Saya berkilah, "Tapi kan ngeblog adalah kegiatan produktif yang baik, bukan repetisi yang nyandu seperti main games?"
Sama saja, katanya. Ngeblog secara terus menerus itu katanya tidak baik bagi kesehatan fisik, rohani dan trafik blog.
Hmm mungkin ada benarnya karena biasanya kita ngeblog nggak cuma posting tapi juga share dan mengamati trafiknya. Banyak sekali waktu kita habiskan didepan layar, baik layar laptop maupun layar ponsel. Mata dan otak kita terus-menerus fokus, kegiatan yang sama seperti main games, tapi beda di proses dan output. Proses dan output ngeblog tentu lebih beragam. Mungkin itu yang membuat leher kiri sampai kepala saya nyeri akhir-akhir ini. Naaa....
Berapa artikel yang bisa dihasilkan blogger dalam sehari? Tergantung. Jika memposisikan diri sebagai pabrik konten, blogger sudah punya outline apa yang harus ditulis, berapa artikel yang harus dirampungkan dan harus jadi sesuai dengan deadline karena sudah ditunggu yang bayar. Efek yang dirasakannya lebih ke fisik, yaitu pinggang dan punggung pegel, kaki kebas dan kepala migren. Secara sosial blogger tersebut jadi jarang bergaul dengan tetangga. Apalagi jika sudah sibuk event. Nggak heran kalau blogger sering mengeluh diomongin tetangga karena didalam rumah terus, nggak mau bersosialisasi, padahal didalam rumah kan kerja.
Untuk blogger yang lebih mengutamakan personal branding akan langsung terlihat dari postingan-postingannya. Blogger yang fokus dengan personal branding sangat dipengaruhi oleh ruh yang menjiwai isi tulisan tersebut. Kalau ruhnya lelah, tulisannya pun jadi hambar. Sedikit beda dengan para produsen konten yang biasanya sudah dipagari dengan outline. Blogger-blogger lelah ini kemudian mreteli. Meski namanya sudah kondang dan banyak job, blognya jadi terbengkalai. Dia lalu lebih banyak wara wiri di media sosial. Kalau sekedar nulis aja bisa kali ya? Tapi kadang kita tak tega sendiri upload tulisan yang ngasal sekedar buat update.
Beberapa blogger top juga sering berbagi tip bahwa ngeblog butuh stamina dan pengaturan jarak agar stabilitas mutu artikel terjaga. Jadi, yang utama bukan kestabilan jumlah pengunjung, melainkan kestabilan mutu artikel. Kalau mutu artikel selalu bagus, otomatis jumlah pengunjung akan stabil dengan sendirinya.
Setidaknya beberapa hal dibawah ini menjadi catatan bagi saya yang mengelola personal blog. Bagi teman-teman yang juga terjun sebagai penghasil konten bagi website lain mungkin bisa membantu urun saran di kolom komentar agar bisa saya naikkan ke artikel dan dibaca teman-teman blogger lainnya.
Berikut adalah sebab atau akibat jika blogger terus-menerus ngeblog.
1. Pusing kepala. Ini dikarenakan posisi leher yang konstan lalu menimbulkan ketegangan otot yang menjalar ke kepala. Paparan sinar biru layar juga mengikir retina mata. Pandangan kabur akan membuat pusing kepala tadi bertambah nyeri. Terlalu sering di depan laya gadget juga membuat kesehatan mata terganggu. Padahal jatah subsidi ganti kacamata dari BPJS 2 tahun sekali kan, ya?
Saya pernah baca (maaf lupa sumbernya), sebaiknya tiap 1 jam kita istirahat, jalan-jalan ke ruangan lain dan merilekskan otot leher. Tapi apa yang terjadi? Kebanyakan ketika maksud hati hendak istirahat sebentar tapi malah nyamber ponsel yang akhirnya sama juga melototi layar meskipun pindah ke urusan bergosip dengan teman-teman. Jadi kalau mau istirahat, ya benar-benar istirahat, menjauh sebentar dari gadget.
Bagusnya lagi sih punya langganan tukang pijet, entah simbah-simbah atau salon. Sebulan sekali atau lebih pijet bisa melancarkan peredaran darah. Syukur kalau dirumah ada yang mau mijitin gratis.
2. Jari tangan kebas. Nggak masalah sih mau ngetik dengan teknik berapa jari, kalau terus-terus bergerak dan memencet keyboard, lama-lama jari tangan akan lelah juga. Yang paling ringan adalah rasa sedikit kebas (mati rasa) tapi jika sudah capek banget, rasanya telapak tangan sangat nyeri sampai tak bisa tidur.
Sebaiknya kalau ngetik jangan sampai lupa diri. Kalau misalnya sulit melakukan pembatasan menggunakan jam karena takut momennya hilang, mungkin bisa dibatasi per sub tema. Setelah itu bisa istirahat sebentar dengan melakukan senam tangan, yaitu menggengam dan membuka tangan beberapa kali, lalu benar-benar berhenti untuk istirahat.
Ingat, tangan adalah modal utama blogger. Jadi harus dirawat dengan baik.
3. Badan pegal. Biasanya rasa pegal ini paling terasa di punggung dan kaki, terutama lutut. Posisi badan yang tidak berubah membuat bagian tubuh tersebut kaku sehingga harus sering dilakukan pelemasan atau stretch. Sebaiknya batasi saja tiap selesai satu jam atau satu sub tema harus berdiri dan jalan-jalan keruangan lain sebentar. Kalau kos, minimal berdiri dan gerakkan badan.
Kalau sudah pegal-pegal begini paling enak pijet sih. Jadi ternyata tukang pijet adalah profesi sahabat blogger. Heheheee....
4. Postingan datar. Apapun pekerjaan manusia didunia itu ada peak-nya untuk kemudian datar atau malah turun. Demikian pula dengan ngeblog. Ada kalanya kita berhasil menangkap sebuah momen sehingga membuat apapun yang kita post di blog mendapat sambutan yang baik. Tapi pada suatu titik nanti momen tersebut akan tampak monoton. Tak ada jalan lain, tiap blogger menggeber suatu momen, dia harus pasang radar juga untuk momen selanjutnya. Kreativitas yang berkelanjutan seperti itu butuh stamina yang luar biasa.
Yang saya lihat dari para blogger top adalah, mereka pandai menjaga stamina tersebut. Blog mereka tidak terlihat kosong berlama-lama tapi juga tidak berusaha menggeber habis. Karena itu setiap artikel yang mereka publish selalu kelihatan full force, baik kalimat, data, foto dan pengalaman-pengalaman unik sesuai dengan teman tersebut.
5. Nggak kenal tetangga. Tetangga sih pasti kenal kita ya, karena yang nganeh-nganehi begini pasti terkenal di kampung atau kompleks. Hahahaaa.... Blogger boleh saja merasa sebal di judge nggak mau gaul, tapi nyatanya memang nggak gaul kan? Memberi mereka penjelasan rasanya juga agak rumit karena meskipun sekarang jaman keemasan blogger tapi nyatanya belum banyak yang paham apa itu blogger.
Jangankan ibu-ibu kompleks, teman facebook yang setiap hari melihat share postingan blogger saja banyak yang nggak mudeng. Apalagi tampilan seperti saya yang ibu-ibu usia pertengahan banget begini, jangankan menjelaskan definisi blogger, di group WA warga saja dianggap golongan gaptek yang nggak ngeh fitur-fitur ponsel.
Bagi saya, nggak penting banget susah payah menjelaskan bahwa teknologi informasi adalah kehidupan blogger sehari-hari di group WA ibu-ibu kompleks. Saya lebih banyak nyimak dan justru merasa jadi lebih santai karena terputus dengan urusan dunia maya untuk beberapa saat. Pergantian suasana itu menarik dan kadang memberi kita waktu untuk rileks. Bergabung dalam group WA warga, meski pasif, adalah juga salah satu cara untuk mengganti ketidakhadiran kita dalam pergaulan offline sehari-hari.
Apapun alasannya, setor wajah itu penting banget karena warga sekitarlah yang akan bahu membahu bersama kita menjaga keamanan dan kenyamanan, bukan teman yang sering kita blogwalking-i. Kita tak mungkin hidup mengisolasi diri hanya karena merasa tak dihargai secara profesi. Telan saja karena manfaatnya lebih banyak. Contohnya beberapa hari lalu saya sempatkan ngobrol pagi sejenak, Hasilnya, tak lama kemudian saya sudah punya lauk untuk makan siang keluarga. Dapat pepes ikan dari tetangga tersebut. Heheheee....
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, begitu pula dengan ngeblog. Jaga kesehatan, jaga hubungan, jaga keseimbangan.
Saya pernah baca (maaf lupa sumbernya), sebaiknya tiap 1 jam kita istirahat, jalan-jalan ke ruangan lain dan merilekskan otot leher. Tapi apa yang terjadi? Kebanyakan ketika maksud hati hendak istirahat sebentar tapi malah nyamber ponsel yang akhirnya sama juga melototi layar meskipun pindah ke urusan bergosip dengan teman-teman. Jadi kalau mau istirahat, ya benar-benar istirahat, menjauh sebentar dari gadget.
Bagusnya lagi sih punya langganan tukang pijet, entah simbah-simbah atau salon. Sebulan sekali atau lebih pijet bisa melancarkan peredaran darah. Syukur kalau dirumah ada yang mau mijitin gratis.
2. Jari tangan kebas. Nggak masalah sih mau ngetik dengan teknik berapa jari, kalau terus-terus bergerak dan memencet keyboard, lama-lama jari tangan akan lelah juga. Yang paling ringan adalah rasa sedikit kebas (mati rasa) tapi jika sudah capek banget, rasanya telapak tangan sangat nyeri sampai tak bisa tidur.
Sebaiknya kalau ngetik jangan sampai lupa diri. Kalau misalnya sulit melakukan pembatasan menggunakan jam karena takut momennya hilang, mungkin bisa dibatasi per sub tema. Setelah itu bisa istirahat sebentar dengan melakukan senam tangan, yaitu menggengam dan membuka tangan beberapa kali, lalu benar-benar berhenti untuk istirahat.
Ingat, tangan adalah modal utama blogger. Jadi harus dirawat dengan baik.
3. Badan pegal. Biasanya rasa pegal ini paling terasa di punggung dan kaki, terutama lutut. Posisi badan yang tidak berubah membuat bagian tubuh tersebut kaku sehingga harus sering dilakukan pelemasan atau stretch. Sebaiknya batasi saja tiap selesai satu jam atau satu sub tema harus berdiri dan jalan-jalan keruangan lain sebentar. Kalau kos, minimal berdiri dan gerakkan badan.
Kalau sudah pegal-pegal begini paling enak pijet sih. Jadi ternyata tukang pijet adalah profesi sahabat blogger. Heheheee....
4. Postingan datar. Apapun pekerjaan manusia didunia itu ada peak-nya untuk kemudian datar atau malah turun. Demikian pula dengan ngeblog. Ada kalanya kita berhasil menangkap sebuah momen sehingga membuat apapun yang kita post di blog mendapat sambutan yang baik. Tapi pada suatu titik nanti momen tersebut akan tampak monoton. Tak ada jalan lain, tiap blogger menggeber suatu momen, dia harus pasang radar juga untuk momen selanjutnya. Kreativitas yang berkelanjutan seperti itu butuh stamina yang luar biasa.
Yang saya lihat dari para blogger top adalah, mereka pandai menjaga stamina tersebut. Blog mereka tidak terlihat kosong berlama-lama tapi juga tidak berusaha menggeber habis. Karena itu setiap artikel yang mereka publish selalu kelihatan full force, baik kalimat, data, foto dan pengalaman-pengalaman unik sesuai dengan teman tersebut.
5. Nggak kenal tetangga. Tetangga sih pasti kenal kita ya, karena yang nganeh-nganehi begini pasti terkenal di kampung atau kompleks. Hahahaaa.... Blogger boleh saja merasa sebal di judge nggak mau gaul, tapi nyatanya memang nggak gaul kan? Memberi mereka penjelasan rasanya juga agak rumit karena meskipun sekarang jaman keemasan blogger tapi nyatanya belum banyak yang paham apa itu blogger.
Jangankan ibu-ibu kompleks, teman facebook yang setiap hari melihat share postingan blogger saja banyak yang nggak mudeng. Apalagi tampilan seperti saya yang ibu-ibu usia pertengahan banget begini, jangankan menjelaskan definisi blogger, di group WA warga saja dianggap golongan gaptek yang nggak ngeh fitur-fitur ponsel.
Bagi saya, nggak penting banget susah payah menjelaskan bahwa teknologi informasi adalah kehidupan blogger sehari-hari di group WA ibu-ibu kompleks. Saya lebih banyak nyimak dan justru merasa jadi lebih santai karena terputus dengan urusan dunia maya untuk beberapa saat. Pergantian suasana itu menarik dan kadang memberi kita waktu untuk rileks. Bergabung dalam group WA warga, meski pasif, adalah juga salah satu cara untuk mengganti ketidakhadiran kita dalam pergaulan offline sehari-hari.
Apapun alasannya, setor wajah itu penting banget karena warga sekitarlah yang akan bahu membahu bersama kita menjaga keamanan dan kenyamanan, bukan teman yang sering kita blogwalking-i. Kita tak mungkin hidup mengisolasi diri hanya karena merasa tak dihargai secara profesi. Telan saja karena manfaatnya lebih banyak. Contohnya beberapa hari lalu saya sempatkan ngobrol pagi sejenak, Hasilnya, tak lama kemudian saya sudah punya lauk untuk makan siang keluarga. Dapat pepes ikan dari tetangga tersebut. Heheheee....
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, begitu pula dengan ngeblog. Jaga kesehatan, jaga hubungan, jaga keseimbangan.
42 Comments
Hihi...jadi sering ndekem di kelas kalau kelar ngajar. Ya itu tadi inget punya utang artikel. Jadi, jarang kumpul sama guru lain. Wkwkwkwk
ReplyDeleteSempetin gaul dong. Tetanggaku, guru, sering bagi2 masakan istrinya di sekolahannya loh. Ntar nggak kebagian haahahaaa nggak nyambung ya?
Deletehemm...ini juga yg bikin aku cm punya 1 blog yg dibranding. g berani ternak...wkkwwk
ReplyDeleteIyalah. Dirimu juga kerja kan? Fokus saja.
DeleteSuka banget sudut pandangnya mba Lusi. Ngeblog memang jangan digeber, jangan juga sampai terbengkalai. Intinya bukan tentang kestabilan jumlah pengunjung, tapi tentang kestabilan mutu artikel. Peer juga ini buatku, mba ;).
ReplyDeleteAiiih blogmu udah kece banget. One of my favs. :))
DeleteAku sempet punya keinginan blog utama update 3 artikel per pekan, sementara blog masak 2 kali per pekan. Dan berarti tiap hari aku nulis dong. Oh myyy.
ReplyDeletePadahal masih ada tulisan lain yg musti digarap, yg bukan di blog. Wih, mumet akhire. Belum nemu formula yang pas ngaturnya gimana *___*
Tapi ada lo temanku yang sehari bisa beberapa artikel bagus semua untuk blog probadi & portal. Entah gimana caranya. Aku mau nimba ilmu dulu.
DeleteBener jg ya mba, kerasa bgt di fisik dan mata.. Apalagi disambi sama kerjaan kantor juga.. Jd blogger jg perlu rehat sejenak, ya.. :)
ReplyDeleteIya jaga kesehatan ya :))
DeleteAah mak lus, padahal aku lagi semangat update blog.. baiklah tak piknik terus aja :))
ReplyDeleteAah alesyan :D
DeleteMungkin benar perlu jeda untuk menghasilkan konten yang bermutu, bukan hanya kuantitas namun juga kualitas. (target ngeblog ideal saya 2 hari sekali tapi jadi "datar" karena terlalu terburu-buru). Terimakasih infonya Mba.
ReplyDeleteSama2 :))
DeleteAku penginnya tetep ada kestabilan jumlah pengunjung dan kualitas mutu konten.
ReplyDeleteJaga stamina aja :)
Deletemak, tulisan "blogger lelah" nya jleb banget eih! buahahaha... kesentil nih. xixixi
ReplyDeleteHwahahahaa itu saya lo
Deletehihi jari tangan kebas ini bikin ngikik bacanya mba :)kalau saya sih pinginnya bisa konsisten :)
ReplyDeleteIya mbak, menjaga konsistensi itu yg sulit
Deleteuntungnya aku mah termasuk yang gak banayk nulis, secara cuma hobby jadi dibikin santai saja
ReplyDeleteSelamat bersantai :)
Deletelah nggak kenal tetangga, wkwkwkkw, bisa aja lus, tapi iya sih...
ReplyDeletemakanya skrg kalau nggak ada feel bikin tulisan, aku mending nggak nulis nggak ngeblog dah, takut hambar #kasih garem : )
Iya jangan dipaksain. Piknik aja dulu :))
DeleteAlhamdulillah blm ada efek 5 itu mak. Kejar postingan ngeblog kl deadline, makasih remindernya.
ReplyDeleteKalau nggak deadline? :))
DeleteHihi aku kok kudu ngekek sama bagian blogger hits yang lelah dan akhirnya cuma mondar-mandir di social media ya. Dulu aku mikirnya para blogger yang sudah hits pasti punya cara tersendiri agar terus terupdate blognya, ternyata sama saja ya dengan manusia normal lainnya. Hmm.. bener juga sih ya mbak, jaga keseimbangan, jaga hubungan juga jangan lupa jaga kesehatan.
ReplyDeleteManusia ada batasnya :)
DeleteBener juga ya, Mbak terlalu sering di depan laptop mata dan badan cepet lelah. Memang sebaiknya gak terlalu digeber..tapi rutin ya.. hehehe
ReplyDeleteIstirahat harus seimbang :)
DeleteHa ha ha..nggak kenal tetangga ya..disini mbak tetangga cuma senyum doank dah..gitu aja..sama sekedar sapa ringan :D
ReplyDeleteMemang iya..blogger juga harus memiliki kehidupan sosial..jangan hanya di depan lepi.. :)
Minimal senyum udah cukup :)
DeleteNah..ini kemarin aku baru rasan2 sama temen. Klo rajin ngeblog, IG keteter. Kalo kebanyakan liat IG..kerjaan rumah nggak beres. Belajar untuk seimbang...😁
ReplyDeleteIya, nyandu banget deh scroll IG :)
DeleteSik sik. Blogger top sing bisa jaga stamina itu siapa ya? Mbok aku dibisiki. Ta meguru.
ReplyDeleteAda deh. Kasi tau nggak ya?
DeleteHihihihi aku sekarang lagi maleees banget liat blog, BW, balas komen dll.. ntah kenapa rasanya pengen rehat sejenak dulu :D
ReplyDeleteNggak usah dipaksakan :)
Deleteartikel terasa jadi alibi untuk saya yang jarang update hehehe. btw, jangan sampai ya ngeblog terus ga kenal tetangga, bagaimanapun teman dumai sm dunia nyata beda, beda kepentingan hehehhe
ReplyDeleteSeimbangin :)) minta anggreknya dooong :))
DeleteAku sekarang termasuk jarang nulis, paling seminggu sekali posting. Kalo dulu biasanya seminggu 3 kali.
ReplyDeleteAku juga mulai kasih jarak mbak
DeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji