Punya online shop atau olshop itu sudah bukan merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan saat ini. Punya produk sendiri ataupun tidak, skala besar maupun kecil, bisa diwujudkan oleh siapapun juga asal mau bergerak. Tidak punya tempat juga tidak masalah karena bisa dipajang di facebook atau instagram.
Apapun jualan kita, testimoni dan rekomendasi pembeli sangatlah penting untuk kelanjutan usaha kita. Karena itu, memberi kesan yang baik harus diusahakan. Respon pengiriman yang cepat adalah faktor penentu kepuasan pelanggan disamping produk yang bagus dan harga yang bersaing.
Berikut adalah peralatan yang sepertinya bisa dibuat kapan saja tapi bila sudah disiapkan dengan rapi akan memberikan perbedaan yang nyata sehingga pesanan olshop kita lebih cepat dikirim.
Pernah nggak pesan barang di olshop diluar platform e-commerce, kemudian kita dan pemilik olshopnya bolak-balik chat?
A: “Totalnya berapa sis?”
B: “Rp 100.000,-. Alamatnya mana?”
A: “Terban, Jogja.”
B: “No hpnya?”
A: “0832456789
B: “Kode posnya?”
Tak semua orang punya waktu senggang untuk bolak-balik menjawab. Kadang pembeli sedang di jalan atau memasak. Akibatnya informasi tidak segera dilengkapi dan pesanan tidak segera dibungkus. Lalu kapan dikirimnya?
Karena itu, siapkan template rekap pesanan di ponsel yang tinggal di-copy paste jika pembeli sudah setuju. Dalam template tersebut buatlah rekapitulasi pesanan dan cantumkan no rekening olshop serta daftar informasi yang dibutuhkan dari pembeli, yaitu nama, alamat, kode pos, telepon. Pembeli tinggal meng-copy paste dan mengisi semua informasi tersebut. Tahap ini bisa beres hanya dalam 2 kali berbalas chat saja.
Siapkan template satu lagi tapi di laptop untuk kwitansi dan alamat. Jika pesanan sudah dibayar dan informasi sudah didapat, langsung pindahkan ke kwitansi dan alamat. Usahakan kwitansi dan alamat dalam satu halaman sehingga satu alamat kirim bisa dicetak dalam satu lembar, tinggal digunting saja. Bagi yang menggunakan sistem kasir otomatis malah lebih mudah lagi, tinggal print. Jangan sampai tiap kali ada pesanan berlama-lama setting ini itu untuk mengetik alamat.
Produk saya adalah kerajinan jahit dengan bahan kain. Penggunaan kantong koran ini bukan ide baru saya melainkan sudah dilakukan banyak orang di pasar seni. Pertama kali saya melihat penggunaannya ketika membeli kaos The Beatles di Festival Kesenian Yogyakarta. Saya mulai menggunakannya ketika berjualan di Pasar Santai Jogja. Para pembeli tampak tidak keberatan sama sekali.
Saya membuat kantong dalam 3 ukuran, yaitu kecil, sedang dan besar. Jika ada pesanan, saya tidak perlu sibuk membungkus. Tinggal masukkan saja pesanannya lalu bagian atasnya direkatkan dengan sedikit isolasi.
Jika tak ada gunting, gunakan saja cutter karena fungsinya hanya untuk memotong isolasi. Dahulu saya membeli isolasi yang lebar atau lakban bening untuk membungkus seluruh permukaan koran agar terhindar dari basah. Tapi penampilannya jadi tidak bagus karena lakbannya mencang mencong.
Kebanyakan olshop fashion menggunakan plastik hitam seperti kresek untuk membungkus produk. Sayang ukurannya tidak fleksibel dan pembeli sering gemes ketika membuka karena banyaknya isolasi untuk menutup pinggirannya. Untung ada plastik Wayang yang lebih praktis. Tinggal dicemplungkan saja kantong korannya dan direkatkan dengan isolasi di bagian bukaan.
Bukannya kurir sudah menyediakan plastik? Iya, tapi tidak semua. Daripada menerka-nerka atau harus bertanya dulu, mendingan sudah langsung rapi ketika dibawa ke kurir. Lagipula selembar plastiknya murah banget.
Sebenarnya plastik PP (Polypropylene) Wayang ini bisa digunakan untuk makanan (food grade) karena dibuat dari biji plastik murni dan bersertifikat halal. Saya memilihnya karena bening, tidak mudah jebol, tidak mudah molor seperti plastik kerupuk di warung dan tidak terlalu kaku sehingga mudah tergores. Bahannya juga berkualitas, tidak mudah berembun yang bisa menyebabkan kain lembab jika ditumpuk bersama barang-barang lain di kurir.
Karena kualitasnya yang baik itulah, sayang jika plastik tersebut langsung dibuang ketika sampai di pelanggan. Plastik hanya sebagai alat proteksi dari basah ketika pengiriman. Kondisi plastik sampai di pembeli masih akan bagus. Ajaklah pembeli untuk menggunakan kembali plastik tersebut. Ajakan penggunaan plastik secara bijak ini bisa teman-teman tuliskan di bagian bawah kwitansi. Misalnya dengan kalimat “Dear customer yang baik, mari pergunakan kembali (reuse) plastik pembungkus kami.”
Kalau di sekitar tempat tinggal saya, plastik ini ada di toko peralatan kue dan dos. Yang saya pakai ini ukurannya 15 x 30 cm. Tapi kalau males keluar, di Tokopedia, Bulalapak dan Shopee ada kok. Harganya sekitar Rp 11.000 satu pak isinya banyak.
Kemasan plastik PP Wayang seperti di bawah ini. Yang sebelah kiri itu kemasan lama, yang kanan kemasan baru. Kemasan barunya bagus, ya? Sebenarnya ada maksud lain dibalik kemasan yang elegan ini, yaitu agar tidak dipalsukan. Informasi produk di kemasan lama hanya berupa secarik kertas yang mudah digantikan.
Di kemasan baru, informasi produk langsung dicetak di kemasannya dan lebih lengkap. Teman-teman bisa melihat simbol food grade, rekor MURI, predikat Best Brand, serta telah tersertifikasi halal dan ISO 9001: 2015. Wah, ada rekor MURI juga? Wayang adalah merk plastik pertama yang menayangkan iklan televisi di Indonesia. Di bagian bawah kemasan ditutup dengan nama perusahaan yang memproduksi plastik PP Wayang, yaitu PT Panca Budi. Di kemasan lama tidak ada nama perusahaan. Dengan adanya nama perusahaan ini, pembeli jadi tahu kemana harus memberikan umpan balik apabila ada hal-hal yang berhubungan dengan produk yang dibelinya.
Informasi tentang ukuran plastik tersebut, ada di bagian belakang kemasan.
Standar saya sih kalau produknya ready atau ada stok, nggak sampai 5 menit sudah rapi terbungkus berikut kwitansi dan alamat setelah pembeli transfer. Jika tak ada pesanan lain, setengah jam kemudian sudah bisa memberikan nomor resi karena ada beberapa agen kurir yang berbeda dekat rumah, tergantung permintaan pembeli.
Tapi jika ada beberapa pesanan, saya mengatur efisiensi dengan menargetkan semua pesanan yang siap kirim harus sudah terbungkus rapi pada jam 11.00. Jika ada pesanan yang belum selesai dijahit, maka diikutkan pengiriman keesokan harinya. Mengapa jam 11.00? Karena rata-rata cut off kurir itu jam 12.00 dan 14.00. Hanya saja, kadang karyawan penerimaan barang ada yang tidak mau melayani pada jam 12.00 dengan alasan istirahat. Bisa sih saya kirim sore hari, tapi sama saja paket keluar dari kantor tersebut keesokan harinya. Jika ada yang minta kilat, barulah saya usahakan jam berapapun karena untuk kiriman kilat, ada yang bisa cut off di waktu petang.
Nah, seperti itulah saya mengirim pesanan @beyouprojects agar cepat diterima pembeli. Semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman.
Akun instagram @beyouprojects |
Apapun jualan kita, testimoni dan rekomendasi pembeli sangatlah penting untuk kelanjutan usaha kita. Karena itu, memberi kesan yang baik harus diusahakan. Respon pengiriman yang cepat adalah faktor penentu kepuasan pelanggan disamping produk yang bagus dan harga yang bersaing.
Berikut adalah peralatan yang sepertinya bisa dibuat kapan saja tapi bila sudah disiapkan dengan rapi akan memberikan perbedaan yang nyata sehingga pesanan olshop kita lebih cepat dikirim.
1. TEMPLATE REKAP
Pernah nggak pesan barang di olshop diluar platform e-commerce, kemudian kita dan pemilik olshopnya bolak-balik chat?
A: “Totalnya berapa sis?”
B: “Rp 100.000,-. Alamatnya mana?”
A: “Terban, Jogja.”
B: “No hpnya?”
A: “0832456789
B: “Kode posnya?”
Tak semua orang punya waktu senggang untuk bolak-balik menjawab. Kadang pembeli sedang di jalan atau memasak. Akibatnya informasi tidak segera dilengkapi dan pesanan tidak segera dibungkus. Lalu kapan dikirimnya?
Karena itu, siapkan template rekap pesanan di ponsel yang tinggal di-copy paste jika pembeli sudah setuju. Dalam template tersebut buatlah rekapitulasi pesanan dan cantumkan no rekening olshop serta daftar informasi yang dibutuhkan dari pembeli, yaitu nama, alamat, kode pos, telepon. Pembeli tinggal meng-copy paste dan mengisi semua informasi tersebut. Tahap ini bisa beres hanya dalam 2 kali berbalas chat saja.
Peralatan membungkus pesanan @beyouprojects |
2. TEMPLATE KWITANSI DAN ALAMAT
Siapkan template satu lagi tapi di laptop untuk kwitansi dan alamat. Jika pesanan sudah dibayar dan informasi sudah didapat, langsung pindahkan ke kwitansi dan alamat. Usahakan kwitansi dan alamat dalam satu halaman sehingga satu alamat kirim bisa dicetak dalam satu lembar, tinggal digunting saja. Bagi yang menggunakan sistem kasir otomatis malah lebih mudah lagi, tinggal print. Jangan sampai tiap kali ada pesanan berlama-lama setting ini itu untuk mengetik alamat.
3. KANTONG KORAN
Produk saya adalah kerajinan jahit dengan bahan kain. Penggunaan kantong koran ini bukan ide baru saya melainkan sudah dilakukan banyak orang di pasar seni. Pertama kali saya melihat penggunaannya ketika membeli kaos The Beatles di Festival Kesenian Yogyakarta. Saya mulai menggunakannya ketika berjualan di Pasar Santai Jogja. Para pembeli tampak tidak keberatan sama sekali.
Saya membuat kantong dalam 3 ukuran, yaitu kecil, sedang dan besar. Jika ada pesanan, saya tidak perlu sibuk membungkus. Tinggal masukkan saja pesanannya lalu bagian atasnya direkatkan dengan sedikit isolasi.
Atas: Menggunakan lakban bening untuk menutup seluruh permukaan koran tampak tidak rapi. Bawah: Pembeli harus mencabik semua lapisan pembungkus untuk membuka. |
4. GUNTING DAN ISOLASI
Jika tak ada gunting, gunakan saja cutter karena fungsinya hanya untuk memotong isolasi. Dahulu saya membeli isolasi yang lebar atau lakban bening untuk membungkus seluruh permukaan koran agar terhindar dari basah. Tapi penampilannya jadi tidak bagus karena lakbannya mencang mencong.
5. PLASTIK WAYANG
Kebanyakan olshop fashion menggunakan plastik hitam seperti kresek untuk membungkus produk. Sayang ukurannya tidak fleksibel dan pembeli sering gemes ketika membuka karena banyaknya isolasi untuk menutup pinggirannya. Untung ada plastik Wayang yang lebih praktis. Tinggal dicemplungkan saja kantong korannya dan direkatkan dengan isolasi di bagian bukaan.
Plastik Wayang menggantikan lakban jadi lebih rapi. Pembeli tinggal menyisipkan cutter atau gunting di bagian penutup untuk membuka isolasi perekat. |
Bukannya kurir sudah menyediakan plastik? Iya, tapi tidak semua. Daripada menerka-nerka atau harus bertanya dulu, mendingan sudah langsung rapi ketika dibawa ke kurir. Lagipula selembar plastiknya murah banget.
Sebenarnya plastik PP (Polypropylene) Wayang ini bisa digunakan untuk makanan (food grade) karena dibuat dari biji plastik murni dan bersertifikat halal. Saya memilihnya karena bening, tidak mudah jebol, tidak mudah molor seperti plastik kerupuk di warung dan tidak terlalu kaku sehingga mudah tergores. Bahannya juga berkualitas, tidak mudah berembun yang bisa menyebabkan kain lembab jika ditumpuk bersama barang-barang lain di kurir.
Karena kualitasnya yang baik itulah, sayang jika plastik tersebut langsung dibuang ketika sampai di pelanggan. Plastik hanya sebagai alat proteksi dari basah ketika pengiriman. Kondisi plastik sampai di pembeli masih akan bagus. Ajaklah pembeli untuk menggunakan kembali plastik tersebut. Ajakan penggunaan plastik secara bijak ini bisa teman-teman tuliskan di bagian bawah kwitansi. Misalnya dengan kalimat “Dear customer yang baik, mari pergunakan kembali (reuse) plastik pembungkus kami.”
Kalau di sekitar tempat tinggal saya, plastik ini ada di toko peralatan kue dan dos. Yang saya pakai ini ukurannya 15 x 30 cm. Tapi kalau males keluar, di Tokopedia, Bulalapak dan Shopee ada kok. Harganya sekitar Rp 11.000 satu pak isinya banyak.
Kemasan plastik PP Wayang seperti di bawah ini. Yang sebelah kiri itu kemasan lama, yang kanan kemasan baru. Kemasan barunya bagus, ya? Sebenarnya ada maksud lain dibalik kemasan yang elegan ini, yaitu agar tidak dipalsukan. Informasi produk di kemasan lama hanya berupa secarik kertas yang mudah digantikan.
Di kemasan baru, informasi produk langsung dicetak di kemasannya dan lebih lengkap. Teman-teman bisa melihat simbol food grade, rekor MURI, predikat Best Brand, serta telah tersertifikasi halal dan ISO 9001: 2015. Wah, ada rekor MURI juga? Wayang adalah merk plastik pertama yang menayangkan iklan televisi di Indonesia. Di bagian bawah kemasan ditutup dengan nama perusahaan yang memproduksi plastik PP Wayang, yaitu PT Panca Budi. Di kemasan lama tidak ada nama perusahaan. Dengan adanya nama perusahaan ini, pembeli jadi tahu kemana harus memberikan umpan balik apabila ada hal-hal yang berhubungan dengan produk yang dibelinya.
Informasi tentang ukuran plastik tersebut, ada di bagian belakang kemasan.
Standar Pengiriman Pesanan Beyouprojects
Standar saya sih kalau produknya ready atau ada stok, nggak sampai 5 menit sudah rapi terbungkus berikut kwitansi dan alamat setelah pembeli transfer. Jika tak ada pesanan lain, setengah jam kemudian sudah bisa memberikan nomor resi karena ada beberapa agen kurir yang berbeda dekat rumah, tergantung permintaan pembeli.
Tapi jika ada beberapa pesanan, saya mengatur efisiensi dengan menargetkan semua pesanan yang siap kirim harus sudah terbungkus rapi pada jam 11.00. Jika ada pesanan yang belum selesai dijahit, maka diikutkan pengiriman keesokan harinya. Mengapa jam 11.00? Karena rata-rata cut off kurir itu jam 12.00 dan 14.00. Hanya saja, kadang karyawan penerimaan barang ada yang tidak mau melayani pada jam 12.00 dengan alasan istirahat. Bisa sih saya kirim sore hari, tapi sama saja paket keluar dari kantor tersebut keesokan harinya. Jika ada yang minta kilat, barulah saya usahakan jam berapapun karena untuk kiriman kilat, ada yang bisa cut off di waktu petang.
Nah, seperti itulah saya mengirim pesanan @beyouprojects agar cepat diterima pembeli. Semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman.
65 Comments
makasih sharingnya bermanfaat
ReplyDeleteBisa jadi ide nih untuk membuat kantong belanjaan dari koran. Emang ya, kalau dilipat-lipat aja tuh ntar ngguntingnya susah pas mau ngebuka. Kalau dibuat kantong kan gampang buka bagian atasnya aja cukup.
ReplyDeleteIya, ini dapetnya dari pengalamanku sebagai konsumen.
DeleteWah bener. Bikin kantong dari koran saat selow, lumayan ngirit waktu saat nanti bungkusin ya.
DeleteJadi ingat jaman punya clothing line anak beberapa tahun lalu, sibuk dengan packagingnya. Sekarang bisa lebih mudah dengan menggunakan plastik wayang ini ya mbak. Boleh juga nih dibeli buat keperluan lain dirumah.
ReplyDeleteOalaaahh sekarang baru paham kenapa banyak online shop yg pake plastik merek ini. Ternyata emang SEBAGUS ITUUUU
ReplyDelete--bukanbocahbiasa(dot)com--
Setuju mba kadang aku kesel sama seller yang bolak balik nanya no tlp, alamat, jatuhnya ribet hahaha..
ReplyDeleteDan plastik wayang sudah aku coba buat packaging minuman alhamdulilah plastik oke buat jualan yah
Duh jadi kangen pengen jualan online lagi mbak Lusi, dulu jualanku buku anak tapi sekarang jarang kulakan lagi, ngga sempat..kantong plastiknya kiat dan food grade ya, jadi bagus dipakai ulang lagi..
ReplyDeleteNah iyaa mba.. salah satu cara memudahkan penjual juga yaa kita langsubg kasih nama alamat dan no tlp rinci untuk pengiriman.. atau penjual kasih format ubtung langsung isi..
ReplyDeleteoh ya ampuuunnn, aku pikir selama ini plastik wayang tuh plastik merk baru. Ternyata pas liat bungkus lamanya akupun sering pake di rumaaaaah. wahahahaaa. jadi cakep banget tampilannya sekarang yaaaa
ReplyDeleteKalau penjualnya cekatan sehingga waktu pengemasan bisa cepat gitu, pembeli pasti senang balik belanja disitu lagi. Aku suka sebal tuh ama penjual yang konon katanya udah ternama, tapi buat ngemas paket aja luamaaabgt bisa mpe seminggu. Jd males kan
ReplyDeleteBermanfaat sekali ini mbak, saya juga punya pengalaman rekap ulang hasil order karena tidak sejak awal melakukan pembukuan, hahaha. Pengalaman adalah guru terbaik.
ReplyDeleteKreatifnya Mak Lusi ini. Sudah yang dijual produk kreatif, pengemasan dan memo untuk pembeli pun butuh kreativitas lho. Nggak semua bakul bisa kayak gini, hehe. Btw, plastik Wayang aku kok belum pernah lihat wujud aslinya ya. Apa memang masih baru banget?
ReplyDeleteAku malah baru tahu plastik wayang ini, mba, karena eh karena jarang belanja online sih, bahahaha.
ReplyDeleteSoal template itu aku setuju sekali.
Kedua belah pihak sama-sama diuntungkan ya.
Hemat waktu, pikiran dan tenaga.
Setuju banget sama Mba Lusi, tidak semua pembeli itu punya waktu untuk membalas chat, alamat di mana, nama siapa dan lain-lainnya. Sebagai penjual memang perlu template yang bisa menyimpan semua catatan itu dengan rapi.
ReplyDeleteSedangkan untuk packaging barangnya, yupz, dikemas dengan rapi, bersih, biar pembeli senang juga.
Kantong plastik wayang ini bagus juga ya, sudah bersertifikat halal. Aman untuk membungkus makanan dan bisa digunakan kembali.
Manteb mbak ini infonya.. yang punya bisnis onlineshop, bisa disontek ini..biar makin efisien dalam bekerja
ReplyDeleteKlo rekap biasanya sy pake bon mba. Yg siapin templete cuma alamat. Solatif gunting koran harus ada ya ...samaa sy juga klo packing tanaman kudu ada itu
ReplyDeletePlastik wayang ini bikin packaging jualan makin cantik ya kak.. Dan makin rapi
ReplyDeleteAku juga pakai plastik wayang mba buat usaha rumahan ku tape ,, Aman good grade soalnya
ReplyDeleteTemplate alamat dan rekap itu penting banget biar gak ngetik terus. Terus plastik pembungkus, harus dong biar rapi dan cantik
ReplyDeleteAku juga pake plastik Wayang Mak. Plastiknya tebal ya dan bisa dipake untuk apa aja. Food grade pula.
ReplyDeleteBetul mba, kalau bolak-balik nanya mulu tuh penjual, terus kapan coba si pembeli terima barangnya :)) Bener juga kalau harus sedia template rekapan, ga harus tonya-tanya terus.
ReplyDeleteIni kemasan baru plastik wayang ya, jadi bagus. Aku suka pake kalau ada syukuran di rumah.
ReplyDeleteMantap nih, berguna bagi para praktisi olshop....
ReplyDeletebener banget nih tips2nya, makasih mba, skrg operasional bs makin cepet nih
ReplyDeletenaaaah aku prnh tuh, beli barang dibungkus kayak lepet pake lakban. ampoooooon dah, bukanya susah banget mbaaaa hahahahah. kan enaak ya kalo ketemu penjual yg bungkus nya pake plastik , jd lbh gampang dibuka juga :D
ReplyDeleteUyeaaah... Nice info. Aku mau insyaf deh, dari membungkus berlakban-lakban.
ReplyDeleteKu baru tau ada plastik wayang ini, jadi lebih praktis yang packagingnya.
ReplyDeleteSuka nggak suka dengan aromanya plastik hitam itu.
Mak Lusi, aku juga pasti kirim buku dilapis plastik lalu selotip bagian ujungnya. Lebih mudah dibuka dan lebih cantik memang yaaa
ReplyDeleteAku sebagai pembeli punya template juga mbak hihihi, isinya alamat &
ReplyDeleteno hp, kalau ditanya dikirm kemana tinggal aku copas aja.
Kalau disini kayanay plastiknya merk tomat mbak (ini yang tahan panas gitu) waduh malah bahas plastik. Jadi mauorder sesuatu ke mbak Lusy nih
Huwooo, kalo ada message di plastik wayang itu, berasa diajak untuk lebih mencintai bumi ya mak
ReplyDeletekeren pol!
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Dulu, waktu masih punya usaha online juga saya selalu membungkus dengan kertas koran. Tetapi, sekarang agak susah cari koran karena udah lama gak berlangganan. Dilapis plastik juga kayaknya cocok nih buat saya yang suka malas packaging dengan ribet. Jadi rapi dan gak ribet juga membukanya.
ReplyDeleteSama nih aku kesulitan cari koran. Pernah Pascal butuh koran buat ke sekolah aku sampai muter-muter cariya nih.
DeletePeralatan yang kaya gini perlu banget disiapkan supaya bisa lebih cepat mengirimnya ya
Bener banget ya, kalau ada plastik yang kuat kayak plastik wayang ini, lebih mudah kita kirim mengirim.
ReplyDeleteSaya jadi ingat dulu waktu bisnis frozen brownies, yang paling nyebelin itu adalah packingnya, kudu kumpulin plastik buat dibungkus :)
Terus juga template pemesanan itu penting banget, saya liat di online shop yang jualan baju menyusui yang rame itu.
DeleteMereka tegas banget memberlakukan template.
yang kebanyakan nanya tapi ga baca, langsung ga dapat bagian hehehe
Aku sekarang lagi jualan online juga nih kak dan memang memiliki beberapa kendala packingan, gak nyangka dapat tipsnya di sini, pengen ganti lakban dengan plastik wayang, kayaknya lbh simpel, ramah lingkungan juga
ReplyDeleteKemarin sliweran tentang plastik wayang ini, Mbak. Tapi aku belum pernah nemuin. Untuk beberapa case, aku masih butuh banget sm plastik
ReplyDeleteajak pembeli untuk memakai kembali plastic tersebut ya mba, supaya bias kita 'menghemat' sampah yang akan timbul dan ramah terhadap lingkungan
ReplyDeleteWah kengkap banget mba peralatan tempurnya hehe. Plastik wayang ini fungsi banget ya buat olshopper gitu.. makasih sharingnya ya mba
ReplyDeleteHahaaha pernah dapet paket yang bungkusnya pakai lakban sampai kayak mumi, mau mbukak aja capek duluan, padahal kalau pakai plastik apalagi plastik wayang kan lebih praktis yaa, bisa tersebut juga, jadi irit :)
ReplyDeleteUseful banget tipsnya mbak, kadnag ribeut juga ya jualan online kalau gak punya template yang mbak sarankan. Thanks ya mbak
ReplyDeleteBiasanya denger cerita dari sisi pembeli online, nah ini dari yang penjualnya. Ternyata juga perlu banyak persiapan biar jualan online tetep lancar jaya yah kak. Nambah ilmu deh, makasih kak infonya :3
ReplyDeletemertuaku juga sering menggunakan plastik wayang ini karna bahannya lebih tebal dan awet
ReplyDeleteDulu pas jualan makaroni aku bungkusnya pakai plastik wayang ini soale kuat hehe.
ReplyDeleteWah kantong plastik jaminan food grade begini bagus dong ya..hrs nyetok nih buat bungkus2 makanan..
ReplyDeleteBenar juga yaaa..
ReplyDeleteLebih cantik dan rapih ketimbanv uwel uwelan pake lakban.
Dan untuk meminimalisir plastik, juga noted terakhirnya bagus banget tuh, bisa dipakai ulang plastiknya :)
Cantiknya paket dari @beyouprojects ..
ReplyDeletePasti para customer pada seneng karena membuat, mengemas hingga mengirimkan menggunakan sentuhan cinta.
Dan plastik PP Wayang yang menemani.
Gak punya olshop pun, aku kalo kirim paket selalu pake plastik. Biar gak rusak kena air ya. Dan iya, ujung2nya dikasih selotip biar gak ada ruang untuk air masuk.
ReplyDeleteBari kemaren aku diskus sama suami, pengen buka bisnis onlen, baca artikel ini jadi lebih ada gambaran deh. Terutama soal kemasannya. Maacih ya mba
ReplyDeleteKami juga sementara ini pakai plastik pembungkus makLys untuk membungkus kaos distro jualan kami. Bisa nih pake plastik wayang
ReplyDeleteSemua udah dipersiapkan ya,jadi lebih bisa menghemat waktu untuk packaging nya juga. Makasih sharingnya mbak Lus, ntar mau kushare ke anakku, dia jualan online juga, emaknya malah nggak haha.
ReplyDeleteWah bisa buat referensi nih plastik wayang, aku lagi survei kemasan, pengin bajr usaha online. memang packaging perlu perhatian ya selain kualitas barang.
ReplyDeletedulu pas masih nge-OL shop akupun nyiapin tips di atas buat ngerjain orderan sehari2, dan enak emang kalau udah ada SOP nya, jadi gampang dan gak cape ngerjainnya
ReplyDeleteYa ampun masalah packing suka terlupakan padahal penting banget.
ReplyDeleteKemasan yang baru lebih Indonesia banget ,Ada gambar wayang dan biasa buat pembukaan acara wayang (maaf mpo tidak tahu apa namanya).
Yang paling aku suka dari plastik wayang ini tuh adalah ukurannya yang beragam banget, mulai dari yang kecil sampai yang besar pun ada, dan ini beneran memudahkan kita banget kaannn...
ReplyDeleteKeren juga mbak hasil kreativitas nya, saya juga pengen buat kotak pensil, tas dan sebagainya. Kemudian hasilnya dibungkus pakai plastik wayang ini lebih bagus dan bisnis online semakin lancar.
ReplyDeleteWaah makasih banyak bun sharing infonya. biar gak kaku dan paling engga ngerti yaa apa yang harus dibutuhin untuk jualan online khususnya bagian packing dan pengiriman kaya gini hihi
ReplyDeleteKereen mba.. memang harus well prepared biar lancar semua yaaa
ReplyDeleteNoted nih. Kali aja ke depannya saya buka usaha jualan online juga. Pastinya butuh alat seperti yang mbak sebutkan di atas. Jadi kalau sudah tahu alat2nya apa saja pastinya saya nggak bingung lagi dong. Thanks for sharingnya Mbak.
ReplyDeleteWah iya jd praktis ya kalau kita sd menyiapkan kertas koran yg sdh dibuat tas...keren idenya
ReplyDeleteSAtu pack plastik PP Wayang isinya berapa banyak yaa, kak?
ReplyDeleteTersedia berbagai macam ukuran yaa...?
Memang olshop itu ada seninya.
Mesti gercep di semua bidang.
Huaa ada benernya juga ya pakai ini soale biasanya kalau kirim gt aku gulung semua bungkusan pakai lakban biar ga kena air hehe.
ReplyDeletePlastik wayang bagus. Kebetulan aku juga pake untuk bungkus buku, dan kadang bisa dipake 2-3 kali juga
ReplyDeletememang tebraik banget buat yang baru mau buka olshop. bisa diterapkan dipsnya. mantab soul
ReplyDeleteaku ga kepikiran untuk kasih pesan ttg reuse plastik pembungkus paket hehehe. Kadang memang ada barang2 yang mau ga mau pakai plastik ya mba.
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji