Reportase Karnaval Gizi Yogyakarta 2016 ini late post, karena sayang kalau nggak ada dokumentasinya di blog.
Reportase lainnya ada di website sarihusada.co.id yang dilombakan dan saya kalah itu. Heheee.... Reportase disana memang tidak maksimal karena saya tidak bisa upload foto-foto dengan sempurna padahal sudah seharian di depan laptop. Entah karena sinyal atau browsernya, karena website NUB hanya bisa saya buka lewat firefox. Itupun foto-foto yang sudah saya upload hilang lagi ketika saya buka. Demikian pula video-video tidak bisa saya embed.
Akhirnya saya relakan saja, tidak saya teruskan untuk menyempurnakan artikel tersebut karena saya sudah ditunggu kegiatan lain. Lagipula saya sudah mendapatkan voucher belanja dan merchandise untuk lomba twitpic. Rejeki harus dibagi, supaya semua merasakan kegembiraannya.
Meski NUB banyak mengadakan event di Jakarta, tapi saya sudah beberapa kali ikut event di Jogja dan Bali. Kebetulan tim yang di Jogja lalu sama dengan tim Bali, yaitu pak Arif, Dewi, Novan dan sebagainya. Senang ketemu mereka kembali, sayang nggak ada acara santainya ya. Karnaval Gizi diadakan pagi hari bersamaan dengan free car day. Agak perjuangan buat saya, karena saya biasa bersantai di hari Minggu, tidak olahraga pagi seperti orang-orang, karena hari lain kami berangkat lebih pagi dan pulang lebih malam dari orang-orang. Rasanya pengin gegoleran aja ya. Tapi email undangan tersebut sangat sayang untuk dilewatkan.
Acara dimulai dengan pawai dari kantor Dinas Pariwisata DIY sampai Titik Nol di Jl. Malioboro atau yang disebut juga Jl. Margo Utomo. Di Jogja ini tiap ada event memang kurang afdol kalau tidak ada pawai atau karnavalnya. Di hari kerja sudah biasa tu Malioboro ditutup buat pawai. Biasanya dimulai jam 14.00 tapi jam 13.00 sudah siap-siap. Saya pernah terjebak di parkiran bawah tanah mal Malioboro karena tidak menyadari akan ada pawai. Untung mobil bisa keluar setelah setengah jam menunggu karena diselundupkan satpam ke gang seberang ketika barisan pawai terpotong.
Barisan pawai identik dengan khas Jogja, dimulai dengan ibu-ibu dan bapak-bapak yang menuntun sepeda berhiaskan sayur-sayuran, kemudian barisan bergada yang mirip drumband kraton, barisan panahan, barisan edukasi, gunungan dan gerobak sapi. Yang paling heboh dan mengundang perhatian pengunjung Malioboro tentu saja gerobak sapi. Sedangkan yang paling keren menurut saya gunungan buah-buahan dan gunungan sayuran. Itu mengangkatnya perjuangan sekali karena sangat berat, Panitia harus berkali-kali berhenti dan ganti orang. Kok gunungan kraton kelihatannya santai aja ya? Nah, itu misterinya.
Karnaval diawali dengan pemanasan berupa senam bersama, berzumba di halaman kantor Dinas Pariwisata. Saya sih punya alibi bawa kamera ya, jadi nggak apa-apa kan senam santai? Jelang akhir senam, diselingi pencerahan tentang gizi dari PERGIZI. Maaf isinya tidak saya rekam di twitter karena sedang ngos-ngosan, nggak konsentrasi mendengarkan. Akhirnya kami ngacir ketika mulai nyebut-nyebut overweight. Wkwkwkkk.... perasaan kami ini lo pak. Disana kami juga mendapatkan goodie bag berisi kaos, handuk, jas hujan, snack, minuman dan perangkat edukasi yang dikemas dalam tas backpack.
— beyourselfwoman.com (@lusitris) January 31, 2016
Secara resmi Karnaval Gizi 2016 dibuka oleh walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, bersamaan dengan Hari Gizi. Itulah pertama kali saya tahu walikota saya. Hahaaa.... Sesampainya di arena, di Monumen Serangan 1 Maret, di Titik Nol, kami diminta melakukan cap tangan sebagai persetujuan untuk mulai hidup sehat dan bergizi. Setelah itu kami mendapat merchandise kipas. Setelah itu peserta nyebar ke stan-stan yang ada.
Kebanyakan stan yang ada untuk anak-anak, termasuk cooking class. Ada stan konsultasi, edukasi dan permainan. Nemu stan face painting juga di belakang tenda-tenda, tidak kelihatan kalau tidak eksplor. Mungkin face painting ini untuk anak-anak, tapi ternyata ibu-ibu ada yang ngantri juga. Semakin siang, cuaca makin panas meskipun musim penghujan, sampai-sampai jidat saya gosong cukup lama setelah acara tersebut. Beberapa kali saya berteduh dibawah pohon dan kembali merapat jika ada musik yang mengundang di panggung. Di panggung terbuka tersebut tampil beberapa group tari anak-anak yang menggemaskan dan ditutup oleh sebuah band. Novan juga memandu beberapa games berhadiah dan pengundian doorprize. Sayang saya tidak mendapatkan apa-apa, padahal ngarep banget dapat sepeda.
Seperti yang direncanakan, jam 10.00 acara selesai. Terima kasih NUB sudah mengundang. Sampai jumpa lagi di acara selanjutnya.
6 Comments
Goodie bagnya asik tuh.. kekinian.. mengerti kalau udah musim hujan ^^
ReplyDeleteHihihii iya pas banget
DeleteAllhamdulillah di Jogja saat acara cerah ya mbak
ReplyDeleteiya :))
Deletewah seruuuu acaranya, ada face paintingnya juga.
ReplyDeleteaku cuma nonton heheee
DeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji