Demi Masak Kilat, Simpan Sayuran Mentah Ini, Semua Pasti Doyan

Waktu yang sempit tapi tetap ingin makan dari dapur sendiri tidaklah mustahil. Siapkan lauk praktis dan sayuran mentah saja. Semua pasti doyan.

Lettuce. Pic from amazon.com

Sebenarnya, beli makanan di luar itu tidak dosa. Kalau memang tidak sempat masak, masa tidak makan? Namun, jika masih punya waktu, walaupun sempit, tak ada salahnya mencoba masak sendiri. Yang sulit ditemukan di warung-warung makan adalah sayuran. Kalau lauk sih banyak pilihan. Sedangkan sayur itu faktor yang super merepotkan bagi pemilik usaha makanan karena jika dimasak bening atau sop tidak bisa awet dan tidak bisa dipanaskan. Jika dipanaskan, cita rasanya akan berbeda. Kalau ingin awet, biasanya sayuran dimasak oseng-oseng atau berkuah santan.

Untuk menu populer seperti ayam goreng, ayam penyet, mie goreng, nasi goreng dan sebagainya, seringkali pengelola warung pelit banget menambahkan sayur. Kadang cuma timun 2 iris tipis atau sesobek kobis. Menu yang sangat tidak seimbang tapi banyak yang memakannya hampir tiap hari.

Selain keberadaan sayur segar yang cukup langka si warung-warung, memasak sendiri tentu lebih hemat dan higienis. Namun yang bikin malas untuk masak sendiri itu adalah persiapan yang lama. Kebayang nggak sih, ibu bekerja dan mengantar anak ke sekolah juga tapi masih harus masak juga? Tapi dengan satu lauk siap masak atau telor ceplok dan sayur mentah akan sangat menghemat banyak waktu untuk masak sarapan dan bekal sekalian. Jika ada waktu luang, bisalah memasak lauk yang lebih fresh, bukan yang siap masak atau siap saji.

Sayangnya tak semua orang doyan sayuran mentah, apalagi anak-anak. Tapi sebagai ibu, kita tidak boleh menyerah. Berbagai cara saya coba, antara lain dengan menambahkan mayonaise atau thousand islands. Ternyata tak semua jadi enak juga. Ada beberapa sayuran mentah yang pahit atau rasanya aneh. Tak perlu dipaksakan. Hidup cuma sekali, tak perlu menyiksa diri dengan makanan yang kita tidak doyan.

Baca juga: Resep Salad Ubi Ungu Brokoli

Setelah lama gonta-ganti sayuran, beberapa sayuran ini layak disimpan di kulkas untuk dikonsumsi kapan saja jika tak punya banyak waktu untuk memasak. Perlu saya tekankan, ini hanya berdasarkan suka dan tidak suka. Kandungan gizinya tentu banyak dibutuhkan, hanya saja tidak saya rinci untuk menyesuaikan dengan judul.

1. Lettuce 

Lettuce adalah favorit keluarga saya karena tinggal dicuci dan disobek-sobek. Untuk meningkatkan selera makan yang lebih baik, dirajang dengan pisau akan lebih baik dan lebih enak. Bentuk lettuce seperti kubis tapi lebih renyah dan juicy. Tak heran selalu tersedia di menu prasmanan hotel. Sayangnya di pasaran tak selalu tersedia, itupun di supermarket dan agak mahal. Sepertinya musiman. Kalau pas ada pun kita harus teliti, ada ulat atau tidak. Sebenarnya lettuce ada bermacam-macam. Ada yang bulat seperti foto diatas yang disebut iceberg lettuce. Yang seperti itu langsung dimakan enak, dikasih mayonaise apalagi. Ada juga yang bentuknya seperti sawi hijau, biasanya cuma diberi dressing ringan, misalnya minyak zaitun. Ada juga yang bentuknya mirip daun selada.

2. Timun

Timun ini termasuk buah atau sayur, ya? Heheheee.... Sebenarnya paling enak zuccini atau timun jepang, tapi mahal harganya. Timun selalu ada dimana-mana. Jadi, pakai timun lokal saja di tukang sayur. Untuk timun lokal, saya pilih timun baby atau timun lalap yang kecil-kecil itu. Harganya seplastik besar cukup murah, paling Rp 7.000,- berisi 10-15 buah tergantung ukuran. Meskipun bentuk luarnya tidak semulus timun normal tapi saya jarang menemukan timun lalap yang pahit.

3. Daun Selada

Daun selada juga termasuk yang banyak tersedia dimana-mana. Tapi tak semuanya enak. Selada yang biasa saja saya gunakan untuk campuran gado-gado karena rasanya agak pahit jadi tertutup sambal gado-gado. Tapi untuk masak cepat, saya gunakan selada hidroponik yang masih di pipa air (nggak tahu namanya) supermarket. Rasanya segar. Saya pernah mencoba selada hidroponik yang sudah dikemas plastik, rasanya agak pahit juga. Kalau tidak ada, bisa menggunakan selada merah. Yang sudah diplastik juga tak apa. Selada merah ini yang paling kami sukai.

4. Wortel

Ada penggemar makanan cepat saji jepang yang isinya macam-macam rolade goreng? Biasanya sayuran yang digunakan adalah wortel serut. Wortel serut ini memang enak sih, tapi pilih wortel baby ya karena teksturnya lebih halus dan rasanya tidak tajam.

Coleslaw. Recipe by Rachel Ray Magazine

5. Kubis / Kol

Kubis ini biasanya berpasangan dengan wortel serut lalu ditambah mayonaise, jadilah coleslaw. Pilih kubis yang daunnya tidak terlalu tebal dan tulangnya tidak terlalu besar. Biasanya saya pilih kubis putih jika beli di supermarket tapi jika beli di tukang sayur malah beli yang warnanya hijau. Jangan lupa dirajang halus agar rasanya lebih segar tidak getir di mulut. Saya pernah nyoba kubis merah tapi kok kurang banyak yang suka ya karena daun dan tulangnya besar jadi kurang enak.

Baca juga: Vegetable Haul Setelah Libur Panjang

Nah itulah  sayuran yang saya rekomendasikan. Tomat nggak masuk? Sementara belum karena belum menemukan jenis tomat yang semua doyan. Sudah mencoba tomat biasa, hidroponik dan cherry tapi masih ada yang mengeluh nggak suka karena ada rasa sedikit kecut.

Kok kacang panjang nggak masuk? Yang suka kacang panjang malah lebih sedikit lagi karena kata mereka langu (bahasa Jawa). Aroma mentahnya terlalu tajam. Kok terong lalap nggak masuk? Yaaah itu mah ibu-ibu aja yang doyan, dilepeh sama anak-anak.

Jadi ini dulu aja ya sayuran mentahnya, nanti kalau sudah nemu yang semua suka, update lagi.

Yang penasaran siapa yang jadi pencicip, tester atau responden, jawabnya adalah keluarga saya dan teman-teman keluarga yang pernah makan di rumah saya.

Ada usul lain?