PPD 2019 atau Pameran Potensi Daerah Sleman 2019 yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman sukses diselenggarakan pada tanggal 6-15 Juli 2019. Berarti ketika artikel ini ditulis, PPD 2019 masih berlangsung. Tiap hari ramai dan agenda selalu berganti. Datang saja ke Lapangan Denggung.
Saya datang pas pembukaan, jadi bisa menyaksikan berbagai atrakasi oleh warga kreatif Sleman dan peluncuran berbagai produk atau fasilitas penunjang UKM Sleman. Acara seperti ini memang sangat saya sukai karena saya pecinta craft. Kebetulan juga teman saya, mbak Ririe, yang bekerja di salah satu instansi pemerintah Kabupaten Sleman sudah berkali-kali mengajak saya mampir ke showroom disperindag untuk membangkitkan semangat berkreasi. Ngapunten ya mbak, saya kebanyakan alasan. Heheee....
Saya datang pas jam 14.00. Mbak Ririe dan teman-teman sudah siap, dong. Bahkan Kepala Disperindag, ibu Tri Endah Yitnani, sudah berdiri paling depan menyaksikan flashmob. Flashmob ala Sleman sangat unik. Peserta menggunakan baju lurik warna hijau dengan iringan musik dinamis yang liriknya mengajak warga Sleman untuk bergerak. Sleman Hebat, Sleman Sehat. Flashmob tambah seru karena semua penonton boleh ikut dengan melihat gerakan peserta tari.
Akhirnya semua panitia dan sebagian penonton tua muda beramai-ramai ikut menari. Seru banget! Sampai-sampai musiknya diulang terus. Tapi akhirnya terpaksa dihentikan karena pengisi acara berikutnya, yaitu drumband UMY, sudah siap.
Baca juga: Pengalaman Ikut Popup Market Pasar Santai Yogya
AMY atau Akademi Maritim Yogyakarta terletak di Jl. Magelang, Sleman. Beberapa teman saya dulu lulusan AMY dan rata-rata berprestasi setelah lulus. AMY punya drumband bernama Bahana Jaya Samudra yang keren habis. Saya melihatnya sambil berpikir seandainya saya menjadi anggota drumband itu mungkin saya sudah pingsan di menit ke 5. Mereka memainkan drumband dengan sangat bertenaga dan penuh atraksi. Bahkan ada peserta putri yang paling depan menggendong drum yang sebesar dirinya. Announcer drumband ini juga dibawakan oleh mahasiswa UMY dengan bahasa Inggris yang sangat fasih. Bravo drumband AMY!
Selanjutnya, tari Kembang Sakura yang membuat saya takjub. Penari yang berjumlah 6 gadis cantik-cantik mengenakan busana tradisional tapi memberikan atraksi tak kalah dengan cheerleaders. Betul, pakai diangkat dan diputer-puterin segala. Keren habis lah ini!
Pembukaan PPD Sleman 2019 diresmikan oleh Bupati Sleman, bapak Sri Purnomo, didampingi oleh Kepala Disperindag yang akan meluncurkan berbagai fasilitas penunjang UKM.
Karena penyelenggara PPD 2019 adalah Disperindag, maka yang menjadi fokus adalah bagaimana menggerakkan perekonomian Kabupaten Sleman, terutama ekonomi kerakyatan agar sesuai dengan jamannya. Lagi-lagi kebetulan saya bertemu dengan saudara dari suatu asosiasi pengusaha DIY yang datangsebagai undangan. Dia sangat perhatian dengan perkembangan marketing digital.
Fasilitas pertama yang diluncurkan adalah Rumah Kreatif Sleman atau RKS. Nah, teman-teman yang sedang belajar berusaha di Sleman atau sudah lama berusaha tapi tidak maju-maju, bergabung deh dengan RKS. Di RKS ini pelatihannya lengkap, dari bimbingan produk, belajar pemasaran hingga diikutkan pameran. Biar benar-benar paham, buka saja websitenya, sudah ada dan update dong, yaitu https://rumahkreatifsleman.id/.
Sesuai jaman, disperindag meluncurkan aplikasi CARIAKU. Aplikasi ini memudahkan para wisatawan atau masyarakat yang ingin mencari produk atau oleh-oleh atau kado khas Sleman. Yang ditawarkan beragam, ada batik, kerajinan, makanan, minuman dan sebagainya. Semua sudah dikurasi oleh disperindag sehingga tidak akan mengecewakan pelanggan.
Jika RKS adalah fasilitas untuk produsen dan CARIAKU untuk konsumen maka masih ada lagi, yaitu boneka SALMAN sebagai maskot Sleman. SALAM berasal dari kata Sleman dan salak. Karena itu, boneka yang laki-laki dipanggil Kang Man dan yang perempuang dipanggil Yu Sal. Kostum khas Sleman mereka adalah batik Parijoto. Di PPD 2019 kita bisa foto bareng mereka, gratis. Maskot Salman ini juga dijual dalam bentuk boneka lucu, totebag, t-shirt dan gantungan kunci.
Baca juga: How To Join Small Craft Fair
Sudah, itu saja? Masih ada satu lagi fasilitas yang diluncurkan bagi konsumen sehari-hari di pasar-pasar tradisional, yaitu layanan TERA dan TERA Ulang. Disperindag melakukan jemput bola dengan kendaraan dinas di depan pasar-pasar. Pelaku usaha dipersilakan dengan kesadaran sendiri mengecek ketepatan timbangannya. Sementara konsumen yang ragu juga boleh menimbang kembali belanjaannya disana. Saya sempat bertanya ke mbak Ririe apakah pernah ada protes dari pedagang? Kata mbak Ririe, mau tidak mau ya harus siap. Masa jaman sudah semaju ini masih suka-suka? Lagipula lebih efektif begini daripada petugas yang mengecek secara random sesekali. Lah petugasnya cuma berapa, pasar ada berapa, belum lagi jumlah pedagangnya. Betul juga, ya?
Setelah pembukaan selesai, saya memenuhi janji ke teman-teman followers @beyourselfwoman untuk melihat-lihat stan peserta terutama stan kerajinan. Sebenarnya saya sudah diberi peta stan dari panitia, tapi dasar saya buta peta, tetap bingung. Saya kalau pakai gmap aja harus ada suaranya, "Turn right! Turn right!" Kalau nggak gitu, bingung. Wkwkwkwk.
Pertama-tama saya ngintil teman-teman ke stan Dekranasda. Di stan ini teman-teman bisa membeli berbagai souvenis maskot Salam.
Lalu saya ngintil teman-teman ke depan Perpusda untuk melihat stan binaan Perpus tersebut. Disini teman-teman bisa melihat berbagai produk daur ulang yang bisa teman-teman terapkan untuk perpus di rumah.
Sampai disini rombongan ambyar jadi cuma berdua dengan Wiwid masuk stan tanaman dan berhadapan dengan stan makanan. Sebenarnya saya pengin banget beli jenang tapi terpikir di rumah sedang tidak ada orang, padahal tangan saya juga sudah memegang kue. Siapa yang makan? Kami juga punya pikiran sama pengin beli tanaman yang bagus-bagus tapi bingung membawanya karena sama-sama naik ojek. Akhirnya Wiwid membeli jajan pasar.
Setelah itu saya menemukan lorong khusus stan kecamatan. Disitulah saya ucul sendiri. Lorong ini segera ramai karena selain letaknya berhadapan langsung dengan pintu masuk, juga karena ini PPD 2019 ada disini. Produknya bagus-bagus deh.
Untuk tampilan stan sih saya paling suka stan Kecamatan Minggir karena temanya fokus yaitu anyam-anyaman serat alam dan dekornya juga cakep banget. Kalau produknya, saya suka Kecamatan Depok karena batiknya modern, bisa jadi OOTD yang keren. Cuma saya bingung saja, mengapa para penjaganya pakai hiasan kepala Indian? Apakah mungkin produk ekspor? Saya belum sempat bertanya sih karena keburu maghrib. Sedangkan produk yang paling sesuai dengan hobi saya ada di stan Kecamatan Sleman. Mereka membuat tas kombinasi kulit dan batik.
Sebenarnya ada Dimas dan Diajeng Sleman juga yang mempromosikan Kampung Flory. Tapi sayang, susah mendekat karena pengunjung sangat banyak. Kebetulan di stan itu ada undian berhadiah dan demo masak. Sudah pasti dong ibu-ibu berkerumun.
Setelah itu ada pula kelompok stan swasta yang menjual berbagai produk fashion dan mainan anak-anak. Ada pula panggung yang lebih kecil. Waktu itu baru selesai penampilan anak-anak. Saya tidak kebagian. Jadi, di lokasi ada 2 panggung besar dan kecil. Tiap hari ada berbagai acara dari mulai cooking class, stand up commedy, talk show, sulap, tari sampai dangdut. Sebelum ke Lapangan Denggung, cek dulu jadwalnya di akun IG @perindagsleman.
Foto-foto stan lain sudah saya upload di instagram dengan keterangan seperlunya. Jika ingin tahu informasi yang lebih lengkap, unduh saja aplikasi CARIAKU.
Nah, demikian kegiatan saya Sabtu malam minggu lalu. Sebenarnya ini sudah saya sebarkan juga di akun IG saya @beyourselfwoman dan facebook tapi rasanya kok belum sreg kalau belum ditulis komplit. Kalau sudah ditulis begini, nggak perlu bolak-balik menjawab pertanyaan followers atau teman-teman. Tinggal dikasih link saja. Heheee....
Stan Kecamatan Minggir favorit saya. |
PAMERAN POTENSI DAERAH SLEMAN 2019
Saya datang pas pembukaan, jadi bisa menyaksikan berbagai atrakasi oleh warga kreatif Sleman dan peluncuran berbagai produk atau fasilitas penunjang UKM Sleman. Acara seperti ini memang sangat saya sukai karena saya pecinta craft. Kebetulan juga teman saya, mbak Ririe, yang bekerja di salah satu instansi pemerintah Kabupaten Sleman sudah berkali-kali mengajak saya mampir ke showroom disperindag untuk membangkitkan semangat berkreasi. Ngapunten ya mbak, saya kebanyakan alasan. Heheee....
Saya datang pas jam 14.00. Mbak Ririe dan teman-teman sudah siap, dong. Bahkan Kepala Disperindag, ibu Tri Endah Yitnani, sudah berdiri paling depan menyaksikan flashmob. Flashmob ala Sleman sangat unik. Peserta menggunakan baju lurik warna hijau dengan iringan musik dinamis yang liriknya mengajak warga Sleman untuk bergerak. Sleman Hebat, Sleman Sehat. Flashmob tambah seru karena semua penonton boleh ikut dengan melihat gerakan peserta tari.
Warga Sleman, bupatinya yang mana, hayo? Kebangetan kalau nggak tahu. Kalau yang jilbab merah itu Kepala Disperindag Sleman. |
Akhirnya semua panitia dan sebagian penonton tua muda beramai-ramai ikut menari. Seru banget! Sampai-sampai musiknya diulang terus. Tapi akhirnya terpaksa dihentikan karena pengisi acara berikutnya, yaitu drumband UMY, sudah siap.
Baca juga: Pengalaman Ikut Popup Market Pasar Santai Yogya
AMY atau Akademi Maritim Yogyakarta terletak di Jl. Magelang, Sleman. Beberapa teman saya dulu lulusan AMY dan rata-rata berprestasi setelah lulus. AMY punya drumband bernama Bahana Jaya Samudra yang keren habis. Saya melihatnya sambil berpikir seandainya saya menjadi anggota drumband itu mungkin saya sudah pingsan di menit ke 5. Mereka memainkan drumband dengan sangat bertenaga dan penuh atraksi. Bahkan ada peserta putri yang paling depan menggendong drum yang sebesar dirinya. Announcer drumband ini juga dibawakan oleh mahasiswa UMY dengan bahasa Inggris yang sangat fasih. Bravo drumband AMY!
Selanjutnya, tari Kembang Sakura yang membuat saya takjub. Penari yang berjumlah 6 gadis cantik-cantik mengenakan busana tradisional tapi memberikan atraksi tak kalah dengan cheerleaders. Betul, pakai diangkat dan diputer-puterin segala. Keren habis lah ini!
Pembukaan PPD Sleman 2019 diresmikan oleh Bupati Sleman, bapak Sri Purnomo, didampingi oleh Kepala Disperindag yang akan meluncurkan berbagai fasilitas penunjang UKM.
PELUNCURAN FASILITAS PENUNJANG UKM SLEMAN
Karena penyelenggara PPD 2019 adalah Disperindag, maka yang menjadi fokus adalah bagaimana menggerakkan perekonomian Kabupaten Sleman, terutama ekonomi kerakyatan agar sesuai dengan jamannya. Lagi-lagi kebetulan saya bertemu dengan saudara dari suatu asosiasi pengusaha DIY yang datangsebagai undangan. Dia sangat perhatian dengan perkembangan marketing digital.
Boleh main dakon disini. |
Fasilitas pertama yang diluncurkan adalah Rumah Kreatif Sleman atau RKS. Nah, teman-teman yang sedang belajar berusaha di Sleman atau sudah lama berusaha tapi tidak maju-maju, bergabung deh dengan RKS. Di RKS ini pelatihannya lengkap, dari bimbingan produk, belajar pemasaran hingga diikutkan pameran. Biar benar-benar paham, buka saja websitenya, sudah ada dan update dong, yaitu https://rumahkreatifsleman.id/.
Sesuai jaman, disperindag meluncurkan aplikasi CARIAKU. Aplikasi ini memudahkan para wisatawan atau masyarakat yang ingin mencari produk atau oleh-oleh atau kado khas Sleman. Yang ditawarkan beragam, ada batik, kerajinan, makanan, minuman dan sebagainya. Semua sudah dikurasi oleh disperindag sehingga tidak akan mengecewakan pelanggan.
Stan tanaman dan kuliner. |
Jika RKS adalah fasilitas untuk produsen dan CARIAKU untuk konsumen maka masih ada lagi, yaitu boneka SALMAN sebagai maskot Sleman. SALAM berasal dari kata Sleman dan salak. Karena itu, boneka yang laki-laki dipanggil Kang Man dan yang perempuang dipanggil Yu Sal. Kostum khas Sleman mereka adalah batik Parijoto. Di PPD 2019 kita bisa foto bareng mereka, gratis. Maskot Salman ini juga dijual dalam bentuk boneka lucu, totebag, t-shirt dan gantungan kunci.
Baca juga: How To Join Small Craft Fair
Sudah, itu saja? Masih ada satu lagi fasilitas yang diluncurkan bagi konsumen sehari-hari di pasar-pasar tradisional, yaitu layanan TERA dan TERA Ulang. Disperindag melakukan jemput bola dengan kendaraan dinas di depan pasar-pasar. Pelaku usaha dipersilakan dengan kesadaran sendiri mengecek ketepatan timbangannya. Sementara konsumen yang ragu juga boleh menimbang kembali belanjaannya disana. Saya sempat bertanya ke mbak Ririe apakah pernah ada protes dari pedagang? Kata mbak Ririe, mau tidak mau ya harus siap. Masa jaman sudah semaju ini masih suka-suka? Lagipula lebih efektif begini daripada petugas yang mengecek secara random sesekali. Lah petugasnya cuma berapa, pasar ada berapa, belum lagi jumlah pedagangnya. Betul juga, ya?
Stan Kecamatan-kecamatan. |
TOUR STAN PESERTA PPD 2019
Setelah pembukaan selesai, saya memenuhi janji ke teman-teman followers @beyourselfwoman untuk melihat-lihat stan peserta terutama stan kerajinan. Sebenarnya saya sudah diberi peta stan dari panitia, tapi dasar saya buta peta, tetap bingung. Saya kalau pakai gmap aja harus ada suaranya, "Turn right! Turn right!" Kalau nggak gitu, bingung. Wkwkwkwk.
Pertama-tama saya ngintil teman-teman ke stan Dekranasda. Di stan ini teman-teman bisa membeli berbagai souvenis maskot Salam.
Lalu saya ngintil teman-teman ke depan Perpusda untuk melihat stan binaan Perpus tersebut. Disini teman-teman bisa melihat berbagai produk daur ulang yang bisa teman-teman terapkan untuk perpus di rumah.
Sampai disini rombongan ambyar jadi cuma berdua dengan Wiwid masuk stan tanaman dan berhadapan dengan stan makanan. Sebenarnya saya pengin banget beli jenang tapi terpikir di rumah sedang tidak ada orang, padahal tangan saya juga sudah memegang kue. Siapa yang makan? Kami juga punya pikiran sama pengin beli tanaman yang bagus-bagus tapi bingung membawanya karena sama-sama naik ojek. Akhirnya Wiwid membeli jajan pasar.
Kang Man dan Yu Sal. |
Setelah itu saya menemukan lorong khusus stan kecamatan. Disitulah saya ucul sendiri. Lorong ini segera ramai karena selain letaknya berhadapan langsung dengan pintu masuk, juga karena ini PPD 2019 ada disini. Produknya bagus-bagus deh.
Untuk tampilan stan sih saya paling suka stan Kecamatan Minggir karena temanya fokus yaitu anyam-anyaman serat alam dan dekornya juga cakep banget. Kalau produknya, saya suka Kecamatan Depok karena batiknya modern, bisa jadi OOTD yang keren. Cuma saya bingung saja, mengapa para penjaganya pakai hiasan kepala Indian? Apakah mungkin produk ekspor? Saya belum sempat bertanya sih karena keburu maghrib. Sedangkan produk yang paling sesuai dengan hobi saya ada di stan Kecamatan Sleman. Mereka membuat tas kombinasi kulit dan batik.
Sebenarnya ada Dimas dan Diajeng Sleman juga yang mempromosikan Kampung Flory. Tapi sayang, susah mendekat karena pengunjung sangat banyak. Kebetulan di stan itu ada undian berhadiah dan demo masak. Sudah pasti dong ibu-ibu berkerumun.
Flashmob. Dinamisnya warga Sleman. |
Setelah itu ada pula kelompok stan swasta yang menjual berbagai produk fashion dan mainan anak-anak. Ada pula panggung yang lebih kecil. Waktu itu baru selesai penampilan anak-anak. Saya tidak kebagian. Jadi, di lokasi ada 2 panggung besar dan kecil. Tiap hari ada berbagai acara dari mulai cooking class, stand up commedy, talk show, sulap, tari sampai dangdut. Sebelum ke Lapangan Denggung, cek dulu jadwalnya di akun IG @perindagsleman.
Foto-foto stan lain sudah saya upload di instagram dengan keterangan seperlunya. Jika ingin tahu informasi yang lebih lengkap, unduh saja aplikasi CARIAKU.
Nah, demikian kegiatan saya Sabtu malam minggu lalu. Sebenarnya ini sudah saya sebarkan juga di akun IG saya @beyourselfwoman dan facebook tapi rasanya kok belum sreg kalau belum ditulis komplit. Kalau sudah ditulis begini, nggak perlu bolak-balik menjawab pertanyaan followers atau teman-teman. Tinggal dikasih link saja. Heheee....
3 Comments
Alhamdulillah, liputannya lengkap banget MakLus. Jadi penasaran kalau MakLus ikut drumband itu, hehehehe.
ReplyDeleteBtw, sebenarnya aku pengen melu flashmob tapi kayaknya semua perhatian akan tertuju padaku krn gerakannku dijamin paling amburadul.
Sudah lama nih ga kepameran lagi, jadi kepengen cuti mata. Kali aja bisa angkut barang antik pas udah gajian. Wkwk
ReplyDeletekereeen pisaan ada flashmobnya yaaa mba..dan benar, acara expo seperti ini membuat kita tau keunggulan berbagai daerah. Seru pisan!
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji