Sudah lama saya ingin menaklukkan cat akrilik atau acrylic untuk berbagai hiasan craft, terutama tote bag dan pouch. Alhamdulillah beberapa hari lalu mendapat kesempatan menjajal cat akrilik dipandu mentor dari Faber-Castell dan menemukan fakta bahwa menggambar bisa untuk relaksasi.
Apakah ada yang seperti saya kadang salah menulis Faber-Castell dengan Faber Castle? Wah, jangan salah lagi ya karena keduanya adalah nama orang. Faber berasal dari nama Kaspar Faber, yang mendirikan perusahaan pensil tertua di dunia tahun 1761 di Jerman. Namun pada keturunannya yang ke-4 barulah keluarga Faber mendapat pengakuan sebagai bapak pensil melalui Lothar Von Faber yang memberi grade pada pensil dari 6H sampai 8B seperti yang kita kenal sekarang. Perusahaan tersebut menjadi Faber-Castell setelah terjadi pernikahan dan penggabungan nama antara keluarga Faber dan keluarga bangsawan tertua di Jerman.
Faber-Castell masuk ke Indonesia tahun 2000. Perasaannya saya kok Faber-Castell sudah ada sejak dulu, jauh sebelum tahun 2000 ya? Mungkin karena sudah lama menggunakannya jadi saya merasa Faber-Castell sudah ada di Indonesia berpuluh-puluh tahun.
Sebelum menjajal cat akrilik, perwakilan dari Faber Castell memberikan beberapa update seputar kegiatan mereka. Terakhir saya datang ke press conference Faber Castell ketika akan mengadakan lomba design logo "Sport Mania". Ternyata setelah itu banyak sekali kegiatan lain yang telah dilaksanakan.
Baca juga: Lomba Design Logo Faber-Castell Sport Mania
Faber-Castell telah mengirim 8 juara dari kegiatan Family Art Competition tahun 2017/2018 ke Thailand. Sedangkan pemenang tahun 2018/2019 dikirim ke Disneyland Hongkong. Untuk tahun ini, lomba untuk kota Yogyakarta akan diselenggarakan pada awal bulan Oktober 2019. Pantau akun-akun media sosial Faber Castell untuk informasi detilnya. ya. Hadiahnya menggiurkan untuk seluruh anggota keluarga!
Beberapa produk Faber-Castell telah menerima penghargaan Top Brand untuk teens dan kids. Selain itu, Faber-Castell juga menerima Indonesia Corporate Image Award untuk kategori Stationary. Di era digital ini, Faber-Castell tak tergoyahkan dengan meraih Digital Popular Brand Award.
Sejalan dengan kemajuan digital pula, keluarlah produk augmented reality colouring book yaitu Colour To Lite. Produk ini merupakan satu paket buku gambar dan pewarna. Dengan menggunakan aplikasi ponsel, anak-anak dapat menghidupkan karakter dalam buku tersebut untuk berfoto bersama. Review-nya pernah saya tulis di blog beyourselfwoman ini.
Baca juga: Colour To Life, Augmented Reality Colouring Book Dari Faber-Castell
Mungkin teman-teman punya pengalaman ketika masih kecil atau ketika punya anak kecil, berambisi ikut berbagai lomba menggambar setiap akhir pekan di mall-mall atau taman hiburan. Ada pula yang berprestasi melalui lomba menggambar antar sekolah. Tapi apa yang terjadi ketika remaja? Para ibu mengomel ketika anak-anak menghabiskan banyak waktu untuk menggambar dan meminta mereka untuk segera membuka buku lalu belajar. Keadaan itu berbanding lurus dengan sedikitnya penyelenggaraan lomba menggambar tingkat remaja.
Data penjualan Faber-Castell juga mendukung fakta tersebut. Penjualan terbesar Faber-Castell ada di usia anak-anak. Itu pula yang mendasari digunakannya warna merah di kemasan produk segmen anak-anak karena warna tersebut menarik bagi mereka. Produk untuk dewasa ditandai dengan warna hijau. Tapi untuk yang cuma suka corat-coret seperti saya dan hasilnya tidak hebat sama sekali, produk yang merah saja sudah cukup, bisa sharing dengan anak-anak.
Meski begitu, Faber-Castell tidak hanya memberikan perhatian pada pasar utama mereka, yaitu anak-anak, melainkan juga memberikan perhatian pada orang dewasa. Family Art Competition dimaksudkan agar orangtua tidak hanya mengantar anak lomba di mall lalu ditinggal belanja. Orangtua diharapkan juga berperan aktif terhadap hasil lomba. Faber-Castell juga memberikan pelatihan pada para guru agar bisa memotivasi anak didiknya untuk tak sekedar pintar tapi juga kreatif. Bahkan para penulis juga diberi kesempatan menunjukkan karya dengan lomba cerpen. Lombanya unik karena ditulis tangan dan hasilnya dibukukan.
Akhir-akhir ini penyakit lama saya kambuh, yaitu nyeri di bahu kiri hingga sakit kepala yang sangat. Jika sudah begitu, jangankan buat ngeblog, buat mikir mau masak apa saja tidak bisa. Harus minum obat, diolesi balsem dan tidur. Dulu sudah pernah difisioterapi 16 kali dan akupuntur. Kalau mau cepat sembuh ya seperti itulah terapinya tiap kambuh. Tapi kan berarti harus meluangkan waktu yang cukup banyak.
Daripada harus bolak balik terapi, akhirnya tiap ada tanda-tanda mau kambuh, buru-buru saya tutup laptop dan menjauh dari ponsel. Posisi yang statis melihat layar dalam jangka waktu lama menjadi pemicunya.
Ternyata menjauh dari ponsel itu tak mudah. Saya bukanlah seorang FOMO, jadi tidak terlalu peduli dunia netizen jungkir balik. Masalahya adalah tangan ini yang terbiasa sibuk, tidak betah menganggur lama-lama. Kadang saya mengisinya dengan menjahit. Tapi menjahit itu berpikir juga lo, biar tidak membuang kain yang harganya tidak murah.
Setelah menjajal cat akrilik beberapa hari lalu, saya menemukan kegiatan yang lebih rileks. Setelah setengah hari menyapukan kuas, saya merasa ketegangan otot saya berkurang. Wah, ini bisa jadi hobi baru. Saya sama sekali tidak bisa menggambar meski telah melahirkan anak-anak yang jago menggambar. Tapi menyapukan kuas bisa menjadi stress release. Syaratnya, tidak ribet dengan konsep. Sapukan saja! Mungkin nanti kalau sudah mulai berkonsep, mulai deh pusingnya datang lagi. Heheee....
Baca juga: Pameran Seni Faber-Castell Di Yogyakarta
Untuk anak-anak, menggambar adalah kegiatan yang menggembirakan. Anak-anak sangat menikmati corat-coret sampai ke tembok rumah. Ketika mereka beranjak dewasa, frekuensinya berkurang karena sudah fokus ke bidang masing-masing kecuali yang terus menekuni melukis dan menggambar. Demikian pula dengan anak-anak saya yang sekarang telah dewasa. Mereka hanya melukis untuk stress release atau membuat hiasan dinding.
Beberapa kali datang ke event Faber-Castell membuat saya punya banyak produknya, terutama produk untuk anak kecil. Belum lagi yang dibeli sendiri oleh anak-anak di toko. Tapi produk tersebut tidak kami tumpuk begitu saja. Kebetulan anak saya dan teman-temannya punya desa binaan di pelosok. Mereka mengunjungi desa tersebut sebulan sekali. Produk-produk itu mereka bawa sebagai hiburan untuk anak-anak desa tersebut sementara orangtuanya belajar pengembangan ukm kuliner.
Peserta yang diundang untuk menjajal cat akrilik tersebut terdiri dari blogger dan wartawan. Tempat acaranya indah dan nyaman di Westlake Resort, Yogyakarta. Waktu yang diberikan untuk menjajal cat akrilik tersebut tidak banyak, tapi saya berhasil bertanya beberapa tips.
Media yang diberikan kepada kami berupa talenan kecil. Cat akrilik Faber-Castell cepat kering sehingga tidak perlu berlama-lama untuk berkreasi. Hanya dengan sebentar saja menunggu, kita sudah bisa membuat motif-motif lain di atas lapisan sebelumnya.
Kita perlu menyediakan sedikit air tapi tidak untuk dituang ke cat melainkan cukup untuk membasahi kuas. Sewaktu mencuci kuas pun tidak heboh. Cukup putar-putar di air lalu diusap pakai kain bekas tapi bersih. Jangan pakai tisu ya, ingat kurangi sampah.
Untuk penggunaan di kain juga cukup simple. Biarkan saja kering, lalu bisa langsung digunakan. Tak perlu dicuci dengan air hangat segala. Jika kurang yakin, bisa disetrika tapi jangan langsung ke kain. Beri alas kertas dulu.
Akan ada banyak update foto percobaan saya menggambar suka-suka menggunakan cat akrilik. Silakan follow akun instagram dan youtube "beyourselfwoman". Memang tidak akan semenakjubkan karya teman-teman seniman, tapi saya berharap dapat memberikan ide buat teman-teman yang mencari hobi baru untuk relaksasi. Semoga bermanfaat!
Hobi baru yang menyenangkan. |
Update Dari Faber Castell
Apakah ada yang seperti saya kadang salah menulis Faber-Castell dengan Faber Castle? Wah, jangan salah lagi ya karena keduanya adalah nama orang. Faber berasal dari nama Kaspar Faber, yang mendirikan perusahaan pensil tertua di dunia tahun 1761 di Jerman. Namun pada keturunannya yang ke-4 barulah keluarga Faber mendapat pengakuan sebagai bapak pensil melalui Lothar Von Faber yang memberi grade pada pensil dari 6H sampai 8B seperti yang kita kenal sekarang. Perusahaan tersebut menjadi Faber-Castell setelah terjadi pernikahan dan penggabungan nama antara keluarga Faber dan keluarga bangsawan tertua di Jerman.Faber-Castell masuk ke Indonesia tahun 2000. Perasaannya saya kok Faber-Castell sudah ada sejak dulu, jauh sebelum tahun 2000 ya? Mungkin karena sudah lama menggunakannya jadi saya merasa Faber-Castell sudah ada di Indonesia berpuluh-puluh tahun.
Sebelum menjajal cat akrilik, perwakilan dari Faber Castell memberikan beberapa update seputar kegiatan mereka. Terakhir saya datang ke press conference Faber Castell ketika akan mengadakan lomba design logo "Sport Mania". Ternyata setelah itu banyak sekali kegiatan lain yang telah dilaksanakan.
Baca juga: Lomba Design Logo Faber-Castell Sport Mania
Faber-Castell telah mengirim 8 juara dari kegiatan Family Art Competition tahun 2017/2018 ke Thailand. Sedangkan pemenang tahun 2018/2019 dikirim ke Disneyland Hongkong. Untuk tahun ini, lomba untuk kota Yogyakarta akan diselenggarakan pada awal bulan Oktober 2019. Pantau akun-akun media sosial Faber Castell untuk informasi detilnya. ya. Hadiahnya menggiurkan untuk seluruh anggota keluarga!
Produk sebanyak ini akan dibawa ke desa binaan. |
Beberapa produk Faber-Castell telah menerima penghargaan Top Brand untuk teens dan kids. Selain itu, Faber-Castell juga menerima Indonesia Corporate Image Award untuk kategori Stationary. Di era digital ini, Faber-Castell tak tergoyahkan dengan meraih Digital Popular Brand Award.
Sejalan dengan kemajuan digital pula, keluarlah produk augmented reality colouring book yaitu Colour To Lite. Produk ini merupakan satu paket buku gambar dan pewarna. Dengan menggunakan aplikasi ponsel, anak-anak dapat menghidupkan karakter dalam buku tersebut untuk berfoto bersama. Review-nya pernah saya tulis di blog beyourselfwoman ini.
Baca juga: Colour To Life, Augmented Reality Colouring Book Dari Faber-Castell
#Art4All, Seni Untuk Semua Usia
Mungkin teman-teman punya pengalaman ketika masih kecil atau ketika punya anak kecil, berambisi ikut berbagai lomba menggambar setiap akhir pekan di mall-mall atau taman hiburan. Ada pula yang berprestasi melalui lomba menggambar antar sekolah. Tapi apa yang terjadi ketika remaja? Para ibu mengomel ketika anak-anak menghabiskan banyak waktu untuk menggambar dan meminta mereka untuk segera membuka buku lalu belajar. Keadaan itu berbanding lurus dengan sedikitnya penyelenggaraan lomba menggambar tingkat remaja.
Data penjualan Faber-Castell juga mendukung fakta tersebut. Penjualan terbesar Faber-Castell ada di usia anak-anak. Itu pula yang mendasari digunakannya warna merah di kemasan produk segmen anak-anak karena warna tersebut menarik bagi mereka. Produk untuk dewasa ditandai dengan warna hijau. Tapi untuk yang cuma suka corat-coret seperti saya dan hasilnya tidak hebat sama sekali, produk yang merah saja sudah cukup, bisa sharing dengan anak-anak.
Meski begitu, Faber-Castell tidak hanya memberikan perhatian pada pasar utama mereka, yaitu anak-anak, melainkan juga memberikan perhatian pada orang dewasa. Family Art Competition dimaksudkan agar orangtua tidak hanya mengantar anak lomba di mall lalu ditinggal belanja. Orangtua diharapkan juga berperan aktif terhadap hasil lomba. Faber-Castell juga memberikan pelatihan pada para guru agar bisa memotivasi anak didiknya untuk tak sekedar pintar tapi juga kreatif. Bahkan para penulis juga diberi kesempatan menunjukkan karya dengan lomba cerpen. Lombanya unik karena ditulis tangan dan hasilnya dibukukan.
|
Menggambar Untuk Relaksasi
Akhir-akhir ini penyakit lama saya kambuh, yaitu nyeri di bahu kiri hingga sakit kepala yang sangat. Jika sudah begitu, jangankan buat ngeblog, buat mikir mau masak apa saja tidak bisa. Harus minum obat, diolesi balsem dan tidur. Dulu sudah pernah difisioterapi 16 kali dan akupuntur. Kalau mau cepat sembuh ya seperti itulah terapinya tiap kambuh. Tapi kan berarti harus meluangkan waktu yang cukup banyak.
Daripada harus bolak balik terapi, akhirnya tiap ada tanda-tanda mau kambuh, buru-buru saya tutup laptop dan menjauh dari ponsel. Posisi yang statis melihat layar dalam jangka waktu lama menjadi pemicunya.
Ternyata menjauh dari ponsel itu tak mudah. Saya bukanlah seorang FOMO, jadi tidak terlalu peduli dunia netizen jungkir balik. Masalahya adalah tangan ini yang terbiasa sibuk, tidak betah menganggur lama-lama. Kadang saya mengisinya dengan menjahit. Tapi menjahit itu berpikir juga lo, biar tidak membuang kain yang harganya tidak murah.
Setelah menjajal cat akrilik beberapa hari lalu, saya menemukan kegiatan yang lebih rileks. Setelah setengah hari menyapukan kuas, saya merasa ketegangan otot saya berkurang. Wah, ini bisa jadi hobi baru. Saya sama sekali tidak bisa menggambar meski telah melahirkan anak-anak yang jago menggambar. Tapi menyapukan kuas bisa menjadi stress release. Syaratnya, tidak ribet dengan konsep. Sapukan saja! Mungkin nanti kalau sudah mulai berkonsep, mulai deh pusingnya datang lagi. Heheee....
Baca juga: Pameran Seni Faber-Castell Di Yogyakarta
Untuk anak-anak, menggambar adalah kegiatan yang menggembirakan. Anak-anak sangat menikmati corat-coret sampai ke tembok rumah. Ketika mereka beranjak dewasa, frekuensinya berkurang karena sudah fokus ke bidang masing-masing kecuali yang terus menekuni melukis dan menggambar. Demikian pula dengan anak-anak saya yang sekarang telah dewasa. Mereka hanya melukis untuk stress release atau membuat hiasan dinding.
Beberapa kali datang ke event Faber-Castell membuat saya punya banyak produknya, terutama produk untuk anak kecil. Belum lagi yang dibeli sendiri oleh anak-anak di toko. Tapi produk tersebut tidak kami tumpuk begitu saja. Kebetulan anak saya dan teman-temannya punya desa binaan di pelosok. Mereka mengunjungi desa tersebut sebulan sekali. Produk-produk itu mereka bawa sebagai hiburan untuk anak-anak desa tersebut sementara orangtuanya belajar pengembangan ukm kuliner.
Karya sebagian peserta/ |
Tips Menggunakan Cat Akrilik Faber-Castell
Peserta yang diundang untuk menjajal cat akrilik tersebut terdiri dari blogger dan wartawan. Tempat acaranya indah dan nyaman di Westlake Resort, Yogyakarta. Waktu yang diberikan untuk menjajal cat akrilik tersebut tidak banyak, tapi saya berhasil bertanya beberapa tips.
Media yang diberikan kepada kami berupa talenan kecil. Cat akrilik Faber-Castell cepat kering sehingga tidak perlu berlama-lama untuk berkreasi. Hanya dengan sebentar saja menunggu, kita sudah bisa membuat motif-motif lain di atas lapisan sebelumnya.
Kita perlu menyediakan sedikit air tapi tidak untuk dituang ke cat melainkan cukup untuk membasahi kuas. Sewaktu mencuci kuas pun tidak heboh. Cukup putar-putar di air lalu diusap pakai kain bekas tapi bersih. Jangan pakai tisu ya, ingat kurangi sampah.
Untuk penggunaan di kain juga cukup simple. Biarkan saja kering, lalu bisa langsung digunakan. Tak perlu dicuci dengan air hangat segala. Jika kurang yakin, bisa disetrika tapi jangan langsung ke kain. Beri alas kertas dulu.
Akan ada banyak update foto percobaan saya menggambar suka-suka menggunakan cat akrilik. Silakan follow akun instagram dan youtube "beyourselfwoman". Memang tidak akan semenakjubkan karya teman-teman seniman, tapi saya berharap dapat memberikan ide buat teman-teman yang mencari hobi baru untuk relaksasi. Semoga bermanfaat!
22 Comments
Ya ampyuuun, talenan yg diwarnai itu jadinya kece2 bangeeettt
ReplyDeleteBisa buat ornamen hiasan di rumah.
Faber Castell emang paporiiiitt!
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Ih lucu banget mba, jadi ingat anak saya pengen cat akrilik nya faber castell ini kapan hari, asyik juga ya berkreasi dengan media talenan.
ReplyDeletePengen deh beli buat anak, terus nebeng coret-coret, hehehe
Kalau melukis begini, jadi keingetan mamah saya yang memang suka mengisi waktu melukis. Seringya baju yang dilukis. Lumayan lah buat me time
ReplyDeleteWah kok bisa pas banget ya sama aktivitas anak-anakku hari ini. Kami tadi ngecat talenan pakaicat akrilik. Tapi bukan merk faber castlle hahah baru makai yang tidak ada merk dibotolnya. Kapan-kapan boleh juga nih mencoba faber castlle punyA
ReplyDeleteFaber castell ini melegenda banget ya dari jaman aku SD udah ada lho faber castell ini, dan aku sudah pakai ternyata sampai sekarang masih ada
ReplyDeleteKayaknya ketika diaplikasikan akan lebih kental daripada cat air, ya, karena nggak dicampur air lagi. Pengen nyoba cat aklirik, deh. Medianya luas.
ReplyDeleteTernyata faber Castell belum terlalu lama masuk ke Indonesia yaa, Mba. Tapi karena disukai jadi terasa udah lama banget masuknya. Pensil warna anakku juga merk faber Castell ini 😊
ReplyDeleteWalau gak pintar melukis, tapi saya selalu suka lihat lukisan hasil karya teman-teman. Btw, talenan yang sudah dilukis itu bisa dijadikan hiasan rumah 😍
ReplyDeleteKeren banget nih hasil lukisannya.
ReplyDeleteSaya paling cuma bisa corat-coret abstrak, hehehehe
Wuiih kece ya kalo punya hobi gambar. Apa pun bisa diwarnai, termasuk talenan. Bisa mengusir stres juga nih
ReplyDeleteJadi lucu dan unik ya talenannya..kalau urusan cat gini biasanya mainan suami untuk melukis :)
ReplyDeleteoo jadi faber castell tuh nama orang toh, hehehe seriusan aku baru tau banget kak...
ReplyDeleteFaber castell memang produk-produknya berkualitas ya banyak juga jenisnya. Tapi aku belum pernah nyabain cat akriliknya. Boleh jug anih kapan-kapan berkreasi sama anak-anak melukis pakai cat akrilik
ReplyDeleteLah mudah ya mbak gak perlu tatakan, cuma perlu basahin kuas nya aja. Pakai air juga langsung bersih, jadi ga perlu pakai banyak kuas :)
ReplyDeleteWah seru banget. Kepengen deh ikutan yang begini. Walopun aku gak bisa menggambar. Tapi yang begini tuh menantang dan iya, bikin relaks. Baru tahu dengan cat akrilik Faber Castell. Kudu punya deh kayaknya. Seru bisa gambar2
ReplyDeleteTalenannya bagus banget setelah dicat ya mbak. Bisa jadi hiasan dinding. Kalau di Bali banyak kerajinan lukis yang dijual, ada baju, tas, taplak, mukena yang lukisannya warna warni menggunakan cat akrilik. Harganya bervariasi. Jadi pengen nyobain cat warna milik Faber-Castell....kayaknya bagus diaplikasikan diberbagai media.
ReplyDeleteWah aku batu tau Faber Castell ada cat kyk gtu. Jd oengen punya juga soalnya aku paling suka gambar 2 pakai cat minyak sebelumnya. Buat anak belajar mewarnai pakai cat boleh juga tuh mbak
ReplyDeleteCakeeeep banget ya mba talenan hasil kreasinya.. aku selalu sukaaa dengan warna - warni seperti ini
ReplyDeleteUda percaya banget sama Faber Castell.
ReplyDeleteKarena anak-anakku suka gambar, jadi cat Faber Castell gini wajib punya.
Ingat melukis ingat Faber Castell. Talenannya bagus banget warnanya. Bikin Anak-anak jadi lebih kreatif
ReplyDeleteYa ampun ak baru tahu ada produk ini di faber castell tahunya hanya pindil warna, mau dong mba ajarin melukisnya.. Buat bisnis talenan hias kya lagi naik daun yaa
ReplyDeleteJaman sD yang pake ini teman2 yang berpunya hehehe. Kita golongan miss queen pake pensil warna yang diraut aja
ReplyDeleteDear friends, thank you for your comments. They will be appeared soon after approval.
Emoji