Di postingan yang dulu, saya pernah membuat tutorial tempat tissue dari perca. Meski sambung-sambung, ternyata banyak yang suka dan minta. Sabar ya, perajin ala-alanya masih sok sibuk. Hehehee....
Baca: DIY Membuat Tempat Tissue Pack Perca
Baca: DIY Membuat Tempat Tissue Pack Perca
Untuk postingan kali ini, saya akan membuat tutorial tempat tissue juga tapi agak pantes buat souvenir, baik souvenir pernikahan, souvenir arisan ibu-ibu atau souvenir acara lainnya. Bisa juga untuk dijual lo. Tutorialnya nanti hanya tentang membuatnya saja. Untuk kreativitas motif dan tambahan pernak pernik bisa teman-teman kembangkan lagi. Meski tidak lengkap, tutorialnya pernah saya unggah di akun instagram @beyourselfwoman.
Tutorial ini sangat mudah dan kainnya pun yang biasa-biasa saja sehingga bisa dijahit menggunakan mesin jahit mini ataupun jahit tangan. Jika ada pesanan banyak, minimal menggunakan mesin jahit mini supaya nggak pegal. Mesin jahit mini bisa dibeli di portal e-commerce dengan harga sangat murah antara Rp 100.000 sampai Rp 175.000,-
Baca: Unboxing Mesin Jahit Listrik Mini
Bahan yang dibutuhkan yang biasa saja, tak perlu terlalu tebal. Tapi untuk souvenir pernikahan, seringkali dipilih sebangsa satin untuk menimbulkan efek mewah meskipun murah.
Pada dasarnya, yang kita butuhkan adalah:
- Kain ukuran 12 x 30 cm
- Pelapis 12 x 30 cm
- Kancing 2 buah
Sudah, itu saja. Selebihnya cuma jarum dan benang. Jika untuk souvenir pernikahan tinggal ditambah dengan renda. Saya tidak terlalu suka renda, jadi tidak punya stok untuk praktek. Kapan-kapan saya beli deh, biar kelihatan beda tampilannya.
Untuk bahan kain, saya menggunakan 2 lembar kain ero putih yang biasa buat furing dan selembar batik. Setelah disambung, jadilah ukuran 12 x 30 cm. Kombinasi sambungan ini bisa teman utak atik sendiri. Bisa teman-teman bikin berlapis-lapis seperti quilting, bisa polos sepenuhnya dan sebagainya, yang penting hasil akhir membentuk selembar kain berukuran 12 x 30 cm.
Untuk pelapisnya juga bebas saja, asal bisa menutup bagian kasar kain outernya. Di komunitas jahit yang saya ikuti, jenis pelapis itu banyak dengan berbagai nama yang saya tidak paham. Sementara baru saya catat saja karena belum ada waktu untuk mempelajarinya satu persatu. Saya membeli yang umum-umum saja. Kalau yang sering saya dapat dari undangan pernikahan sih lapisannya menggunakan curdoroy, yaitu busa yang ditutup semacam jaring sehingga tidak perlu ditutup lagi dengan kain lain karena sudah halus.
Untuk tutorial kali ini saya menggunakan pelapis yang biasa untuk kerah. Saya sih menyebutkan kain keras, tapi nama khususnya ada kok. Tapi saya masih bingung, namanya yang mana. Disalah satu sisi kain ini ada lapisan lemnya. Setelah disatukan dengan kain outer (permukaan yang kasar bertemu lapisan lem) dan disetrika hasilnya adalah selembar kain yang agak kaku tapi nggak kaku banget. Tujuannya supaya tissue pack bisa dengan mudah dimasukkan. Jadi teman-teman bebas menentukan pelapis. Pakai kain yang sama juga nggak apa-apa. Dibikin santai aja ya kalau pengin berkarya.
Oke, mari kita kerjakan!
Kita awali dengan menyiapkan bahan berukuran 12 x 30 cm. Boleh selembar langsung, maupun bersambung-sambung seperti foto diatas. Disitu saya menggunakan 2 lembar kain putih dan selembar kain batik. Kain putihnya agak nggak kelihatan ya.
Masih di posisi yang buruk menghadap ke atas, letakkan pelapis. Bahan pelapisnya bebas karena tujuannya untuk menutup bagian yang buruk tersebut. Saya memilih menggunakan kain keras yang salah satu sisinya ada bahan lem. Letakkan permukaan lem menghadap bagian kain yang buruk, lalu setrika. Kedua bahan tersebut akan menyatu.
Pada tahap ini, lipat juga kedua tepian disisi panjang, kira-kira selebar 1 cm, lalu setrika untuk memudahkan menjahitnya.
Dalam posisi masih terbalik, pertemukan kedua sisi yang memanjang, lalu setrika. Setrika ini hanya untuk memudahkan menjahit. Di skip pun tak apa-apa.
Balik kain sehingga bagian yang bagus berada diluar. Pertemukan sisi yang memanjang lalu sematkan kancing untuk menyatukan kedua sisi. Jaga agar kedua sisi rapat tapi tidak tumpang tindih agar bagus dilihat. Pasang juga kancing satunya. Atur jarak agar lubang antara dua kancing leluasa untuk menarik kertas tissue.
Pasang velcro atau perekat di kedua sisi yang masih terbuka. Perhatikan posisi velcro agar sekalian untuk merapatkan sambungan 2 sisi bahan. Velcro inilah tempat kita memasukan dan mengeluarkan tissue pack kalau sudah habis. Berhubung ini semi terbuka, maka tisue pack refill dimasukan sekalian dengan plastiknya. Cara memasang velcro bisa dilem tembak atau dijahit tangan. Saya lebih suka jahit tangan karena lebih kuat dan awet.
Oke, that's a wrap. Mudah dan tidak banyak jahitan tapi bisa bernilai komersil dan bisa dijadikan kenangan. Selamat mencoba. Jangan lupa tag saya kalau pamer hasil karya dari tutorial ini di media sosial, ya. Hehehee....
20 Comments
Wah, keliatannya ga terlalu sulit ya cara bikinnya...
ReplyDeleteEnggaaak. Sumpih, gampang nih :))
Deletetutorialnya jelas banget nih mbak..
ReplyDeletecuma masalahnya ..usudah susah masukkan benang ke jarum, udah pernah beli alat kecil buat masukin jarum, udah rusak nggak nemu penggantinya
sementara ini selalu minta anak2 yang masukin benang ha.. ha...
Aku punya banyak mbak. Kalau mau, colek aja, aku kirim free ya. :))
DeleteKomen mbak Monda bikin inget ibuku. Seringan ibu minta aku yg masukin benang.
DeleteHihihi padahal mata nenek murah banget. 1 pak 5rb aja.
DeleteMbak lusi hebat...
ReplyDeleteKlo yang jait menjahit gini anak yang backgroundnya njait..aku ga gumun. Lha ini anak komunikasi...
Jadi mbikin tulisan berbobot bisa banget..njait menjahit, berkarya pake kain2 gitu kok ya bisa..
Paket lengkap mba. Aku megang jarum terakhir kapan..udah lama banget. Itu juga masang kancing😃
Alhamdulillah mbak tapi belum hebat kok, masih belajar terus.
DeleteKeren ya, jadinya terlihat unik dan kalau bikin sendiri itu nggak ada yang nyamain nih. Sepertinya aku perlu juga tempat tisu untuk di kost..
ReplyDeleteItu keistimewaannya. Ayo bikin :))
DeleteSepertinya simple, tapi aku kalo diminta bikin yo nggak bisa hahaha. Anak sulungku yg sma kan membatik di sekolah, kain batik yg sudah jadi itu diminta bikin suatu produk dan dibawa saat ujian praktek. Jahitnya bisa dijahit sendiri atau boleh juga dijahitkan ke penjahit, bebas sih, pokoknya harus jadi saat ujian praktek. Nah, kelimpungan mamanya nggak bisa jait, waktunya kurang 3 hari, akhirnya pergi ke tukang jahit, bikin dompet :D
ReplyDeletePesan ke aku aja mbak. Heheee
Deletekumplit diy nya...saya pernah coba bikin yang tempat tisu mini untuk dibawa di tas Mbak..karena kain cuma seuprit..ternyata bisa disambung aja ya sama kain lainnya biar panjang..keren ini!
ReplyDeleteBisa mbak, tak perlu merasa terbatas dg bahan.
DeleteAhhh... entahlah mbak, nggak mudeng babar blas haha.. Saya bagian yang mengagumi hasil jadinya aja deh. Hanya orang-orang sabar dan telaten yang bisa membuat ini, saya ngeliat aja sudah pusing. Salut!
ReplyDeletePengen punya gelang tasbih yang bagus, yang bulat warna hitam dan warnanya agak mengkilat, kesannya mewah tapi murah hehe.. Banyak yang jual sebenarnya tapi belum ada yang sreg :(
Iya gpp. Pesen sama aku aja heheee teteeep
DeleteTangannya terampil sekali kak bikin kerajinan tangan yang kece gini. Luvvv!
ReplyDeleteDitunggu postingan kerajinan tangan yang lainnya! :)
Cheers,
Dee - heydeerahma.com
Terima kasih mau menunggu :))
DeleteMbaaaak, kapan bisa sepertimu yaak, memaksimalkan mesin jahit untuk bebikinan. DIYnya mudah diikuti dan simple, kalau baca-baca DIY pakai jahitan gini, kepingin ngambil mesin jahit trus njahit,
ReplyDeleteMulai besok, gimana? :))
DeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji