Apa bedanya sih dari market tote bag (shopping bag) dengan tote bag biasa? Bukankah tote bag diperuntukkan untuk menenteng sebanyak-banyaknya barang?
Sebenarnya sama saja sih. Dibuat keterangan tambahan untuk shopping ke pasar karena ada perbedaan sedikit di cangklongannya. Cangklongan tote bag untuk ke pasar ini dijahit menyeluruh, mengelilingi panjang tas agar kuat. Sedangkan tote bag biasa kan hanya dijahit di bagian atas tas. Meskipun kuat, tapi was-was juga ya kalau belanjaannya serba mantap seperti kentang, singkong atau beras.
Soal ukuran, selalu saya katakan bahwa jangan takut untuk menentukan ukuran sesuai dengan kebutuhan. Itulah enaknya DIY (Do It Yourself), yaitu kita bisa membuat ukuran yang tidak ada di pasaran, jangan justru kita takut-takut dan googling ukuran-ukuran tote bag di internet. Kalau sekiranya tidak setelah jadi, kan bisa disesuaikan lagi, misalnya digunting kalau kepanjangan atau ditambal kalau kependekan. Begitu pula apakah tas yang akan dibuat berorientasi landscape atau protrait. Kebetulan yang saya buat ini berorientasi protrait karena saya butuh tas besar vertikal untuk mengangkut gulungan kertas-kertas pola jahit saya yang belum dipakai jika ada workshop. Jika sudah selesai, tinggal gantungkan saja tasnya, tak usah dibongkar lagi isinya.
Jenis kain yang saya pakai adalah kain kanvas karena stok saya adanya kain tersebut. Teman-teman bisa menggantinya dengan kain lain. Kalau bisa yang agak tebal dan kaku seperti kain kanvas karena kuat untuk mengangkut banyak barang. Mencucinya juga nggak sulit jika terkena cairan, misalnya sewaktu membeli ikan. Tinggal disikat saja dengan sabun cuci dan air lalu dijemur.
Dikarenakan kainnya tebal, maka perhatikan jarum dan setelah mesin jahit yang digunakan. Naikkan panjang dan ketegangan benang setingkat dari biasanya. Saya menggunakan Janome L-395F. Untuk patern lurus, saya menggunakan dial A, panjang diangka 4 dan ketegangan di angka 5. Untuk jahit pinggiran kain agar tidak brodol karena tidak punya mesin obras, saya menggunakan patern zigzag paling besar, saya menggunakan dial A, panjang 1,5 dan ketegangan 5. Gunakan juga jarum bernomor tinggi. Kalau saya menggunakan jarum Singer no 18.
Tentu saja teman-teman tetap bisa menggunakan jahit tangan. Untuk jahit tangan, gunakan jarum yang besar agar tidak mudah lelah. Untuk pinggiran kain agar tidak brodol, teman-teman bisa mengobraskan diluar, menekuk kain 2 kain atau menggunakan tusuk feston seperti yang biasa digunakan untuk pinggiran kerajinan flanel. Kapan-kapan deh ya, saya buatkan postingan tentang tusuk flanel. Sementara teman-teman googling dulu caranya. Heheheee....
Nah, sudah siap kan? Yuk kita mulai membuat market tote bag atau shopping bag dari kain kanvas ini.
1. Bahan yang dibutuhkan hanya 3 lembar yaitu selembar untuk badan tas dan 2 lembar untuk cangklongannya. Ukur badan tas sesuai kebutuhan. Badan tas tersebut akan dilipat, ujung bertemu dengan ujung, membentuk bagian tas yang akan diisi barang-barang. Panjang masing-masing cangklongan hitung berdasarkan panjang tas dari ujung ke ujung, ditambah dengan bagian untuk mencangklongkan. Jadi cukup panjang, ya. Untuk lebarnya, ukur besarkan lebar cangklongan yang diinginkan dikalikan 4.
1. Bahan yang dibutuhkan hanya 3 lembar yaitu selembar untuk badan tas dan 2 lembar untuk cangklongannya. Ukur badan tas sesuai kebutuhan. Badan tas tersebut akan dilipat, ujung bertemu dengan ujung, membentuk bagian tas yang akan diisi barang-barang. Panjang masing-masing cangklongan hitung berdasarkan panjang tas dari ujung ke ujung, ditambah dengan bagian untuk mencangklongkan. Jadi cukup panjang, ya. Untuk lebarnya, ukur besarkan lebar cangklongan yang diinginkan dikalikan 4.
2. Siapkan cangklongan dulu. Caranya, lipat kearah dalam seperti foto dibawah, lalu lipat lagi dekat patokan pas bagian tengahnya. Karena itulah, waktu pengukuran lebar cangklongan yang dinginkan tadi harus dikalikan 4. Kalau persediaan kain terbatas, lebar cangklongan boleh tidak dikalikan 4 asal ada tekukan agar pinggiran kain berada didalam. Untuk cara ini, yang penting sewaktu menjahit nanti dijaga agar lurus, tidak meleset. Agar rapi, sterika dulu tekukan tersebut tapi jangan dijahit dulu.
3. Sambungkan kedua ujung cangklongan sehingga membentuk satu kesatuan yang tidak putus. Lakukan hal yang sama di tali cangklongan satunya sehingga kita akan punya 2 cangklongan.
3. Sambungkan kedua ujung cangklongan sehingga membentuk satu kesatuan yang tidak putus. Lakukan hal yang sama di tali cangklongan satunya sehingga kita akan punya 2 cangklongan.
4. Sekarang kita beralih ke badan tas. Lipat kedua ujung seperti ini, lalu jahit agar pinggirannya tidak kelihatan.
5. Posisikan tali cangklongan di badan tas seperti dibawah ini. Hamparkan badan tas dengan bagian yang bagus menghadap keatas. Letakkan sambungan tali cangklongan tepat ditengah kain. Ini akan menjadi bagian bawah tas. Jahit tindas di sisi kanan dan kiri tali cangklongan ke badan tas dari ujung ke ujung.
6. Begini tampilan tas setelah cangklongan dijahit ke badan tas.
8. Bentuk segitiga kedua ujung bawah tas seperti foto dibawah ini. Panjang garis kuning tersebut (kelihatan nggak ya?) adalah 6 cm (3 cm kanan, 3 cm kiri). Usahakan sama panjang ya agar bentuk tas bagus karena untuk memberikan volume pada bagian bawah tas. Jahit garis kuning tersebut.
5. Posisikan tali cangklongan di badan tas seperti dibawah ini. Hamparkan badan tas dengan bagian yang bagus menghadap keatas. Letakkan sambungan tali cangklongan tepat ditengah kain. Ini akan menjadi bagian bawah tas. Jahit tindas di sisi kanan dan kiri tali cangklongan ke badan tas dari ujung ke ujung.
6. Begini tampilan tas setelah cangklongan dijahit ke badan tas.
7. Balik badan tas sehingga bagian yang bagus berada didalam. Jahit sisi kanan dan kiri badan tas. Jahit zigzag pula bagian pinggir itu agar kainnya tidak mudah brodol. Kalau punya mesin obras atau tidak males mengobraskan luar lebih baik lagi. Jika menggunakan jahit tangan, bisa dicoba menggunakan jahit feston meski kekuatan tidak sebaik jahit mesin tapi lumayan untuk merapikan. Kalau teramat sangat males, beli saja gunting zigzag untuk penggiran tersebut.
9. Nah, seluruh proses menjahit sudah selesai. Tinggal dibalik dan bersihkan benang-benang yang tidak diperlukan.
Mudah ya? Ke pasar pun bisa kece, apalagi pasar sekarang banyak yang bersih dan bertebaran di foto selfie ibu-ibu di instagram. Masa bawa kresek ya? Kan green living harus jadi life style. Yuk dicoba.
11 Comments
Aeeh,Mak Lusi pinter jahit euy!
ReplyDeleteWarna tasnya pun ketjeh. Btw kain kanvasnya bisa aneka warna gitu ya?
Masih belajar :)) Kalau sudah pinter ntar saya jualin heheee
Deleteaku malah bayangin kalau kainnya polos trus dilukis atau ditulis yang lucu lucu hhiihi
ReplyDeleteBetuuuul itu lebih cakep :))
DeleteCakep banget tasnya, sayang kalau dipake ke pasar, hehe. Mak Lus makin kece deh, bisa jahit apa aja.
ReplyDeleteYa udah ke supermarket aja. Hahaaa
Deletewah keren, tapi sayang banget saya ndak bisa jahit hihihihiks
ReplyDeleteGpp ntar beli aja dari aku kalau aku sudah pede ya heheee
Deletekalau cuma baca aja mah nggak terbayang deh cara membuatnya
ReplyDeleteharus dicoba buat sendiri deh, kebetulan ada sisa kain nganggur
trims mbak
iya iya ayo dicoba :))
DeleteKreatif banget, kalau mau usaha apapun jadi bagus ya. Sekilas lihat udah jadinya kaya bukan dari kanvas bahannya :D
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji