Ujian Nasional SD akan menutup serangkaian huru hara UN. Saat ini, UN SD sudah memasuki hari kedua. Setelah UN SMA, UN SMP dan UN SD, ada periode menunggu hasil yang membuat hati cemas. Bagaimanapun, menunggu itu sama sekali tidak menyenangkan, terombang-ambing antara keyakinan dan kekhawatiran. Daripada perasaan teraduk-aduk, lebih baik mencari kegiatan yang menyenangkan.
Kalau mencari kegiatan yang menyenangkan, biasanya yang terpikir adalah piknik alias liburan. Sayangnya, waktunya tak selalu pas. Adik atau kakak yang tidak UN harus masuk kembali ke sekolah dan menjalani ujian akhir semester. Lagipula sebentar lagi Lebaran. Orangtua harus berhemat karena pengeluaran Lebaran akan berlipat-lipat dari biasanya.
Jika piknik tidak bisa dilakukan, seringkali ortu membebaskan anaknya dirumah. Membiarkan mereka bangun siang dan main gadget seharian sudah umum dilakukan saat ini. Buat anak-anak sih itu termasuk kegiatan yang menyenangkan. Sedangkan buat orangtua, yang penting rumah tenang saja sudah menyenangkan. Tapi coba saja melakukan kegiatan lain yang membutuhkan gerak, suasana baru akan menjauhkan dari rasa bosan.
Ingat ya bu, pilih kegiatan yang tidak banyak mikir dan tidak keberatan misi meski tetap ada kepeduliannya.
Buang kertas.
Ini bukan buang sial ya, tapi hanya agar suasana kamar anak segar kembali sekalian bersih-bersih. Selama UN, jangankan beberes, memindahkan satu kertas saja ibu-ibu tak berani melakukannya, takut ada catatan penting. Kalau sampai catatan itu hilang, mood anak bisa hancur. Karenanya banyak ibu-ibu yang menunda beberes sampai UN selesai. Sebenarnya anak-anak yang sudah punya kamar sendiri harus dibiasakan beberes sendiri. Tapi ibu-ibu sering tidak tahan untuk ikut membereskan kamar anak-anak. Nah, pada kesempatan ini, ibu bisa mengajak anak-anak untuk mengumpulkan kertas latihan soal yang bertumpuk penuh corat-coret dan membuangnya. Jika ada tukang rongsok, lumayan lo dikiloin. Uangnya buat jajan. Kalau ada tetangga yang punya warung, berikan saja untuk bungkus.
Sumbangkan buku.
Bersamaan dengan buang kertas itu, bisa disisihkan pula buku-buku yang tidak terlalu banyak coretan untuk disumbangkan. Lalu bukunya disumbangkan kemana?
- Utamakan anak-anak tetangga yang kurang mampu.
- Cari informasi bakti sosial (baksos) ke teman-teman atau media sosial.
- Sumbangkan ke panti asuhan atau taman bacaan.
Untuk semua kegiatan tersebut, jangan lupa untuk mengajak anak-anak agar mereka kenal tetangga dari berbagai kalangan. Biarkan mereka merasakan nikmatnya berbagi.
Mendekorasi ulang kamar.
Tidak perlu menyisihkan dana khusus dan memanggil tukang untuk mendekorasi ulang kamar anak-anak. Coba lakukan sendiri bersama anak-anak. Bebaskan mereka untuk mengatur tata letak kamar. Ibu bisa membantu memberikan ide. Misalnya ide mengganti cover kursi meja belajar seperti dibawah ini.
Cari event sesuai hobinya.
Para ibu yang secara intensif menggunakan media sosial dengan mudah bisa menemukan berbagai event yang sesuai dengan hobi si anak. Apalagi kalau ibunya blogger nih dan kebetulan dapat undangan event yang seusai, si anak pasti senang diajak. Misalnya si anak gemar melukis dan si ibu mendapat undangan launching brand alat lukis, si anak bisa diajak serta. Tapi dirumah pakai perjanjian dulu kalau si ibu akan fokus dengan undangan tersebut dan meminta anak untuk mandiri mengeksplore acara atau pameran yang berada di sekitar lokasi. Agar semangat, beri uang saku untuk jajan disekitar arena.
Nonton bioskop.
Nonton film bareng keluaarga akan sangat menyenangkan. Banyak film seru yang bisa ditonton. Untuk film Indonesia sendiri masih didominasi film remaja, sedangkan untuk anak-anak kelas 6 SD belum ada. Untuk anak-anak SD mungkin bisa nonton Angry Bird atau Jungle Book. Kalau ini mungkin harus siap budget agak banyak karena jajanan seringkali lebih malah ketimbang tiketnya.
Belanja ke supermarket.
Kalau biasanya ibu belanja ke pasar tradisional, sesekali belanja ke supermarket bersama buah hati akan menyenangkan. Lha bukannya kita harus mengajak anak untuk mendukung pasar tradisional? Itu benar! Bukankah dia sudah tahu sehari-hari ibunya ke pasar tradisional? Bukankah kadang diajak juga kalau pas liburan? Tapi khusus untuk momen melepas stress ini, kita ambil suasana nyamannya. Dalam suasana yang bersih, adem dan terang benderang, asik sekali buat belanja. Memang yang ini harus keluar uang, tapi kan hasilnya bisa untuk makan sehari-hari, cuma agak mahal saja dari biasanya. Bisa juga diakali dengan membeli produk yang sedang promo saja.
Ke spa atau salon. Yang punya anak perempuan mungkin ini kesempatan yang telah ditunggu-tunggu, yaitu nyalon berdua. Kalau di hari lain susah minta waktu luang ke anak, inilah saatnya. Ke spa atau salon adalah total refreshing yang paling diidamkan semua perempuan yang sibuk. Rileks bisa sekujur badan, dari ujung rambut ke ujung kaki.
Nah, apa nih kegiatan refreshing yang dilakukan teman-teman dan anak-anak selesai UN? Ayo bagi dong ke kami, kami juga perlu buang stress. Heheheee.....
5 Comments
Sedikit lebih lega si kakak sudah selesai UN, tinggal nunggu pengumuman. Setelah selesai UN kemarin sempat ngajak anak window shopping (liat-liat thok nggak beli) wkwkwk..
ReplyDeleteTahun ini saya kosong ga ada yg UN thn kemari seorang tahun depan tiga orang hehe...
ReplyDeleteSaya pengen sekali nonton bioskop berdua saja dengan anak saya mbak, tapi belum kesampaian bawaannya males terus. Minggu besok kayaknya harus nih, in shaa Allah.
ReplyDeleteKalau ke supermarket sudah sering dan rugi kalau bawa dia ke sana, jajannya sama belanjanya banyakan jajannya, hihi
jangan corat coret baju sayang & mubazir ya bak lebih baik disumbangkan
ReplyDeleteKalo anak-anakku biasanya keluar rame-rame dengan teman-temannya, kalo nggak nonton bioskop ya jalan aja di mall, makan rame2 atau main di rumah temennya.
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji