Kali ini bukan tutorial tapi sekedar tips DIY (Do It Yourself) santai pas weekend, meskipun ngerjainnya nggak santai blas. Heheheee....
Dahulu saya pernah membuat DIY meja knock-down, terus ada yang bertanya kok foto sebelum dan sesudahnya tidak lengkap? Mohon maaf, foto step by step tips begini memang tidak sedetil tutorial untuk mengirit memory. Lagipula, tiap set perabotan knock-down kan tutorialnya beda-beda dan sudah ada didalam packagingnya, tinggal diikutin. Yang saya tulis hanya untuk berbagi pengalaman agar jika membeli perabotan yang perlu dirakit, bisa dikerjakan lebih cepat dari yang saya lakukan.
Baca: Tips Merakit Meja Knock-Down
Jadi, saya terganggu dengan pemandangan helm yang tergeletak di kursi ruang tamu. Walaupun cuma punya 2 helm, tapi berhubung ruang tamu sempit, jadi terlihat berantakan. Niat memuat rak helm sudah lama tapi saya tidak mau memasang rak yang terlalu besar. Saya tidak suka rak terbuka karena harus rajin menghalau debu.
Yang pertama saya lakukan adalah mengukur diameter helm, sekitar 25 cm. Mulailah saya berburu rak ambalan yang sedang tren. Ternyata cukup sulit mencari ambalan dengan lebar lebih dari 25 cm. Terbersit juga untuk memesan khusus di tukang rak kos-kosan yang banyak dipinggir jalan. Tapi ternyata tidak ada yang yang lebar papannya sekitar 30 cm supaya aman.
Akhirnya berhasil menemukan peralatan rak tersebut komplit di ruparupa.com. Harganya pun tidak terlalu mahal. Setelah klak klik memilih ambalan berikut bracket dan sikunya, sayapun kaget melihat total harganya yang bisa buat beli lemari. Rupanya, ongkos kirim pesanan tersebut kelewat mahal, lebih dari harga barangnya. Bentuk ambalan yang panjang]mengakibatkan ongkos kirim dihitung berdasarkan volume.
Telanjur suka dengan ambalan tersebut, saya bertekad mendatangi toko offline-nya, Ace Hardware, di sebuah mall besar. Sayang sekali, ternyata warna yang tersedia hitam, tidak sesuai dengan cat tembok saya.
Sebelum pulang dari mall tersebut, saya sempatkan mampir ke Carrefour. Saya melihat rak murah meriah ini. Lebar papannya saya ukur dan pas seperti yang saya cari. Yap, saya membawa meteran disana. Warnanya juga sesuai dengan cat tembok. Kalau cuma buat naruh helm kan nggak perlu rak mahal, apalagi saya tempatkan di dekat pintu keluar samping sehingga bukan menjadi bagian dari dekorasi. Yah daripada nggak ada sih sebenarnya. Heheheee....
Selama petugas mengambil rak yang masih bagus dan terpacking, saya memotret rak yang sudah jadi untuk patokan.
Meski sudah ada tutorial pemasangan, sebaiknya foto juga yang sudah rakitan yang sudah jadi karena tutorial dari pabrik berupa gambar hitam putih, bukan foto. Ini akan sangat membantu visualisasi.
Setelah membayar, barulah saya ingat kalau punya voucher Rp 100.000,-. Ya sudahlah, belum rejeki dan pertanda betapa menurunnya daya ingat saya terhadap voucher, harta karun para ibu. Hahaaa.
Merakit perabot knock-down seperti ini, kuncinya adalah rebahan.
Selalu dimulai dengan rebahan seperti ini. Jangan ngotot pengin rak langsung berdiri. |
Apapun bentuk yang akan kita tuju, posisi barang tersebut kita proyeksikan rebah. Awalnya kita jodohkan dulu papan dan skrup berdasarkan gambar. Kalau skrupnya ada 20, berarti harus ada 20 lubang. Kalau tidak ada, dicari dulu sampai ketemu. Setelah itu, mulainya memasangkan tiap jodoh tadi, dimulai dengan yang bentuknya sederhana, dalam arti tanpa disangga papan lain tetap bisa nyambung. Papan yang menyangga agar benda tersebut berdiri, dipasang terakhir.
Skrupnya kecil, cuma bisa untuk manahan rak menempel di dinding tapi tak akan kuat menahan beban. |
Setelah rak jadi, waktunya untuk menempelkan di dinding. Seperti yang terlihat di foto, skrup dan pasangannya terlalu kecil untuk menyangga rak sebesar itu. Jadi itu hanya berfungsi agar rak tidak kolaps ke arah depan. Sedangkan penyangganya harus beli tersendiri berupa siku yang kuat.
Penampakan siku yang menempel di rak lain. |
Siku yang saya pasang tersebut saya beli di toko bangunan dekat rumah. Alhamdulillah meski tinggal di kampung, ada toko bangunan yang lumayan lengkap. Bentuknya nggak beda seperti yang dijual online. Siku ini sangat keras jadi pasti kuat menyangga beban yang berat. Sebenarnya siku ini agak berlebihan untuk menyangga rak ini. Saya bisa menggunakan siku biasa saja yang warnanya seperti aluminium itu. Tapi berhubung yang panjang tangan sikunya 25 cm cuma ini, ya pakai ini saja. Lagipula catnya putih, bagus untuk ruang. Harganya? Waduh saya lupa, yang jelas murah, antara Rp 12.000 atau Rp 17.000.
Jika di youtube kebanyakan memasang siku ini menggunakan bor listrik, maka saya hanya menggunakan martil biasa tapi pakunya baja. Jangan lupa menandai letak lubang dengan pensil. Saya memang kurang suka menggunakan bor listrik untuk perabotan remeh begini karena lubang yang dibuatnya terlalu dalam. Bor listrik baru boleh menyentuh tembok rumah saya untuk memasang kitchen set yang berat atau rak kamar mandi yang besinya berat.
Nah, begitulah tips singkat merakit rak knock-down dan menempelkannya dinding. Bagian atas rak pas banget untuk 2 helm. Bagian bawahnya untuk jas hujan dan macam-macam. Semoga bermanfaat.
8 Comments
Ngerakit rak model gini itu seru,terakhir aku ngebantuin suami ngerakit meja tv,rada ribet tapi kalo udah jadi itu rasanya puas
ReplyDeleteSeneng bgt pdhl capek juga hahaha
Deletewahh saya paling suka nih buat ngutak-atik dan ngerakit perabotan seperti ini. capek sih, tapi kalau lihat hasil akhirnya mah puas banget dehh
ReplyDeleteBetul mbak, sok gagah gitu deh hehehe
Deletekalau masang-masang yg dipaku, aku seringnya silap Mbak. Pakunya mencelat atau bengkok. Entah aku kurang pokus atau terlalu bersemangat?
ReplyDeletePake paku baja, kuat nggak mencelat.
DeleteSebenarnya ini salah satu solusi hemat space di ruangan yaa
ReplyDeleteSayangnya sampe skrg aku masih belum bisa bikinnya dan ujung-ujungnya nyari kardus terus taruh di kardus itu wkwkw
*Lalu kamar jadi penuh kardus*
Akupun belum bebas dari kardus wkwkwkwk. Gimana ya caranya?
DeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji