Mamah-mamah keren jaman sekarang seringkali harus kemana-mana sendiri dan perkara umum seperti parkir di perkotaan, bisa jadi drama.
Pernah nggak, sudah merencanakan beli sesuatu tapi karena nggak bisa parkir malah bablas pulang? Yang sehari-hari pakai sepeda motor, pengin mobil supaya bisa sekalian belanja dan jemput anak. Eh, yang sudah punya mobil juga pengin punya sepeda motor supaya parkir lebih mudah. Sudah punya dua-duanya, masih kepikiran sepeda keranjang karena bisa sekalian olah raga ke pasar. Jadi pengin punya semua, gitu? Wiiih....
Kalau budget-nya ada sih nggak apa-apa. Duit-duit sendiri, terserah mau dibelikan apa. Tapi kalau dana terbatas seperti saya, lebih baik memaksimalkan yang ada. Yang penting, pinter-pinter cari akal buat parkir saja.
Banyak yang bikin mamah-mamah jaman sekarang panik jika mau parkir, antara lain space yang ada bertanda "parkir hanya untuk pembeli" semua atau rebutan parkir tepat di pintu gerbang sekolah.
Lucu juga sih mamah-mamah jubel-jubelan di pintu gerbang sekolah menunggu sang princess atau sang pangerannya. Padahal parkir agak jauh pun bisa, terutama yang putra putrinya sudah remaja. Tapi semua maunya tepat didepan pintu gerbang. Kalau sudah begitu, malah si anak yang jadi korban penyaluran kepanikan. Misalnya kena omel kalau mampir jajan dulu di depan sekolah, bukan karena takut sakit tapi supaya cepat keluar dari hiruk pikuk disana.
Nah tips dan trik ini mungkin bisa digunakan. Sering gagal juga sih, tapi tak ada salahnya dicoba buat ngurangi stress mamah-mamah cantik.
Buat apa desak-desakan? Misalnya seperti kejadian didepan pintu gerbang sekolah diatas. Lebih baik parkir di tempat yang lengang. Jika si anak sudah keluar dari sekolah, mintalah ia menelpon atau sms. Barulah mamah menuju pintu gerbang, tak perlu parkir, cuma berhenti sebentar untuk menaikkan si anak. Atau kalau terlalu crowded mintalah anak-anak jalan kaki ke tempat mamah parkir. Kalau si anak tidak mau atau sudah telanjur manja, jadikan teman-temannya yang naik bus atau angkot sebagai contoh. "Lihat itu si Amir harus jalan kaki ke halte, naik bus, trus sampai disana nanti harus jalan kaki lagi dari halte ke rumahnya. Sayang kan cuma jalan 50 meter dari gerbang ke sini, terus dibonceng mamah deh sampai rumah. Bisa mampir beli donat juga."
Jalan kaki itu sehat. Jangan cuma menyuruh anak-anak jalan kaki ya, mah. Mamah juga harus mau jalan kaki juga. Misal, parkiran yang tersedia agak jauh, nggak usah stress muter-muter nyari yang benar-benar dekat. Parkir saja dengan santai di lokasi yang tersedia, lalu jalan kaki ke tujuan. Ini tak terkecuali buat yang naik motor. Mentang-mentang naik motor, gak boleh naik ke trotoar dan membeli sesuatu sambil nangkring saja di jok serasa di drive thru, hormati hak pejalan kaki.
Parkir di sebelah. Kadang ada mal yang ramai bersebelahan dengan yang kurang ramai. Kita bisa parkir di gedung yang kurang ramai, lalu jalan kaki. Loh, kan nggak belanja disitu? Tapi kan bayar parkir? Demikian pula dengan motor yang parkir didepan toko. Nurut saja sama tukang parkirnya. Kadang terpaksa tidak bisa parkir pas depan tokonya, tapi tak usah risi parkir di depan toko sebelah selama dijaga tukang parkir. Biasanya tukang parkir tidak mempermasalahkan motor parkir dimana tapi belanja dimana. Mobil saja yang seringkali ditanya tukang parkir mau ke toko mana. Tapi jangan khawatir, kalau masih ada tempat, tukang parkir akan mencarikan space meski tidak pas didepan toko yang kita tuju.
Ngirit sekaligus melatih sadar lingkungan. Ketika masih bantu-bantu ekspor, saya mendapat pelatihan tentang carbon footprint, yaitu untuk menghitung jumlah karbon yang dihasilkan akibat aktivitas kita. Karena itu, perusahaan-perusahaan manufaktur dianjurkan untuk menggunakan bahan baku yang ada disekitar pabrik sampai jarak tertentu, demikian pula dengan tenaga kerja.
Nah, jika mamah punya beberapa tujuan dalam hari itu, biasakan berhitung kasar. Misalnya mau belanja ke 3 tempat yang berbeda karena terkenal murahnya tapi berjauhan. Cobalah mencari alternatif dimana ketiganya berdekatan. Mungkin salah satu toko jadi lebih mahal sedikit. Tapi bagaimana jika dibandingkan dengan bensin yang dikeluarkan, biaya parkir dan waktu yang dihabiskan? Dengan berpikir alternatif, kita bisa parkir di satu tempat saja, lalu jalan kaki ke 2 tempat lainnya.
Manfaatkan parkir khusus. Beberapa mal berusaha memudahkan parkir mamah-mamah karena merekalah konsumen utamanya. Ya, siapa lagi yang tiap hari borong belanjaan, kan? Kalau di Jogja City Mall (JCM) ada parkir yang di cat putih pink di basement yang menghadap pintu masuk ke arah supermarket. Itu khusus untuk sopir perempuan. Tetap bayar sih, tapi setidaknya enak banget depan pintu, nggak susah kalau belanjaan banyak. Tapi ini sering penuh juga sih, karena makin banyak perempuan yang bisa nyetir. Kalau di mal SKA Pekanbaru, dulu tiap hari Kamis malah free for ladies untuk parkir tepat didepan lobi.
Kadang untuk belanja dalam jumlah tertentu, supermarket juga memberikan diskon parkir.
Kalau parkirnya di mall kan lumayan. Banyak pula supermarket atau pusat grosir yang malah mengratiskan parkir, meski kadang ada saja tukang parkir nakal yang bersiap di halaman luar supermarket dengan dalih menyebrangkan lalu minta upah.
Dikunci atau tidak dikunci. Kadang tukang parkir meminta kita tidak mengunci motor atau melepas rem tangan mobil agar mudah digeser karena padatnya parkiran. Nggak apa-apa sih parkir yang model begini tapi pastikan mamah sering kesitu ya, jadi hapal kebiasaaan dan biasanya tukang parkirnya nggak ganti-ganti. Jika di tempat baru, lebih baik hindari parkir model begini. Jangan tinggalkan motor di tempat yang tidak terawasi meski ber-alarm karena kunci motor mudah dibongkar. Sedangkan untuk mobil, jika parkir di tempat yang tak terawasi, jangan hanya mengandalkan kunci alarm saja tapi pasang kunci tambahan, misalnya kunci setir.
Perhatikan juga kendaraan orang lain. Di parkir perkotaan yang sesak, jangan egois cuma cari enak sendiri tapi perhatikan posisi parkir kita jangan menghalangi kendaraan orang lain. Sering tu kan, gayanya cuma sebentar, berhenti melintang didepan supermarket, nggak parkir yang bener, tapi ternyata lama nggak muncul-muncul sehingga kendaraan lain tak bisa keluar. Kalau ada yang iseng nanti bisa viral di twitter loh. Posisi mepet antar kendaraan harus dijaga agar tidak menggores kendaraan orang lain ketika naik turun atau keluar masuk kendaraan kita. Kalau bawa anak-anak naik mobil, diingatkan jangan asal buka pintu saja, nanti kena pintu mobil sebelah bisa gores.
Nah, mamah punya tips dan trik juga? Mamah bawa apa kalau pergi-pergi? Lamborghini seperti Syahrini? Hati-hati dijalan ya, mah.
21 Comments
Ngga tau kenapa, menunggu di depan gerbang sekolah kok sepertinya berasa keren banget ya, Mbak. Pdhal, udah jelas nyusahin pengguna jalan lainnya.
ReplyDeleteItulah hihhiii unik ya. Berapa pahlawan penjemput anak :))
DeleteBaru pulang dari bank trus baca ini. Tadi parkir mobilnya jauuuuh banget. Sengaja memang, memperdulikan mobil lain. Takut tak srempet, maklum lagi ajaran:D
ReplyDeleteIya gpp, semoga segera lancara supaya bisa parkir di depan banknya :))
DeleteTips kece mbak, saya sudah tergantung sama motor nih kalau kemana-mana walaupun dekat, kalau urusa parkir terus terang aja paling pusing ngatur motor di tempat yang padat, rasanya pengen ditenteng aja
ReplyDeleteAku kemarin diomeli ibu2 sini karena mau ke tempat senam di jalan sebelah aja bawa mobil. Lha gimana nggak punya motor :)
DeleteAh dunia akhir2 ini memang aneh ya mbak, punya mobil ingin motor, punya motor ingin sepeda, akhirnya kembali ke jalan kaki saja. Jadi buat apa saya pengin punya mobil? hihihi
ReplyDeleteJalan kaki paling bener & sehat :))
Deleteparkir di lippo mall gratis (untuk motor) entah kalau mobil, eh malah promosi lippo mall :)
ReplyDeleteOya betul, yang ladies malah didepan lobi. Asik banget. Tapi tadi dipake food truck
DeleteAku drama banget urusan parkir. Paling drama justru di komplek. Saya pulang paling cepet berangkat paling pagi. Kadang motor udah kejepit motor lain atau mobil orang. Mau berangkat kerja udah keringetan dulu.
ReplyDeleteSekarang di perumahan2 pun susah, terutama yg kopel. Garasinya kecil tp mobil smp 2 jd tetangga susah mau manuver. Kadang malah gak punya garasi.
Deletesaya suka bagian "jalan kaki itu sehat". nah, ini yang paling sering dilupakan orang. kemana2 naik kendaraan. jaraknya dekat saja naik kendaraan. kan sayang kakinya jarang difungsikan semenjak ada kendaraan.
ReplyDeleteaku aku aku...gak bisa2 parkir...gimana iniiii :(
ReplyDeletegak pas mulu, kalau tempatnya mepet yaitu gak jadi parkir XD
kalalu di sekolah gak bisa valet parking ya mbak kaya di mal hehehe. ini nih trik ibu2 parkir di mal tapi jadi keluar uang tambahan
ReplyDeleteparkir nya bayar tapi tukang parkir nya suka ngilang gitu, tuh gimana tuh cara mengatasinya ?? :D
ReplyDeleteAnak-anak naik mobil jemputan kalo pulang sekolah, kalo pagi suami yang anter. Jam-jam pagi atau siang pulang sekolah memang macet, pada berjubel di depan sekolah ya hihi. Susahnya itu, di sekolah anakku nggak boleh bawa hp, jadi nggak bisa telpon2an.
ReplyDeletenasib hidup di kota orang :/
ReplyDeleteKalo di mall atau supermarket belanjanya pas masa-masa libur atau ada promo, ah sudahlah, jangankan tempat parkir, buat masuk ketempat parkirannya aja udah nunggu kelamaan.
ReplyDeletekek nya di kota besar di Indonesia seperti jakarta dan bandung, perlu parkiran ruang bawah tanah kek yang ada di Jepang dan Cina.
ReplyDeleteSetuju banget sama tipsnya untuk cari tempat yang agak sepi/tempat sebelah buat parik, mbak...
ReplyDeleteSaya suka sebel klo lihat orang yg maunya parkir cuma di deket tempat tujuan, dan akhirnya malah bikin macet. Padahal biasanya 50-100 meter di depan parkirannya sepi, tapi tetep aja bela-belain bikin macet
Dear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji