Daripada ngomeli Indihome terus, mendingan saya mencoba untuk mengerti, karena bagaimanapun saya membutuhkannya.
Internet cepat untuk apa? Untuk bikin blog sekeren inilah. :D |
Kayak sama pacar aja ini ya hahahaaa.... Soalnya saya termasuk sering ngomel-ngomel sama Telkom, antara lain via telepon di 147, mention akun twitter @TelkomCare, datang langsung ke kantornya karena kebetulan tetanggaan dengan sekolah anak, bahkan bapak saya yang pensiunan Telkom juga kena imbas omelan. Apa hubungannya coba?
Tapi kemudian saya mikir, mungkin kalau saya tahu bagaimana pengelolaannya, saya nggak akan secerewet itu. Seringkali kita tidak mau tahu terhadap suatu kejadian karena tidak memiliki informasi apa yang ada dibalik kejadian tersebut. Dengan informasi yang sesuai, kita tahu apa yang diharapkan sehingga tidak kesal menunggu dan menuntut.
Misalnya ketika pertama kali saya mendaftar Indihome. Perlu 3 minggu untuk terpasang. Awalnya saya ngomel-ngomel melalui twitter. Karena tidak puas, saya datang ke kantor Telkom dengan membawa kontraknya. Ternyata sebabnya bukan karena antrian yang tidak jelas atau sistem yang amburadul, melainkan karena perangkat dari vendor mengalami keterlambatan supply akibat besarnya minat pelanggan baru. Telkom berusaha mengejar pemenuhan supply tersebut dan dijanjikan dalam seminggu sudah selesai. Dengan jawaban seperti itu, saya bisa menunggu lebih sabar karena dipaksain pun barangnya tidak ada. Seharusnya saya bertanya dulu, bukan menyampah di timeline teman-teman. CS (Customer Service) juga memberi catatan agar kontrak berlaku sejak perangkat dipasang, bukan sejak kontrak ditanda-tangani.
Mengapa kok di hari lain tidak secepat itu? Sebenarnya tidak juga. Telkom punya standar pelayanan yang sama untuk semua orang, bukan hanya ketika berhadapan langsung seperti di acara itu saja. Hanya, jika melalui CS kita harus sabar mengantri karena banyak yang bertujuan sama dengan kita.
Ketika beberapa waktu lalu saya diajak untuk mengenal Indihome lebih dekat oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Divre IV Yogyakarta, saya langsung setuju.
Tadinya saya niat mau curhat habis-habisan tentang pelayanan Indihome. Tapi niat tersebut saya urungkan melihat respon dari mbak-mbak Telkom yang sangat cepat disertai penjelasan dan senyum manis ketika teman-teman blogger menyampaikan pertanyaan tentang paket masing-masing, meski sebenarnya acara tersebut tidak ditujukan untuk menampung keluhan.Mengapa kok di hari lain tidak secepat itu? Sebenarnya tidak juga. Telkom punya standar pelayanan yang sama untuk semua orang, bukan hanya ketika berhadapan langsung seperti di acara itu saja. Hanya, jika melalui CS kita harus sabar mengantri karena banyak yang bertujuan sama dengan kita.
Telkom juga mengajak kami melihat dari dekat kerja petugas di lapangan. Selain agar kami bisa memahami beberapa aspek pekerjaan Telkom, dengan lapang dada Telkom juga mengharapkan masukan dari para pengguna yang intensif seperti blogger. Saya masuk dalam rombongan sesepuh yang akan melihat pemasangan jaringan. (Ini Rian yang bagi-bagi kelompok kok ya begini amat pembagiannya? Wkwkwkk.)
Mbak Diah dari Telkom sempat berulang-ulang melakukan konfirmasi dengan petugas lapangan, mana yang sedang bekerja, karena saat itu hujan. Hujan adalah kendala utama bagi tim teknis karena terkait dengan keselamatan kerja. Arus listrik, petir dan licin sangat berbahaya bagi pekerjaan mereka. Jadi, jika ada gangguan di musim penghujan begini, kita harus bersabar. Kasihan kan, kalau kenapa-kenapa.
Kami mendatangi daerah Beskalan, di sebuah toko jam terbesar di kota ini. Pemiliknya sangat ramah ketika melihat kedatangan kami. Begitu pula para petugas pemasangan yang memberikan banyak sekali penjelasan. Jadi, pemasangan tersebut dilakukan hanya sehari setelah permohonan. Kok kilat? Ini bukan karena mentang-mentang pemohonnya adalah pemilik toko besar, melainkan karena jaringannya sudah ada dan stock peralatan tersedia.
Teman-teman blogger IT bertanya secara detil tentang hal-hal teknis. Tentu saja saya tidak mudeng.
Tak ketinggalan, banyak yang bertanya tentang FUP (Fair Usage Policy) yang sedang panas dibicarakan itu dong. FUP yang dimaksud ini tidak sama lho dengan provider lainnya. Illustrasinya seperti dibawah ini:
Kalau 300GB dengan 10Mbps nggak cukup, coba di cek penggunaannya. Jangan-jangan ada anggota rumah yang ngecer. Saya barutau dari obrolan tersebut, ternyata ada yang mengkomersialisasikannya entah gimana caranya. Untuk mengecek penggunaan Indihome dirumah, wajar atau tidak, coba cek disini http://www.indihome.co.id/usage-info
Setelah hujan badai reda, petugas langsung naik melayani pelanggan baru. |
Mbak Diah dari Telkom sempat berulang-ulang melakukan konfirmasi dengan petugas lapangan, mana yang sedang bekerja, karena saat itu hujan. Hujan adalah kendala utama bagi tim teknis karena terkait dengan keselamatan kerja. Arus listrik, petir dan licin sangat berbahaya bagi pekerjaan mereka. Jadi, jika ada gangguan di musim penghujan begini, kita harus bersabar. Kasihan kan, kalau kenapa-kenapa.
Kami mendatangi daerah Beskalan, di sebuah toko jam terbesar di kota ini. Pemiliknya sangat ramah ketika melihat kedatangan kami. Begitu pula para petugas pemasangan yang memberikan banyak sekali penjelasan. Jadi, pemasangan tersebut dilakukan hanya sehari setelah permohonan. Kok kilat? Ini bukan karena mentang-mentang pemohonnya adalah pemilik toko besar, melainkan karena jaringannya sudah ada dan stock peralatan tersedia.
Berdasarkan keterangan pemilik toko, ternyata kegunaan Indihome yang utama baginya bukan buat jualan online seperti saya wkwkwkk.... Yah, buat apa ya om, kan omset tokonya sudah luar biasa. Beliau memerlukan jaringan internet untuk memantau kondisi beberapa tokonya melalui CCTV dari jarak jauh. Keren, ya? Saya bahkan barutau Indihome bisa begitu. Katrok amat.Dengan begitu, sebenarnya kita bisa memanfaatkan fasilitas Indihome untuk memantau anak-anak yang berada dibawah asuhan baby sitter atau orang tua di kampung yang sudah sepuh dan hidup sendiri. Biaya per titik-nya Rp 10.000, tidak termasuk perangkat CCTV. Tapi kalau untuk memantau suami atau pacar yang LDR itu gimana ya? Nanti dianggap nggak mau memberi kepercayaan. Padahal memang iya.
Teman-teman blogger IT bertanya secara detil tentang hal-hal teknis. Tentu saja saya tidak mudeng.
Tapi saya berusaha mewakili suara pelanggan yang menggunakan Indihome secara intensif lainnya.
Misalnya, ternyata malam minggu ketika ramai-ramainya orang menggunakan internet, bukan jadi sebab internet melambat. Jatah kita tetap sama di hari apapun, tergantung paket yang kita bayar karena sinyal disalurkan melalui jaringan yang fixed. Kemungkinan ada sebab teknis lainnya.Tak ketinggalan, banyak yang bertanya tentang FUP (Fair Usage Policy) yang sedang panas dibicarakan itu dong. FUP yang dimaksud ini tidak sama lho dengan provider lainnya. Illustrasinya seperti dibawah ini:
Jadi, kalau melampaui FUP bukan langsung mati, tapi bandwith-nya dikecilin dulu. Jadi kalau misalnya dapat jatah 300GB sebulan, setelah melampaui itu ya tahu dirilah kalau bandwith dikurangi. 300GB itu buanyak banget untuk Indihome 10Mbps. Saya aja cuma pakai yang 1Mbps untuk 3 laptop (2 laptop youtube-an melulu) dan 1 TV sudah happy. Iya, jangan diketawain ya, bloher ngeheits cuma pakai 1Mbps.
Nanti langsung tampak penggunaannya selama sebulan. Nama diatas adalah nama ketika mendaftar Indihome. Dari situ kita juga bisa mengukur, apakah paket yang kita beli terlalu banyak padahal bisa diirit, atau malah kurang banyak sehingga harus ditingkatkan.
Soal mau ngirit atau malah pengin menambah bandwith, tentu berhubungan dengan pembayaran. Teman-teman bisa telepon ke 147 untuk meminta penjelasan. Kalau saya sih, berhubung cerewet, lebih suka datang ke CS. Disana saya bisa mendapatkan penjelasan lebih baik. Seperti ketika mendaftar dulu, saya mendapat penjelasan bahwa saya mendaftar untuk paket promosi 1Mbps, dengan keuntungan hanya membayar Rp 195.000 per bulan selama 9 sebulan. Setelah itu, pembayaran dilakukan secara normal, yaitu Rp 305.000,- per bulan. Jadi ketika tiba-tiba tagihan naik, saya sudah paham bahwa masa promosi sudah berakhir. Hiks.
Meski masa promosi sudah berakhir, berdasarkan hitungan pengalaman yang lalu, tetap lebih murah dan lebih ringkas menggunakan Indihome karena nggak pusing membayar satu per satu layanan. Internet jelas saya panjer untuk ngeblog dan online shop. Makanya kalau rusak saya uring-uringan. Tapi setelah melihat di lapangan kemarin, saya mengerti kalau butuh waktu memperbaikinya. UseeTV lebih dibutuhkan anak-anak saya untuk hiburan. Lantaran kegiatan sekolah mereka luar biasa banyaknya, mereka selalu merekam acara-acara kesukaan untuk ditonton tiap weekend.
Sedangkan telepon tadinya disediakan untuk menelpon orangtua yang juga punya fixed phone. Lumayan kan, gratis 1000 menit. Tapi ternyata si eyang lebih suka ditelpon di handphone karena bisa ngobrol sambil leyeh-leyeh, Yo wes, nanti dicarikan wireless. Sementara ini, telepon saya gunakan untuk menelpon credit card center, pesan tiket pesawat atau booking hotel atau telepon instansi-instansi. Tahu sendiri kan, kalau telpon call center bank itu ngeselin lamanya, menghabiskan pulsa handphone, tapi penting sih demi keamanan.
Mbak Erna dari Telkom Care menjanjikan akan terus melakukan perbaikan terhadap layanan konsumen. Syukurlah kalau sudah ada komitmen perbaikan dari Telkom karena seperti pembukaan diatas tadi, saya dan Indihome saling membutuhkan.
19 Comments
tulisan yg mencerahkan mbk lus, cz sering baca yg begitu2 soal indihome. smoga telkom bs semakin baik dan lbh maju lg, amin
ReplyDeleteTak kenal, tak sayang ya :)
Deletejadi inget kemarin ada yang "ngomel" tentang indihome, saya belum berencana pakai si mak, kalau udah butuh banget kayaknya bakal dipertimbangkan juga, mudah-mudahan pelayanannya makin baik ke depan..
ReplyDeleteAmin mudah-mudahan.
DeleteDari kemarin galau mlulu mau pasang atau enggak. Pakai paket prabayar boros mlulu mak ... Jadi, okeh ni ya, si Indihome ini? he he he
ReplyDeleteTergantung pemakaian juga sih. Kalau dirumahku karena aktif pakai, bisa bangkrut kalau prabayar.
Deletekalau penggunaan masih sebatas ngeblog aja perlu pasang indihome gini gak ya mbak? itu sampai 300GB puas banget deh, saya sebulan hanay 10 GB aja
ReplyDelete300GB itu kebanyakan kalau kita mah. Itu mastah2 wkwkwkk
DeleteSaya pakai Indihome di rumah. So far, baik-baik saja. Ya sesekali putus nyambung wifinya hihi, tapi masih bisa saya tolerir. Nah, pernah nih mau pasang buat kost-an. Tapi begitu saya nyampai Plaza Telkom, antrinya panjang bener, saya jadi keder :D Kapan-kapan aja deh.
ReplyDeleteLebih baik kalau diselesaikan via telpon, nggak perlu meluangkan waktu & jauh2. Sy kebetulan saja sekalian jemput anak sekolah.
Deletesaya masih setia pakai modem mbak...
ReplyDeletehehehehe...
pengennya sih pakai indihome juga..
mungkin nanti kalau sudah bagus rumahnya..
hahaha..
Amin, semoga prioritasnya bisa terwujud.
DeleteEh kemarin sempat ikutan mengernyitkan dahi pas baca status ataupun obrolan di WA saat bahas ini mbak. Jadi begini to.
ReplyDeleteHahahaa obrolan apa sih?
Deleteaku tertarik mbak,tapi masih mundur maju
ReplyDeleteMaju mundur cantik?
Deletebisa jadi referensi penting untuk di tanah air nanti :)
ReplyDeleteDrmh ibu mertua pakai ini mbaa, klo utk personal 300GB udah lebih dr cukup bgt..
ReplyDeleteAku juga pake indihome di rumah sudah 5 bulan. Sejauh ini sih cukup puas, internet cepat bisa dipake serumah :)
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji