Ini Yang Harus Dilakukan Jika Melihat Teman Ikut Lomba Blog

Ini dia yang harus dilakukan jika teman-teman melihat ada yang sedang ikut lomba blog.

Foto bukan milik beyourselfwoman, dari Jelajah Bali 2016.

Teman ikut lomba blog itu bisa kita jadikan ladang amal bagi yang tidak suka ikut lomba dan momen balas budi bagi yang suka ikut lomba. Kalau sedang musim lomba, apalagi menjelang deadline, banyak sekali postingan baru dengan judul seragam. Kalau didatangi semua, berasa juri deh ya, bisa seharian didepan laptop. Tapi kalau mau mendukung kan nggak ada salahnya, sekuatnya, sebagai amal kita kepada teman-teman yang sedang berikhtiar.
Selain itu. ini juga sebagai balas budi kepada teman-teman yang sebelumnya pernah mendukung kita di lomba lain. Ketika menang lomba, jangan cuma bersuka ria dengan teman se-gank saja karena teman se-gank-mu tidak bisa membawamu menjadi pemenang. Memangnya berapa jumlah teman se-gank-mu? Di tengah semaraknya lomba blog akhir-akhir ini, dibutuhkan banyak sekali pendukung yang jumlahnya berkali-kali lipat dari jumlah teman se-gank. Makanya jangan lupa untuk mendukung balik teman-teman yang berkomentar, retweet, share, like, love dan sebagainya di artikel lomba meski tidak akrab, meski tidak diminta. Tak semua blogger bisa dengan santai minta dukungan. Ada yang pemalu seperti saya. (Lalu terdengar koor, "Halaaah....")

Kok tahu teman tersebut ikut lomba blog? Tahu dong, kan ciri-ciri artikelnya mudah dilihat, yaitu:

• Ada banner didalam artikel (kebanyakan di akhir artikel, ada juga yang di awal) yang menerangkan bahwa artikel tersebut diikutsertakan dalam sebuah lomba,
• Ada banner di widget yang berhubungan dengan artikel tersebut.
• Judulnya menggunakan keyword yang sama dengan postingan dari blog-blog lain.
• Lebih detil dibandingkan dengan job review. Job review lebih fokus ke kalimat-kalimat persuasif. Jika hadiah lombanya sampai jutaan, detilnya bisa gila-gilaan.
• Biasanya si blogger sibuk share dan colek-colek supaya banyak pengunjung.
• Banyak menulis status tentang DL (deadline).

Baca: Kejadian Unik Blogwalking

Seringkali kita menemukan postingan lomba ketika blogwalking. Apa yang harus dilakukan?

Beda dengan yang sengaja klik postingan tersebut untuk mendukung, penemuan dari blogwalking ini memberikan beberapa pilihan:

• Mendukung.
• Cuek saja.
• Cepat-cepat membuat postingan untuk ikut lomba juga.

Tindakan-tindakan konkrit dari pilihan-pilihan tersebut terletak di tangan kita. 

Meski kelihatannya sepele, siapa tahu komen kita di blog teman tersebut berperan membuatnya memenangkan lomba. 

Apalagi hadiah lomba blog kadang luar biasa, bisa sampai 15 juta. Jumlah yang bisa mengatasi beberapa item dalam daftar waiting list kebutuhan rumah tangga. Jadi mari kita bahas.

Klik adalah perbuatan minimal penuh keikhlasan yang sangat diharapkan. Meski tak semua lomba blog memasukkan statistik dalam unsur penilaian dalam daftar persyaratan, tapi postingan yang dengan page view tinggi atau bahkan berada di google page one bisa membantu rasa percaya diri peserta dan mungkin saja bisa menambah poin. Jadi jika kita tidak tertarik dengan judulnya atau sedang malas membaca tapi ingin mendukung, cukup dengan klik saja.

Berkomentar di artikel lomba adalah perbuatan yang mulia. Dari sisi penjurian, menyenangkan sekali jika melihat artikel yang bagus ditambah dengan kolom komentar yang panjang dan interaktif, ada komunikasi antara penulis dan pembaca. Komunikasi menunjukkan bahwa artikel tersebut bermanfaat bagi banyak orang atau setidaknya menarik perhatian orang, dimana itu menjadi tujuan seseorang, institusi atau brand mengadakan lomba.

Fokus ke konten adalah perbuatan menyenangkan yang mampu menghilangkan semua kelelahan. Membuat artikel lomba itu butuh perjuangan yang tiada tara. Beda dengan job review yang jelas ada bayarannya dan tinggal mengikuti kemauan brand (meski kadang kemauannya njlimet), artikel lomba diwarnai dengan memeras otak untuk meletakkan standar setinggi-tingginya karena kita tidak tahu setinggi apa standar yang dipasang peserta lain. Karenanya, sering blogger memasukkan semua unsur yang berkaitan dengan tema, tidak terpaku pada tema, misalnya dari sudut pandang ilmiah, awam, personal dan sebagainya. 

Peserta berharap, juri melihat itu sebagai usaha untuk membuat tema yang sedang diangkat bermanfaat bagi masyarakat yang lebih luas. Nah, sudah usahanya sekeras itu, alangkah menyenangkannya jika teman-teman juga berkomentar tentang kontennya, nggak sesingkat ini, "Semoga sukses lombanya."

Ikut-ikutan lomba adalah perbuatan yang tidak diharamkan. Sosial media itu sudah seperti air bah informasi yang kadang sulit kita pantau. Informasi lomba blog selalu ada tapi tak semua bisa kita bookmark, selalu ada yang terlewat. Judul dengan keyword sama dari beberapa blog ada 2 kemungkinan, sedang ada job review atau sedang ada lomba. Tak ada salahnya teman-teman klik banner di artikel tersebut atau search dengan kata kunci "lomba blog (nama brand atau tema lomba)". Jika ternyata memang sedang ada lomba blog, nggak apa-apa kok jadinya malah ikut lomba. Banner lomba dipasang antara lain bertujuan agar bisa menjaring sebanyak mungkin peserta. Jadi, jangan sungkan untuk menjadi saingan dari peserta yang barusaja kita baca artikelnya. Wkwkwkkk.

Mendukung di media sosial adalah perbuatan yang luarbiasa dan insya Allah banyak pahalanya. Dengan share di media sosial berarti kita juga membantunya mendatangkan pengunjung lebih banyak lagi. Syukur jika dipantau oleh penyelenggara juga. Mereka akan senang sekali jika ada artikel peserta yang viral. Tapi saya no comment jika teman-teman adalah peserta juga. Mungkin lebih baik mem-viralkan artikel milik sendiri. Heheee....

Balas budi adalah perbuatan wajib yang tidak usah tanggung-tanggung atau perhitungan. Ketika menang lomba, paling enak itu bisa berbagi dengan orang-orang terdekat kita. Namun, jangan pernah melupakan jasa para pendukung kita sekecil apapun. Karena berkat merekalah kita bisa menang. Artikel kita bisa sehebat pemenang Nobel, tapi jika tidak ada yang berkunjung, berkomentar, like atau share, tidak mungkin menang. Nggak apa-apa berselebrasi dengan teman-teman terdekat saja. Tapi ketika kita melihat pendukung kita dulu sedang mengikuti lomba, itulah saatnya kita balas budi. Tak perlu perhitungan, misalnya dulu 1 like, sekarang 1 like juga. 

Hidup tidak seselo itu kalau apa-apa mau dihitung, jadi kapan ingat, kapan sempat, kapan lihat, langsung saja dukung.

Balas dendam adalah perbuatan yang.... Seringkali ada latar belakang seperti berikut. Ketika si A ikut lomba, B adalah satu pendukung dan akhirnya A menang. Meski hanya berupa komentar di blog, tapi tetap memiliki kontribusi terhadap kemenangan A. Ketika gantian B yang ikut lomba, A sama sekali tidak menunjukkan dukungan meski hanya sebatas komentar di status sosial media yang berisi link tersebut. B menganggap A sombong dan tidak mau mendukung A ketika A ikut lomba lagi.

Nah, kalau seperti itu terpulang pada teman-teman semua. Tapi ada beberapa keadaan yang mungkin saja tidak seperti yang kita kira. Mungkin A memang benar sombong. Mungkin A tidak sedang memantau sosial media. Mungkin A sedang sibuk atau malah sedang tertimpa kemalangan. Balas dendam itu tak baik. Kecuali kita memang benar-benar tak tertarik dengan tema yang diangkat, tidak mendukung karena dendam itu tidak baik.

Nah, bagaimana? Siap mendukung teman-teman yang berikhtiar melalui lomba blog?