Noni Rosliyani adalah seorang editor buku yang berbeda dari editor-editor lain di timeline media sosial saya.
Kebanyakan editor di timeline saya terlihat ruwet. Kalau nggak bingung mau ngerjain mana duluan, ya galau karena anak yang tidak kooperatif, sibuk bikin kopi, selfie di cafe dengan setumpuk pekerjaan, awut-awutan dan sebagainya. Membacanya saja sudah capek, seolah sang editor nggak pernah tidur dan kesulitan cari waktu untuk mandi.
Noni tidak begitu. Saya yakin dia tidak kalah sibuk dengan ibu-ibu manapun didunia ini. Editor, gitu loh! Di penerbitan besar pula. Ada deadline yang harus dikejar, ada anak yang harus diurus, ada hobi ngeblog yang sangat diniatin, belum lagi bersosialiasi dengan tetangga dan silaturahim dengan saudara. Tapi media sosial Noni bersih dari kegaduhan sebagai editor. Editor kok gaduh, ya? Kan harusnya diem sambil ngetik ya, Noni? Heheee....
Namun, Noni tetap berbagi tentang apa yang dialaminya atau dipikirkannya sebagai seorang editor.
Teman-teman yang ingin menerbitkan buku, perlu sekali mengamati artikel-artikelnya sebagai editor. Memang join di komunitas penulis itu penting, menimba ilmu pada penulis yang sudah berhasil menerbitkan buku itu penting, ikut workshop juga penting, tapi melihat sudut pandang seorang editor itu juga teramat sangat penting. Lha mereka lo yang akan menggoreng naskah teman-teman agar siap dicetak sebagai buku dan dipajang di toko.
Masih bingung bagaimana caranya mengirim naskah ke penerbit? Noni, sebagai orang dalam penerbitan, sudah menuliskan apa-apa yang perlu diperhatikan sebelum mengirim naskah ke penerbit. Noni juga telah menjawab tanda tanya yang dimiliki hampir semua calon penulis tentang royalti buku. Noni juga telah memberikan pandangannya terhadap kasus yang menimpa seorang penulis yang juga adalah teman baik saya. Noni memberikan pencerahan yang berbeda dari sudut pandang penerbit dan memberikan gambaran seperti apa suasana toko buku itu dari sisi pihak yang sama-sama menitipkan buku. Tak lupa, Noni mencontohkan kebiasaan membaca Luna, putrinya.
Luna mendapat tempat yang istimewa di blog Noni.
Noni banyak bercerita tentang tumbuh kembang Luna. Saya sudah beberapa ketemu Luna yang mungil dan lucu. Apapun profesi seorang perempuan, rasa-rasanya peran sebagai ibu inilah yang sulit sekali untuk tidak dibagi. Ada perasaan bahagia tiap kita berbagi tentang perkembangan anak. Apalagi sedang lucu-lucunya.
Sebagai blogger, Noni termasuk tangguh loh. Selain rajin update, Noni pernah meraih Blog Of The Month di Kumpulan Emak Blogger. Blog Noni adalah nonirosliyani.com.
Kehidupan editor itu mungkin benar jumpalitan seperti yang sering diposting di akun-akun media sosial mereka. Penampilan editor itu mungkin memang banyak yang cuek karena nggak punya banyak waktu untuk dandan. Tapi kalau ada editor yang tenang, cantik, rapi dan modis, itulah Noni.
9 Comments
Ayuuu <3
ReplyDeleteCantik
ReplyDeleteWow, mak Noni memang sangat menginspirasi. Nice article, mak Lusi.. :)
ReplyDeleteMbak noni yg jalan itu kah? . Trim infonya mbak tak bw ke blognya
ReplyDeletekereen...sibuk tapi tetep bisa ngebog...
ReplyDeleteAku juga suka baca blognya Mak Noni, Mak Lus. Apalagi lihat tingkah polah Luna, jadi mupeng anak wedok aku.
ReplyDeleteYang aku kagumi tuh, di antara kesibukannya yang seabrek sebagai editor dan mom's, update blognya bikin malu hati blogger pemalas seperti daku :)
ReplyDeleteMbak noni rosliyani itu yang tinggal di Inggris itu bukan tho mbak Lus..? Ato cum mirip2 namanya.. *bbrp blogger namanya mirip☺
ReplyDeleteBukan mbak itu Rosi Meilani. Yang sering ngevlog di net kan? :)
DeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji