Seorang teman mengalami kesuntukan (eeeh kebosanan) dengan dunia blogging dan tak menulis apapun kecuali mendapat job review.
So, jangan menuduh seseorang yang cuma nulis job review itu karena sudah menjelma jadi blogger pemburu rupiah. Kenyataannya banyak sebab mengapa seseorang tak lagi ngeblog, diantara karena bosan. Bosanpun sebabnya macam-macam. Ada yang merasa tidak memiliki kemajuan apa-apa, ada yang merasa tiba-tiba otak mampet tidak sensitif lagi untuk diajak menemukan ide, ada yang merasa tak membawa perubahan apapun bagi dirinya maupun orang lain, dan sebagainya.
Apapun sebabnya, saya tidak tanya. Bagi saya, bosan saja sudah merupakan alasan yang sangat kuat bagi seseorang untuk berhenti melakukan hal yang dulu adalah kesehariannya. Saya sendiri sudah ribuan kali merasa bosan setelah sekian tahun ngeblog. Ketiadaan perhatian audience terhadap blog ini, bloggersphere yang ribut mulu masalah teknis, tren yang tak bisa saya pahami dan sebagainya pernah membuat otak saya mejen. Meski didalam diri ini berteriak, "Nulis! Nulis!" tapi rasanya bolot banget.
Tapi itu sudah berlalu. Sekarang jika saya tidak ngeblog, itu bukan karena bosan atau tidak bisa menemukan ide, melainkan karena ada kegiatan lain yang menyita waktu. Yang jelas, weekend saya memang menghindari ngeblog jika tidak terikat perjanjian. Heheee....
Menurut saya sih don't feel bad kalau ada yang bilang blogger kok nggak ngeblog?
Ngeblog adalah kegiatan bebas, tidak ada asosiasi resmi, kartu anggota maupun sertifikasi. Mau ngeblog setiap hari, sebulan sekali, setahun sekali atau malah berhenti itu bebas-bebas saja. Satu-satunya yang bisa mengatur blogger hanya UU ITE dimana kita tidak boleh menulis hal-hal yang mencemarkan nama baik orang lain, termasuk didalamnya fitnah dan hoax.
Tapi jika ingin tetap ngeblog sedangkan ide nggak keluar-keluar, mungkin teman-teman bisa memanfaatkan program pengentasan kemampetan ide dibawah ini.
Tema-tema yang mudah ditulis itu adalah tentang hal-hal yang kita jalani dengan rutin.
Rutin itu bisa setiap hari, seminggu sekali atau jika liburan saja. Misalnya blog traveling. Nggak apa-apa juga kalau travelingnya sebulan sekali. Tapi dengan sekali traveling dalam sebulan itu bisa menghasilkan tulisan detil dari berbagai sudut pandang. Misalnya traveling ke Jogja. Tulisan yang bisa dihasilkannya adalah tentang itinerary, transportasi, penginapan, kuliner, wisata alam, wisata budaya, tips belanja, keunikan orang Jogja, gaya hidup masyarakat Jogja, suasana kota, street view dan sebagainya. Satu destinasi akan membuat artikel-artikel yang dihasilkan dicari jika personal dan detil. Orang melihat destinasi tersebut melalui mata kita, karenanya ceritakan seperti ketika orang tersebut ada dihadapan kita.
Pembaca akan menjadikan blog tersebut referensi jika mampu menjawab kebutuhan mereka akan informasi dan rasa, karenanya harus detil dan menonjolkan user's experience.Berikut adalah tema-tema yang mudah untuk ditulis.
1. Daily Life. Apa yang mau ditulis jika tiap hari "cuma" antara kosan dan kantor? Ada yang pernah berpikiran seperti itu? Sayapun pernah begitu ketika digulung keseharian. Tapi banyak kejadian sehari-hari yang bisa kita ceritakan panjang lebar jika kita bisa melihatnya lebih menarik. Misalnya makeover kursi jebol saja bisa mendatangkan banyak pengunjung di blog ini.
Hikmah keseharianpun yang simple bisa dijadikan tema artikel. Tak perlu heboh menciptakan sesuatu seperti DIY kursi jebol diatas. Misalnya kejadian siang tadi ketika seorang ibu (iya saya heheee) kesal karena ada tukang parkir didepan ATM sebuah bank. Keluar ATM langsung dipajekin gitu aja. Kalau ATMnya di supermarket masih okelah, lah ini didepan banknya sendiri masih dipajekin juga. Padahal tabungan kita sudah dipotong biaya administrasi sama banknya.
Ketika ada peluang untuk melarikan diri, buru-buru tancap gas lah ibu ini. Uang Rp 1.000,- yang sudah disiapkan untuk membayar parkir, diselipkan begitu saja di wadah dekat stang motor maticnya. Kira-kira 200 meter jalan, eh uang itu terbang tertiup angin masuk ke sungai. Wkwkwkk.... rejeki nggak kemana. Kejadian singkat itu bisa jadi artikel 1.000 kata kalau dilihat dari berbagai sudut, yaitu kelaziman praktek parkir berbayar di bank, soal ikhlas, soal sedekah, soal parkir atau palak, dan sebagainya.
Memangnya artikel daily life bisa menjadikan blog kita referensi? Mengapa orang membutuhkan tulisan tentang daily life? Kehidupan tiap orang kan berbeda? Benar, tapi banyak pula orang lain yang mengalami masalah yang sama dan orang tersebut butuh pertimbangan-pertimbangan untuk memutuskan sesuatu meski ada yang menganggap itu masalah sepele. Misalnya tentang ide rak buku, bagaimana mengatasi ketakukan naik kendaraan umum, simpanan bahan makanan darurat, dan sebagainya.
Hanya saja yang pengin saya pesankan ke teman-teman, cerita daily life kita itu tidak sama dengan Keeping Up with Kardashian. Jangan terlalu blak-blakan soal jatidiri, alamat dan rutinitas. Kita nggak mampu bayar bodyguard seperti keluarga itu. Jangankan bodyguard, satpam kompleks yang bayarnya urunan saja mencak-mencak kalau minta dinaikkan, bukan?
2. Food. Tiap hari makan, bukan? Food ini adalah tema artikel yang nggak akan habis ditulis meski negblog tiap hari. Food juga paling gampang mendatangkan likes di medsos. Tapi kok ada yang sukses dan gak sukses menulis tema-tema food? Mungkin blogger yang sukses seperti Diah Didi dan JTT (kalau gak tau silakan komen dibawah, saya jawab, heheee) bisa jadi contoh. Keduanya sukses dengan cara penyajian yang berbeda.
Diah Didi tipikal ibu rumah tangga yang serba cantik. Foto dan ceritanya bisa dinikmati dengan indah. Resep-resepnya disajikan apik dengan ketelitian tinggi, khas seorang ratu keluarga. Sedangkan JTT adalah representasi ibu-ibu kantoran yang dinamis dan praktis. Kita dipaksa memaklumi tampilan makanannya yang biasanya tanpa hiasan. Tapi apakah kita protes? Tidak! Karena banyak ibu-ibu yang sibuk, yang hanya butuh step by step masak yang jelas, frame by frame foto prosesnya dibandingkan printilan photo props. Kadang fotonya agak gelap juga karena beliau hanya bisa masak malam dan weekend, tidak bisa memilih waktu agar mendapatkan pencahayaan terbaik.
Namun ada hal-hal yang membuat keduanya sama sukses meski dengan sajian blog yang bersebrangan, yaitu menulis apa yang paling mereka kuasai dan sukai. Mereka juga tidak hanya menyajikan resep semata-mata seperti sebuah buku resep di toko-toko. Mereka mengawali setiap artikel dengan cerita panjang lebar tentang mengapa memasak resep tersebut, darimana resep didapat, apa kendalanya, sudah berapa kali percobaan, dan sebagainya.
Mereka memberi nyawa pada sebuah resep makanan.
3. Parenting. Tentusaja ini untuk yang sudah berkeluarga. Buat yang masih jomblo, saya hanya bisa bantu doa, semoga disegerakan. Amin. Having a child is like having problem around the clock. Yah nggak sedramatis itu sih hihihii. Jangan takut. Tapi memang anak-anak minta perhatian 24 jam, baik yang dikatakan langsung sambil merengek, maupun secara tidak langsung, misalnya dengan sakit (naudzubillahi min dzalik), nggak mau belajar, nggak mau tidur dan sebagainya. Semua itu butuh dicurhatin oleh para ibu dengan mencari referensi yang senasib.
Artikel-artikel parenting termasuk yang paling banyak dicari. Kebetulan bahannya berlimpah bagi yang sudah punya anak. Sehari menyediakan 5 tema juga bisa, tapi tak semua bisa jadi tulisan karena biasanya waktu seorang ibu juga terbatas, dibagi-bagi dengan kegiatan lain yang sebagian besarnya untuk ngurus anak. Entah dimana susahnya menulis artikel parenting ini karena sebenarnya kita tidak harus ngajari orang lain apa-apa. Berbagi pengalaman saja ibu-ibu lain sudah suka karena merasa tidak sendiri. Justru blogger yang merasa caranya paling benar malah bisa terlibat dalam mom war. Kita tidak menginginkan itu. Nggak ada yang dengan sengaja menyulut war demi pageview kan? Atau memang ada? Hmm....
Unwritten rules dalam menulis artikel parenting lebih ketat dibandingkan dengan artikel lain karena didalamnya ada masa depan anak kita. Apa yang sudah pernah diupload di internet tidak pernah benar-benar hilang meski sudah di-delete. Jadi bijaksanalah dalam posting foto anak terutama yang menyangkut baju anak-anak, suasana hati anak-anak (Anak nangis itu nggak lucu, jangan difoto atau divideo apalagi diupload. Dia bisa trauma seperti saya. I against this!), background foto yang menunjukkan kondisi rumah atau sekolah, pin lokasi di map, bahkan nama panggilannya.
4. Hobi. Sayangnya hobi membuat seseorang begitu tenggelam menikmatinya sehingga lupa mendokumentasikan. Tiba mau ngeblog bilang nggak punya ide, blank. Laaah. Punya hobi itu anugrah, karena membedakan kita dari kebanyakan orang. Hidup jadi lebih berwarna dan dinamis, nggak flat saja dengan rutinitas wajib. Jadi buat apa memikirkan tema lain yang lebih populer sedangkan kita sudah punya sesuatu yang membuat kita beda?
Tema populer memang sedang dicari, tapi kan yang membuat tulisan tentang tren tersebut banyak banget. Yakin bisa bersaing dalam pengumpulan pageview? Kalau cuma sekedar menempelkan judul yang sedang ngehits tapi tak ada yang cetar di konten, blog tersebut akan tenggelam ditengah arus deras tema-tema trending. Tak akan pernah jadi blog referensi. Orang akan datang ke blog kita hanya jika kita mau berjuang keras gontok-gontokan masuk ke page one google search. Tapi blog referensi akan diingat orang kapanpun membutuhkan info tentang bidang yang kita kuasai.
Contohnya jika punya hobi running. Kita bisa menulis tentang progress kemampuan fisik setiap hari, berbagi tips jaga stamina, tips pemanasan, tips relaksasi, tips jika cidera, asupan makanan dan minuman yang baik, toko-toko penjual perlengkapan running, review perlengkapan running, komunitas runner, event running dan sebagainya. Saya saja cuma kasih ide sudah ngos-ngosan nih ngetiknya karena memang banyak banget yang bisa kita eksplor dari hobi sendiri.
Hobi sendiri membuat kita bisa tampil sebagai expert sehingga membuat blog kita dijadikan referensi bagi sesama penghobi tersebut atau bagi newbie yang ingin menekuni hobi tersebut.
5. Traveling. Traveling ini sangat menyenangkan dan bahannya pun tak pernah kering. Bahkan saya juga punya blog khusus traveling yang banyak diisi jalan-jalan kuliner. Blog tersebut kurang terurus dan gratisan karena fokus saya memang di blog ini. Tapi jika teman-teman ingin memperbanyak tema-tema traveling, dengan satu tema saja, sub temanya bisa sangat banyak. Saya bisa merasakan excitement hampir di semua blog traveling yang saya baca. Namun tak semuanya bisa menjadi blog referensi.
Blog traveling itu kalau boleh saya bilang, maju lebih dulu dibandingkan dengan niche lain. Karenanya niche tersebut sudah memiliki banyak sekali blogger traveller yang sudah established. Agak susah menyeruak ditengah mereka kalau tidak total 100% di niche tersebut. Mereka yang benar-benar punya passion sebagai traveler dan mencatatnya di blog, terlihat pula dari sibuknya mereka update perjalanan di media sosial, adalah yang sedikit demi sedikit bisa mensejajarkan diri dengan blogger-blogger kondang terdahulu.
Kedepannya persaingan di tema-tema travelling ini akan terus meningkat. Makin banyak blogger yang membuat blog tambahan khusus traveling meski sebelumnya sudah dikenal sebagai blogger niche lain. Sering bepergian karena event atau menang lomba sudah cukup untuk membuat blog travelling, bukan? Sekali perjalanan bisa memberikan bahan hingga 3 atau 5 artikel. Who doesn't want that?
Jika ingin menjadikan blog sebagai referensi traveler, masih banyak peluang kok.
Sebagai contoh, sekarang mulai banyak didengungkan wisata halal. Sependek saya blogwalking, belum ada yang benar-benar memperlihatkan beda antara wisata halal dengan wisata keluarga selain menghubungkannya dengan sejarah Islam. Padahal wisata halal itu punya banyak aspek yang bisa ditulis. Misalnya do's and don't selama berada di kota Islami tersebut, tempat sholat di restoran A, hotel syariah di kota B, mesjid-mesjid dengan air bersih sepanjang pantura, pemberhentian bus yang bersih musholanya, mushola-mushola di stasiun, ciri khas makanan tak halal di suatu kota dan sebagainya.
Tahukah teman-teman, tiap kota punya cara berbeda dalam menyatakan restoran tersebut halal atau tidak? Di Pekanbaru misalnya, to the point ditulis "halal" atau "non halal" gede-gede didepan restoran. Kecuali buta huruf pasti melihat tulisan tersebut. Sedangkan di Jogja tidak blak-blakan seperti itu. Kalau teman-teman melihat tulisan sengsu, B1, B2 atau scooby doo itu warung-warung tak halal.
Meski di blog dengan tema traveling banyak sekali peminatnya, sejuta umat, tapi jika bisa menyajikan artikel yang berbeda dan detil, ada kesempatan untuk menjadi blog referensi.
6. Semua hal didunia ini mudah ditulis asal tidak sedang lelah. Dan saya sudah lelah ngetik meski masih pengin ngomong. Ntar deh kalau udah nggak malu dengan logat medok ini direkam saja suara saya. Hahahaaa....
56 Comments
Ngeblog itu sebenernya mudah ya. Ternyata banyak tema yang bisa ditulis. Dan blog parentingku lebih cepet lakunya dibanding blog utama haha. Mungkin karena spesifik kali ya :D
ReplyDeleteDan karena menjiwai heheee
DeleteKalau di blog saya tulisan tentang agak curhatan laku deh
ReplyDeleteKrn penuh perasaan ya :)
DeleteBiasanya tema parenting lebih banyak pembacanya, dan materi parenting sangat mudah ditulis apalagi kalo kita sebagai mom blogger. Serasa curhat wkwkwkw
ReplyDeleteBetul mbak, banyak yg merasa senasib :))
DeleteNice tips Lus, kalau saya skrg ini nulis berdasarkan pengalaman dan cerita pribadi. Senang bisa baca blog kamu :)
ReplyDeleteSama2 :)
DeleteBhahahaa...ngakak baca endingnya. Mosok sih medok mba? Luwih medok aku ketoke :))
ReplyDeleteIya ya mba, sebenarnya banyak banget yg bisa ditulis dari pengalaman daily life, apalagi untuk blogger yg tak berkarakter seperti aku ini. enggak spesialis di niche apa pun :) Tapi entah napa ya sering banget mentok seperti yg Mb Lusi tulis itu tadi.
Yo mungkin saja aku medoknya ketularan dirimu hahahaaa
DeleteTerima kasih ide ceritanya Mbak.
ReplyDeleteBlogku kebanyakan tentang itu juga sih, malah ga pernah ikutan job review.. Ekekee..
Salam kenal sebelumnya :D
Salam kenal. Terima kasih sudah berkunjung :))
DeleteMbak Lusi, kenapa sih kalau buat artikel selalu mendatangkan ide buatku nulis di blog. Hahahahaha
ReplyDeleteMakasih2...
atapi emang ngeblog itu sebenarnya apa saja bisa ditulis kok ya. Terpenting ada sesuatu yg didapat sama pembaca. Betul kan?
Mana-mana artikel lainnya? Mau baca lagiiiiii
Itulah manfaat blogwalking. Saya juga selalu dapat ide segar tiap berkunjung ke blog teman2. :)
DeleteHehe aku juga sebel sama tukang parkir bank mbak nunggu enak2 an di dalam bank giliran aku keluar ikut ngintil... trs apa ya blogku sekarang campur aduk mbak...pengennya blog traveler, masakan dll...hne
ReplyDeleteNulis terus saja mbak ttg traveler, masakan dll yg disukai itu. Insya Allah lama2 fokus.
DeleteNiche traveling dan food memang sangat menarik untuk blogging ya mbak. Parenting juga. DIY juga - lah ini semua aja. :D
ReplyDeleteYang penting apapun yang ditulis, harus dari hati dan juga original ya mbak.
Iya, keyword : original :))
DeleteDulu masih suka2 kalo nulis di blog, mak. Skrg rasanya gak pede kalau tuliskannya cuma sekuprit kuprit. Takut gak kebaca sama mbah google hahahah
ReplyDeleteMakasih udah dikasih ide mak..
Udah mulai merasa nggak mau rugi krn nggak ada yg baca ya mbak? Hahaaa
Deletehehehe saya pun masih suka dihinggapi rasa bosan. Jangankan ditanya, saya sendiri kadang gak tau alasannya. Pokoknya bosan aja :D
ReplyDeleteWaktunya piknik itu atau nyabutin rumput di halaman heheee
Deletepenyegaran ide di saat lagi males posting
ReplyDeleteAh idemu banyaaak :)
Deleteendingnya kocak mbak... yg parenting jd catatan buat saya, thanks sharingnya mbak
ReplyDeletesalam kenal,
maya rumi
Sama2. Salam kenal. Terima kasih sudah berkunjung.
DeleteAku merasa tercerahkan mak hihi. Soal traveling itu bisa dibreakdown jadi banyak postingan gitu ya. Terus daily life yang terasa garing bisa jadi kriuk juga, ya asal jangan kayak mbak Kadarshian itu kalau ga mau jadi kasian deh lu hehehehe...
ReplyDeleteAuramu memang sudah cerah, bening. Heheee
Deletedulu kalau suka nggak ada ide posting liat2 sekeliling, eh ada krupuk di meja langsung deh timbul ide ceritain teman yang nggak bisa banget makan nggak ake krupuk
ReplyDeleteiya, sebetulnya banyak cerita bisa ditulis, cuma mikirnya mau bikin tulisan yang bakal disuka orang, malah bikin mandek ide
Betul, terlalu banyak kekhawatiran jadinya malah nggak nulis :)
Deleteditunggu...rekaman suaranya...
ReplyDeleteHalah hahahaaa
DeleteAku tema parenting masih susah banget dapat ide, padahal udah punya anak hahaha... Mungkin enjoy di traveling dan kuliner jadi lebih mengalir idenya.
ReplyDeleteNggak semua yang punya harus nulis parenting kan? Dirimu hebat di traveling.
Delete"Jangan terlalu blak-blakan soal jatidiri, alamat dan rutinitas."
ReplyDeletesetuju pake banget...
Ngundang tu ngundang aku aja, ngundang makan2, jangan ngundang orang nggak jelas heheee
DeleteYes, banyak sekali hal yang bisa ditulis, namun apa daya jika rasa malas dan bosan mendera..bubar jalan wis.. :)
ReplyDeleteKalau males atau bosan mendingan belanja dulu :))
DeleteDuduk di pojokan.
ReplyDeleteNoto ati, Noto pikiran.
Kapan nulisnya.....hehehe
Angkat aku jd muridmu mba luuus
Nggak usah kebanyakan noto2, ayo langsung nulis aja :))
DeleteTfs ya, jadi nambah ilmu nih^^
ReplyDeletemak luss, suka baca tulisannya :)thanks for sharing :). :)
ReplyDeleteSama2 :)
Deletewah kalau lagi males memang sulit :)
ReplyDeletemales itu udah nggak bisa diapa-apain :)
DeleteSaya sebenarnya ada tema parenting brrdasarkan cerita anak sehari-hari tapi kurang pede krn masih harus cari referensi dan takut dianggap isinya masih dangkal, jadi tambah nggak pede deh hehe..
ReplyDeleteAda juga yang takut terlalu berat lo :)
DeleteHeheh saya nih klo nyari resep tertentu suka ubek2 blognya Mbak Diah Didi dan Mbak Endang JTT.
ReplyDeleteSaya pernah ngalami kebuntuan mau nulis apa, yaitu pasca melahirkan anak kedua. Mau nulis soal perkembangan anak kok ada rasa "Ih emang penting ya, kayak ada yang mau baca aja." Akhirnya saya tulis ulang dengan disisipkan beberapa tips/info yang berhubungan dengan topik tersebut, biar nggak sekedar curhat aja he he.
Kadang curhatpun ada merasa senasib lo
Deletekalo saya bicara tentang kehidupan keseharian anak. ya tulis aja dan tetap percaya diri, hehehe
ReplyDeleteIya percaya diri aja.
Deleteemang bener sih mba,banyak tema yang bisa ditulis untuk di post di blog. tapi aku justru kendalanya malas,waktu ada ide bikin artikel ini tapi malah nulisnya nanti nanti mulu. yah jadi gitu lah. hehe maafkan hamba yang malas ini :D
ReplyDeleteMalas itu berarti sudah selesai urusan :)
DeleteWah terima kasih teteh ilmunya. Jadi memotivasi saya yang baru belajar menulis untuk semakin percaya diri lagi dalam menulis. Terkadang masih suka bingung gaya bahasa kepenulisannya yang disukai pembaca itu seperti apa ? Formalkah atau personalkah? 😄
ReplyDeleteSama2. Langsung nulis saja mbak, lama2 ketemu tune yang pas dengan pembaca :)
Deletekadang-kadang suka bingung kalo mau nulis. ada solusi?
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji