Senin juga bisa membuat para ibu rumah tangga stress meskipun tidak harus ikut upacara.
Photo: ArtsyBee pixabay.com |
Bagi para pekerja diluar rumah dan anak-anak sekolah atau kuliah, Senin itu berarti harus memenuhi kewajiban dan peraturan yang dibuat oleh orang lain. Mereka harus menaatinya hingga berjam-jam dan seterusnya sampai hari Jumat atau Sabtu. Mereka tidak bisa bangun siang, tidak bisa bekerja sambil mengenakan kaos kumal bolong-bolong kesayangan, tidak bisa tidur sebentar jika bosan dan sebagainya. Beda dengan ibu rumah tangga yang bisa bersantai di rumah. Eh, sebentar! Benarkah?
Ternyata para ibu ikut stress juga lo menghadapi hari Senin. Ya iyalah, namanya satu rumah, pasti merasakan kepanikan anggota keluarga yang lain. Apalagi ibu bertanggung jawab membuat semua urusan lancar dan anggota keluarga bisa menjalani hari Senin dengan penuh semangat.
Di hari Senin ini, ibu-ibu tentu ingat bagaimana suasanya hari Jumat dan Sabtu kemarin, kan? Meski masih mengantar anak pramuka sampai sore, tapi semua terasa ringan karena dalam pikiran sudah terbayang hari Minggu yang indah dimana bisa memilih mau ke car free day atau bangun siang. Pilihan yang sama-sama menyenangkan meski untuk ke CFD tetap harus bangun pagi, sedangkan di hari kerja, tidak ada pilihan lain kecuali bangun subuh dan memasak bekal untuk anggota keluarga yang sekolah atau bekerja diluar rumah,
Beda dengan menjelang Senin. Huft, mengapa beda ya?
1. Anggota menghabiskan stok makanan selama libur akhir pekan.
Ketika saya membaca www.perfectionpending.net, kok ternyata sama ya yang dilakukan keluarga di belahan bumi lain dengan keluarga di Indonesia? Libur akhir pekan berarti bisa melek hingga larut malam sambil nonton TV atau internetan. Kegiatan yang asik jika ditemani cemilan. Belum lagi jika teman anak-anak main ke rumah dan berlama-lama ngobrol, keluarlah semua stok makanan. Dengan demikian, libur akhir pekan juga berarti meningkatnya kegiatan mengunyah. Tak hanya porsi makanan yang bertambah dan cemilan yang cepat habis, tak jarang mie instan cadangan pun ludes. Sering kan melihat para ibu antri memborong gorengan atau martabak jelang malam mingguan? Masih kurang? Ojek online-pun diberi tugas belanja ke warung makanan favorit keluarga.
Senin adalah hari belanja nasional bagi para ibu rumah tangga dan itu harus dilakukan pagi hari jika masih ingin mendapatkan sayuran yang segar. Mereka harus bersaing dengan ibu-ibu lain untuk mengisi kulkas. Hari belanja juga terjadi di supermarket untuk bahan-bahan kering. Kalau ada yang berpendapat bahwa belanja Senin pagi di supermarket itu menyenangkan karena sepi, pasti karena kesana karena sedang "me time", tidak bermaksud belanja. Belanja Senin pagi itu cukup menyebalkan jika waktunya tidak tepat, yaitu ketika re-stock supermarket belum kelar. Barang-barang yang didisplay (terutama makanan) masih stok minggu sebelumnya. Seperti misalnya roti tawar yang menyisakan 2 hari sebelum kedaluarsa karena belum re-stok, masih sisa minggu lalu, padahal para ibu ingin tanggal kedaluarsa yang agak lama. SPG-SPG wara wiri sedang stock-check sambil bergosip yang mengganggu lalu lintas belanja . Belum lagi petugas re-stock yang ngeselin banget karena tidak mau memprioritaskan pembeli dengan menarik trolley besar, bahkan forklift, menghalangi rak, yang penting pekerjaan mereka cepat selesai.
Solusinya, belanja tambahan minimal sebelum sholat Jumat. Setelah sholat Jumat sampai Minggu malam biasanya jatah belanja para ibu yang bekerja diluar rumah, karena mereka hanya punya waktu tersebut untuk memenuhi kebutuhan selama seminggu. Gantian dong. Usahakan belanja tambahan ini bisa membuat akomodasi keluarga bisa bertahan hingga Senin siang. Jadi, Senin pagi masih punya bahan untuk memasak hari itu, tidak perlu buru-buru belanja. Senin setelah jam makan siang, ibu bisa belanja di supermarket, sedangkan Selasa pagi bisa belanja di pasar tradisional.
2. Tetangga merebut "me time" di akhir pekan.
Tetangga adalah keluarga terdekat, maka harus ada waktu untuk mengakrabkan diri dengan mereka dan membicarakan cara-cara membuat kehidupan lingkungan sekitar rumah nyaman dan aman. Apalagi di Indonesia sudah mulai ada perampokan dan penyanderaan yang nekad seperti di film-film action. Peristiwa di Pondok Indah itu merupakan sinyal yang sangat keras bagi kita semua untuk saling menjaga. Masalahnya, jika lingkungan kita masih usia produktif, maka waktu yang tersedia hanya akhir pekan. Akhir pekan menjadi super sibuk diluar rumah untuk arisan, tilik yang sakit, jagong manten dan sebagainya, tahu-tahu sudah gelagapan menyiapkan keperluan hari Senin. Jangankan "me time", setrika seragam saja terpaksa dilakukan Minggu malam dalam kondisi mengantuk.
Solusi, ikuti saja ya, bu, ini demi ibu sendiri juga, supaya aman ketika ibu tinggal sendiri di siang hari sementara yang lain sekolah atau kerja. Anggap saja sekalian update berita terkini seputar rumah, tapi bukan bergosip loh.
Baca: Tipe-tipe Ibu-ibu di Kampung atau Perumahan
Baca: Tipe-tipe Ibu-ibu di Kampung atau Perumahan
3. Yang tertinggal dari "hari merdeka".
Bagi yang punya anak-anak kecil, meski libur hari Minggu rumah seperti perang saudara dan rumah berantakan seperti habis diserang musuh, tapi setidaknya mereka bisa saling menjaga jika ibu mau ke kamar mandi, ke warung terdekat atau mungkin bagi blogger bisa datang ke event. Jam-jam mendekati aktivitas Senin itu mulailah pikiran, "Yaaah, jadi kanguru lagi nih, kemana-mana gembol anak."
Solusinya, yaaah saya nggak punya solusi nih. Ini periode yang harus dilewati semua ibu. Seingat saya, yang dulu terasa selamanya, kecapekan dan merasa terbebani, tiba-tiba menjadi sesuatu yang kita kangeni. Anak-anak sudah besar dan tak mau ditunggui. Saya nggak mau mengatakan nikmati saja, karena memang berat. Yang penting kita lalui saja sebaik-baiknya setiap hari, dimulai dengan hari Senin, tak perlu membayangkan terlalu jauh, tahu-tahu sudah Jumat.
4. Seandainya jasa cleaning tahu mana sampah kertas dan mana catatan pelajaran sekolah.
Akhir pekan itu berarti hari seharian bermain anak-anak dan ganknya, dan juga bapaknya (A boy is always a boy.) Selain itu juga berarti hari seharian beraktivitas diluar bersama keluarga, misalnya berenang ke CFD, nonton, jajan dan sebagainya. Rumah bagai kapal pecah. Yang punya asisten rumah tangga mungkin tidak terlalu pusing karena sudah tahu apa yang harus dibersihkan. Tapi bagi ibu-ibu yang tidak punya asisten, harus eneg melihat kekacauannya. Meski sekarang sudah mulai banyak jasa cleaning, baik yang personal yaitu tetangga dekat rumah maupun jasa yang bisa dipanggil online, tak lantas masalah teratasi. Takutnya mereka menyingkirkan kertas-kertas kecil berserakan yang dikira bekas konfeti padahal catatan rumus anak-anak.
Solusi, bersihkan saja deh bu, itung-itung olahraga biar kulit tetap kencang. Biar nggak suntuk banget, bisa sambil mendengarkan lagu kesayangan yang menghibur hati, jangan lagu kenangan bersama mantan. Kalau mau lebih bermanfaat, bisa sambil nyetel TV tentang DIY (Do It Yourself), peluang usaha atau investasi. Untuk cucian, bisa kan khusus hari Senin cucian dilarikan ke laundry? Sekarang banyak tetangga yang buka laundry rumahan kan? Biasanya mereka malah lebih cepat dari laundry ber-merk loh karena langganan mereka ya sekitar rumah saja dan mereka tidak dibatasi jam kerja.
5. Oya, tentu saja bersiap jadi pembalap seperti makhluk hidup lain di Senin pagi.
Khusus untuk macan ternak alias mamah-mamah cantik antar jemput anak, Senin pagi tak ubahnya pekerja luar rumah lainnya, yaitu bertarung di jalan raya yang berada dipuncak kegilaannya. Mayoritas ibu-ibu sebenarnya ngeri melihat padatnya lalu lintas Senin pagi, tapi demi anak sampai di sekolah tepat waktu, mereka berubah bermentar macan dalam arti sebenarnya, yaitu tak kenal takut. Jangan coba-coba deh berurusan dengan ibu-ibu yang sedang mengantar anak sekolah. Mereka berani ngepot dan ngamuk kalau disalip atau diklaksonin. Maklumin saja, ya. Tugas bela negara, itu.
Solusi, berangkat lebih pagi dari hari lain dan jangan telat barang 5 menit-pun. Lihat kebiasaan masyarakat sekitar. Misalnya, masyarakat kota Jogja biasa berangkat jam 06.30 sekalian mengantar anak sekolah. Jam 06.25 masih bisa ngebut di jalan, jam 6.30 langsung tersendat saja. Celah waktunya sangat sempit ya. bu.
6. Group "stress release" juga sedang stress.
Beruntung sekarang ada berbagai group. Yang sedang hits, tentusaja group whatsapp (WA). Disela-sela kegiatan bak pendekar membereskan rumah, para ibu bisa mencari hiburan di group WA. Kalau sudah selo bisa juga berbagi untuk meningkatkan kualitas diri. Tak jarang, group WA juga menjadi ajang curhat. Meski menyapu dan mengepel adalah kegiatan rutin, namun tak jarang perlu curhat juga kan, bagaimana ribetnya merapikan mainan anak-anak. Anggota group WA yang kebanyakan dibentuk karena memiliki latar belakang yang sama, adalah yang paling mengerti apa yang ibu rasakan. Suami dan anak-anak mana ngerti? Mereka sudah sibuk sendiri-sendiri dengan aktivitas dan teman-teman mereka. Sayangnya, karena latar belakang sama, kalau kita sedang stress dengan to do list Senin, mereka juga demikian. Jadinya Senin pagi group sepi, sama-sama sedang sibuk banget. Stress, tapi nggak sempat ngintip gadget. Jadinya monolog, curhat tapi nggak ada yang nanggepin.
Solusinya, curhat aja kali, bu. Nanti kalau sudah pada selo kan ada respon. Meskipun tidak segera ada percakapan, yang penting yang di dalam hati sudah keluar dulu. Ini penting lo untuk kesehatan jiwa ibu.
7. Senin yang sempurna hanyalah mitos.
Sebaik-baiknya persiapan pada Minggu malam, adaaa saja kejadian tak diinginkan ketika memulai pekan yang baru. Entah terlalu bersemangat, entah karena panik, tapi bisa-bisanya sekolah tas ketinggalan, kerja lupa pakai sepatu, mau belanja dompet ketinggalan, sudah dijalan ban malah kempis dan sebagainya. Apalagi banyak yang percaya, awal yang baik akan membuat hari-hari selama seminggu itu bakal lancar. Kejadian-kejadian yang sebenarnya juga terjadi di hari lain menjadi spesial ketika terjadi di hari Senin karena para ibu mengharapkan Senin yang sempurna untuk menggapai hari-hari yang menyenangkan dalam seminggu.
Solusinya, lakukan yang terbaik saja dan berusaha untuk tidak berlebihan, apalagi panik, jika ada deviasi dari yang telah direncanakan. Berkah hari ini sama dengan berkah hari lain jika kita melakukan kebaikan yang sama. Berusaha optimis bahwa setiap pagi adalah permulaan baru bagi hari itu. Yang merupakan kelanjutan dari hari sebelumnya hanyalah tanggung jawab dan kewajiban, bukan kesialan-kesialan. Kesialan dapat berhenti kapan saja dan terjadi kapan saja atas kehendakNya.
9 Comments
Hahayyy tugas bela negara :)) Iyo bener, suka papasan sama ibu2 yg nganterin anak sekolah, gualaaakeee reeekk... kesenggol sitik ae langsung dipelototin, seakan2 tubuhku bisa berubah jadi patung Malin Kundang dengan kekuatan sinar matanya itu
ReplyDeletesenggol bacok wkwkwkwkk
Deleteloh mbak uniek ga bales galak lagi hehehe. kabuuuuuuur
DeleteTell me why, I don't like monday....
ReplyDeletenyatanya itu benar dan ada. Karena tau hari senin bisa jadi bencana, biasanya saya udah nggak pengen keluar rumah dari hari Minggu siang Mak, jaga stamina juga kalo tiba-tiba si anak tiba-tiba lupa tugas pas malem-malem :(
Klo senin..biasannya ada akumulasi setrikaan hari sabtu+ minggu...ini yang harus diperjuangkan agar tak tambah menggunung
ReplyDeleteWaah kalo hari senin bener2 supeer sebooknyaa..
ReplyDeletePengennya masih leyeh2, coz masih cape kalo wiken biasanya ajak jalan2 anak ngukut jalan, ngemol dll
Dan senin pagi itu waktunya kesetanan dijalan, semuaa pada esmosi tinggi mendapatkan hak dijalanan, ga peduli macan ternak, peg kantoran mukenye streess semua jahhaah
Aku kalau senin malah nyantai...jumat grabakgrubuk
ReplyDeleteSenin datang lagi, waktunya bangun pagi lagi hahaha. Kalo Minggu bisa bangun siangan, sekitar 05.30 kalo anak-anak sekolah harus bangun pagian :)
ReplyDeleteEh tapi entah kenapa ya, sepertinya kalo Senin pagi waktu nganterin anak sekolah, jalanan kok rame, nggak seperti hari Jumat/Sabtu, entah apa karena pada sama jam berangkatnya kali ya.
senin berantakan, waktunya beres2
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji