yang bergerak di industri manufaktur di berbagai daerah pun umumnya menempatkan pusat operasinya di Jakarta. Otomatis berbagai acara launching, promosi maupun kampanye program pemerintah berada di Jakarta. Kecuali jika acaranya cukup besar, misalnya sekalian malam penghargaan pemenang kontes atau lomba sehingga mendatangkan blogger dari berbagai kota, maka blogger ibukota-lah yang berkesempatan publish acara-acara komersial maupun instansi tersebut. Namun saat ini mulai banyak yang mengadakan road show kegiatan yang melibatkan blogger di luar Jakarta. Semoga tahun depan lebih banyak lagi.
Uang Adalah Tujuan
Uang selalu menjadi krontroversi di kalangan blogger karena awalnya ini adalah hobi yang kemudian telah menjadi profesi bagi sebagian teman-teman. Ada semacam patut dan tak patut dalam membicarakannya secara terbuka. Ada yang masih berpegang pada pandangan bahwa blogger seharusnya tidak money oriented karena punya misi menyebarkan kebaikan. Tapi tak bisa dipungkiri, kebangkitan blogger seperti yang saya katakan diatas menjadi pendukung utama dalam mengumpulkan pundi-pundi uang (Saya selalu membayangkan pundi-pundi uang itu seperti guci yang berderet-deret seperti di cerita kungfu dan semua berisi uang).
Euforia tersebut menyebabkan pembicaraan tentang "berapa" selalu ramai. Jika blogger sebelumnya banyak yang berproses dari berbagai tujuan ngeblog sampai kemudian berakhir money oriented, maka blogger sekarang sudah mulai mengawali ngeblog memang dengan tujuan mencari penghasilan. Bagi saya sih tidak masalah sama sekali. Kita sudah menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop, melek diatas tengah malam karena harus menunggu anak tidur dulu, memajang foto-foto selfie meski pemalu, wara wiri di socmed sampai dicap narsis oleh teman-teman yang tidak mengerti bahwa salah satu aspek blogging adalah share, mengeluarkan biaya untuk membeli paket internet dan laptop dan sebagainya, tentu kita ingin timbal balik yang sepadan, jika perlu lebih dari yang kita keluarkan.
Untuk menghasilkan uang, atau setidaknya reward baik berupa voucher maupun sample product, blogger harus bekerja keras baik dari segi kualitas maupun kreativitas. Penghasilan bisa didapat dari hadiah lomba, job review, iklan cost per action, pay per click, dan tentu saja yang paling diharapkan adalah kontrak. Uang dimanapun berpotensi memicu terjadinya "drama", tak terkecuali dengan blogging. Apalagi salah satu aspek blogging adalah share, maka mudah sekali menimbulkan banyak kesalahpahaman.
Mungkin blogger memang sudah layak menjadi profesi yang bisa menanggung sebuah keluarga. Bagi yang tidak money oriented pun tidak masalah sama sekali karena banyak juga yang menjadikan blog sebagai personal branding pendukung profesi lain, misalnya pemilik usaha, motivator, dokter, ketua partai politik dan sebagainya. Bagi yang menjadikan blog sebagai tempat melepas stress atau diary, ya silakan saja, karena esensi dari ngeblog adalah kebebasan. Tak perlu merasa paling benar.
Uang Adalah Tujuan
Uang selalu menjadi krontroversi di kalangan blogger karena awalnya ini adalah hobi yang kemudian telah menjadi profesi bagi sebagian teman-teman. Ada semacam patut dan tak patut dalam membicarakannya secara terbuka. Ada yang masih berpegang pada pandangan bahwa blogger seharusnya tidak money oriented karena punya misi menyebarkan kebaikan. Tapi tak bisa dipungkiri, kebangkitan blogger seperti yang saya katakan diatas menjadi pendukung utama dalam mengumpulkan pundi-pundi uang (Saya selalu membayangkan pundi-pundi uang itu seperti guci yang berderet-deret seperti di cerita kungfu dan semua berisi uang).
Euforia tersebut menyebabkan pembicaraan tentang "berapa" selalu ramai. Jika blogger sebelumnya banyak yang berproses dari berbagai tujuan ngeblog sampai kemudian berakhir money oriented, maka blogger sekarang sudah mulai mengawali ngeblog memang dengan tujuan mencari penghasilan. Bagi saya sih tidak masalah sama sekali. Kita sudah menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop, melek diatas tengah malam karena harus menunggu anak tidur dulu, memajang foto-foto selfie meski pemalu, wara wiri di socmed sampai dicap narsis oleh teman-teman yang tidak mengerti bahwa salah satu aspek blogging adalah share, mengeluarkan biaya untuk membeli paket internet dan laptop dan sebagainya, tentu kita ingin timbal balik yang sepadan, jika perlu lebih dari yang kita keluarkan.
Untuk menghasilkan uang, atau setidaknya reward baik berupa voucher maupun sample product, blogger harus bekerja keras baik dari segi kualitas maupun kreativitas. Penghasilan bisa didapat dari hadiah lomba, job review, iklan cost per action, pay per click, dan tentu saja yang paling diharapkan adalah kontrak. Uang dimanapun berpotensi memicu terjadinya "drama", tak terkecuali dengan blogging. Apalagi salah satu aspek blogging adalah share, maka mudah sekali menimbulkan banyak kesalahpahaman.
Mungkin blogger memang sudah layak menjadi profesi yang bisa menanggung sebuah keluarga. Bagi yang tidak money oriented pun tidak masalah sama sekali karena banyak juga yang menjadikan blog sebagai personal branding pendukung profesi lain, misalnya pemilik usaha, motivator, dokter, ketua partai politik dan sebagainya. Bagi yang menjadikan blog sebagai tempat melepas stress atau diary, ya silakan saja, karena esensi dari ngeblog adalah kebebasan. Tak perlu merasa paling benar.
Maraknya Komunitas
Bangsa yang besar itu didukung oleh komunitas-komunitas yang terus tumbuh. Semakin banyak komunitas semakin baik karena berarti banyak passion yang sama berkumpul, mendapatkan wadah, dan bekerjasama diantara mereka sehingga lebih mudah dikembangkan. Jika di paruh pertama tahun 2015, meski ada beberapa komunitas baru, masih terlihat anggotanya banyak yang sama, itu-itu juga. Mungkin karena kebanyakan founder komunitas berada di Jakarta, anggotanya kebanyakan di Jakarta dan sering mendapatkan undangan event atau kerjasama dengan brand atau instansi yang berada di Jakarta pula. Pada paruh kedua 2015, teman-teman di luar Jakarta mulai membentuk komunitas baru. Beberapa komunitas berkembang cukup cepat meski tidak didukung oleh banyak sponsor seperti di Jakarta. Kesamaan misi di awal pembentukan telah menjadi perekat komunitas yang sama eratnya dengan komunitas lain. Senang sekali melihat kekompakan mereka.
Advanced Illustration
Yang masih beranggapan bahwa ngeblog itu yang paling penting adalah tulisan, mungkin tidak sepenuhnya salah. Tulisan tetap menjadi inti ngeblog, namun penyajian menjadi faktor penentu minat lebih lama lagi berada dalam page tersebut. Sekarang sudah jamannya visual dan video. Visual pun tak lagi sederhana. Kita harus punya foto bagus, collage yang menarik atau infografik yang informatif. Gagdet yang makin canggih membuat blogger juga masukkan gambar bergerak (gif) dan video yang sudah diedit keren ke dalam blog. Jika tahun lalu kita dibuai oleh template dengan pernak-pernik cantik, maka tahun ini simply plain agar ilustrasi didalam postingan bisa lebih ditonjolkan.
Niche Blog
Niche timbul dalam bidang apapun termasuk blogging. Jika suatu bidang telah lama digeluti dan sudah sangat banyak yang melakoninya, yang dibutuhkan selanjutnya adalah expertise. Di blogging ini, apa yang paling kita kuasai? Sudah tidak ada lagi, "Duh, aku nggak tahu termasuk blogger apa." Ada yang menganggap hal seperti ini hanya mengkotak-kotakkan saja, tidak menunjukkan guyup rukunnya blogger Indonesia, Tapi banyak blogger yang juga menyadari pentingnya niche blog untuk branding dan pekerjaan, supaya mudah bagi brand, agensi bahkan visitors untuk mencapai tujuannya, mencari blog yang sesuai dengan misi atau minatnya. Bahkan blog yang berisi macam-macam seperti beyourselfwoman.com ini juga dengan bangga menyebut diri lifestyle blog. Sebagian teman-teman malah membuat blog baru untuk mewadahi niche-nya agar lebih menonjol, tidak tercampur dengan macam-macam postingan lain. Kalau boleh saya simpulkan, tahun 2015 adalah tahunnya blog travelling.
Statistik
Akhir tahun 2015 ditutup dengan kehebohan statistik. Persoalan statistik ini bukan hal baru karena dari tahun-tahun sebelumnya, agensi selalu meminta media kit yang berisi statistik untuk disesuaikan dengan rate yang ditawarkan atau diminta. Tahun ini menjadi heboh karena beberapa agensi atau brand terang-terangan menetapkan standar yang harus dicapai blogger. Ada yang berupa DA, klout score atau alexa rank. Kehebohan juga disebabkan oleh banyaknya blogger yang tekun mencoba segala peluang saat ini, sejalan dengan kebangkitan blogger diatas. Selain itu banyak pula blogger yang belum siap mental ketika masuk ke area komersil sehingga bawaannya baper melulu tiap melihat angka-angka tersebut. Dari sisi blogger sih seharusnya perubahan ini membawa dampak yang bagus karena blogger yang sebelumnya tidak pernah bekerja sama dengan brand atau agensi jadi tahu apa yang harus dilakukan dan kemana harus menawarkan jasanya.
Niche Blog
Niche timbul dalam bidang apapun termasuk blogging. Jika suatu bidang telah lama digeluti dan sudah sangat banyak yang melakoninya, yang dibutuhkan selanjutnya adalah expertise. Di blogging ini, apa yang paling kita kuasai? Sudah tidak ada lagi, "Duh, aku nggak tahu termasuk blogger apa." Ada yang menganggap hal seperti ini hanya mengkotak-kotakkan saja, tidak menunjukkan guyup rukunnya blogger Indonesia, Tapi banyak blogger yang juga menyadari pentingnya niche blog untuk branding dan pekerjaan, supaya mudah bagi brand, agensi bahkan visitors untuk mencapai tujuannya, mencari blog yang sesuai dengan misi atau minatnya. Bahkan blog yang berisi macam-macam seperti beyourselfwoman.com ini juga dengan bangga menyebut diri lifestyle blog. Sebagian teman-teman malah membuat blog baru untuk mewadahi niche-nya agar lebih menonjol, tidak tercampur dengan macam-macam postingan lain. Kalau boleh saya simpulkan, tahun 2015 adalah tahunnya blog travelling.
Statistik
Akhir tahun 2015 ditutup dengan kehebohan statistik. Persoalan statistik ini bukan hal baru karena dari tahun-tahun sebelumnya, agensi selalu meminta media kit yang berisi statistik untuk disesuaikan dengan rate yang ditawarkan atau diminta. Tahun ini menjadi heboh karena beberapa agensi atau brand terang-terangan menetapkan standar yang harus dicapai blogger. Ada yang berupa DA, klout score atau alexa rank. Kehebohan juga disebabkan oleh banyaknya blogger yang tekun mencoba segala peluang saat ini, sejalan dengan kebangkitan blogger diatas. Selain itu banyak pula blogger yang belum siap mental ketika masuk ke area komersil sehingga bawaannya baper melulu tiap melihat angka-angka tersebut. Dari sisi blogger sih seharusnya perubahan ini membawa dampak yang bagus karena blogger yang sebelumnya tidak pernah bekerja sama dengan brand atau agensi jadi tahu apa yang harus dilakukan dan kemana harus menawarkan jasanya.
28 Comments
Yayyy... SEMANGAAATTT!!
ReplyDeleteBenerrrr banget maaak. Tahun 2015 ini nano-nano bangeeet yak, ada gembira, nestapa, ada yang positive-booster banget, ada yang kerap menjerumuskan ke nyinyir tiada akhir #eaa hahahah
Semoga 2016 kita bisa ngeblog dengan lebih ASYIIIIK lagi :)
Bahasannya, bahasa tokyo...hi...hi...
Deletekeren sampai kesudut-sudutnya... :)
ReplyDeleteSudut apaan tuh...neng...?
DeleteWuiiih mantap banget ulasannya, Mak. Saya juga jadi ikutan kegosok lalu ikut bangkit (meski dikit bangkitnya :D ) dengan ganti domain gara2 liat temen2 blogger pada berkembang pesattt :D
ReplyDeleteBetul banget mbak... para blogger2 baru banyak bermunculan setiap harinya ..g.tahu apa faktor benyebab nya...mungkin karna iming2 dolar, atau sekedar hoby....yg jelas alasan mereka beda2...yuup oky tankyu...mbak...
ReplyDeletesetuju,,,,ah..2015 ini sudah sanggup me'nggampar' pipi saya.."hey..itu lho yang ngeblog baru-baru aja udah pada saksess..kamu masih mau nulis galau mulu?" aaakkk.
ReplyDeleteseneng deh, dunia blog yang sempat terpuruk karena munculnya socmed aneka rupa..sekarang udah gandengan tangan
2015 emang heboh y mba..tapi aku senang, banyak tau dan belajar lagi dan lagi..semangaaat terus ngeblognyaa :)
ReplyDeleteCatatan saya sih, di 2015 belom ada acara blogger tingkat nasional yang paling tidak sebesar Pesta Blogger atau Blogger Nusantara. Ada usaha ke arah sana dari Blogger Camp, semoga tahun depan atau depannya lagi ada lagi. :)
ReplyDeleteAku dooong belum pernah ikut hiks hiks
DeleteJadi pingin menilik apa kora2 Catatanku ttg blogging th 2015, iya juga sih ttg blogger money oriented itu, aku yg awalnya ngeblog th 2012 utk mengabadikan kisah, th 2013 bikin buku, 2014 mulai berburu lomba, dan tg ini cari duit. Wkwkwk... Th dpn kayak apa yaa
ReplyDeleteyuhuuu ... semakin semarak aja dunia blog, ya. Yang tentang money oriented, saya setuju kalau sebaiknya jangan merasa paling benar. Pokoknya kalau udah ada ribut-ribut urusan duit, lebih baik saya melipir
ReplyDeleteyoyoyowwww...tetap semangaaatttt
ReplyDeleteSemangat itu yg harus tetap dikobarkan, hehe seumpama blog saya sudah keren (dari nilai) mungkin saya jg akan money oriented tapi alhamdulillah statistik blog masih stagnan aja jadi lebih baik menulis untuk berbagi ^^,
ReplyDeletebetuullll.. yang di ibukota lebih banyak event2 drpd di daerah, apalagi tempat saya gak ada hehe..
ReplyDeletedan aku juga merasa kalo trafik skrng itu dewa banget ya mbaa.. apa2 DA, PA, PR. tapi diluar itu semua aku tetap cinta jadi blogger karena suka nulis dan berbagi
hahaha...sumpah mak, aku liat foto monyet nangkring di atas genting itu langsug ngakak. setelah baca sampai selesai...bener-bener kayak dinasehati.jleb banget :)
ReplyDeleteUhuyyy...makin semangat ngeblog tuh sejak dikomporin makpuh Indjul. Bikin makin rajin ngeblog, dan trafik pun ikutan terdongkrak. Trus kudu banyak belajar juga tentang pernik blogging, bikin visual yang kece, ahhhh, dari semua itu sih yang penting bikin tulisan yang bermanfaat aja deh.
ReplyDeletememang semuanya perlu semangat dan kerja keras
ReplyDeleteyang pasti tambah banyaak ilmu dari blogging :)
ReplyDeletePencerahan banget, semangat ngeblog!
ReplyDeleteasiiik, seneng dech jadinya berada dalam dunia blogging ini. Salah satunya ya ini..blogwalking jadi mengerti artikel apa saja yang ditulis oleh teman-teman blogger. Kan jadi saya belajar banyak, TFS Mbak Lusi
ReplyDeletesemangat menyambut tahun 2016
ReplyDeletesaya kayaknya masih bingung soal niche nih mbak
tapi paling nggak untuk 2016 ini saya ingin dapet pengunjung-pengunjung baru ke blog saya. maklum kebanhyakan semua dari komunitas aja
aku walo sepelemparan dengan ibukota, teteup masih belom mau ikut ikutan undangan wae mb lusi...aku anaknya pemalas klo yang modelnya disuruh review..masih yang suka suka nulisnya..kikiki
ReplyDeleteSetuju, Maklus, tahun 2015 ini dunia blogging terasa maju pesat. Semoga tahun depan makin melesat. Tapi, jangan ada ribut,-ribut lagi ah, sedih. Semangaaaat...
ReplyDeleteJosss,,, mantab, tahun 2015 adalah blognya travelling. Hal ini mungkin karena beberapa media elektronik, cetak dan Tv yang mengangkat ttg travelling mbak,,, jadi tahun ini heboh - hebohnya... semakin semangat ngeblog ttg travelling ini... mantabbb
ReplyDeleteiya benerrrr... cuma meski aku tinggal di ibukota tetap saja aku sulit untuk aktif jadi blogger yang datang ke banyak event.
ReplyDelete2016 aku mau manage waktu lebih baik lagi ah mbak supaya bisa tetep ngeblgo dgn konten lebih baik juga
ReplyDeleteWuih pembahasannya detil. Kalau sy sih yg penting happy, Mak.
ReplyDeleteDan, esensi dari blog itu sendiri (menurut sy loh ya) ada di tulisan.
Keren nih postingannya. Bikin awet nom ya Mak ngeblog iku :)
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji