Menulis tentang tanggal tua di tanggal tua itu membuat ingatan akan masa lalu yang sering kepepet muncul lagi. Ternyata pengalaman tidak enak itu sering pula dialami teman-teman saya. Dengan spontan mereka menyahut, "Sama mak, aku seneng banget nemu duit di saku tas. Kayak nemu harta karun."
Apakah Ibu Melakukan Kesalahan Ini?
Meski menyenangkan, tapi sebenarnya itu praktik yang tidak aman bagi kelangsungan keluarga. Kalau ibu-ibu masih menggunakan cara lama saya untuk bertahan di tanggal tua dibawah ini, berarti ibu-ibu harus segera bertobat.
- Membongkar dompet, buku catatan, saku tas atau tempat pensil mencari uang nyelip. Ini adalah tindakan paling umum yang dilakukan oleh para ibu. Saking serunya urusan rumah, seringkali para ibu tidak sempat merapikan uang sisa atau kembalian belanja. Uang tersebut disorongkan saja entah dimana. Jika tanggal tua, baru deh dengan teliti seluruh ruangan disisir, kali aja uang tersebut muncul. Urusan rumah yang berjibun juga membuat ibu lupa, pernah nggak sih menyorongkan uang ke laci bulan ini? Gawat kalau sudah berjam-jam nggak nemu. Si ibu uring-uringan, dompet status quo.
- Berkeliling kota mencari ATM yang bisa dikuras. Saat ini makin jarang ATM dengan pecahan Rp 20.000,-. Yang masih ada biasanya disekitar kampus. Maklumlah, untuk menyediakan nasabah mahasiswa yang kirimannya mepet.
- Belanja sayur dan lauk pakai kartu kredit. Kartu kredit sering diklaim sebagai racun ibu-ibu karena bikin para ibu lupa diri mengikuti trend kekinian. Tapi ada ibu-ibu yang menggunakannya untuk beli sayuran dan lauk, yaitu ibu-ibu seperti saya yang waktu itu belum bertobat.
- Memakai modal usaha dengan pembenaran akan diganti nanti jika gajian.
Masih mencari ATM 20 ribuan? |
Menjadi seorang ibu memang tidak mudah, apalagi waktu itu masih ibu baru dengan kondisi keuangan yang belum mapan sementara mental masih labil. Apalagi pantang bagi saya untuk pinjam ke orangtua, karena bagi saya, tugas orangtua sudah selesai. Saya akan berusaha keras tidak membuat mereka banyak pikiran karena anaknya sedang kesusahan. Saya juga berusaha tidak datang ke saudara karena mereka sendiri pasti punya kebutuhan yang tinggi untuk sekolah anak-anak mereka.
Cara-cara diatas sangat beresiko karena menandakan kita tak punya tabungan sama sekali untuk kebutuhan yang sangat mendesak. Selain itu, bukan solusi yang didapat, malah makin menyusahkan. Sesekali tak apa-apa jika ada kejadian luar biasa. Tapi kalau terjadi tiap bulan, tentu ada yang salah.
Terlalu Boros? Apa Yang Salah?
Kemudian saya mulai melihat kembali dimana pos paling boros. Sewa rumah, pemeliharaan rumah, pemeliharaan kendaraan dan sekolah anak-anak tidak saya utak atik. Berikut daftarnya:
Terlalu Boros? Apa Yang Salah?
Kemudian saya mulai melihat kembali dimana pos paling boros. Sewa rumah, pemeliharaan rumah, pemeliharaan kendaraan dan sekolah anak-anak tidak saya utak atik. Berikut daftarnya:
- Doyan jajan. Kami sekeluarga mudah sekali diprovokasi oleh makanan enak. Jaman dulu yang ngetop pak Bondan. Untung sekarang sudah tobat. Kalau nggak, mungkin tiap hari kalap lihat instagram. Waktu itu kalau ada kuliner yang sedang unik atau eksotik, langsung kami googling dan kami membuat rencana untuk mendatanginya. Saking penasarannya, kami tutup mata dengan harga.
- Doyan nonton. Hiburan itu penting banget untuk menyegarkan pikiran. Hanya saja, seringkali sebelum nonton makan dulu di resto mall dan sebelum masuk studio beli minuman dan popcorn yang harganya jauh lebih mahal dari tiketnya.
- Hobi staycation. Hidup di perantauan membuat kami mencari pembenaran untuk staycation di hotel yang ada kolam renangnya tiap ada tanggal merah, meskipun cuma satu hari. Kadang kami bisa menginap di hotel sampai empat hari dan pengin mencoba jika ada hotel baru. Kami mengklaimnya sebagai menghibur diri karena nggak bisa liburan pulang kampung. Ya kali liburan sehari orang-orang pada pulang kampung?
- Malas masak. Tentu saja beli di warung itu lebih mahal karena kita harus menambahkan biaya jasa masak kan? Tak jarang, saya membawa lunch box ke warung nasi langganan sehingga kemasannya saja yang rumahan tapi isinya warungan.
Tobat Demi Tanggal Tua
Daftar itu menjadi landasan untuk membuat perbaikan dan pengiritan. Memang berat, tapi itulah kenyataan yang harus diputuskan supaya bisa menjalani tanggal tua dengan santai.
- Mengirit sejak gaji diterima. Biasanya begitu gaji diterima, penginnya selebrasi, makan yang enak-enak. Padahal, apa sih bedanya dengan hari lain? Nggak ada yang lagi ultah juga, kan? Jadi mulai saat itu makan seperti hari-hari lain saja.
- Wisata kuliner sebulan sekali saja sekitar kota, dan keluar kota jika hanya tanggal merah.
- Hanya boleh pilih salah satu, nonton atau makan. Tidak bisa dua-duanya dalam hari yang sama.
- Staycation hanya dilakukan di hari raya tapi nggak bisa mudik karena terlalu menyedihkan jika dirumah saja. Heheheee.... Di tanggal merah biasa, jika sehari dirumah saja, jika beberapa hari keluar kota atau dirumah saja.
- Menyemangati diri untuk memasak. Antara lain mengatur isi kulkas yang rapi agar nggak malas membukanya.
- Pengiritan di semua sektor yang memungkinkan.
Hasilnya luar biasa karena bisa menyisihkan banyak pengeluaran dan tidak menganggu keuangan usaha saya, Ladaka Handicraft. Wow, berarti bisa untuk foya-foya dong? Tidak! Uang yang berhasil disisihkan itu ditabung dan diinvestasikan. Pengalaman mengajarkan bahwa seringkali penghasilan yang meningkat juga membuat pengeluaran meningkat. Padahal pengeluaran bisa tetap sama saja asal gaya hidup juga tidak bertambah menjadi lebih boros mentang-mentang punya uang lebih.
Belanja Super Untung Di Tanggal Tua
Kita, para ibu tak perlu jengah dengan sebutan pengejar diskon dan promo. Yang penting, yang kita kejar itu benar-benar kita butuhkan, bukan sekedar mumpung diskon. Untungnya belanja murah sudah bisa dilakukan secara online. Ngiritnya biasa sajalah, uang nggak bisa dibawa mati juga, yang penting selamat melewati tanggal tua dan masa depan aman.
Dari pengalaman lalu, kesimpulan yang bisa saya ambil adalah bahwa untuk bertahan di tanggal tua itu berarti harus punya kendali dari awal, dan tetap terkendali meski pada akhirnya berhasil melakukan penghematan.
50 Comments
Korek-korek dompet itu akuuu banget :)...
ReplyDeleteMasa sih? :))
DeleteArtikel mba Lusi beda dari yang lain. Dengan gaya khasnya ...semoga berhasil mba
ReplyDeleteAamiin. Makasih ya.
DeleteAku suka nyari uang nyelip di laci Mba, haha.. Berharap ada sesuati di situ yang bisa dibelanjakan..hehe..
ReplyDeleteToss! wkwkwwkk
DeletePake duit bisnis, nanti diganti. OMG gue banget wkwkwk
ReplyDeleteHihihiii dilema ya
DeleteHaahaaaa, *sembah2* bener smuaa maakkk...
ReplyDeletebtw, jd inget beberapa bulan kmrn aku nemu uang 100.000 di catatan kuliah...ya Allah bahagia dunia akherat :')
Ntar tanggal muda sebar2in duit ya, biar tanggal tuanya indah, nemu duit :))
DeleteDi Jogja ATM 20 rb masih ada di BCA daerah Depan Bethesda :). Eh tapi skrg masih ada ga ya?
ReplyDeleteIni foto di Mandiri Kampus UGM :))
DeleteAku baru tahu, ada ya yang belanja sayur dan buah pake kartu kredit? Hiiihi. Maklum, aku nggak punya kartu kredit, mba. Aku kalau tanggal tua, bongkar-bongkar lemari sapa tahu dapat duit nyelip, mba. Hihii
ReplyDeleteJangan lupa sebar2in lagi duitnya di lemari :D
DeleteTanggal tua larinya ke mama x))
ReplyDeleteWaaa enaknya :)
DeleteSamaan aja kaya saya mba :D. Jadi, tanggal tua bisa membuat orang memiliki pattern yang sama yak. Oiya kalau saya ada tambahan : ngurek2 celengan buat tambajan ><
ReplyDeleteLaaaah iya hihihiii ngurek2
DeleteAku paling suka ngumpulin recehan 2ribuan mbak kalo tanggal tua, biasae kleleran dimana mana tp kalo tanggal tua berasa harta karun, hehe. dan yang bikin boros itu karena aku sering gak masak karena udah encok hihi
ReplyDeleteBumil yang penting sehat ya ))
DeleteNyari ATM yg ada isinya 😁 dan biasanya mikir ntar bulan anu ada yg cair jd bisa hore2 bulan ini ternyata cairnya kebulan berikutnya....nelangsa deh
ReplyDeleteXixixiii aku pernah, langsung lemezzz
DeleteNah nah nah, kesalahan emak2 membelanjakan di awal, tanpa mengingat ada tanggal tua ya maklus.. Hihihihi
ReplyDeleteHrs hati2 dari awal.
DeleteDapet uang disela2 kantong itu berkah banget. Iya bener banget, kayak nemu harta karun
ReplyDeletetoss
DeleteHahihi kalau aku korek² celengan suami & anak Maaak. Jahat banget 😂 tapi ya mau gimana lagi kan mak, memang mau ndak mau mesti insap dulu & set prioritas. Yg utama ngedekem mulut supaya ndak minta yg enak² tapi mahal ajah 😂
ReplyDeleteSssst aku juga. Kalau ketahuan aku bilang ke anakku, iya mamah pinjam, ntar mamah ganti. wkwkwkwkk
DeleteOooh tanggal tua, ada tutup galon aq*a yang terliat uang 50ribuan hehehhee... setuju banget mbak kalo udah nikah sedapat mungkin ga ngrepotin orang tua...
ReplyDeleteUdah kibar bendera sendiri ya :))
DeleteEh.
ReplyDeleteAku suka loh nyari uang yg nyelip.
Hehehe
Siapa tau beruntung ya :))
DeleteSaya jarang galau di tanggal tua karena begitu gajian nabung dulu di kaleng setelah tanggal tua dan uang di dompet habis baru buka dan ambil tabungan yang di kaleng itu sampai habis. Tapi kalau uang di kaleng sudah habis dan tanggalnya belum muda terpaksa mbobol ATM :))
ReplyDeleteWah ibu teladan :))
Deletewahahaha aku juga suka tuh, kalo lagi tanggal tua, suka intipin celah-celah dompet atau lemari baju, kali aja ada uang nyelip di situ. Lumayan kan jadi seperti terima rezeki nomplok :D
ReplyDeleteNggak ingat dulu naruhnya gimana ya? Heheee
Deleteitu poin terlalu boros apa yang salah? saya banget loh. Kalo tanggal muda hobi banget jajan, sedangkan tanggal tua rajin banget masak :D
ReplyDeleteBuat aku salah, buat dirimu belum tentu salah. Gpp. Aku masak karena hobi, bukan kepaksa nggak punya duit buat jajan heheee
DeletePaling seneng kalau nemu duit nyelip di saku pas lagi nyetrika. Hahaha....
ReplyDeleteDuh lagi2 ibu2 heheee
DeleteHe..he, cari2 receh..gresek2 lemari..klo tiba2 nemu duit nyempil di pojokan. Tau aja mbak lusi..
ReplyDeleteTau dong. Kan kita satu geng heheee
Deletedi kantung2 celana kadang suka nyempil uang mbak :) paling sering sih di motor kembalian belanja. Padahal kalo ketauan suamiku ngomel nanti naruh uang sembarangan
ReplyDeleteDi kantung seragam juga & anak2 nggak pernah tanya aku nemu atau nggak. Wew
DeleteAhi hi hi pengalamannya lucu lucu banget, tapi alhamdulillah saya belum pernah se kronis itu mbak.
ReplyDeleteSyukurlah :((
DeleteBener banget... Dapat duit pas nyuci baju diakhir bulan itu serasa jackpot hadiah ulang tahun :D
ReplyDeleteBahagia ya :))
DeleteSetuju sama pengendalian sejak awal, karena emang kebanyakan kita lebih sering mikir pas hari H (hari tanggal tua) tanpa mikirin apa yang terjadi saat barusan terima gaji hihihi....
ReplyDeleteDUit lewat aja hahaaaa
DeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji