Arifah Wulansari itu berarti ngeblog dan menang dimata saya.
Ibu 2 anak dan bertanggung jawab sebagai PNS di sebuah puskesmas di Bantul ini tentu saja hanya menyisakan sedikit waktu untuk ngeblog. Apalagi si bungsu yang masih bayi membutuhkan banyak perhatian. Beliau mengerjakan semua urusan rumah tangga tanpa asisten rumah tangga lo. Tapi ya itu tadi, sekalinya ngeblog, eh menang aja.
Bagaimana Arifah bisa menang? Memangnya sempat belajar dan menggarap semua yang kekinian, seperti infografik, memantau statitstik, utak atik supaya viral, mengedit video atau menghias kolase? Tidak, Arifah tidak sempat mengerjakan itu semua. Yang membuatnya beda dengan para jagoan lomba lainnya adalah kemampuannya menjadi bagian dari pembacanya.
Diantara blogger sendiri, banyak yang berpendapat bahwa blog yang isinya mayoritas lomba itu tidak memberikan manfaat karena tujuannya adalah untuk menang, untuk dirinya sendiri. Konten didramatisir dengan judul yang bombastis agar isinya terkesan sangat penting bagi juri. Padahal blog yang tak pernah ikut lomba pun bisa saja tidak bermanfaat kalau isinya monolog.
Sudah pernah membaca artikel-artikel juara Arifah? Kalau belum, ini blognya www.arifahwulansari.com.
Teman-teman tidak akan menjumpai sesuatu yang bikin wow atau meledak-ledak, melainkan akan manggut-manggut karena yang dikisahkan terasa nyata meski sebenarnya iklan.
Saya percaya, itu juga yang selalu dilihat para juri, yaitu kemampuan meletakkan produk yang dilombakan kedalam kehidupan sehari-hari. Keunggulan itu membuat taburan foto dan infografik terasa artifisial, tempelan. Sedangkan artikel Arifah mengandung 2 hal penting:
- Pembaca dapat melihat produk yang sedang dilombakan sebagai solusi melalui keterkaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada usaha untuk meyakinkan bahwa produk tersebut adalah yang terbaik untuk masalah yang dihadapi pembaca. Tapi dengan gaya user's experience, produk atau jasa tersebut dengan sendirinya melekat dan terlihat sebagai jalan keluar.
- Yang selalu diinginkan brand adalah menjadikan produknya sebagai bagian dari kehidupan pembaca. Arifah mampu menunjukkan bahwa produk atau jasa tersebut ada kaitan dengan kesehariannya melalui kisah yang mengalir tenang tapi mampu membuat pembaca merasa bahwa itu adalah keseharian mereka juga.
Prestasi Arifah hendaknya bisa menginspirasi teman-teman (juga saya) bahwa tidak perlu merasa kecil jika tidak bisa ikut kelas ini itu. Tidak mau belajar dan tidak punya kesempatan untuk belajar adalah 2 hal yang berbeda. Biarkan saja jika ada yang menganggap kita sebagai orang yang tak mau belajar, karena hanya kita sendiri yang tahu bagaimana rasanya kayang dan terbirit-birit dari subuh hingga tengah malam mengurus rumah, keluarga, pekerjaan dan lingkungan sosial lainnya. Lagipula buat apa mempelajari semua tapi penguasaan setengah-setengah, tidak ada hebatnya, bahkan kadang cuma sekedar tahu dan tidak mempraktekkannya?
Ambil saja satu keunggulan kita lalu diasah agar menonjol dibandingkan dengan blogger lain.
Jangan sampai fokus teralihkan untuk sesuatu yang kekinian tapi tidak bisa kita kuasai secara maksimal. Soal apakah postingan lomba membuat pembaca lari, itu terpulang pada mutu artikelnya. Jika pembaca bisa mendapat banyak manfaat dari artikel tersebut meski tetap dihubungkan dengan produk brand, pembaca tak akan kemana-mana. Lagipula, blog yang sering menang lomba blog biasanya akan terus-menerus dipantau para pemburu lomba lainnya.
24 Comments
Duhhh warbiyasak memang Mak Arifah ini. Juara lomba terus juga.. super mommy dehh..
ReplyDeleteTapi memang peserta lomba yang membuat judulnya boombastis tapi isinya sangatlah jauh sekali. Temanya lari kemana-mana.
ReplyDeletesuper mom, pns, irt tanpaa art, blogger yg sering menang lomba pulak,warbiyasak
ReplyDeletemakasih sharenya infonya mbk lusi, kudu bnyak belajar nih dr mbak arifah
Yang dicari dari sebuah blog kan memang bagaimana yang baca bisa relate sama cerita yang ditulis sih memang ya Mbak. Thx buat ngenalinnya Mbak Lusi
ReplyDeleteKereen, selalu kagum pada jawara lomba hihi jaraang banget akuh ikut lomba keder duluan ><`
ReplyDeleteBisa belajar banyaaak nih dari mommy hebat satu ini :)
ReplyDeleteMaklus tulisannya selalu kece badai dan menginspirasi. Tersanjung bgt aku bisa ditulis oleh maklus di blog ini..makasih ya maak :)
ReplyDeleteWah menginspirasi sekali mak.... pantas selama ini sy belum pernah menang lomba😊
ReplyDeleteSalut sama mak arifah, sekalinya nulis pasti bermanfaat dan mengalir. Pantas menang! =)
ReplyDeleteHhii.. Aku mh suka jadi tim hore aj yg penting eksis ikut lomba.. Gubrak
ReplyDeleteYuhuuu..banyak hal yang bisa kita pelajari dari mak Arifah ini..Gaya tulisan Mak Lusi juga cetar deh, mengalir n nyaman dibaca :)
ReplyDeletewah emak blogger yg sukses meraih kemenangan di lomba blog yaa.. pdahal segudang aktfitas jg byk dikerjakan, walah walah..hebattnya mom blogger^^
ReplyDeleteWah keren ya, saya jadi belajar banyak dari Mak Arifah ☺
ReplyDeleteIyes, kece banget Mak Ari ini, selalu menang, bahkan doorprize pun tanpa menulis jatuhnya ke doi, keren.
ReplyDeleteWhah harus follow blognya ini
ReplyDeleteSetiap blogger harus punya 1 karakter yang kuat dan jadi unggulan nya yaaa
ReplyDeleteMembaca tulisan ini, jadi yakin banget emang mba Arifah kece banget. Kebayang ribetnya tapi mampu tampil maksimal :)
ReplyDeleteSentilan bagi saya yang kalau ngedraf ngedraf masih kasar banget udah berani tayang, alhasil abis tayang dan dibaca lagi balik jadi draft hahahah. Kece mba Arifah
ReplyDeleteJadi pengen ngepoin blog Mbak Arafah supaya ketulran menang lomba hehe
ReplyDeleteTFS :)
Keren banget..... ni.. super mon deh
ReplyDeleteNgikik baca caption instagram nya hihihi
ReplyDeleteKalau ngontes blog aku jarang banget menangnya (jarang pula ikutan). Kepoin blognya Mak Arifah ah, mau mungutin inspirasinya :)
ReplyDeleteWah kerenn, udah ngintip sekilas blognya mba arifah,desainnya kece dan unyu. Bahasanya juga enak dibaca, harus belajar banyak nih dari blio
ReplyDeleteMau ketularan menang lombanya ya mak Arifah. Saluutttt!
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji