Ibu, liburan jangan sibuk sendiri karena ibu juga berhak bersenang-senang.
Ibu-ibu secara refleks akan memperhatikan kebersihan rumah, memastikan cucian tidak numpuk dan menjamin ketersediaan konsumsi. Tak terasa, liburan malah membuat ibu-ibu tenggelam di bàgian belàkang rumah.
Selain itu, mungkin saja sebenarnya keluarga juga tidak menuntut ibu seperti itu, penginnya santai saja bareng mereka. Meskipun liburan di rumah saja, usahakan untuk melakukan kegiatan bersama-sama.
Liburan Dirumah Saja
Ini nih ibu-ibu kalau liburan di rumah saja tetap gatal pengin bersih-bersih kan ya? Apalagi kalau anak-anak nggak mau membereskan kamar mereka sendiri, bukannya cari cara lain agar mereka membereskennya, malah buru-buru turun tangan sendiri beres-beres.
Ayo bu, ajak mereka beres-beres bareng. Jangan ngomel ya, mereka malah akan antipati. Sambil santai saja, mendengarkan musik di kamar mereka. Tak usah pakai target waktu.
Sekali-sekali biarkan si bapak bikin kacau dapur. Tak apalah hasilnya cuma mie instan rebus tapi dapur jadi korban, tersebarlah sampah sawi, bungkus mie instan, cecern kuah dan sebagainya. Nanti dibersihkan bareng-bareng juga.
Main air sambil cuci kendaraan dan ngepel? Biarin aja. Meski sama-sama keluar tenaga untuk bersih-bersih, tapi sebenarnya yang paling bikin kita capek adalah target waktu. Misalnya siang harus sudah bersih semua dan makanan harus sudah siap.
Jika tak ada yang bisa diajak barengan mengerjakan, sementara kirim saja cucian ke laundry atau telpon delivery makanan.
Liburan Keluar Rumah
Liburan keluar rumah itu memberikan suasana baru. Banyak keluarga yang menabung untuk mengusahakan ini. Nah, ibu-ibu tak perlu merasa bersalah jika membuat perjanjian dengan anggota keluarga lebih dulu, meskipun biasanya ibu-ibu sendiri yang melanggar karena tidak tega.
Jika dana terbatas dan ingin membawa bekal sendiri, buat perjanjian bahwa akan mengurus kotak bekal masing-masing. Jika dijadikan satu dalam rantang atau kotak-kotak besar, masing- masing juga harus diberi tanggung jawab. Minimal ada yang membantu mengawasi barang-barang ibu.
Jika diputuskan untuk sekalian wisata kuliner, semua anggota tidak boleh menuntut berlebihan. Kalau antri harus mau sabar. Kalau menunya tidak cocok, boleh protes dan cari yang lain, tapi tidak boleh rewel.
Seluruh anggota keluarga juga harus mengurus barang bawaannya masing-masing, bagusnya masing-masing bawa tas ransel. Jika masih ada balita, suami harus selalu berada dekat dengan si ibu tersebut agar bisa bantu-bantu jika diperlukan. Gantian gendong juga lo.
Nah, meski demikian, tetap saja yang namanya ibu suka nggak sabaran sekaligus nggak tegaan.
Apa boleh buat, sudah tahu punya hak untuk ikut bersenang-senang pun tetap saja rempong sendiri. Herannya, setelah semua capek main dan tampak nyenyak tidur, disitulah ibu-ibu merasa sangat bahagia. Ya kan?
10 Comments
liburan mudik. perbaikan gizi dan detox stress hahah
ReplyDeleteLiburan kayak begini buat saya mungkin harus nunggu berapa taon lagi kali ya mak :D
ReplyDeleteAbis ini aku mau ngajak ibu jalan jalan aaahh~
ReplyDelete*mumpung ada rejeki lebih*.
Liburan panjang aku pun di rumah mbak, kerjaan masih tetap banyak, tapi enjoy aja karena bisa punya waktu banyak sama anak
ReplyDeleteaku liburannya bersih-bersih rumah ajaaa...
ReplyDeleteakkk suamiku banget mba, liburan malah sibuk beberes rumah hadeeh, akyu kan pengen jalan2 hihihihi
ReplyDeletelibur masak aja kalau aku udah seneng mbak :)
ReplyDeleteLibur lama dan di rumah aja itu nggak enak sekaliii...
ReplyDeleteapalagi musim hujan, bawaannya makan aja dan berat badan pastinya naik... :)
* harus cari kesibukan nih.. :)
Aku mudik ke rumah ortu bareng anak-anak mumpung libur sekolah agak panjang, semingguan :)
ReplyDeleteLiburan di rumah, rumah nggak pernah beres. Tapi yo wis ben 6 bulan sekali:)
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji