Tutorial ini merupakan percobaan saya membuat handbag idaman dengan bahan seadanya. Kalau modelnya sudah sreg, kelak akan saya buat dengan bahan yang bagus.
Setelah berbulan-bulan didera ketegangan otot leher dan bahu, alhamdulillah sekarang sudah tidak mengganggu lagi. Tapi memang jadwal istirahat dan tidur jadi lebih banyak. Wkwkwkwk. Meski begitu, saya berusaha mengurangi beban di sekitar bahu. Tas shoulder dan sling terpaksa saya pensiunkan secara bertahap, menunggu ada gantinya. Tas-tas yang berbahan rajut adalah yang saya pensiunkan lebih dulu karena tas kosong saja sudah berat oleh benang rajutnya. Sayang juga sih, tas bagus dan mahal merk terkenal itu. Hihihiii. Oya, itu tas pemberian ya karena saya nyaris tidak pernah beli tas sendiri. Selama belum ada gantinya, saya tenteng saja tas-tas tersebut. Sebenarnya, saya punya tas tangan atau handbag tapi khusus buat kondangan, tidak punya yang untuk sehari-hari.
Masalahnya tas tenteng atau tas jinjing itu tidak cocok untuk tampilan casual. Rasanya seperti tante-tante mau arisan saja tiap tangan saya digelantungi tas seperti itu. Tapi apa boleh buat. Kesehatan yang utama. Setelah browsing di olshop, kebanyakan model tas seperti itu memang kurang cocok untuk kepribadian saya yang casual. Maka saya putuskan untuk membuat sendiri saja.
Tas idaman saya harus memiliki 2 pocket luar untuk diisi dengan tissue, hand sanitizer, hand body lotion, krim anti pegal dan kunci mobil. Saya tidak pernah membawa peralatan make-up, kecuali untuk event seharian yang membuat saya sholat diluar rumah. Selain itu, tas tersebut tidak boleh terlalu besar karena saya punya kecenderungan memasukkan segala macam ke dalam tas dan malas menyortir. Jadi harus dipaksa dengan tas yang besarnya terbatas tapi muat untuk dompet, ponsel serta powerbank dan tempat kacamata.
Tas yang saya buat ini sudah sesuai dengan fungsi yang saya inginkan. Tapi dari segi safety masih belum pas karena untuk pocket harusnya ditambah velcro atau perekat agar isi tidak tercecer ketika mondar mandir.
Jika ditambah velcro, saku tersebut akan terlalu ketat buat hand sanitizer dan hand body. Mungkin saya harus melakukan percobaan lagi menggunakan pocket yang gembung.
Namun begitu, tutorial ini tetap saya posting. Siapa tahu teman-teman butuh. Bentuknya sendiri bisa dimodifikasi jadi tas laptop atau tas mukena. Heheee....
Pocket dengan tulisan seperti itu juga kurang keren untuk ibu-ibu anggun seperti saya walaupun saya suka tampilan casual. Hahaa.... Jadi saya harus ganti dengan bahan lain. Mungkin kulit sintetis akan lebih baik meski bidang kosong tanpa tulisan. Tapi jika teman-teman ingin membuat tulisan seperti itu, bisa disimak artikel sebelumnya.
Baca:
Pola handbag yang saya inginkan tidak rumit. Hanya terdiri dari pola body dan pocket, tidak ada saku dalam. Polanya seperti dibawah ini.
Jadi yang kita butuhkan adalah:
2 lembar outer untuk body berukuran 35 x 30 cm
2 lembar inner untuk body berukuran 35 x 30 cm
1 lembar outer untuk pocket berukuran 35 x 25 cm
1 lembar inner untuk pocket berukuran 35 x 25 cm
1 buah resleting sepanjang 35 cm
2 buah tali webbing lebar 2,5 cm sepanjang 75 cm
Untuk percobaan pertama ini, saya menggunakan kain kanvas lokal simpanan saya sebagai outer dan kain spunbun sebagai inner atau lapisan dalam. Kain spunbun itu yang biasa untuk bahan tas goodie bag.
Jika teman-teman menggunakan resleting meteran, video cara memasang kepala rit sudah saya posting di akun instagram @beyourselfwoman.
Jangan takut dulu melihat banyaknya item yang harus dipersiapkan karena membuatnya tidak terlalu sulit, hanya bertumpuk lebih banyak saja. Dua kain kecil dalam foto diatas adalah untuk menutup ujung-ujung resleting. Tapi karena saya menjahit resleting mepet body, sebenarnya kain tersebut tidak perlu.
Pertama-tama, ambil bahan untuk pocket. Tumpuk dengan posisi outer dibawah. Permukaan yang bagus saling berhadapan. Jahit bagian atasnya seperti garis putus-putus merah di foto atas sebelah kiri. Setelah itu, balik sehingga permukaan yang bagus berada diluar semua. Jahit tindas berjarak 1-2 cm dari pinggiran atas seperti garis putus-putus merah di foto atas sebelah kanan. Sisihkan dulu bahan pocket ini, lalu dilanjutkan dengan mempersiapkan body tas.
Untuk body tas, tutup kanan kiri resleting menggunakan kain kecil seperti foto diatas. Sebenarnya kain ini tidak terlalu dibutuhkan jika resleting dijahit mepet body seperti yang saya lakukan. Jadi, ini bisa diskip.
Susun bahan seperti foto diatas sebelah kiri, sebagai berikut: paling bawah inner dengan posisi permukaan yang bagus menghadap ke atas, resleting dengan posisi kepala rit diatas dan outer dengan posisi permukaan yang bagus menghadap ke bawah. Semua bahan mepet pinggiran atas, ya. Lalu jahit sepanjang lebar bahan sebelah atas. Kalau mau jaraknya aman dan stabil, gunakan saja sepatu mesin jahit untuk resleting. Jangan lupa memindahkan kepala rit ketika jarum jahit melewatinya agar jarum tidak patah atau stuck.
Balik kain sehingga permukaan yang bagus menghadap keluar, lalu jahit tindas. Hasil tindasan bisa dilihat di foto atas sebelah kanan.
Lakukan hal serupa untuk pasangan bahan berikutnya, hanya saja bahan yang sebelumnya diletakkan di tengah seperti foto diatas sebelah kanan. Patokkannya, kepala rit menghadap ke atas.
Foto di atas kelihatan rumit ya? Padahal enggak. Itu karena ada garis-garis untuk membantu saya menjelaskan tanpa belibet.
Kita foto sebelah kiri dulu, yuk. Outer kita buka melebar dengan posisi permukaan yang bagus menghadap ke atas. Letakkan tali webbing seperti foto di atas. Jahit mengikuti garis putus-putus merah itu. Ketika menjahit, inner jangan sampai ikut kejahit. Jadi, ketika kita menjahit body yang kiri, sisihkan inner ke kanan. Begitu sebaliknya. Lakukan hal yang sama untuk tali webbing sebelah kanan.
Setelah itu letakkan bahan pocket di salah satu sisi body. Jahit vertikal pas tengah pocket agar membentuk 2 saku yang sama lebar. Ketika menjahit, sisihkan inner ke sisi lain agar tidak ikut terjahit.
Berikutnya, pertemukan inner dengan inner dan outer dengan outer seperti foto di atas sebelah kanan. Jahit keliling mengikuti garis putus-putus merah. Biarkan bolong untuk bagian yang disilang biru. Jika melewati bagian yang ada resletingnya, jahit maju mundur 2-3 kali supaya kuat.
Terakhir, kita selesaikan lubang-lubang bersilang biru tadi dengan menjahit ujung-ujungnya seperti foto diatas sebelah kiri dan tengah. Untuk tanda silang biru yang paling besar, biarkan tetap berlubang terlebih dulu.
Setelah itu, balik outer dan inner melalui lubang inner yang tidak dijahit tadi. Rapikan semua ujungnya agar membentuk sudut. Memasukkan pinggiran lubang kedalam, lalu jahit mepet dengan pinggiran seperti foto diatas paling kanan. Masukkan inner ke dalam tas. Nah, sudah jadi deh atasnya.
Bagaimana? Bisa kan mengikutinya? Kalau ada pertanyaan, silakan tinggalkan pesan di kolom komentar dibawah. Jika mungkin jawabannya kurang memuaskan, itu karena saya sendiri sedang mencoba-coba. Yuk, semangat bereksplorasi!
15 Comments
Kece banget Mba bisa bikin tas sendiri. Aku dulu pingin bisa gini2 tapi cuma jadi kepengenan doangan. Thanks udah berbagi tips2 DIY, mayan buat yang kayak saya jadi terinspirasi dan kapan2 jadi pengen nyobain :)
ReplyDeleteNggak apa2, nanti kalau memang sudah mantep, pasti langsung gerak ambil gunting.:)
DeleteAh..mba lusi memang jagonya berprakarya.. Murid kesayangan guru seni rupa mesti pas sekolah..😀😀
ReplyDeleteAku tasnya masih backpack mba. Tas ibu2nya kluar klo pas njagong manten tok...
Tapi seru juga klo bisa rajin kayak mb lusi ini...bikin apa...trus jadi bener.
Aku tu kadang niat bikin apa...tapi hasilnya jadi aneh...ha..ha..
Justru dulu nilai2ku kerajinan jelek2 heheheee. Baru2 aja kok niat belajar beginian.
DeleteKu ribet lihat prosesnya, mending pesan saja ke dirimu untuk dibuatkan :D
ReplyDeleteSamaaa, mbayangkan prosesnya sudah mumet duluan *harap maklum, urusan jahit menjahit gini nyerah deh :D
DeleteBtw sling bag memang kadang bikin bahu sakit, dipakai jalan-jalan bentar aja bahu udah sakit, apalagi klo tas nya sendiri memang udah berat meski nggak ada isi apapun.
Iya pesen aja semua sama aku. Bantu teman jadi kaya raya. :))
DeleteMba, secara pemaparan aku faham nih. Cuma kira-kira ini bisa bagus gak ya kalo di jahit pake jahit tangan. Aku ga berani beli mesin jahit kecil karena masih punya batita di rumah. Terus kira2 nih pembuatannya ngabisin waktu berapa jam/berapa hari?
ReplyDeleteInsya Allah bisa jahit tangan. Pada dasarnya semua yang dijahit mesin pasti bisa dijahit tangan. Cuma ya butuh kesabaran dan fokus agar rapi karena manusia sulit untuk mengendalikan jarak jahitan seperti mesin. Untuk waktu pembuatan model ini dengan jahit tangan saya tidak punya pengalaman mbak.
DeleteAstaga, ternyata kak Lusi habis sakit..., lain kali coba minum neuropion ( setingkat lebih tinggi dari neurobion dan warnanya pink ) untuk mengatasi ketegangan otot, kak.
ReplyDeleteSyukurlah sekarang udah sembuh,ya.
Aku salut kak Lusi mahir membuat beragam tas. Kali ini artikel handbag yang dibuat, lengkap dengan cara menjahitnya.
Terus berkreasi,kak 👍
Makasih infonya mas. Barutau ada neuropion.
Deletemakkk.. izin ngeprint polanya yaaa.. mau coba coba bikin dirumah hehehe
ReplyDelete#MenujuAgiYangShabbyChic2019
Boleeeh print aja.
Deletesuka, ih sellau keren nij
ReplyDeleteMakasih :)
DeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji