Sebagai blogger, kartunama itu termasuk perangkat perang utama.
Blog kita boleh saja sudah dikenal, belum tentu orang menduga kitalah pemilik blog tersebut. Apalagi yang sudah ibu-ibu nih, dikira didalam rumah sibuk nyuci dan ngepel, padahal sedang menghasilan artikel-artikel viral yang disebar di group-group chat oleh tetangga.
Begitu pula ketika datang ke event dan ketemu agensi atau perwakilan brand, lebih enak memberikan kartunama supaya diingat setelah event. Kalau dengan kenalan yang selevel (sama-sama blogger) sih gampang ya, tinggal tukeran nomor WA. Tapi dengan orang lain lebih sopan memberikan kartunama.
Pernah nggak, ketika mau mencabut kartunama dari dompet, terlihat kartunamanya sudah kumal karena bergesekan dengan benda-benda lain di dompet? Meski sebenarnya sudah membawa kartunama, akhirnya tidak jadi diberikan karena nggak layak lagi.
Saya sih maunya praktis, uang, koin, ATM, kartu kredit sampai bon semua masuk dalam satu dompet. Tapi berkali-kali mendapati kartunama lecek begitu akhirnya mikir harus punya dompet kartunama tersendiri. Sebenarnya di buku planner saya ada selipan untuk kartunama, tapi planner tersebut sering saya tinggal di mobil supaya tas nggak berat.
Dari searching di youtube, ternyata sudah banyak ibu-ibu luar negeri yang membuat tutorialnya. Ibu-ibu Indonesia kok belum banyak ya? Heheheee.... Bahannya pun beragam. Sebenarnya paling suka dompet kartunama dari bahan vinil. Tapi saya masih belum yakin kemampuan mesin jahit saya. Sedangkan saya bukan orang yang rapi kalau menjahit menggunakan tangan. Berhubung kebutuhan kain hanya sedikit, jadi saya korek-korek kain perca saja.
Jadi yang kita butuhkan adalah perca seperti diatas plus kain keras. Kalau males beli kain keras atau tidak punya sisaan, bisa diganti dengan kain perca yang kaku. Keterangannya sebagai berikut:
- 2 lembar kain cover dalam seukuran kartunam ditambah keliling 1-1,5 cm.
- Selembar kain untuk cover luar selebar 2 lembar kain cover dalam.
- Selembar kain pelapis dalam selebar no 2.
- Kain keras atau kain kaku lainnya selebar no.2
Langkah berikutnya, kelim dan jahit salah satu sisi memanjang kedua cover dalam.
Selanjutnya, mari kita susun. Paling bawah adalah cover luar, ditimpa dengan 2 buah cover dalam seperti foto sebelah kiri.
Lalu tutup atasnya dengan kain pelapis dalam dan kain keras. Supaya tidak bergeser, sematkan jarum pentul. Lebih baik lagi jika dijelujur karena bidangnya kecil jadi mudah bergeser kalau hanya dengan jarum pentul.
Jadi, menjahitnya ditumpuk sekaligus ya. Menjahit dengan tangan bisa kok karena tidak terlalu tebal. Tapi gunakan jarum yang besar karena cukup tebal akibat ditumpuk tersebut. Sewaktu menjahit keliling, sisakan lubang di bagian samping untuk membalik dan menyelipkan tali. Sebelum dibalik, gunting tiap ujungnya agar kain tidak mengganjal di pojokan setelah dibalik.
Setelah dibalik, dijahit keliling lagi untuk menindas pinggiran agar tidak gembung. Sebelumnya disetrika dulu biar rapi. Tapi perhatikan perca yang digunakan. Kain cover dalam yang saya pakai (warna hitam) adalah spunbun yang biasa untuk tas goodie bag. Bahan seperti itu akan langsung bolong jika dsetrika.
Sebelum menutup lubang samping yang digunakan untuk membalik tadi, selipkan tali. Terserah tali apa, yang ada saja karena perlunya hanya sedikit seperti di foto. Supaya lebih mudah, ujung tali saya ikat dulu sebelum diselipkan.
Nah bagian dalamnya akan jadi seperti itu. Miring ya? Itulah akibatnya kalau tidak dijelujur dulu. Heheheee.... Tapi nggak saya bongkar sih karena buru-buru mau pergi dan mau saya gunakan. Dan yang penting pula tampilan luarnya. Seperti dibawah ini.
Seperti itulah jika dilipat dan dikancing. Rapi kan? Kartunamanya tetap bagus meski lama ngendon di tas. Yuk bikin!
Videonya juga sudah saya upload di youtube meski masih slide show. Alhamdulillah kemarin menang lomba blog JNE dan dapat hadiah action cam. Semoga bisa bikin vlog yang sebenarnya. Ada amin? Jangan lupa subscribe channel youtube beyourselfwoman. Thank you.
4 Comments
mau nyoba buat deh, ada kain2 sisa di rumah, jaiht jelujur dulu, ntar dirapihkan di tukang jahit keliling aja, he.. he...
ReplyDeletewah kreatif sekali mbak
ReplyDeletecakeeeep mba...aku suka dan perlu! Tapi frankly, aku belum pernah jahit :)
ReplyDeleteAku ingin nyoba. Semoga hasilnya bisa rapi. Hihi. Soalnya masih penjahit pemula.
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji